Share

ISTRI KEDUA

Penulis: Alna Selviata
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 03:32:59

Di Kaliarang, syukuran berlangsung khidmat. Ada banyak warga yang datang saat itu. Bejibung ingin melihat Pangeran Arlesa dari dekat. Mereka sampai berdesak-desakkan. Di antara kerumunan warga itu, ada sekelompok  warga misterius yang suruhan dari seseorang. Pelurunya mengincar suami Maysa itu.

Kelompok pria itu  menyamar dengan memakai sorban, diam-diam mengarahkan pistolnya ke arah Arlesa. Tetapi ujung pistol itu di sorot jelas oleh Syehk Ahmad yang sedang berada di dekat Arlesa. 

Dur!

Suara tembakan melayang ke arah Arlesa. Namjn tembakan itu di hakangi oleh Syehk Ahmad, peluru itu tertancap di tubuh Abi Dalisah.

Dur! Dur! Tembakan lagi di arahkan lada semua yang ada di atas panggung syukuran. Istri dan paman Dalisah juga jadi incara hingga mereka ikut pula tertembak.

Para pengawal istana mulai melumpuhkan kelompok brutal itu. Karena tembakan membabi buta, kelurga Syehk Ahmad semua tertembak tanpa kecuali anak di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KEHILANGAN

    Setelah berunding dengan keluarga besarnya. Arlesa memutuskan untuk membulatkan tekadnya melepas janjinya pada Syehk Ahmad. Arlesa dan keluarganya pergi menemui Dalisah. Sama sekali dia tak tertarik pada anak Syehk itu. Bahkan tak ada di benaknya untuk mencintai perempuan selain Maysa. Semalaman Delisah hanya tertidur di sofa. Tak ada yang menggubrisnya. Bahkan Arlesa pun bersikap dingin padanya. "Dalisah, aku sangat mencintai istriku, dia sedang mengandung anakku. Aku minta maaf, jika aku tidak bisa melanjutkan janjiku pada abimu. Kamu tahu, demi menjaga keindahan kematian syehk yang sangat aku hormati, aku rela memenuhi permintaannya, tapi itu melukai hati istriku. Jadi maaf .." Arlesa diam sejenak lalu melanjutkan, "Detik ini Dalisah putri aku talak tiga kamu," ucap Arlesa dengan keputusan ia rasa tepat. Dalisah menangis tersedu-sedu. Ini sangat membuatnya sakit, tetapi cinta memang tak bisa di paksakan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   MAYSA MOVE ON

    Tujuh bulan kemudian ..Perut Maysa kina membesar. Kata dokter, bulan depan hari tafsiran kelahirannya. Jeval tetap seperti suami siaga untuk Maysa. Keduanya menghabiskan waktu berjalan-jalan di sekitar puncak juga ke pantai.Maysa sedikit demi sedikit melupakan kesedihan di khianati oleh Arlesa. Bahkan, Maysa mulai nyaman dengan kakak iparnya, Jeval. Kelembutan Jeval memperhatikannya buat dia selalu terenyuh. Maysa pikir, Arlesa sekarang sudah menikmati pernikahannya bersama Dalisah, baginya itu tak apa, dia yakin semua sudah di atur oleh Tuhan. Dia dan anaknya akan mendapat kebahagiaan lebih akan datang, yakin Maysa.Dia dan Jeval masih menyusuri pasir putuh di pantai. Sembari memegang perutnya, Maysa melangkah dengan wajah tersenyum, gelombang silih berganti menghampirinya. Jeval ada di sampingnya, menenteng sendal Maysa."Kamu sudah merasa leg

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   PERTUMPAHAN DARAH

    Maysa sudah mau lahiran, ada tiga bidan yang datang di bawa oleh Jeval. Pria berwajah oriental itu mendampingi Maysa, tangannya begitu setia mengusap keringat Maysa yang sedang berjuang melawan sakit karena kontraksi."Pak punggung istrinya di usap-usap," kata bidan itu yang mengira Jeval adalah suami Maysa.Jeval mengusap-usap punggung Maysa. Anak bu Rohma itu tak henti merintih kesakitan."Sakit Kak," keluhnya."Iya sayang, aku tahu itu, kamu kuat ya," kata Jeval memberi motivasi.Bidan megeceknya, sudah pembukaan lengkap, ketiga bidan itu segera bertindak, bayi Maysa sudah di ujung pintu. Maysa berjuag mengedan sekuat tenaga hingga akhiranya bayi mungilnya menggelundung bebsa keluar dari pintu dunia.Tangis Maysa menyatu dengan tangisan haru Jeval. Keningnya di ciumi oleh Jeval. Dia seperti seorang suami yang mendampingi istrinya lahira. Anak Maysa lahir berjenis kelamin perempuan, bayi mung

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   CINTA YANG TERLAMPIASKAN

    Kamu kembali ke wandara," pinta Maysa pada Arlesa."Tidak, aku akan tetap disini, sampai kamu ikut denganku, kita kembali ke rumah kita di kota," ujar Arlesa kukuh."Terserah, aku ingin masuk," Maysa menutup pintu itu. Dia menahan rasa sakitnya. Dari hatinya dia tak sanggup melihat Arlesa demikian. Tapi, ada seseorang yang lebih penting untuk ia jaga perasaanya, dia Jeval. Maysa berlari ke kamar untuk menemui Jeval."Sini aku obati," kata Maysa membersihkan darah dari luka-luka di wajah Jeval."Kamu akan meninggalkanku?" tanya Jeval.Maysa hanya diam. Dia masih tetap membersihkan luka itu."Maysa, kita akan menikah, 'kan?" tanya Jeval lagi.Maysa menyedukan wajah lagi. "Apa aku terlihat sangat istimewa di matamu?" tanya Maysa kembali."Hampir satu tahun kita bersama, apa itu belum cukup membuktikan?"Maysa tergugu. Iya, Jeval sudah menjadi pria yang bertanggung jawab di matanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   MENCINTAIMU

    Arlesa mulai menggenjot tubuh Maysa.. Suara desahan ibu Inara itu mulai rutin terdengar merdu. Membuat Inara terbangun dari tidurnya . Arlesa beranjak melihat Inara di ranjang bayi, ini pertama kalinya dia melihat Inara, begitu lucu dan cantik. Karena permainannya belum selesai, Arlesa membawa Inara ke atas ranjang lalu meletakkan di samping Maysa. Mata Inara terbuka lebar saat itu. Melihat kedua orangtuanya bertelanjang bulat. Arlesa kembali memasukkan benda pusakanya, dia mulai menghantam tubuh Maysa dengan kenikmatan. Inara yang merasakan guncangan kasur itu tertawa tanpa suara, dia seperti merasa di permainkan oleh ayahnya. "Hei, anak cantikku tertawa," ujar Arlesa berhenti sejenak. Maysa senyum pada putrinya pula. "Lihat ibumu Inara, katanya dia membenci ayahmu, tapi dia menikmati tubuh ayah malam ini," canda Arlesa. Maysa membuang wajahnya. Dia berusaha menahan senyumnya. "Kita mulai lagi sayang, aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KEMBALI KE ISTANA

    Seminggu menginap di rumah ibu dan ayahnya. Kini giliran wandara untuk mereka kunjungi. Arlesa membawa anak dan istrinya meyeberang dimensi. "Biar aku yang gendong Inara, jangan sampai mata Inara silau," kata Arlesa yang siap menyeberang dimensi bersama Maysa dan Inara. Setelah melewati pintu ke sembilan, untuk pertama kalinya Inara berada di Negara kekuasaan kakeknya, Raja Garsan. Mereka di jemput oleh pengawasan ajudan. Setibany, Arlesa masuk di istana dengan bangga menggendong buha hatinya memperlihat kepada keluarga kerajaan. "Selamat datang putri wandara .." sambut Ratu Indara. "Cucu wandara pertama," timpal Ratu Flora mencium Inara. Ratu Risani tak bisa berkatakata lagi. Dia hanya bisa terharu melihat menantunya bisa kembali membawa cucunya. "Maysa, bunda rindu sekali nak," kata Ratu Risani memeluk Maysa. "Maafkan saya Bunda, bukan menantu yang baik untuk bunda dan ayah, saya mala

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   SURAT MISTERI

    Maysa sedang mengajak main Inara di halaman istana. Sepulang dari Kantor Kerajaan, Arlesa datang menyambanginya. "Sudah jalan-jalan anak ayah?" tanya Arlesa pada Inara. Arlesa melonggarkan dasinya. Dia duduk samping Maysa di kursi taman istana. Ada sesuatu yang ia beli untuk Maysa. Itu adalah sebuah tas jinjit pesta berwarna biru. "Ini hadiah untuk kamu," kata Arlesa. "Hadiah apa sih? semua tas yang kamu belikan kemarin belum ada yang aku peke," imbuh Maysa. Dia memang tidak suka berpenampilan glamour ala-ala peremaisuri kerajaan seperti Kaluandra. Style istri Foland itu kadang jadi kiblat fashion di kaum perempuan wandara. "Ini kami pakai untuk pesta rakyat besok kita akan sama-sama kesana, juga bawa si cantikki Inara, ya nak, kita besok ke pesta rakyat sekaligus mengumumkan kelahiranmu," ujar Arlesa mencium-cium hidung mungil Inara. Maysa hanya mengangguk. Dia hnaya bisa menerima itu, meski di

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   BERTEMU

    Dua hari kemudian ..Arlesa mengadakan rapat dengan para rektor selurus kampus di wandara. Dia bahkan membawa Maysa dan Inara ikut serta kedua baby sitter yang selalu tetap di samping Maysa.Maysa dari dulu tertarik tentang sastra, dia ke lantai tiga menuju ke perputakaan di gedung itu, kedua pengasuh Inara juga mengikutinya. Di dalam perpustakaan banyak mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas."Kalian duduk ya disini, aku mau cari buku dulu," ujar Maysa pada pengasuhnya.Dia mulai memilih-milih buka di rak, setelah mendapat yang membuatnya tertarik, Maysa lansung ke arah pengasuhnya yang sedang menggendong Inara."Hei, cantik, kalau kamu besar, rajin baca buku ya," ujat Maysa.Namun ada suara dari belakang menyapanya. Itu Dalisah yang sejak tadi memang mengikuti mereka. Maysa menyipitkan mata, dia belum sepenuhnya menghafal wajah mantan istri kedua suaminya itu'Ah, dia Dalisah,' lirih Maysa dalam

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02

Bab terbaru

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   AKHIR PERJUANGAN CINTA

    Sean mengelilingi seluruh kota bersama keempat pengawalnya. Namun sosok Luna tak ia temukan, jalanan yang ia telusuri tak memberikan jejak Luna sedikitpun. Alhasil Sean menyimpulkan yang sedari tadi ia curigai."Stop kita mencari seperti manusia," ujar Sean."Kenapa, Pangeran?" tanyanya pengawalnya."Luna tidak ada di dunia manusia, kita telah di tipu oleh jin Wandara itu."Keempat pengawalnya menyimpulkan demikian, bila tak menemukan jejak di dunia manusia maka alam jin cara yang paling tepat untuk mereka.Sean yang saat itu terdiam mencari cara agar Ray bisa ia bawa ke Sarajana. Itu cara yang tepat melindungi anaknya agar tak di ganggu oleh orang-orang yang ingin berniat jahat di dunia manusia."Ikut saya, kita ke kembali ke Sarajana membawa Ray," titah Sean.Keempat pengawalnya menurut saja, meskipun mereka khawatir ini akan membuat kerajaan Sarajana gempar dengan kehadiran Ray di ist

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   RENCANA CIA

    Sean menuju ke kota dengan mengunakan taksi, ia seolah-olah menjadi manusia pada umumnya. Di dalam taksi, dia mempersiapkan kata-kata ketika menemui Luna. Terbersit di pikirannya agar lebih baik jujur pada Luna tentang siapa dirinya sebenarnya. "Apakah dia akan takut? mungkinkah dia mau menerimaku setelah dia tahu aku ayah Ray?" Sean bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Laju taksinya kian cepat, berharap semau akan baik-baik saja setelah bertemu dengan Luna. Namun tiba-tiba, ada seseorang berjubah hitam menghadang taksi itu. Rem di injak mendadak oleh supirnya, Sean yang berada di jok belakang ikut pula terpental ke depan. "Ya ampun! siapa sih, orang itu?" gerutu supir taksi. Pria berjubah hitam itu begitu pelan melewati mereka, sedetikpun tak melirik ke arah mobil, langkahnya bagai zombie yang sedang berjalan. Sean yang curiga berinisiatif untuk turun dari taksi, tapi ia cegah oleh supir itu. "Jangan, Bang. Bis

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   USAHA SEAN

    Usai upacara adat, Sean segera bubar dari tatanan keluarga kerajaan. Man Ras melirik ke Raja Rahadian, mimik ayah Sean itu terlihat menyimpan ketidaksukaan pada sikap anaknya."Maaf pangeran, jangan pergi dulu," ucap Man Ras pada Sean."Apalagi, Man Ras?""Ada banyak yang Pangeran harus kerjakan, jangan pergi.""Saya belum jadi Raja, jadi biarkan saya menikmati kebebasan dulu, lagi pula saya memiliki urusan yang sangat penting, ini menyangkut Raja Arlesa," kata Sean yang terpaksa berbohong. Dengan membawa nama Arlesa, dia tahu nyali ayah dan Man Ras akan ciut mencegatnya.Tanpa membuang waktu lama, Sean menaiki kuda putihnya. Memacu dengan cepat menuju gerbang dimensi yang tak jauh dari kebun kopi milik kerajaan."Tunggu aku, Luna. Aku harus jujur, tapi apakah kau akan menerima kejujuran itu?"Sean tak henti bertanya-tanya dalam hat

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   PIKIRAN SEAN DAN LUNA

    Luna masih memikirkan semua kalimat Sean yang penuh makna. Dia membocorkan Ray sembari membandingkan wajah pria yang tampan itu. "Ah, kenapa kamu jadi ide dia sih, Lun.." Luna menggerutu seorang diri. Bayangan Sean tiga hari belakangan ini berkelebat di pikirannya. Seolah hati dan pikirannya menanti Sean namun kegengsian buat dia harus menolak semua keinginan itu. Dari luar ada suara Cia mengetuka memanggilnya. Luna beranjak membuka pintu kamarnya.

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   KALIMAT YANG PENUH MAKNA

    Luna membenamkan kedua mata. Sentuhan Sean memabukkan dirinya, lupa daratan bahwa ada Ray yang menyaksikan mereka tanpa berkedip. Anak bayi yang bertingkah lucu itu sesekali menjerit kegirangan saat ibunya mengeluarkan desahan karena kecupan Sean yang menyerang di leher. "Mari kita ulang kembali kenikmatan itu," lirih Sean dengan kalimat yang penuh arti. Luna tak mendengar jelas apa yang di katakan Sean, hanya hembusan nafas yang hangat tersembul mesra di belakang telinganya. Mungkin karena gairah yang telah memuncak sehingga barisan kata Sean tak terbaca lagi olehnya. Sean membaringkan tubuh Luna di kasur lagi, menciumi punggung Luna dari arah belakang. Desahan kecil sudah mulai rutin menghiasi mulut mantan istri Hadi itu. Tangan kannanya menyusup di selipan pelindung dua benda kenyal milik Luna, meremas juga memilin-milin puting coklatnya. "Hamm.. Ahh.." Desah Luna. Sean perlahan melepas baju Luna,

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   JIN PRIA YANG TIDAK ASING

    Luna sedang membereskan butik bersama Bu Cia. Saat itu Ray ia titipkan di pengasuh lagi. Cia sudah mulai merenanakan untuk membuat Luna tersiksa setaip harinya. Ibu kandung Shera itu membuatkan teh Luna menaruh obat pencuci perut ke dalamnya. Ini cara halus untuk membuat Luna kelelahan dan tersiksa untuk menebus dendamnya atas kematian Shera."Bu Cia tolong bersihkan ruang jahit ya, aku ingin istirahat dulu, oh ya makasih teh nya," ucap Luna.Cia hanya mengangguk, dia masuk ke dalam ruang jahit seraya tersenyum miring, meski itu hanya hal kecil, namun ia tahu Luna akan merasa tidak nyaman hingga hari esok.Sembari mengamati desain butiknya, Luna menyeruput teh hangatnya tak henti-henti. Ia teringat tenang baju-baju yang sobat di pakai oleh Ratu Risani saat bertemu dulu. Baju Ratu ke empat wandar itu sangat elegan dan mewah, tak pernah ia lihat sebelumnya koleksi itu ada di dunia manusia. Tercetus di benak Luna unt

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   TEKA-TEKI

    Maysa keluar dari kamar Dalisah, begitu pun pula Almira, rombongan itu akan kembali ke istana utama, tetapi mereka tak sengaja bertemu dengan Jeval.Maysa yang masih saja trauma dengan kisah antara dia dengan Jeval hanya melempar senyum lalu menundukkan wajah. Tentu istri Arlesa itu merasa tidak nyaman dengan pertemuan tiba-tiba mereka itu. Sementara Almira menyinggung senyum cantik pada suami Dalisah itu, sejak. Di bangku sekolah dasar, Almira memang menyimpan rasa terhadap Jeval."Terima kasih kalian sudah menjenguk Dalisah,"ucap Jeval.Maysa hanya mengangguk-angguk. Tak sanggup membalas ucapan terima kasih Jeval, keintimandan cinta sesaat yang pernah mereka lalui tentu buat keduanya gugup bilang bertemu."Maaf, kami harus kembali ke istana utama," kata Maysa pamit berlalu begitu saja melewati Jeval. Suami Dalisah itu hanya bisa menghela nafas, dia tahu Maysa masih trauma akan perlakuannya terdahulu.

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   SETAHUN KEMUDIAN

    Almira tahu Dalisah sakit parah, untuk menghilangkan rasa pemasarannya, dia mengejar Maysa yang hampir masuk ke dalam litf. "Tunggu, Ratu." Almira mengejar sembari berteriak memanggil nama Maysa. Para pengawal saat itu geram akan tingkah anak dari menteri sosial itu karena sudah lancang pada Ratu utama wandara. "Ya, Almira, Ada apa?" tanya Maysa. "Maaf yang mulia, Ratu. Saya sudah menghambat Ratu, bolehkah juga saya menjenguk Ratu Dalisah?" pinta Almira. Maysa terdiam sejenak, dia tahu, sebagai pengurus ketaatan istana wandara, Almira juga sangat dekat dengan Ratu Wandara lainnya, termasuk pula dengan Dalisah. Karena menurut Maysa itu hal baik, dia pun mengiyakan permintaan Almira yang ingin ikut menjenguk Dalisah di ruang rawat istri Jeval itu. "Baiklah, ayo kita sama-sama besuk Ratu Dalisah," kata Maysa. Mereka masuk lift, menukik ke lantai atas bagian istana ke empat wilaya

  • PANGERAN DARI DUNIA SEBERANG   SAKITNYA DALISAH

    Satu tahun kemudian, Jeval berdiri melihat sosok Dalisah yang agak pucat, istrinya itu terlihat tak memiliki daya untuk bergerak. Dalisah memang saat itu sedang hamil besar. Selama kehamilannya, dia terus saja sakit-sakitan, bahkan hari-hari ia habiskan hanya berdiam diri di tempat tidur. Ada penyakit yang sulit di sembuhkan oleh dokter senior Wandara. Berbagai upaya Kebal telah lakukan agar dia bisa menyembuhkan istrinya dan bayi yang di kandung Dalisah tetap pula selamat. "Kamu sangat pucat, kamu makan dulu ya," kata Jeval. "Aku tidak lapar, entah kenapa semua terasa pahit tak bergairah," ujar Dalisah. Jeval akhir-lahir ini merasakan tidak enak, pikirannya selalu takut bila kehilangan Dalisah. Semenjak di nobatkan sebagai Raja ke empat, Jeval belum maksimal menjalankan tugasnya itu, ini karena kesehatan Dalisah yang kian menurun. "Usia kandunganku sudah sembilan bulan, aku boleh minta sesuatu padamu," kata Dal

DMCA.com Protection Status