Share

94. Kejutan Kedua: Hanna

Suasana cefe tiba-tiba menjadi hening. Semuanya terkejut karena Ray tiba-tiba mengajak Hanna ke pertemuan penting kami siang itu.

“Kau serius?” tanyaku tak sabaran. Lupakan rasa kesalku yang belum hilang pada Ray. Berita Hanna mengambil alih semuanya.

Mino tersenyum dalam diam. Dia melirik Arin yang sepertinya juga sudah tahu jika Hanna akan datang ke café. “Kau juga sudah tahu?” tanya Mino pada Arin.

“Ya. Dia memberitahuku di telfon tadi sebelum aku datang ke sini,” sahut Arin tak ingin membuat semua orang salah paham.

“Baguslah jika Hanna memang benar-benar datang ke sini,” gumamku pelan. Tanganku melepaskan tangan Mino yang ternyata masih saja betah menggenggam tanganku.

Aku sibuk mencari ponsel di dalam tas. “Ah, sial. Kemana aku meletakkannya,” umpatku saat tak berhasil menemukan benda kotak hitam kecil itu.

“Ini,” kata Mino sambil menyodorkan ponselku. “Percuma kau cari dalam tas karena kau meletakkannya di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status