Share

20. Maria Bellezza

Penulis: Ray Basil
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Knock! Knock!

Pintu ruang kerja Michael diketuk pelan.

Damien membukakan untuk seorang gadis cantik baru saja tiba ingin menemui kekasih hati. Maria Bellezza, model terkenal teman kencan sebulan ini langsung masuk memeluk dan menciumnya.

Namun sang pewaris tegas menolak meminta menjauh agar pekerjaannya tak tergganggu. "Duduklah kau di sofa, biarkan aku selesaikan tugasku dulu!"

Pintu ditutup rapat diiringi tatapan kesal Damien tadi. Pengawal itu lebih menyukai jika dia memilih Belevia menjadi pasangan hidupnya daripada beberapa teman kencan wanita di luar sana.

Gadis model itu melancarkan trik menaklukan Michael, duduk di pangkuan menggodanya.

"Ayolah sayang, kau tak rindu padaku? Sudah berapa hari tidak pernah datang ke apartemen, aku sangat menginginkanmu!"

"Aku sangat sibuk, Bellezza," ujar Michael menatap sambil memegang lengannya. "Berhentilah bermain-main, jika kau tak ada keperluan denganku, pulanglah!"

Oh sayang! Desah gadis itu seraya membuka blus perlahan lalu membuka kanci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   21. Tangisan Bianca

    Om Michael-! Sontak dia menoleh tersenyum ke putri kecil Michelle dan Nicholas selepas mengganti baju hendak kembali ke ruang kerjanya lagi. Bianca Elenora berdiri tegak di pintu kamar begitu ketakutan, tangan kecilnya sedang menutup kedua telinga tak terbiasa mendengar bentakan dan teriakan keras seolah sedang memarahi dirinya. "Sayangku Bianca, ada apa, kok kamu merengut seperti ini?" Michael menggendong ke pelukan, mengambil kedua tangannya mencium lembut menenangkan sang ponakan. "Di mana pengasuhmu Gina, mengapa tak menemanimu?" Gara-gara pertengkaran dan jeritan jalang Maria Bellezza, bocah kecil itu tak juga melepas tangan sampai dia datang menghampiri. "Oh, maafkan Om Michael, tak seharusnya kau mendengar hal tadi," ajaknya ke dalam kamar. "Ayo kita bermain lagi, sayang." Bianca menggeleng enggan tinggal di Puri Lombardy, "Aku ingin pulang bertemu Mama Michelle dan Papa Nicholas!" Oh, sayang. Tak kuasa Michael menahan haru dan duka ikut merasakan penderitaan mulai menjel

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   22. Milikku Selamanya

    Bianca! Belevia! Seruan kencang Michael memanggil. Buru-buru memeriksa kamar Belevia, bocah kecil itu sedang dipeluk dalam buaian bibinya."Hey, kenapa kalian tak pergi makan ke bawah?" tanyanya bingung."Kau saja, biar kami berdua yang di sini," jawab Belevia acuh.Michael langsung curiga menghampiri Bianca yang terdiam tak menyambutnya. Ada yang aneh dengan anak kecil itu, memegang keningnya, oh demam."Mengapa tak bilang bila ponakanku sakit, cepat hubungi Dokter Adriano!" perintahnya tegas.Belevia malah menatap kesal."Aku ini dokter anak, biasanya aku-lah yang merawat Bianca sejak dari bayi. Kau itu tak tahu apa-apa tentang kami sebelumnya!""Okay, tapi kondisimu juga tak memungkinkan untuk merawatnya, apalagi kemarin kau juga baru sembuh," sahut Michael marah karena gadis itu menganggapnya tak peduli selama tinggal di kediamannya."Sudahlah kau pergi saja, biar aku yang menangani sendirian!""Jangan konyol, Belevia! Bianca juga keponakanku, kau seharusnya tidak memusuhiku terus

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   23. Demam Tinggi

    Demam Bianca belum juga turun. Belevia mulai kelelahan mengatasi sendirian. Biasanya dia dibantu oleh pengasuh Gina tapi wanita itu sedang ijin tak bekerja tiga hari karena urusan keluarga di kota lain.Michael sedang di ruang kerja tak bisa diganggu sejak sore hingga malam ini belum kembali ke kamarnya sendiri. Obat penurun panas Bianca sudah ditakar sesuai dosis. Terlihat secara fisik putri Nicolas dan Michelle terawat baik dari pagi tadi mereka pergi.Namun, setelah pulang dari pemakaman keluarga Delano Carleone tiba-tiba saja balita itu tak bersemangat dan ceria, baru merasakan arti kehilangan besar karena orang tuanya tidak lagi berada di sisinya.Belevia terperanjat ketika pintu kamarnya terbuka. Michael mengunjungi keponakannya belum juga sembuh."Apa Bianca masih demam?"Telapak tangannya menyentuh kening dan leher bocah kecil tertidur, demam tinggi. Raut wajahnya memerah, lesu dan kuyu. Ponakannya yang malang."Aku sudah berikan obat untuknya, tapi kelihatan bukan radang teng

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   24. Malaikat Kecil

    Michael sedang berbaring di atas ranjang besar. Putri kecil replika Michelle Delano Carleone merasakan suatu kenyamanan luar biasa. Menggeliat pelan kemudian tertidur nyenyak dibuaian adik mamanya.Merasa berada digendongan papa Nicholas mengajak bermain bersama setelah pulang bekerja. Punggung kecilnya diusap Michael berulangkali meninabobokan agar beristirahat tenang setelah meminum obat lagi beberapa waktu lalu.Papa! Mama! Gumanan pelan di mulut kecilnya.Senyuman tipis tersungging, hatinya menikmati kebahagiaan tak terkira dalam buaian sang mafia."Belevia," ucap Michael pelan agar tak mengganggu keponakan mereka. "Jangan berdiri kaku di depan pintu, duduk atau berbaringlah di samping Bianca!"Gelengan gadis itu menolaknya."Kau yang menjaga di bagian sana jika anak ini terbangun, itu maksudku! Bukan aku ingin berbuat macam-macam denganmu!" titahnya tegas.Lagi-lagi kesalahpahaman terjadi pada mereka.Sang pewaris tak tahu melakukan apa-apa ketika seorang anak sedang sakit. Baru

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   25. Tuntutan Hukum

    Makan pagi yang menyenangkan.Putri kecil Michelle dan Nicholas terbangun dipelukan sang paman yang kini dipanggil sebagai Papa Michael. Menggeliat pelan karena kecupan bertubi-tubi di pipinya yang gembul."Ayo sayang, giliran papa Michael mengurus kalian berdua sekarang, aku yang menyuapi sampai bubur dan susunya habis nanti.""Papa Michael ga kerja?" tanya anak kecil itu heran."Tidak sayang, semua demi kesembuhan Bianca Elenora, nanti kita bermain lagi dan berbelanja boneka baru untukmu, okay?" bujuk sang mafia lembut."Aku juga mau buku dongeng jadi setiap malam Papa Michael membacakan untukku seperti Papa Nicholas atau Mama Michelle!""Baiklah tuan putri, kita beli sebanyak yang kamu mau, sekarang ayo kita makan."Michael mengecup kening Bianca dan Belevia sekaligus membuat gadis itu terkejut merasa bukan anak kecil perlu dibujuk untuk sarapan. Dan yang lebih menyebalkan bagi Belevia menyaksikan kedekatan mereka bagai ayah dan anak kandungnya. Terlalu pagi untuk berdebat dia mem

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   26. Musuh Diantara Musuh

    Tawa terbahak-bahak terdengar dari kantor pengacara di kota Nice, Perancis Selatan.Siapa lagi kalau bukan Aubert Bailey yang merasa dirinya berada di atas kemenangan dapat mengalahkan sang pewaris dari Milan Utara, Michael Delano Carleone.Koleganya Alain Wood ikut tertawa senang. "Kau benar-benar cerdas, kupikir otakmu digunakan untuk hal tak berguna, tapi sekarang bisa membantuku melawan keparat itu!"Pengacara Aubert mengangkat gelas bersulang keberhasilannya mengundang mafia itu datang ke Perancis dalam waktu dekat."Minumlah, sahabatku! Mari kita rayakan sejenak sebelum menghabisi Michael yang telah membuatku babak belur dan hanya kau mampu menghancurkan musuh kita berdua saat ini.""Jangan terlalu bangga dulu sebelum bedebah itu mati di tanganku!"Alain mengacuhkan, menyalakan pematik api ke cerutu mahal kesukaannya. Dia tidak suka janji-janji palsu yang diucapkan pengacara busuk yang membodohi sebelumnya ketika mereka gagal meledakkan rumah adik Nicholas."Apa kau yakin Michae

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   27. Rencana Gila

    Michael melempar secarik kertas tuntutan pengadilan di atas meja kerja, seandainya dapat merobeknya akan dia lakukan, termasuk pengacara bajingan yang berani memperkarakan kasus pengasuhan Bianca Elenora. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Damien tertegun melihat prilaku sang pewaris begitu gusar, lebih dari biasa. "Ada urusan apa di Perancis Selatan?" "Aubert Bailey menuntut Belevia dan Bianca pulang ke Marseille, aku tak bisa mengadopsi putri Michelle dan Nicholas karena pengadilan tak mengijinkan." Raut wajah putra Delano Carleone benar-benar murka. Mereka belum sempat membalas perbuatan musuh, keadaan belum tenang bagi dokter anak belum lama kehilangan harta benda dan pekerjaan. Ditambah lagi Bianca juga baru sembuh dari demam. "Rundingkan segera dengan pengacara perusahaan mengapa tak boleh mengadopsi Bianca padahal kau itu pamannya, adik kandung dari Michelle?!" desak Damien. Tapi Michael menggeleng kuat tidak mau menerima kenyataan. "Karena aku dan Belevia sama-sama belum menikah

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   28. Pernikahan Kontrak

    "Apa kau sudah gila, Michael?!" teriak Belevia setelah mendengarkan rencana sang pewaris agar mereka menikah esok pagi. "Belevia, ini bukan tentang kita, tapi nasib Bianca Elenora dipertaruhkan, apa kau mau menikahi pengacara keparat itu kemudian mengambil putri dari kakak kita berdua?' Michael bersikeras mempertahankan idenya. Tak ada jalan lain. Surat perintah pengadilan dari Perancis harus dipatuhi demi hukum yang berlaku. Masa depan keponakan tersayang ada di tangan mereka berdua, tidak boleh siapapun mengadopsi Bianca kecuali kerabat dekat kedua adik kandung dari Michelle dan Nicholas. "Tapi kita tak saling mencintai, bagaimana mungkin bisa menjalani hidup sebagai suami istri?" "Biarkan semua mengalir, Belevia! Kau itu jangan menakuti dirimu yang terpenting Bianca bersama kita untuk selamanya." Adik Nicholas berdiri kaku mendengar alasan Michael yang benar tapi dengan cara yang salah. Detik demi detik membuat sang mafia tak sabar, dua pilihan akhirnya diajukan lagi sebagai pe

Bab terbaru

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   65. Dusta Michael

    Perjalanan pulang dari rumah sakit diiringi rasa galau. Pengawal Damien melirik ke kaca melihat situasi aneh terjadi dalam diri istri Michael yang berada di belakang kursi pengemudi. "Kau tak apa-apa, Nyonya Delano?" sidiknya penasaran. "Apakah ada masalah?" "Entahlah," jawabnya gusar memalingkan keluar jendela. "Mungkin Michael pernah bilang padamu ingin pergi berbulan madu, semua orang membicarakan pernikahan kami di rapat tadi. Dokter Henry pun hampir percaya rumor bersiap mengubah wakil pimpinan rumah sakit ke Dokter Carlotta." Tegas Damien menggeleng ikut kebingungan. "Suamimu tak pernah mengatakannya, darimana pihak rumah sakit tahu soal kalian pergi berlibur merayakan usai pernikahan berminggu-minggu berlalu?" Kesibukan di kantor Michael dan Belevia hampir tidak sempat keluar dari Eropa, apalagi setelah menghadapi pengadilan Perancis Selatan demi merebut hak asuh putri Michelle dan Nicholas dari keparat Aubert Bailey. "Sesuatu sedang terjadi dalam kepemimpinan rumah sakit," t

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   64. Belum Menyerah

    Menyelinap di kamar pasien kosong, Carlotta dan Justino membicarakan kejadian akhir pekan di klub malam. Michael dan Belevia memang berseteru namun hingga pagi ini belum ada kabar selanjutnya. Harapan mereka pasangan itu bercerai secepatnya. "Sungguh sial, istrinya memergoki mencium Michael malam itu," sungut Carlotta. "Seandainya aku segera membawa pulang maka ceritanya akan berbeda." "Uhmm .. masalahmu sama denganku," umpat Justino. "Belevia pergi meninggalkanku di meja bar, pengawal dan penjaga klub malam menghajarku sampai babak belur." Masih terlihat memar di wajah walaupun sudah dikompres beberapa kali dalam dua hari tetap saja lebam itu tak hilang juga. Keduanya merasakan kesialan yang serupa. "Kita tidak bisa tinggal diam," desak Carlotta tak sabar. "Gunakan akalmu agar Michael cemburu memisahkan mereka." Jas putih Justino dicengkram kuat. Desah nafas memburu, nafsunya mengalahkan logika. Bayangan meraih kekuasaan putra Delano Carleone tanpa harus berbagi dengan dokter Belevi

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   63. Benih Cinta

    Matahari bersinar menerangi kamar. Hari mulai beranjak siang ketika Michael terbangun mendengar dering gawai mengganggu tidur mereka. Tak sengaja tangannya bergerak membuat kepala Belevia sedikit terusik. Huff-! Manik biru Michael melirik wajah cantik istri tertidur lelap lagi. Putri mereka di Puri Lombardy sedang menghubungi menanyakan keberadaan orang tuanya. "Papa ada di mana, sekarang?!" jerit Bianca. "Mama juga tidak ada di kamarnya!" Terdengar nada kesal dan kecewa dari suara balita saat mereka tidak ada waktu makan pagi tadi. "Hai sayang," sapanya pelan. "Kau sudah sarapan?" "Iya, tapi aku tak menemukan Papa dan Mama, memangnya sekarang ada di mana?" desak Bianca lagi. "Maafkan sayang, Papa dan Mama sedang menginap di hotel," jawab Michael jujur. "Bukankah kamu ingin punya adik bayi secepatnya?" Yes-! Terdengar keras pekik gembira balita di ujung sambungan gawai. Melonjak-lonjak kesenangan hampir saja menjatuhkan gawai milik Paman Damien bila tak segera diambil alih. Suara

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   62. Aku Mencintaimu

    Sikap Michael Delano Carleone di luar dugaan. Tubuh mungil Belevia Avryl direngkuh dibopong keluar dari klub malam saat itu juga. Mereka harus menyelesaikan masalah di tempat yang lebih tenang. "Michael, cepat turunkan aku!" seru Belevia memukuli punggung suami. "Tidak, kita harus bicara soal ancamanmu tadi," balas Michael kesal. "Seenaknya saja kau menamparku, seolah dirimu tak bersalah mengapa akhirnya aku pergi mencari hiburan di sini!" Oh, tidak! Giliran Belevia merasa ketakutan sang mafia membalas dendam atas sikapnya di ruang VVIP tadi. "Aku mau pulang sendiri!" desaknya sesaat mereka tiba di lobi menunggu porsche hitam suaminya datang. "Ya, kita pulang bersama-sama!" tegas Michael menerima kunci mobil dari penjaga dan langsung meletakkan tubuh istrinya di kursi lalu memasangkan seatbelt erat. Wajah pias adik Nicholas Dupuis makin rona memerah akibat mabuk dan emosi. Kesadarannya menghilang yang tinggal hanya kemarahan semata. Di depan pintu lobi, Damien memandang bingung. Se

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   61. No Way!

    "Andai aku tahu kau suka pergi ke klub malam, tadi sore kita tidak perlu berseteru," bisik Justino di samping Belevia sedang duduk meneguk tandas segelas minuman. Hampir saja dia tak mampu menelan saliva ketika memandang istri cantik mempesona milik sang pewaris Delano Carleone. "Pergilah, aku tak perlu ditemani siapapun!" Belevia geram. "Biarkan aku sendiri di sini!" "Wow! Ternyata kau masih menyimpan kekesalan padaku, ayolah kita nikmati saja malam ini dengan minum dan berdansa," tukas Justino memesan tambahan minuman mereka berdua. Lirikan tajam adik Nicholas Dupuis tak berarti bagi lawan bicara. Pria itu senang mencari masalah cuma untuk meraih puncak karirnya di rumah sakit. Setelah beberapa minggu mereka bekerja di tempat yang sama terus mengamati Belevia penuh seksama. "Justino, aku peringatkan kau terakhir kali," ancamnya tegas. "Michael dan pengawalnya segera bertindak bila kau berani macam-macam lagi denganku!" "Belevia, tenangkan dirimu dulu, jujur aku menyukaimu dari aw

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   60. Mencari Cinta

    Malam telah larut Belevia membereskan berkas-berkas penting di atas meja. Tugas sebagai wakil pimpinan rumah sakit berikut dokter praktik menyita banyak waktu hingga melupakan anak dan suami. Rasa bersalah mendera karena dia sendiri memaksa kembali berkarir bukan cuma berumah tangga bersama sang pewaris Delano Carleone. Ketika membuka kamar terlihat pengawal Damien lalu lalang di depan pintu. "Hai, kenapa kau belum tidur?" tegur Belevia heran. "Di mana Michael, bukankah kalian tadi sedang membicarakan bisnis?" "Maaf mengganggu, Nyonya," ujar Damien sopan. "Ku pikir Michael sedang bersamamu saat ini." "Tidak, aku baru selesai mengerjakan berkas rumah sakit," gelengnya kuat. "Memangnya ada apa?" Sial-! Umpat pengawal senior. "Aku harus segera membawa adik Michelle pulang dari klub malam jika tidak dia akan meracau di sana," kata Damien cemas. "Sungguh berbahaya baginya karena banyak wanita jalang mengincar sampai detik ini." "Aa-paa!" teriak Belevia terkejut. "Tunggu aku ganti baju

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   59. Hasrat Terpendam

    Laporan Damien cukup jelas bagi Michael begitupun kesaksian dari anak buahnya, Milano. "Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua," tanyanya curiga. "Belevia telah berselingkuh dariku?" "Tidak Tuan, sikap Nyonya Belevia begitu marah dan muak saat dokter Justino lancang menyentuh bahunya," bela Milano cepat tak ingin membuat sang mafia gusar karena laporan mereka. "Kau ingat percakapan yang dibicarakan mereka sebelumnya?" Mata biru Michael Delano Carleone berkilat tajam bagai pedang. Kesalahan utama dilakukan Milano tidak menemani setiap saat istrinya membutuhkan pengawalan membiarkan kejadian itu terdengar olehnya. "Tak semua, tapi terakhir Nyonya mengancam untuk menceritakan prilaku busuk dokter bajingan itu padamu, disitulah datang menemui sampai ke ruang kantor dan pulang ke Puri Lombardy." Wajah Milano tunduk malu. Sebelumnya dia melapor ke pengawal senior Damien diteruskan malam ini juga ke sang mafia untuk mencari jalan keluar demi keselamatan istri dan adik Nicholas D

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   58. Pesan Penting Damien

    "Papa Michael, kapan aku memiliki adik bayi?" rajuk Bianca Elenora di sela makan malam. "Papa dan Mama 'kan sudah janji sejak lama!" Bibirnya tertekuk cemberut tak mau menghabisi isi piringnya lagi. Giliran sang mafia kebingungan menjawab, menoleh ke arah Belevia yang juga tertegun atas pertanyaan dan permintaan putri mereka. Bagaimana memiliki bayi jika mereka tak pernah melakukan hubungan suami istri sampai detik ini. "Aku mau bayi kembar, Papa!" desak Bianca lagi. "Semuanya harus berasal dari perut Mama!" Hah! Kelopak mata Michael dan Belevia membelalak lebar. Putri mereka mulai pintar berbicara beradu debat dengan orang tuanya, dan tak lama akan bersekolah. "Baiklah, sayang," sahut sang pewaris Delano Carleone mengakhiri ketegangan. "Nanti Papa dan Mama berdiskusi dulu karena keluarga di sini tak satupun memiliki keturunan kembar." "Michael," bisik Belevia mengalihkan perhatian. "Keluarga Mama memiliki saudara kembar tapi mereka jarang bertemu karena bermukim di Spanyol dan Jer

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk   57. Niat Jahat Justino

    "Nyonya Belevia," sapa Milano penuh hormat. "Apa sudah waktunya untuk pulang?" "Tunggu sebentar," sergahnya terburu-buru menahan pengawal diam berdiri di luar ruang praktik. "Aku harus mengambil mantel dan berkas dulu di ruang atas untuk dibawa pulang." Milano menggeleng, mendebat istri sang mafia. "Sebaiknya aku temani Nyonya ke lantai atas sesuai perintah Tuan Michael agar menjagamu kemanapun kau pergi." Grr-- dasar konyol! Ruang praktik dan kantor wakil kepala rumah sakit hanya beda dua lantai. Belevia merasa dikekang suaminya sendiri, diamati kebebasan selama bekerja pengawal suruhan Michael Delano Carleone. "Aku baik-baik saja, kau terlalu kaku dan baku terhadap aturan suamiku!" lontarnya kesal pergi meninggalkan seorang diri. Jubah putih praktik masih dikenakan segera diganti mantel hangat mengusir hawa dingin musim salju ini. Terlihat semburat wajah kesal pengawal setia keluarga Delano Carleone sambil melirik jam tangan menanti dirinya kembali. Rumah sakit besar yang terke

DMCA.com Protection Status