Share

PART 1

Author: Dacytta Peach
last update Last Updated: 2020-11-07 07:20:32

****

Varrel Damington memasuki apartemen mewahnya dengan santai, selintas ia bisa melihat gadis itu meringkuk di meja belajarnya. Ia tersenyum tipis, tadi malam ia tidak pulang ke apartemennya karena istrinya Bella menuntutnya untuk pulang dan makan malam bersama. 

Perlu digarisbawahi jika Varrel rela menyewa apartemen mewah lain hanya untuk menyembunyikan kekasihnya, Lea Kalilea. Mereka bisa tinggal bersama kapanpun Varrel mau. Pria itu juga yang menanggung semua kebutuhan Lea dari uang saku sampai uang kuliah. 

Kenapa Varrel mau melakukannya? Karena yang Varrel inginkan adalah tubuh gadis itu. 

Varrel bukanlah pria cassanova, ia pria yang baik-baik. Namun setiap melihat Lea, ada sesuatu dalam jiwanya yang sepertinya "lapar dan haus" akan sosok Lea. Bahkan Bella, istrinya tidak bisa memberikan perasaan yang sama kepadanya sama persis seperti yang Lea berikan padanya. 

Senyum manis Varrel Damington masih mengukir, perlahan ia mendekati Lea dan mengusap pundaknya dengan lembut. Ia sengaja datang ke apartemen sepagi mungkin karena ia tahu, Lea akan menunggunya hingga ketiduran di meja belajarnya. 

"Lea..." bisiknya guna membangunkan sosok Lea yang masih meringkuk beralaskan tangan.

Varrel mengusap rambut halus gadis itu penuh sayang hingga akhirnya sang gadis membuka mata dan mulai mengerjapkan-ngerjapkan kedua matanya yang masih pedas. 

"Arrell...." bisik Lea diantara sadar dan tidak sadar seraya berusaha menegakkan lehernya yang masih lemas. Matanya masih mengatup karena ia baru saja tertidur selepas dini hari hanya karena menunggu Varrel pulang. 

Arrel, nama panggilan manja Lea pada Varrel. Pria itu bahkan tak keberatan jika gadis muda yang usianya 7 tahun di bawahnya itu memanggilnya seperti itu. 

Dengan masih menyunggingkan senyum, Varrel mendekatkan wajahnya pada Lea. Tanpa merasa malu, Varrel menangkup wajah Lea yang masih setengah tertidur lalu menyerang bibir Lea penuh gairah. 

"Mnn....." Lea berusaha mengelak namun Varrel terus menyerangnya. 

Ciuman pagi itu cukup memabukkan bagi Varrel, ciuman yang tidak sepanas ia lakukan dengan Bella, istrinya sendiri. Entah kenapa jika dengan Lea semua terasa begitu menyenangkan. 

"Bangunlah... Kau tidak bisa tidur seperti itu, Lea." bisiknya lagi setelah habis melumat bibir mungil Lea. 

"Aku masih mengantuk." bisik Lea lirih seraya mencoba membuka matanya yang terasa begitu perih. 

"Sepertinya kau perlu olahraga dulu." ucap Varrel nakal lantas mengangkat tubuh Lea yang kecil menuju ke ranjang. 

Lea hanya terdiam dan menurut tatkala tubuh ringannya terhempas ke ranjang yang empuk di seberang meja belajarnya. Ia hanya menatap biasa tatkala Varrel melonggarkan dasinya dan mulai menaiki tubuhnya seakan sedang turn on. 

"Kau harus bekerja, Arrel. Kau harus mencarikanku uang kuliah." ucap Lea lirih ketika Varrel mendekatkan wajahnya. 

"Berapa uang yang kau inginkan? Bayar dulu dengan tubuhmu maka akan kuisi penuh kartu kreditmu dengan uangku2." jawab Varrel enteng lantas mulai menyerang bibir mungil di depannya. 

"Arrel, kau sudah rapi jangan membuat penampilanmu menjadi lusuh. Sebaiknya kau segera mencari uang untukku." ucap Lea sembari membungkam mulut Varrel. 

Pria itu menatap Lea dengan seksama, perlahan ia mengalihkan tangan Lea dan menguncinya dengan rapat. Sejenak mereka saling pandang hingga akhirnya.... 

"Aku bisa mandi lagi atau aku akan berangkat siang. Kau tahu, aku tidak bisa berjauhan denganmu Lea. Berapapun uang yang kau inginkan pasti akan kuberikan padamu. Namun aku mohon jangan sekali-sekali kau menolak keinginanku." bisik Varrel seolah memberi peringatan. 

Lea terdiam, ia tak bisa berkata-kata lagi ketika pria tampan di atasnya kembali mengecupi wajahnya seakan penuh rindu. Ia juga menurut tatkala tangan nakal Varrel terus menjelajahi tubuh mungilnya hingga akhirnya berhasil melucuti sweeternya. 

"Kau yakin, Arrel?" tanya Lea ragu ketika Varrel melucuti pakaiannya hingga setengah telanjang. 

"Kenapa? Apa kau keberatan? Apa kau sudah tak menyukaiku? Ayolah, kita sudah melakukannya berkali-kali, Lea. Aku merasa ketagihan padamu." bisik Varrel lirih lalu mengecup leher Lea penuh nafsu. 

"Bukankah tadi malam kau dan Bella...."

"Aku hanya bernafsu denganmu, bocah. Jangan menyebut nama Bella lagi di ranjang ini, kau mengerti?!" peringat Varrel tanpa berhenti mencumbui tubuh Lea. 

Gadis itu terdiam, ia hanya mengangguk pelan dan mulai mengikuti permainan yang Varrel ciptakan pada tubuhnya. Bahkan sepagi ini, Varrel tanpa rasa malu meminta jatah kepadanya. 

Pria itu... Pria yang memberi kehidupan baru bagi Lea. Di dunia ini apa yang bisa diharapkan oleh gadis yatim piatu seperti dirinya. Gadis yang ditinggal pergi oleh Ibunya dan harus turut menghidupi ketiga adiknya yang masih sekolah. 

Kehidupan Lea sangat pelik, kerja paruh waktu pun tak cukup membiayai hidupnya hingga akhirnya Tuhan menawarkan Varrel sebagai solusinya. Hanya pria itu yang bisa menolongnya, pria yang sanggup menanggung hidupnya dan bersedia menampung benalu seperti dirinya. 

"Kenapa kau terus menatapku?" tanya Varrel ketika sadar bahwa Lea terus menatapi wajah rupawannya. 

"Kau... Kau sangat tampan." bisik Lea tanpa melepas pandangannya membuat wajah Varrel memerah. 

"Kau salah memujiku, Lea. Harusnya kau memuji keperkasaanku bukan ketampananku." ucap Varrel lirih. 

"Aku jujur, Arrel." dengus Lea lirih setengah berbisik sembari mengalungkan kedua tangannya di leher Varrel. 

"Tapi kau tak pernah jujur soal kejantananku, Lea." ucap Varrel lagi membuat Lea kembali membungkam mulutnya. 

"Aargh..." pekik Lea lirih sembari meringis menahan sakit ketika sesuatu di bawah sana sedang menusuk dan menghimpitnya. 

"Kenapa? Apa masih sakit? Apa aku terlalu kencang? Bicaralah padaku Lea, mendesahlah!" bisik Varrel di telinga Lea penuh nafsu. 

"Kau selalu terburu-buru." dengus Lea sambil memukul kecil pundak Varrel Damington. 

"Oh ya? Itu karena aku sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi, Lea. Tubuhku hanya mau denganmu bukan dengan yang lainnya." bisik Varrel lalu menciumi leher Lea. 

Gadis yang sedang ia himpit, hanya terdiam dan menggigit bibir bawahnya seakan menahan rasa sakitnya. Hal itu membuat seorang Varrel Damington, pria yang mengenal sekali dunia percintaan menjadi sebal-sebal gemas. Tanpa peduli dengan wajah Lea yang polos dan penuh rasa sakit itu, ia menghentak lebih kencang membuat sang gadis hampir menjerit. 

"Aaaarghh.... Aarrell...." 

Varrel tersenyum tatkala Lea mulai menyukai permainan panasnya. Wajah gadis itu memerah, menunjukkan sikap imutnya membuat Varrel makin gemas dan ingin menghabiskannya pagi ini. 

"Arreeelll....." ceracau Lea mulai tak karuan. Varrel tak menjawab, ia semakin meningkatkan hentakannya dan membuat Lea semakin tak karuan. 

"Aarrell... Aku.. Mohon... Jangan sekeras itu." ucap Lea hampir tak terdengar. 

Justru Varrel terus bergairah, melihat Lea tak berdaya seperti itu membuat jiwa buasnya terus meledak liar. 

"Aarreellll....."

"Mmnnn....." mulut Lea terkunci oleh mulut Varrel. Gadis itu hanya bisa menggelepar tak berdaya di bawah permainan Varrel Damington. 

Pria itu selalu mencicipi tubuhnya siang malam dan Lea tak keberatan sama sekali. Mungkin ia bodoh namun hanya inilah satunya cara ia bisa bertahan hidup dengan adik-adiknya. Menjadi hina dan begitu buruk di masyarakat. 

Lalu jika ia tidak begini, siapa lagi yang harus ia andalkan? 

"Lea... Uugh... Aku...." desah Varrel ketika ia sampai ke puncaknya. 

"Arrel... Aku tidak mau...."

"Tapi aku mau...."

"Arreell....."dengus Lea dengan kesal ketika Varrel dengan sengaja menumpahkan benih terlarangnya. 

"Aku masih kuliah, aku masih memikirkan adik-adikku." ucap Lea dengan wajah sesal. 

Varrel tersenyum tipis, tubuhnya berpeluh hebat. Perlahan ia mengusap wajah imut Lea Kalilea. 

"Aku tahu dan jika kau hamil, aku akan menikahimu." bisik Varrel lembut. 

"Apa? Kau bercanda."

"Tidak, Lea. Aku akan menikahimu, serius. Apa kau mulai meragukan keseriusan Varrel Damington?"

Lea menggeleng pelan membuat Varrel kembali mengusap pipi imut Lea dan mencubitnya gemas. 

"Bagus, Lea."

"Tapi ada Bella...."

"Ada kamu di hatiku." sahut Varrel membuat Lea kembali membungkam dan menatap mata Varrel. 

"Meskipun ada Bella, ada orangtuaku... Tetaplah di sampingku, jangan pernah melepas genggamanku ataupun mencoba pergi dariku. Jangan pernah sekalipun kita akhiri hubungan ini."

****

"Cari tahu soal gadis ini!" perintah Bella dengan wajah memerah ingin menangis. 

Bella Brandon, wanita yang baru 2 bulan menjadi nyonya Varrel Damington hanya bisa melamun dan terus melamun tatkala suaminya terus menjauhinya. Selama dua bulan ini ia hanya sesekali disentuh oleh Varrel Damington. Itupun dalam keadaan marah ataupun sedang mabuk. 

Ketika ia tahu bahwa suaminya ada main belakang, hatinya hancur bukan kepalang. Ia tahu bagaimana perasaannya saat ini, ia adalah wanita baik dan terhormat lalu kenapa ada saja wanita lain yang tega kepadanya?!

Bella adalah orang yang murah hati meskipun ia begitu lemah dan gampang menangis, ia juga bukanlah orang yang suka menyakiti orang lain. Lalu kenapa Varrel tega memperlakukannya seperti ini? 

"Tolong Paman, selidiki gadis ini! Aku ingin cari tahu soal gadis ini." pinta Bella lirih sembari menahan airmatanya yang mau keluar. 

"Anda yakin, Nyonya?" tanya Paman Henry si sopir pribadi Bella seraya menerima foto gadis bersama Varrel dari tangan Bella. 

"Ya, Paman. Aku harus tahu semuanya, aku harus tahu kenapa ia tega merebut Varrel dariku?! Aku harus tahu segalanya." tutur Bella bersikeras lalu meneteskan airmatanya yang bening. 

"Saya harap anda tegar, Nyonya." hibur Henry sedih lalu bangkit dan pergi membawa foto itu bersamanya. 

Bella terdiam lalu terisak sendiri. Beberapa hari lalu tanpa sengaja ia melihat-lihat isi ponsel suaminya dan menemukan foto itu. Bagi Bella daripada ia mati berdiri karena memikirkan foto itu, alangkah baiknya jika ia mencari tahu sendiri siapa wanita itu. 

"Sayang sekali, kenapa usia semuda itu kau gunakan waktumu hanya untuk menggaet suami orang? Apa tidak ada pria lain dalam hidupmu? Lalu kenapa harus suamiku? Kenapa Varrel? Kenapa??"

****************

Related chapters

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 2

    ****"Sesuai petunjuk, gadis ini berkuliah di sini Nyonya." ucap Paman Henry sesaat menghentikan laju mobil warna merah di sebuah universitas ternama di kota London. Bella yang duduk di kursi jok belakang hanya terdiam, ia tidak ingin berkomentar apa-apa. Terlalu sakit jika ia harus berbicara ini itu dan semuanya menyangkut tentang perselingkuhan suaminya. "Nama gadis ini adalah Lea, seluruh universitas mengenalnya karena dia adalah gadis yang cukup berprestasi dan cukup baik. Saya tidak habis pikir kenapa gadis semuda dia harus rela melibatkan diri dalam rumah tangga orang." komentar Paman Henry seraya menggeleng pelan. Tak lama kemudian sebuah mobil hitam parkir di depan mobil Bella. Nyonya muda itu sedikit melotot tatkala ia mengenali siapa gerangan pemilik mobil itu. Belum sempat ia berargumentasi, sosok Varrel keluar dari mobil dan nampak membukakan pintu mobilnya di sana. Untuk siapa? Kalau bukan Lea siapa

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 3

    ***Braakk. Bella menggebrak meja, mencengkeram kuat-kuat kain yang melapisi meja itu dan tak lama kemudian jari-jarinya bergerak, merenggut serta merampas kain itu ke samping hingga berhamburan semua yang berada di atas meja. Semua terasa gelap di pandangan matanya, ia tak menyangka jika orang ketiga dalam rumah tangganya adalah gadis muda yang pantas ia panggil adik dan terlalu polos untuk melakukan hal bejat seperti itu. Kesal, kesal dan kesal. Tak ada yang bisa diungkapkan seorang Bella Damington untuk mengusir kekecewaannya selain marah dan marah. "KAU TAHU KENAPA VARREL TIDAK MENYUKAIMU? KARENA KAU WANITA LEMAH, KAU HANYA BISA MENGALAH DAN MENGALAH. KAU KIRA KAU SUDAH JADI ISTRI YANG SEMPURNA? BENARKAH KAU ISTRI SEMPURNA? HAH?? JAWAB AKU!!!"Entah, jika mengingat kejadian tadi hatinya mendadak terbakar dan tersulut kobaran api. Bagaimana bisa gadis yang terlihat begitu polo

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 4

    ****Hujan awal bulan itu belum juga mereda, Lea Kalilea masih meringkuk di kasur empuknya dengan dipeluk kekasihnya. Semakin dingin, semakin erat Varrel memeluknya seolah pria tampan itu tak ingin beranjak walau sebentar saja. Pagi itu Lea membuka matanya, ia masih merasakan bagaimana hidung Varrel beberapa kali diusapkan di punggungnya. Perlahan jemari Lea menyambut tangan Varrel yang masih melengkung manis di atas perutnya. "Jangan pergi, aku masih ingin memelukmu." ucap Varrel di sela-sela tidurnya. "Kau tak ingin bekerja? Kartu kreditku sudah berteriak-teriak ingin diisi." jawab Lea lirih lalu berbalik badan dan menatap wajah tampan Varrel. Pria itu tersenyum kendati kedua matanya masih terpejam erat."Kau nakal! Kau selalu menyuruhku mencari uang sedangkan dirimu selalu ogah-ogahan jika bersamaku lebih lama. Kau sungguh tak adil." jawab Varrel tenang lalu membuka kedua matanya perlahan.

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 5

    ****"Lihat Lea! Ini adalah calon suamimu di masa depan," suara ibu dengan bangga seraya menunjukkan sebuah foto pria remaja yang tengah tersenyum dengan gantengnya.Lea mau tak mau harus melihatnya, melihat foto yang ditunjukkan oleh sang Ibu. Dengan wajah polos, Lea kembali menatap ibunya tak mengerti. Wanita di hadapannya tersenyum lalu menangkup wajah Lea, "Namanya Varrel Damington, tidak ada alasan untuk tidak mendekatinya. Seminggu lagi ia akan datang kemari untuk mengikuti pertemuan keluarga. Kau bisa mengenalnya dengan baik nanti."Seperti biasa Lea hanya terdiam, guna menyenangkan ibunya ia terpaksa mengangguk dengan patuh. Tapi sayang belum seminggu seperti yang dijanjikan Ibunya, sebuah kecelakaan maut merenggut kedua orangtuanya. Naasnya lagi belum sebulan Ayah dan Ibunya pergi, perusahaan ayahnya diambil alih oleh Dammington Inc. Salah satu sebab kenapa Lea Kaliea harus mengejar Varrel Damington sampai ke lubang semut sekalipun.Bayangan buram ma

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 6

    WARNING 21+****Lea tak pernah menyangka jika Kevin akan menciumnya di depan umum seperti tadi. Jantungnya sempat bergetar karena sebelumnya ia belum pernah menerima ciuman dari siapapun selain ciuman dari Varell. Hari ini benar-benar hari yang tak terduga bagi Lea Khalilea.Berjalan sedikit cepat menuju ke apartemen, Lea berusaha melupakan bayangan Kevin yang tiba-tiba menaut bibirnya. Jika diingat kembali, pria tersebut memang tengah mencuri kesempatan pada dirinya. Sungguh, pria dimanapun tetap sama saja.Lea mempercepat langkah, dengan tergesa ia memasuki kediaman mewah persembahan dari Varell Damington. Belum sempat melihat siapa yang ada di dalam kamarnya, tangan Lea segera ditarik oleh seseorang. Gadis tersebut terkesiap menyadari ada seseorang yang kini begitu posesif terhadapnya."Varell ... Sejak kapan kau ada di sini?" Lea bergumam tak mengerti ketika Varell berusaha memonopoli dirinya.Varell tak menjawab, pria tersebut mendorong tubu

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 7

    ***Setibanya di istana megah milik keluarga Varell Damington, pria bersurai kelam memasuki halaman rumahnya dengan langkah tenang. Pria itu tahu jika lambat laun perselingkuhannya dengan Lea akan tercium juga apalagi oleh keluarga Bella.Ketika pria berjas hitam tampak memasuki rumah, seluruh tatapan penghuni rumah teralihkan ke arahnya. Ruang tamu yang biasanya sepi kini mendadak menjadi ruangan penuh lautan manusia dari keluarga Bella.Varrell terus melangkah menghampiri keluarga besarnya, ia tersenyum seolah tak terjadi apa-apa."Apa kabar semuanya? Bagaimana kabarmu Ayah? Ibu? Kakak ipar?" sapa Varell dengan nada santai sembari menghempaskan bokongnya di sofa mewah, dimana keluarga besarnya tengah berkumpul.Tak ada jawaban. Keluarga Bella terlihat masam ketika melihat kehadiran Varell Damington, apalagi ditambah dengan sikapnya yang seolah-olah tak terjadi apa-apa."Varrell, kataka

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 8

    ****Ruang tengah milik keluarga Varrell Damington kini kembali sepi. Setelah Varell pergi, kini rumah itu hanyalah tinggal keluarga Bella yang masih terduduk dengan amarah yang meluap-luap di dada. Wajah Louis tidak dapat disembunyikan, rasa marah bercampur kecewa kini tercetak jelas di wajahnya yang tegas."Bella, apapun demi dirimu, Ayahmu ini tidak akan menyerah. Jika Varell tidak bisa meninggalkan wanita itu maka akan kubuat wanita itulah yang akan meninggalkan Varell," ujar Louis Brandon dengan tangan mengepal sangat erat.Bella yang menangis sesenggukan mulai menenangkan tangisnya. Ada harapan baru yang muncul dari pelupuk matanya yang basah. "Dengan apa? Sedangkan aku sudah mencobanya namun selalu gagal."Luois Brandon terdiam, tatap matanya masih lurus ke depan. Sebagai ayah, ia tetap tidak bisa menerima segala alasan yang Varell lontarkan padanya."Kau tidak cukup mengerti lawanmu, Nak. Biarkan a

    Last Updated : 2020-11-10
  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 9

    ****Lea menggeliat ketika sinar matahari menebus jendela kaca yang tepat berada di dalam kamarnya. Sinarnya yang keemasan begitu menyilaukan, membuat tubuh sang wanita bereaksi dan segera bangun dari mimpi-mimpi indah.Menoleh ke samping, Lea tersenyum tipis ketika menyadari bahwa Varrell Damington memilih untuk tidur di sini semalaman hanya untuk menemaninya. Lea mengembuskan napas, ia merebahkan diri lagi di samping Varell.Wanita bermata indah itu menatap wajah Varell yang teramat tampan. Ia kembali tersenyum seraya mengelus wajah sang kekasih dengan lembut."Varell, maafkan aku. Aku telah memanfaatkan dirimu selama ini. Aku ingin segera mengakhiri tapi, semua sudah terlalu dalam untuk diakhiri. Varell, sekali lagi maafkan aku yang telah menggunakan dirimu untuk kepentinganku." Lea berbisik lirih.Varell perlahan membuka mata, membuat mata Lea terbelalak kaget. Mungkinkah pria yang tidur disampingnya i

    Last Updated : 2020-11-10

Latest chapter

  • Orang Ketiga (Indonesia)   Bab 1. Apa Ini Kesalahan?

    Bab 1.Apa Ini Kesalahan?****Sudah tiga bulan sejak kecelakaan hebat yang menyebabkan seluruh wajahnya rusak dan bernanah, Ferawati harus puas tinggal di rumah sakit dengan wajah yang dibalut dengan kain perban. Jemu rasanya, melewatkan hari tanpa Revan dan juga tanpa gadget.Masih teringat bagaimana peristiwa ngeri itu menghampirinya selepas pulang dari florist tempat ia bekerja. Sebuah mobil mewah menyeruduk motornya dari belakang, membuatnya terpelanting ke tengah jalan dan harus menerima nasib diseret sebuah truk hingga membuat wajahnya delapan puluh persen rusak. Ferawati bergidik, darahnya berdesir dengan jiwa yang terasa pedih ketika merasakan bagaimana kesakitannya kala itu.Beruntung ia ditolong seorang dokter yang hebat, yang bersedia mengoperasi wajahnya yang rusak agar tidak menyebabkan rasa malu. Hanya sayangnya, setelah kecelakaan itu Ferawati benar-benar lenyap dari muka bumi tanpa kabar sedikitpun. Semua orang panik tak terkecuali kekasihnya, Revan.Wati harus menyele

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 28

    *****"Sayang, kau tidak apa-apa?" tanya Varell pada Lea yang sedari tadi terlihat melamun di meja makan. Bahkan panggilan Nessie sama sekali tidak digubris oleh Lea."Tidak, aku tidak apa-apa," ucap Lea lalu mengulum senyum. Wanita itu menggeleng lalu pura-pura kembali menggigit roti bakar andalannya."Aku melihatmu melamun beberapa kali. Lihatlah Nessie, dia memanggilmu beberapa kali juga." Varell terlihat curiga, ia menggigit rotinya tanpa mengenyahkan pandangan dari istri tercinta."Benarkah? Nessie sayang mau apa?" tanya Lea pada Nessie, putri tercinta hasil hubungannya dengan Varell.Gadis cilik usia empat tahun itu tersenyum, ia sama sekali tidak merajuk ketika ibunya mengabaikan karena terlalu banyak melamun. Beberapa selai terlihat belepotan di sudut bibirnya yang mungil."Boleh aku mengambil satu lagi roti bakarnya?" tanya Nessie dengan bola mata berbinar."

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 27

    ****Pagi itu hujan kembali mengguyur ibukota dengan deras. Jam dinding menunjuk pukul enam, masih terlalu pagi untuk Lea pergi ke kantor tempat dimana ia mencurahkan segala tenaganya untuk membahagiakan keluarga kecil yang selama ini ia impikan.Membuat roti panggang adalah salah satu dari sekian keahlian Lea selama ia menjadi ibu rumah tangga. Peri cantik di rumahnya sangat menyukai roti panggang buatannya terlebih Varell sendiri tidak terlalu menuntut wanita itu untuk bisa memasak ini dan itu.Sembari membuat roti panggang, Lea bergegas membuat susu untuk suami dan putrinya. Perlahan, kejadian beberapa tahun lalu kembali terngiang dalam memori otaknya. Bella Brandon, hanya kisah wanita itu yang ia sayangkan. Seandainya saja wanita baik itu mau bersabar sedikit saja, mungkin saat ini ia masih hidup dan mungkin masih bersanding dengan Varell.Mengembuskan napas panjang, Lea mengempaskan tubuhnya di kursi makan. Ia menyayangkan tindakan Bella bunuh diri, kend

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 26

    ---Orang Ketiga---Kedatangan sang pengacara di apartemen perlahan mengubah niat dasar Lea untuk pergi dari apartemen tersebut. Wanita itu memilih sehari untuk tinggal di sana walau hanya untuk sebentar.Kevin merasa heran karena perubahan sikap Lea namun ia tidak akan menyalahkan wanita itu terlalu banyak. Pria bermata cokelat tahu betul bahwa Lea saat ini sedang didera perasaan resah serta bingung yang luar biasa."Jadi hari ini kita tak jadi pergi, Lea?" tanya Kevin sembari duduk di sofa. Pria itu meminta kepastian pada wanita yang masih duduk santai di hadapannya."Besok aku akan menemui Varell di penjara walau hanya sebentar. Menurutmu, apakah tindakanku sudah benar?" Lea mengalihkan tatap. Wanita itu menatap Kevin seolah meminta pertimbangan.Kevin terdiam, ia tertunduk sejenak sebelum pada akhirnya ia berusaha untuk menjawab."T

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 25

    ---Orang Ketiga---Tidak ada satu orangpun yang bahagia apabila pernikahannya hancur, begitu pun Lea Khalilea. Untuk kali ini ia merasa bahwa kebahagiaan yang nyaris di depan mata langsung lenyap seketika tanpa berbekas.Kejadian sudah terjadi dan mulai berlalu namun di ingatan Lea peristiwa itu tidak pernah hilang sedikitpun. Kematian orangtuanya, bangkrutnya perusahaan, semuanya yang telah ia lalui akan tetap abadi dalam ingatannya.Menghela napas yang terasa begitu berat, Lea mengedarkan pandang ke sekekiling ruangan. Ada hal yang ia rindukan, Varell Damington. Tapi, Lea segera menggeleng. Ia tidak pantas merindukan orang yang telah membunuh kedua orangtuanya secara keji apapun alasannya."Lea, aku sudah mengemasi barang-barangmu di kamar. Masih adakah barang yang ingin kau bawa?" tanya Kevin sambil keluar dari kamar Lea membawa dua buah koper berisi baju dan bebe

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 24

    ---Orang Ketiga---Keputusan Lea sudah bulat, akhirnya ia menganggukkan kepala atas lamaran yang diajukan Varell terhadapnya. Ia bahagia walau kendati dalam hati ia merasa khawatir kalau-kalau Varell akan berpaling darinya suatu saat nanti.Hari yang ditunggu akhirnya tiba, gaun putih yang sudah dipesan oleh Varell jauh-jauh hari untuk pernikahan mereka akhirnya kini sampai di hadapan Lea Khalilea.Wanita itu terpukau, tak menyangka jika gaun seindah itu akan menghias tubuhnya di hari pernikahan mereka.Sebuah gaun putih dengan permata yang bertabur di seluruh permukaan kain yang indah lagi lembut, serta buket bunga warna putih membuat pernikahan mereka terlihat begitu suci.Mata Lea nyaris berkaca-kaca ketika ia didandani dengan begitu cantik. Gaun itu sangat pas di tubuhnya, Varell sepertinya tahu berapa ukuran pakaian yang pas untuk Lea tanpa harus bertanya."Nona, gaun ini s

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 23

    ---Orang Ketiga---Setelah mempersilakan Louis dan istrinya masuk, dengan mata menatap tajam Lea berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik. Ia tidak ingin dicap sebagai 'orang muda' yang tak tahu tata krama.Tanpa mengurangi rasa sopan terhadap orang yang lebih tua, Lea menyuruh pembantunya untuk membuatkan dua cangkir teh aroma mawar kepunyaannya untuk disuguhkan ke hadapan tamunya yang tak biasa."Jadi, apa maksud kedatangan kalian kemari?" tanya Lea berusaha untuk tenang.Sepasang suami istri tersebut saling berpandangan satu sama lain, seakan ragu untuk mengutarakan keinginannya. Tak lama kemudian pembantu yang ditunjuk Lea untuk membuatkan minuman muncul dari arah dapur dengan membawakan dua cangkir teh aroma mawar."Minumlah terlebih dahulu, aku lihat kalian terlihat begitu tegang dan kelelahan." Lea menyodorkan dua cangkir itu lebih dekat ke

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 22

    ---Orang Ketiga---Bagai kupu-kupu yang bingung untuk mencari tempat hinggap di sebuah padang pasir tandus, Louis Brandon berjalan keluar dari rutan dengan langkah gontai.Baru dua minggu namun melihat tubuh Bella yang makin mengurus membuat jiwa ayah pada Louis Brandon terguncang luar biasa.Berjalan tak tentu arah, Louis memasuki mobil dengan wajah pucat. Ia berpikir siang dan malam guna membebaskan putrinya dengan segera."Tuan, kita akan pergi kemana?" tanya Henry, sopir pribadi yang sudah bekerja puluhan tahun di keluarga Brandon."Aku tidak tahu mau kemana lagi," jawab Louis tak bersemangat. Pria paruh baya itu menggeleng penuh rasa putus asa yang membayang."Tuan, bagaimana keadaan nona?" tanya Henry pelan, ia takut jika pertanyaannya justru membuat suasana semakin parah."Putriku semakin kurus, aku tak ku

  • Orang Ketiga (Indonesia)   PART 21

    ---Orang Ketiga--- Hari ini Lea Khalilea sudah diperkenankan untuk pulang. Dengan dijemput oleh Varell Damington, Lea terlihat begitu ceria dan senang. Ya, tentu saja semua itu formalitas yang bisa ia tunjukkan lewat sebuah senyuman. Selebihnya, hatinya tetaplah hancur.Sembari digendong Varell, Lea hanya pasrah ketika ia dipindahkan dari ranjang pesakitan menuju ke kaki barunya. Ya, sebuah kursi roda, mau tidak mau, rela atau tidak rela, Lea harus bersahabat dengannya."Lea, sekarang kau sudah bisa meninggalkan rumah sakit ini. Untuk merayakannya, hari ini kau ingin makan apa?" tanya Varell lalu berjongkok di hadapan Lea ketika telah usai meletakkan Lea di kursi rodanya.Wanita itu menatap tajam ke arah Varell lalu beberapa detik kemudian tersenyum tipis. "Aku tidak ingin makan apapun. Sepertinya aku hanya ingin segera pulang ke rumah dan tidur."Le

DMCA.com Protection Status