Vita berniat menyelesaikan kuliahnya sebelum masa persalinan.
Dia belajar ekstra keras dan sungguh-sungguh agar bisa dinyatakan lulus bulan ini mengingat ucapan sang dokter yang mengatakan kalau dia akan melahirkan bulan depan. Dan ternyata usaha Vita tidak sia-sia, semua nilai telah keluar dengan hasil memuaskan. Vita hanya perlu mengurus kelulusan dan wisudanya, untuk yang satu ini tidak bisa diwakilkan jadi meski dengan perut yang besar—Vita melenggang berjalan ngangkang seperti Pinguin menyusuri lorong menuju bagian kemahasiswaan. Sebenarnya Vita malas pergi ke sana karena petugasnya jutek dan senang sekali mempersulit mahasiswa. Sampai di sana ternyata tidak ada antrian mahasiswa, Vita langsung mengatakan keperluannya datang menemui wanita itu. Tanpa basa-basi setelah memberitahu nomor induk mahasiswa Vita—sang wanita petugas di bagian kemahasiswaan mencari berkas Vita. “Prof Calvino belum menandatangaSampai di rumah sakit, Elvern memarkir mobilnya begitu saja di depan loby.Dia dihampiri sekuriti yang berjaga di pintu tapi malah melempar kunci mobilnya kepada sekuriti tersebut.“Tuan Elvern!” panggil Diego dari lantai dua yang kebetulan menangkap sosok Elvern memasuki loby.Elvern langsung lari menapaki anak tangga dengan nafas memburu hebat.“Mana Vita?” tanyanya panik sembari mencengkram pundak Diego.“Kenapa pakaianmu penuh darah? Apa yang terjadi dengan Vita?” Suara lantang Elvern menggema di ruang tunggu membuat mereka menjadi pusat perhatiankeluarga pasien yang ada di sana.“Nyonya ada di ruang bersalin sedang melakukan operasi caesar karena anak Tuan terlalu besar dan nyonya sangat lemah… tadi ketubannya pecah saat melakukan panggilan telepon dengan tuan dan darah keluar ketika kami sedang dalam perjalanan ke sini tapi dokter mengatakan bukan hal yang serius.” Diego menjelaskan secara rinci.“Kabari kedua orang tuaku, beritahu Evrard, gr
Kabar kelahiran sepasang kembar Evrard dan Vita langsung tersiar di kalangan keluarga melalui grup chat.Seluruh keluarga besar memberikan selamat dan doa terbaik untuk dua anggota keluarga itu yang baru lahir ke dunia.Pagi sekali saat Qailula bangun dari tidurnya untuk memastikan sarapan pagi telah dibuat oleh koki, dia mendapati pesan tersebut lalu menjerit saking bahagianya.“Ada apa sayang?” Evrard langsung terperanjat dari lelapnya.“Vita udah melahirkan!” Qailula berseru bahagia.“Syukurlah …,” raut wajah tegang Evrard berubah lembut.“Kamu juga sebentar lagi, kan?” Evrard mengusap perut Qailula lalu beringsut mendekat seraya menyingkap rok baju tidur istrinya kemudian melabuhkan kecupan di perut Qailula secara langsung.“Good morning boys ….” Evrard bergumam serak.Qailula tersenyum sembari mengusap kepala Evrard lembut penuh sayang membuat Evrard mengecup perutnya lagi kali ini dalam dan lama.“Sayang, aku ke bawah dulu ya … mau
“Janina akan menikah dengan Bara bulan depan, aku akan datang … kamu?” Pertanyaan Vita tidak langsung Qailula jawab, dia sudah tahu itu tapi masih bingung bagaimana memberitahu Evrard tentang keinginannya pergi menghadiri pesta pernikahan Janina dengan El Bara mengingat persalinannya diperkirakan dokter akan terjadi bulan depan.“Gimana ya, Vit … hpl aku bulan depan, kamu enggak bisa bujuk Janina agar menikah akhir tahun biar sekalian si kembarnya aku udah cukup besar dan bisa ajak liburan ke Jerman.”Vita tergelak mendengar permintaan sahabatnya.“Janina sama Bara sebenarnya udah nikah Agama dua minggu lalu, si Bara yang enggak tahan datangin Janina terus … jadi mereka sekarang udah tinggal bareng di Penthouse, bulan depan itu resepsinya.” Vita memberitahu.“Nah kalau ini aku baru tahu.” Qailula terdengar ngegas tidak terima.“Ya sama, aku juga baru tahu dari Elvern … jadi waktu itu Bara nodong Janina ingin langsung nikah detik itu juga … kamu ingatka
“Bapak dan ibu sekalian, ada pasien VIP urgent sedang menuju ke sini … air ketuban pecah tiga puluh menit yang lalu jadi saya akhiri rapat ini dan akan kita lanjutkan besok,” kata tante Zara sambil bangkit dari kursi kebesarannya di ujung meja.Ternyata beliau sedang meeting dengan seluruh jajaran petinggi rumah sakit dan gara-gara si kembar keturunan Alterio dan Gunadhya sampai harus dihentikan karena dokter Obgyn terbaik di rumah sakit itu ikut menjadi peserta rapat.“Dokter Lukas, Dokter yang menangani pasien atas nama Qailula Alterio?” Tante Zara bertanya seraya menghampiri beliau.“Betul, Dok ….” Dokte Lukas bangkit dari kursi.“Qailula Alterio adalah pasien VIP-nya, tolong Dokter siapkan semua … Dokter yang memiliki rekam medis tentang Lula, kan?” “Betul, Dok … baik saya akan koordinasi dengan tim.” Dokter Lukas berlari keluar dari ruang meeting.Kembali ke Naraya dan Qailula yang masih dalam perjalanan yang sialnya begitu padat.“Nay, setel
Seluruh keluarga dan kerabat Gunadhya yang saat itu datang ke rumah sakit untuk menjadi saksi kelahiran anggota keluarga baru mereka telah dipindahkan ke ruang tunggu VIP.Di sana ada stand kue-kue dan mesin kopi yang menjadi teman mereka menunggu.Dari ruangan itu tidak bisa melihat ke pintu ruang persalinan tapi nanti akan ada perawat yang datang untuk memberitahu apabila operasi caesar telah selesai.Sedari tadi Evrard duduk terpekur, dalam hati sedang berdoa untuk keselamatan istri dan kedua anaknya.Tidak ada yang berani mengganggu atau sekedar mengajak ngobrol meski sesekali mereka menawarkan makanan atau kopi.Selang berapa lama yang rasanya seperti tahunan bagi Evrard, akhirnya pintu ruang tunggu VIP itu terbuka, seorang perawat masuk disusul dua box bayi akrilik yang didorong oleh perawat.“Ini si kembar dari tuan dan nyonya Alterio,” kata sang perawat memberi tahu membuat semua orang yang tadi terpekur kaku menatap ke box bayi langsung bangkit
Qailula menatap teduh Evrard yang tengah diajarkan bagaimana menggendong bayi oleh perawat, dia sampai tidak fokus saat Naraya sedang bicara padahal dia juga ikut dalam obrolan itu.Anasera mengendik ke arah Qailula membuat Naraya mengerti apa yang harus mereka lakukan sekarang.“La, kami pulang dulu ya … besok kami ke sini lagi.” Naraya pamit.“Loh kok pulang ….” Qailula mengesah, banyak yang ingin dia tanyakan mengenai mengurus new born.“Kalau kamu belum ngerti cara ngurus bayi kamu bisa minta agar si kembar di titip dulu di ruang bayi karena pasti kamu juga sangat lelah, La, setelah melahirkan kamu butuh banyak istirahat.” Anasera memberi saran.“Benar kata Ana, si kembar bisa dititip di ruang bayi dulu.” Tante Zara menimpali.“Enggak perlu Tante, sebentar lagi nanny datang … jadi kayanya si kembar di sini aja.” Evrard terdengar posesif sekali.“Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu ya, Ev … Lula … besok Nenek juga akan datang lagi sama kakek,
Nyatanya Qailula benar-benar terbantu dengan kehadiran dua nannya si kembar.Pagi sekali dia bangun lalu menyusui si kembar apabila si kembar juga bangun atau memompa ASI bila si kembar masih tidur, beruntungnya ASI Qailula mengalir deras sampai sekali memompa menghasilkan berbotol-botol kaca.Setelah itu Qailula pergi ke dapur mengecek sarapan pagi untuk Evrard.Saat sarapan pagi hampir siap, dia naik lagi ke lantai dua menggunakan lift untuk mengancingkan kemeja suaminya.Qailula tidak akan melewatkan momen tersebut sampai mereka tua nanti meski sekarang dia memiliki jobdesk baru mengurus si kembar.“Sarapan udah siap, aku cuci muka dulu ya.” “Eh … sebentar.” Evrard menarik tangan Qailula hendak menciumnya.“Aku belum gosok gigi, bau!” Qailula menjauhkan wajahnya dari Evrard.Tapi Evrard memaksa mencium kening Qailula.“Mana ada bau, kamu wangi selalu.” Evrard pun melepaskan Qailula untuk melakukan ritual rutinnya di kamar mandi.
“Aku tahu istrimu tidak bisa melayanimu selama beberapa waktu ke depan karena baru saja melahirkan, aku sedang … ‘ingin’ ….” Elvern menghentikan langkah lantas menatap Clara.“Kamu bisa menyalurkan hasratmu yang besar itu kepadaku … aku, bersedia ….” Clara mengusap dada Elvern bermaksud membangkitkan gairahnya.Tangan Elvern terangkat mencengkram pergelangan tangan Clara lalu menjauhkannya dari dada.“Aku tidak tertarik, Clara … istriku lebih enak dari kamu, aku rela menunggu dari pada melampiaskannya kepadamu dan tidak mendapatkan kepuasan yang selalu istriku berikan.” Elvern melenggang pergi begitu saja usai berkata demikian membuat Clara mengatupkan rahang karena emosi namun entah kenapa bibirnya seolah terkunci sehingga tidak bisa melontarkan umpatan.“Gilaaaaaa, keren banget kamu, El.” Elvern memuji dirinya sendiri di dalam hati.Sesungguhnya Elvern berkata jujur, dia pernah tidur dengan banyak wanita tapi hanya Vita yang bisa membuatnya mabuk kebayang.
“Mommy!!! Daddy!!!” Queenaya Everly Alterio-putri bungsu Qailula dan Evrard berlari berhamburan memasuki kamar.Sang Nanny menyusul dari belakang tapi tidak berani melewati pintu sedangkan Agarva, Atharva dan Aksena masuk dengan santainya untuk menyapa mommy dan daddy.“Hai sayang, akhirnya kalian sampai!” Qailula langsung mendudukan tubuhnya untuk memeluk si bungsu yang secepat kilat telah berada di atas ranjang.Tidak lupa Qailula mengapit selimut di ketiak karena tubuhnya polos usai bercinta sampai pagi tadi dengan Evrard.Evrard ikuta-ikutan memeluk Qailula yang tengah memeluk Queenaya meski perasaanya campur aduk kepergok anak-anak dalam keadaan polos dibalik selimut.“Oh … Mom … Dad, jangan bilang kalian habis buat anak kelima.” Atharva merotasi bola matanya jengah.“Kenapa memang?” Evrard bertanya tidak terima tapi tertawa.“Mommy sama Daddy enggak tahu aja kalau setiap kali kalian pergi berdua, Athar kerepotan ngawasin Sena sama Queen.” Atharva mengeluh.“Halaaah, cari
Berpelukan di atas daybed dengan hanya menggunakan bikini dan celana renang sambil menikmati sunset tidak pernah sesyahdu ini.Setelah acara pesta bergengsi untuk para Pengusaha di seluruh dunia selesai dilaksanakan di kota New York—sengaja Evrard membawa Qailula ke Utah untuk menikmati sekantong kemewahan modern di lanskap antah berantah yang liar.Sebuah resort bintang lima menjadi pilihan Evrard di mana tempat persembunyian batu pasir yang indah berada di jantung Negara Najavo.Anak-anak sedang dalam perjalanan setelah menyelesaikan ujian sekolahnya dan dijadwalkan baru sampai esok pagi jadi Evrard memiliki waktu berdua dengan Qailula malam ini.Evrard membelai pundak Qailula, sentuhannya merayap ke lengan dan berakhir di jemari yang kemudian dia genggam.Pria itu pikir istrinya tertidur tapi ternyata netra indah dibalik sunglasess sedang menatapnya sedari tadi.Dia mengangkat kepala kemudian menunduk memberikan kecupan ringan di bibir Qailula yang kemudian tersenyum.“Aku b
Sienna sedang menonton tayangan mengenai keberhasilan Evrard yang mendapat penghargaan bergengsi di dunia bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah majalah bisnis ternama di Amerika.Berita tersebut sengaja Sienna cari di kanal berita online setelah dia mendapat informasi dari salah satu temannya.Kedua tangan Sienna mengepal di atas meja makan, rahangnya mengetat melihat kemesraan Evrard dan Qailula yang tertangkap kamera.Selama ini Sienna tidak mau tahu kehidupan tentang Evrard namun sebuah informasi dari sahabatnya membuat dia penasaran.“Si sialan itu malah hidup bahagia dengan si Jalang,” gumam Sienna menggeram kesal.Cup.Sebuah kecupan mendarat di pipi Sienna membuat wanita itu menoleh.“Fred, kamu sudah pulang?” Sienna buru-buru menutup MacBooknya.Fredrick melirik sambil tersenyum miring. “Aku sampai di sini sejak tadi dan menyaksikan kamu mengumpati Evrard serta istrinya,” kata suami Sienna yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dari wanita itu.Seorang kepala
Dua minggu berlalu, Elvern memenuhi janji kepada Vita untuk membawanya dan anak-anak liburan ke Indonesia.“El, kenapa kita landing di Surabaya?” Vita bertanya keheranan saat Pilot memberi informasi kalau sebentar lagi mereka akan landing di Bandara Internasional Juanda.“Kita akan bertemu seseorang ….” Elvern berteka-teki.“Siapa?” Vita penasaran.“Nanti juga kamu tahu.” Elvern bangkit dari kursi lalu mengulurkan tangannya membantu Vita berdiri.Namun genggaman itu tidak Elvern lepaskan hingga ke kabin depan di mana putra dan putri mereka duduk ditemani para Nanny dan bodyguard.Elvern menggendong Alani yang merentangkan kedua tangan kepadanya menggunakan satu tangan tanpa melepaskan satu tangan yang digenggam Vita.Sementara Arzana telah turun lebih dulu dan Arzeta dituntun Nanny menuruni tangga pesawat.Mereka masuk ke dalam satu mobil yang sama ditemani satu bodyguard sementara dua pengawal dan tiga Nanny masuk ke dalam mobil yang lain.
Elvern sudah tidak lagi bergaul dengan teman-temannya yang dulu untuk mencari kesenangan.Pria itu sekarng lebih suka masuk ke circle para pria pengusaha sukses yang tentunya kebanyakan dari mereka telah berumur.Jadi, jika dulu Elvern pulang dini hari karena menghabiskan malam di nightclub namun tidak semenjak beberapa tahun terakhir yang setiap kali terlambat pulang pasti dia habiskan di dalam gedung pencakar langit yang terletak di distrik pusat perkantoran.Vita tidak pernah komplain atau bertanya tentang keberadaannya.Elvern menganggap sang istri percaya dan mengerti dengan kesibukannya.Jam telah menunjukkan pukul dua dini hari saat semua pekerjaan Elvern hari ini selesai.Pria itu menggeliat meregangkan tubuh setelah berjam-jam duduk di kursi.Mematikan MacBook lantas bangkit dari kursi kebesarannya lalu menyambar tas sebelum dia melangkahkan kaki keluar dari ruangan.Masuk ke dalam lift, Elvern langsung menekan tombol basement di mana
Hampir sepuluh tahun usia pernikahan mereka tapi Evrard masih memperlakukan Qailula seperti saat pria itu menginginkannya dulu, tidak pernah berubah masih selalu mendambanya begitu hebat.“Aku ingin anak ke empat,” celetuk Evrard tiba-tiba menghasilkan tawa renyah Qailula.“Kenapa tiba-tiba sekali? Apa Vita lagi hamil anak keempat?” Qailula jadi skeptis mengingat Evrard dan Elvern sang kompetitif apalagi urusan memiliki keturunan untuk penerus Alterio.“Aku enggak tahu, tapi aku ingin anak perempuan.” Sorot mata Evrard tampak memohon.“Jadi liburan sekarang sekaligus honeymoon?” Qailula mengulum senyum dibalas senyum penuh arti oleh Evrard.“Kamar kita nanti terpisah jauh di sebrang ruangan jadi jeritan kamu enggak akan terdengar oleh anak-anak,” bisik Evrard di telinga Qailula kemudian mengulum cupingnya membuat Qailula menggeram pelan sebagai protes.Tangan Evrard masuk ke dalam rok dari dress Qailula mengusap lembut pahanya.“Ada program khusus
Netra Qailula bergerak mencari pantulan Evrard di cermin meja rias saat langkah berat terdengar dari arah belakang. Senyum Evrard terkembang tatkala pandangan mereka bertemu sesaat setelah pria itu masuk ke dalam kamar. Evrard menghentikan langkah di belakang Qailula yang dalam posisi duduk lantas membungkuk mengecup puncak kepalanya. “Udah selesai?” Evrard bertanya tanpa maksud membuat Qailula terburu-buru. “Tinggal pakai lipstik.” Qailula menjawab lalu memoles bibirnya dengan lipstik warna orange soft. “Yang lain udah siap?” Qailula balas bertanya. “Udah … mereka lagi anteng di baw—“ “Mommyyyyyyyy!” Suara Atharva terdengar berteriak menghentikan kalimat Evrard. Pria itu merotasi bola matanya bersama ringisan pelan menghasilkan gelak tawa Qailula. “Ayo … kita ke bawah sekarang sebelum terjadi perang,” kata Qailula lantas bangkit dari kursi meja rias. Merangkul lengan beroto
Di lobby, daddy Bianco merentangkan tangan menyambut cicitnya yang langsung beliau gendong di tangan kiri dan kanan sekaligus.Setelah beberapa saat istirahat yang diisi dengan mengobrol ringan melepas rindu antara Qailula, Vita dan Janina—mereka bertiga pun memisahkan diri dengan suami dan anak untuk melakukan final meeting bersama orang-orang yang membatu acara launching serta pengelola resort yang bernama Julian.Julian adalah pria berusia tiga puluh tahun yang kinerjanya telah diakui di banyak hotel berbintang di Italia.Sedangkan daddy Bianco bersama para cicitnya dan pengasuh pergi ke area bermain.Ruangan meeting yang semua dindingnya terbuat dari kaca memungkinkan ketiga suami itu bisa mengawasi dari sebuah ruangan yang nantinya akan menjadi ruangan Julian.Ada meja kerja dan satu set sofa untuk menerima tamu lalu sebuah kamar lengkap dengan kamar mandi dan mini pantry untuk tempat tinggal Julian yang hanya dibatasi satu tembok dan pintu pemisah yang
Bisnis resort yang pernah dimimpikan Qailula, Vita dan Janina baru bisa terwujud setelah lima tahun kemudian.Itu dikarenakan Janina dikabarkan tengah mengandung beberapa hari setelah pesta pernikahannya dengan El Bara berlangsung yang membuat Qailula serta Vita tidak memiliki kaki tangan untuk membangun bisnis tersebut terlebih mereka berdua juga disibukan mengurus si kembar.Saat ini, setelah lima tahun berlalu dan anak-anak mereka sudah bisa diajak bepergian jauh—akhirnya Qailula dan Evrard beserta si kembar milik mereka bertolak ke Itali untuk meresmikan bisnis impian mereka tersebut.Vita dan Elvern bersama Arzana dan Arzeta juga tentunya pasuka pengasuh akan berangkat satu hari setelah keberangkatan Qailula dan Evrard mengingat jarak tempuh dan perbedaan waktu antara Indonesia dengan Jerman tapi nantinya mereka akan sampai di hari yang sama di Italia.“Sayang ….” Evrard berbisik begitu membuka pintu kamar di kabin belakang privat jet miliknya pribadi yang b