Menjelang pertunangan dadakan Shopia dan Nickz semua karyawan di perusahaan yang di pimpin Nick semua sudah tahu dan mereka di undang dari yang memiliki jabatan tinggi saja, sebatas karyawan di kepala bagian divisi dan juga kepala produksi juga kepala gudang. Termasuk juga Cleo yang wakil direktur itu, tapi dia heran kenapa dia sendiri yang belum mendapatkan undangan pertunangan Nick dan Shopia."Jadi kamu belum dapat undangan pertunangan itu?" tanya Nancy ketika dia mengajak Cleo untuk pergi bersama di acara tunangan Nick."Entah, aku belum mendapatkan undangannya. Tapi jika aku tidak di undang pun tidak masalah, aku justru senang karena bisa santai di apartemenku." kata Cleo.Meski dia sakit hati dan kecewa akan pertunangan itu, tapi dia lebih baik menghindar. Bahkan tidak akan hadiri di acara pertunangan Nick dan Shopia itu. Sudah dia bayangkan akan ada acara perkumpulan orang-orang penting dan juga teman-teman Nick juga Shopia. Dia akan semakin tersisih dari kalangan atas itu.Mer
"Cleo?"Cleo menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya. Dia tersenyum pada laki-laki yang tadi memanggilnya itu, laki-laki itu mendekat. Memperhatikan Cleo dari atas sampai bawah dengan wajah senangnya."Waah, berapa bulan aku tidak bertemu denganmu. Terakhir itu aku membatalkan kencan kita, Cleo. Sekarang kamu tambah cantik saja, hahah." ucap laki-laki yang tak lain adalah Ramon."Anda bisa saja tuan Ramon, dari dulu aku seperti ini." kata Cleo dengan tersenyum.Dia senang kini ada teman untuk pesta pertunangan Nick. Setidaknya jika dia sakit hati, ada teman yang bisa di ajak untuk mengalihkan perhatian pada acara pertunangan itu."Oh ya, apa kamu masih tinggal dengan Nick?" tanya Ramon."Tidak, sejak nona Shopia datang. Aku sudah tidak tinggal di rumahnya, sekarang aku tinggal di apartemenku sendiri." jawab Cleo mengambil minuman pada pelayan yang datang."Hemm, itu artinya aku bisa berkunjung ke apartemenmu dengan leluasa?" tanya Ramon ikut mengambil minuman juga."Apartemenku
"Shopia!" teriak Nick."Aaah, saudara angkatnya. Tunanganku ternyata marahnya, maafkan aku Cleo. Aku hanya memberi saran pada semua yang hadir, barangkali ada yang tertarik dengan kisahmu." ucap Shopia lagi.Semua mata tertuju pada Cleo, ada tatapan sinis dan mencibir. Ada juga yang aneh, gadis itu pun berbalik dan segera meninggalkan ballroom. Roman langsung mengejar Cleo, begitu juga dengan Nancy. Dia penasaran ada apa antara Shopia dan Cleo? Kenapa gadis itu mempermalukan saudara angkat tunangannya?"Cleo tunggu!" teriak Ramon mengejar Cleo yang bergegas pergi."Aku harus pulang, Ramon." kata Cleo."Aku antar kamu pulang." ucap Ramon menarik tangan Cleo, tapi di tepisnya."Aku tidak mau, Ramon. Terima kasih kamu mau peduli padaku. Aku bisa pulang sendiri." kata Cleo."Cleo, aku tahu Shopia itu keterlaluan. Jangan di ambil hati." kata Ramon."Aku tahu, orang seperti dia memang selalu mendapatkan apa yang di inginkan. Sampai merendahkan orang pun bisa dia lakukan." kata Cleo."Mau pe
"Tetaplah di tempatmu, Nick!"Teriakan agak kencang dari Shopia membuat Nick kesal. Shopia benar-benar membuatnya geram malam ini, bukannya acara pertunangannya dan kekasihnya itu membuat bahagia. Tapi justru membuatnya kesal, dia pikir akan tenang acara itu. Tapi justru Shopia mempermalukan Cleo."Untuk apa aku harus di sini? Bukankah aku sudah bilang jangan mengganggu Cleo, tapi kamu malah mempermalukan gadis itu." kata Nick."Nick sayang, aku hanya mau memperkenalkan saudara angkatmu pada semuanya. Dan aku tidak mempermalukan dia, dia sendiri yang mau seperti itu. Apa lagi berurusan denganku." kata Shopia dengan sinis.Nick mendengus kasar, dia sebenarnya sudah muak dengan sikap Shopai itu. Orang-orang menatap Nick yang tampak kesal pada Shopia, bukan malah bahagia.Salah satu klien mendekat pada Nick, laki-laki itu tersenyum pada Nick."Hai tuan Nick, tunanganmu sangat cantik. Putri dari dewan direksi ternyata cantik juga, anda sangat beruntung tuan Nick." kata klien itu menatap S
Sementara itu, Cleo dan Ramon masih berada di klub malam. Ramon bohong pada Nick kalau gadis yang dia bawa pergi berada di hotel dengannya. Dia sengaja membohongi Nick untuk menutupi keberadaan Cleo, dia juga penasaran kenapa Shopia begitu marah pada Cleo. Ada apa antara Cleo dan Nick sampai membuat Shopia marah dan mempermalukan Cleo.Cleo sedang minum, dia ingin melupakan sejenak masalah yang di hadapinya kali ini. Baru kali ini dia pergi ke klub malam dan ingin mabuk sepuasnya, tidak peduli dengan Ramon yang menemaninya saat ini masih setia. Menunggunya bercerita, meski tadi laki-laki itu mendapat telepon dari Nick."Tadi Nick menelepon menanyakanmu." kata Ramon."Apa yang kamu jawab tentangku?" tanya Cleo kembali meneguk minumannya."Kubilang kamu ada di hotel denganku, apa itu membuatmu marah?" tanya Ramon."Heh, biarkanlah dia marah." ucap Cleo lagi."Ada apa sebenarnya denganmu dan Nick, Cleo? Sampai Shopia berani mengatakan itu tentangmu di depan orang banyak." tanya Ramon."J
Bug! Bug! Bug!Nick memukuk wajah Ramon tiga kali tanpa di duga, tentu saja laki-laki itu kaget dan kesal. Dia membalas pukulan Nick yang memukul tanpa tahu malu. Seharusnya dia menyadari ketika Cleo dan Nick waktu malam itu, mungkin memang dia tidak terlalu pusing atau bahkan tidak peduli dengan sahabatnya. Tapi dia khawatir saat ini pada Cleo, di banding Nick yang jadi tunangan Shopia. Ramon tahu bagaimana Shopia sesungguhnya."Kamu laki-laki brengsek Nick! Jangan membuat gadis itu susah karena ulahmu. Kamu belum tahu bagaimana itu tunanganmu akan berbuat." ucap Ramon."Di mana dia? Katakan padaku?!" ucap Nick tanpa peduli ucapan Ramon.Ramon mendengus kasar, laki-laki itu kesal sekali pada Nick yang bermain api dengan dua perempuan sekaligus. Mestinya dia berpikir lebih dulu sebelum jauh melangkah menyukai Cleo. Pasti akan ada balasan dari Shopia pada Cleo, karena semalam saja dia sudah tahu apa sebenarnya yang di lakukan Shopia."Sudahlah, kamu lepaskan saja Cleo. Biarkan dia per
Pertemuan yang penuh rasa rindu itu membuat keduanya hanyut dalam perasaan masing-masing. Nick terus memaksa Cleo untuk mencumbunya, dan gadis itu tidak bisa menolaknya. Mereka pun akhirnya bercumbu dalam gairah yang sejak lama di pendam, tidak ada pikiran lain selain menuangkan rasa rindu dalam dada.Waktu terus berjalan, keduanya masih hanyut dalam kegiatan panas penuh dengan cinta dan kerinduan. Cleo ingin sekali melepas semuanya, tapi nyatanya hatinya enggan lepas dari Nick. Begitu juga dengan Nick, dia benar-benar merindukan gadis yang sudah menguasai hatinya."Aku mencintaimu, Cleo. Sungguh." ucap Nick di sela kegiatan menyentuh gadis itu.Cleo hanya memejamkan matanya ketika ungkapan Nick di sela permainannya itu. Dia tidak tahu, apakah akan senang dan bahagia. Atau harus kecewa karena Nick mengucapkannya dalam keadaan mereka bercinta. Lama mereka melakukan kegiatan percintaan yang panas, hingga keduanya pun mendapatkan puncak nikmatnya dan akhirnya terkulai lemas.Cleo merubah
Supir taksi melajukan mobilnya dengan kencang, mencari jalan untuk menghindar dari kejaran mobil hitam di belakangnya. Cleo sendiri bingung, siapa yang mengejar mobil taksi yang dia tumpangi itu."Apa nona ada musuh atau teman yang tidak menyukaimu?" tanya supir taksi pada penumpangnya."Setahu saya tidak punya pak, tapi mungkinkah itu dia ...""Dia siapa nona? Karena sejak saya jadi supir taksi, baru kali ini saya di kejar dan di buat susah untuk melajukan mobil karena mau di tabrak terus." ucap sang supir taksi lagi."Saya kurang yakin pak supir, tapi mungkin itu adalah suruhan putri anak konglomerat tuan Robert Alfonso." jawab Cleo menebak."Anak tuan Robert Alfonso? Apa dia musuh anda, nona?" tanya sang supir lagi."Bukan musuh sebenarnya, tapi entah dia menganggap saya begitu. Sebaiknya bawa saya ke stasiun kereta bawah tanah saja pak supir, biar saya pergi ke kota Queens dengan naik kereta saja." kata Cleo lagi."Ya baiklah, kebetulan sebelah kanan jalur menuju statsiun kereta.
Tiga hari Cleo menginap di rumah sakit setelah melahirkan. Mereka akhirnya kembali ke apartemen dengan anak yang cantik dan lucu, Nick sangat bahagia. Kini dia menjadi seorang dady, dia juga harus membantu Cleo merawat anaknya itu."Aku akan membantumu mengurus anak kita, sayang," kata Nick menggendong anaknya.Dia mencoba menggendong anak yang baru empat hari itu, awalnya dia canggung dan takut jatuh. Tapi di rumah sakit dia belajar dengan suster yang merawat dan mengurus anaknya selama Cleo belum pulang. Nick sangat antusias menggendong anaknya itu, meski baru tiga kali belajar tapi dia sudah bisa dan menguasainya."Kamu sudah membantuku selama ini, Nick," ucap Cleo."Ya, tapi aku akan mengurus Agatha sampai dia besar. Aku sangat senang dengan anak-anak, dulu Shopia tidak menginginkan anak jika kelak aku bersama dengannya selamanya," kata Nick tersenyun getir mengingat waktu dia masih bersama dengan Shopia.Cleo menatap kekecewaan di wajah laki-laki itu, tapi seketika berubah wajah
Satu bulan kemudian, Cleo dan Emily pindah ke apartemen baru yang di beli Nick untuk kekasihnya dan juga pelayannya Emily. Ada dua kamar di apartemen baru itu, salah satunya memang untuk Cleo dan Nick dan satunya lagi untuk Emily. Nick sengaja mengambil apartemen dengan dua kamar, dapur yang terpisah juga bagian untuk tempat laundry.Mereka sedang membereskan barang-barang, Cleo tidak di izinkan ikut membereskan barang-barang. Dia hanya duduk saja, memperhatikan Emily dan Nick membereskan barang-barang di apartemen itu."Aku ikutan membereskan barangnya ya? Bosan kalau harus melihat kalian membereskan sendirian," kata Cleo."Siapa bilang sendiri? Aku dan Emily, sudah kamu diam saja. Jaga anak kita, jangan sampai protes karena mamanya bandel," ucap Nick.Cleo cemberut, tapi dia menurut. Alih-alih hanya diam saja, dia pun pergi menuju dapur membuat makanan cemilan untuk Nick dan Emily. Nick awalnya melarang Cleo beraktivitas, tapi Cleo memaksanya."Kalau aku diam saja, kalian makan apa?
Nick dan Liu sampai di tempat rumah teman Liu itu. Mereka melihat apartemen dari jauh tampak megah dan kelihatan bagus, jika melihat luas halaman sekitar itu, banyak sekali pepohonan dan juga area bermain anak- anak. Nick sangat suka dengan gedung apartemen itu, meski dia belum tahu di dalamnya."Ini sepertinya menyenangkan, di lihat sekeliking ada tamannya, juga taman untuk bermain anak-anak. Dan di ujung sana, ada sekolah? Waah, ini menarik sekali," ucap Nick merasa takjub dengan apartemen itu."Iya, temanku ini sebenarnya dia menanam saham juga di perusahaan yang membuat apartemen ini, dia juga mengambil satu unit di dalamnya. Katanya masih banyak yang belum mengambil, tapi karena gedungnya berlantai puluhan. Jadi meski sudah banyak yang mengambil, masih ada juga sisanya," kata Liu."Oh ya Liu, kamu kan tinggal di Amerika cukup lama. Dia tinggal di sini, kalian sering berhubungan?" tanya Nick."Hahah, dia itu yang memiliki toko di kota pecinan di sana. Ada beberapa toko, jadi aku t
Nick menginap di rumah susun milik Cleo, dia tidur sekamar dengan wanita pujaannya yang sedang mengandung anaknya itu. Mendekap erat dari belakang, sangat nyaman dan hangat. Sungguh, Nick begitu bahagia bisa menjumpai Cleo lagi. Lebih bahagia dia sudah tidak punya beban apa pun, perusahaan, Shopia semuanya sudah dia lepaskan. Kini dia hanya ingin membahagiakan Cleo dan calon anaknya."Cleo, apa kamu akan tetap tinggal di sini selamanya?" tanya Nick mencium tengkuk wanita buncit itu."Entahlah Nick, di negara ini nyaman buatku. Aku tidak mau kembali lagi ke New York, atau ke kota Queens," jawab Cleo."Ini bukan negara kita, Cleo. Kita harus membuat visa setiap dua tahun sekali, lagi pula visa kita juga harus di ganti," kata Nick."Iya, aku memalai visa turis selama ini. Apa harus di ganti?""Tentu saja, aku akan membuatkannya. Setelah melahirkan, kamu bisa melamar kerja di perusahaan orang Amerika. Aku juga akan mencari pekerjaan di sini," kata Nick.Cleo membalikkan tubuhnya, kini dia
Emily sudah menyiapkan makanan untuk Cleo, dia membawa nampan berisi makanan, buah serta jus jeruk. Nick menghampiri Emily, mengambil nampan dari tangannya."Aku yang bawa, Emily. Aku juga ingin bicara banyak dengannya," kata Nick."Baik tuan," ucap Nick.Nick tersenyum, dia pun segera membawa nampan berisi makanan. Dadanya berdetak kencang, ingin sekali dia memeluk wanita yang selama ini di rindukannya. Tapi dia harus beradaptasi lebih dulu, pastinya Cleo akan menolaknya lebih dulu.Tok tok tok.Nick mengetuk pintu, tak ada suara dari dalam kamar. Nick mengetuk sekali lagi, dan terdengar suara Cleo menyuruh masuk.Nick menarik handle, membuka perlahan pintu kamar. Tampak Cleo sedang membereskan beberapa baju di masukkan ke dalam lemari. Nick terdiam melihat apa yang di lakukan Cleo, dia melangkah masuk menuju meja. Meletakkan nampan berisi makanan untuk Cleo, berdiam diri menatap Cleo yang masih belum sadar akan kehadirannya.Nick tersenyum tipis, dia melangkah mendekati Cleo. Berdir
"Aku merindukanmu, Cleo."Cleo terpaku di depan pintu, matanya tidak berkedip beberapa detik. Tapi kemudian dia menunduk, tangannya memegangi perutnya yang sudah buncit. Arah mata Nick beralih pada perut Cleo, dia juga tertegun dengan perut yang sudah membesar itu.Baik Emily, Cleo, dan Nick masih diam saja. Tapi Liu, dia menatap ketiganya secara bergantian. Dia tersenyum kemudian membuyarkan ketiganya."Apa, kita akan di sini terus? Sampai kapan?" tanya Liu dengan senyuman di bibirnya.Emily tersadar, dia tersenyum kemudian menoleh ke arah Cleo."Nona, kita suruh masuk mereka? Anda juga harus bicara banyak dengan tuan Nick," kata Emily.Cleo akhirnya mengangguk, dia berbalik melangkah masuk ke dalam rumah susun berukuran kecil itu. Emily menyuruh Nick dan juga Liu masuk, dia merasa senang akhirnya Nick menemukannya dan juga Cleo.Beberapa bulan setelah tinggal di rumah susun itu, dia sering mendapati Cleo menangis karena merindukan Nick. Mungkin karena bawaan janin yang ada di kandun
"Nona, apa anda mau bekerja sama?" tanya Nick pada petugas informasi.Gadis berambut kuncir bermata sipit itu menatap aneh pada Nick, apa maksudnya bekerja sama dengannya?"Maksud anda apa tuan?" tanya gadis berambut di kuncir itu."Begini, saya sedang mencari seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika. Dia pernah datang ke rumah sakit ini memeriksakan diri, apa anda bisa mencarikannya untukku?" tanya Nick."Pasien yang datang kesini itu banyak tuan, bahkan dari berbagai negara juga ada. Yang dari Eropa atau dari Rusia juga ada, dan bahkan dari Amerika juga ada banyak. Karena di rumah sakit ini memang bebas pengunjung, tapi data pengunjung juga di jaga oleh kami. Makanya kami tidak bisa memberitahukan data pada sembarang orang," kata petugas itu.Nick putus asa, dia bingung dengan informasi yang susah di dapatkan. Liu pun maju, dia berbicara dengan petugas itu dengan bahasanya sendiri. Entah apa yang di bicarakan Liu dengan petugas itu, Nick hanya memperhatikan saja. Tapi dia berhar
Beberapa hari Nick tinggal di rumah nenek Liu, dia sangat senang sekali meski masih ada kegundahan di hatinya belum menemukan keberadaan Cleo. Pagi ini dia bersiap untuk pergi ke rumah sakit X, di mana Cleo pernah melakukan pemeriksaan. Dan kali ini dia akan di antar oleh Liu, kini dia sedang bersiap setelah melakukan kegiatan membantu neneknya Liu."Jadi kamu ingin ke rumah sakit X itu?" tanya Liu."Ya, aku ingin pergi kesana. Kamu bisa mengantarku kesana?" tanya Nick."Tentu, aku akan mengantarmu kesana," jawab Liu."Terima kasih sebelumnya, Liu. Kamu banyak membantuku di sini," ucap Nick."Tidak masalah, aku senang membantumu Nick," ucap Liu lagi.Mereka pun segera pergi, sebelumnya berpamitan pada nenek Liu."Nek, aku dengan Nick pergi dulu. Mungkin pulang sore hari," kata Liu."Oh, benarkah? Apa kamu mau pergi ke rumah pamanmu?" tanya neneknya."Tidak nek, kami akan mencari kekasih Nick. Mungkin sampai sore," jawab Liu."Aah ya, kasihan sekali dia harus kehilangan kekasihnya di s
Sedari hotel pagi ini, Nick dan Liu cek out untuk pergi ke rumah neneknya Liu. Dia berniat tinggal sementara di rumah neneknya Liu, bila perlu dia akan membayar sewa tempat tinggal di sana. Agar tidak mencari apartemen atau rumah sewa lagi, karena di Guangzhou dia tidak mengenal siapa pun. Beruntung bisa bertemu dengan Liu, laki- laki yang sudah lama tinggal di New York tapi masih ingat akan neneknya di negara kelahirannya."Kamu masih ingat sama nenekmu saja, itu sangat mengharukan. Sepertinya kamu sangat sayang sekali dengan nenekmu," kata Nick."Ya, nenekku itu sekaligus orang tuaku. Papa dan mama sudah meninggal ketika aku masih tinggal di sini, dan menginjak dewasa aku mencoba merantau ke negeri Paman Sam. Dan ternyata aku di sana betah, akhirnya aku memutuskan tinggal di sana," kata Liu."Apa nenekmu tidak kamu ajak kesana?" tanya Nick."Dia tidak mau, katanya dia masih sangat senang tinggal di rumahnya. Sayang kalau harus di tinggalkan, meski hidup sendirian," ucap Liu lagi."B