Share

60 (bagian 1)

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2022-11-29 11:11:15

Raffa memiringkan badannya agar leluasa memandang paras sang istri.

"Kayanya kamu kebelet banget pengen liat ya," goda Raffa.

Amel yang mendengar itu memanyunkan bibirnya. Ia kesal karena sang suami sangat suka menggoda.

"Kalau kamu gak mau kasih tau juga, ya udah!" ketus Amel.

Wanita itu bergegas bangkit tetapi ditahan oleh Raffa. Lelaki tersebut langsung mendekap sang istri.

"Jangan marah-marah mulu, nanti cantiknya ilang lho dan jadi cepet tua. Emang mau wajahmu ada keriputnya sekarang," seloroh Raffa.

Amel yang mendengar perkataan suaminya mencebik. Ia kesal karena seperti disumpahi.

"Kamu ini, nyumpahin aku ya biar cepet tua dan kamu bisa bersama tante-tante itu," geram Amel.

Perempuan tersebut hendak melepaskan dekapan sang suami tetapi tidak bisa. Karena dari tenaga pasti kala kuat. Mendengar penuturan Amel, Raffa langsung melabuhkan kecupan di area wajah wanita itu.

"Ihh ... kamu ini, mikirin yang enggak-enggak aja. Mana mungkin aku kepincut dia, aku udah dapetin kamu lho
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Om Duda, Nikah Yuk!   60 (bagian 2)

    Amel bersidekap menatap kesal suaminya. Raffa yang mendengar itu mengembuskan napas, tangannya mencari sesuatu di lemari lalu benda itu langsung terbuka. "Astagfirullah ... kamu ngapain," pekik Amel. Wanita itu langsung menjauh. Raffa ingin sekali tertawa melihat wajah terkejut istrinya. Ia langsung memegang tangan Amel membikin dia kaget dan langsung hendak berlari."Kamu mau ngapain Mas! Mau nyakitin aku, biar kamu bisa nikah sama tante-tante itu," bentak Amel. Raffa yang mendengar tuduhan Amel hanya menghela napas. Melepaskan pegangannya membuat wanita itu langsung berlari dan hendak keluar tetapi berhenti mendengar suara sang suami. "Kamu suuzon aja sama suami sendiri, apakah aku seburuk itu." Ucapan Raffa begitu dingin, membuat Amel merasa mengigil. Ia berbalik, menatap paras suaminya."Apakah kamu tidak memberikan sedikitpun kepercayaan padaku, Mel?" tanya Raffa. Amel merasakan jika detak jantungnya semakin cepat, tangannya mengepal. Rasa bersalah hingga kala melihat ria

    Last Updated : 2022-11-29
  • Om Duda, Nikah Yuk!   61 (bagian 1)

    Amel langsung memalingkan wajah mendengar itu. Karena tidak ingin sang suami melihatnya yang tersipu, mungkin pipi kini sangat merah. "Mas apaan sih! Sekarang pinter banget ngegombal," seru Amel.Raffa yang melihat sekilas Amel yang merona hanya tersenyum. Lelaki itu dengan jahil memegang dahu sang istri dan mengarahkan agar mereka saling bertatatapan. "Kenapa pipi kamu, Mel. Merah banget tau, apa kamu sakit," ledek Raffa.Amel melotot mendengar perkataan suaminya. Langsung menepis tangan Raffa lalu melangkah menuju sofa untuk mendaratkan bokong di sana. "Hey ... udah dong, kita itu baru baikan lho. Masa mau marahan lagi," lontar Raffa. Lelaki itu melangkah dengan santai, tujuannya kini ke laci. Setalah mengambil sesuatu, ia mulai mendekati istrinya. "Aku punya kejutan buat kamu, coba sekarang tutup matanya," ucap Raffa. Amel mendongak memandang Raffa, ia mengeryitkan alis kala melihat sesuatu yang digenggam sang suami. "Apa yang kamu pegang?" tanya Amel. Wanita itu hendak mer

    Last Updated : 2022-11-29
  • Om Duda, Nikah Yuk!   61 (bagian 2)

    "Amel istriku," gumam Amel. Setelah sadar apa yang dia gumamkan karena membaca deretan huruf itu pipinya langsung memerah."Iya, memang Amel itu istriku," ucap Raffa. Amel langsung memandang suaminya yang hanya mengulas senyum memamerkan giginya. Wanita itu menetralkan jantung yang berdebar lagi. "Duh, apa gue harus ke dokter ya. Kenapa jantung berdebar kenceng terus," batin Amel.Raffa yang melihat sang istri terus terdiam. Ia berinisiatif menyentil dahi Amel membuat wanita itu memekik kaget."Mas ini apa-apaan sih! Maen sentil-sentil aja," keluh Amel. Wanita itu mengusap keningnya sedangkan Raffa tidak menampakan raut bersalah. "Salah sendiri ngapain ngelamun, aku takut kamu kesambet," balas Raffa.Amel yang mendengar perkataan suaminya hanya memutarkan bola mata dengan malas."Mas mau keluar dulu ya, ada kerjaan yang harus dikerjain. Kamu kalau mau di sini, disini aja sepuasnya. Ini villa punya kamu juga," tutur Raffa.Amel mengangguk, ia mendekati wajah sang suami lalu mengec

    Last Updated : 2022-11-29
  • Om Duda, Nikah Yuk!   62 (bagian 1)

    Kayla menoleh melirik sekilas sang Mama, dan melangkah meninggalkan dua manusia itu. Membuat mereka penasaran dan lekas mengikuti perempuan tersebut sampai masuk ke kamar. "Ayo dong, kenapa kamu jadi badmood gitu? Ngedumel terus diliatnya, apa gara-gara Amel." Mila menebak tepat sasaran, apalagi saat melihat raut wajah Kayla. Dia menghela napas lalu duduk di samping anaknya. Menatap perempuan itu dengan tatapan penuh dengan rasa penasaran. "Mas Raffa beliin kalung buat cewek tengil itu, Mah!" adu Kayla. Kedua perempuan itu langsung saling adu pandang kala mendengar aduan Kayla. Mengeryitkan alis bingung di mana letak yang membuat Kayla marah. "Emang kenapa sih? Ada yang salahkan, wajar dong dibeliin sama Raffa kan dia istrinya, lagian pasti cewek itu yang minta dibeliin. Namanya juga orang miskin," lontar Mila. Mendengar perkataan Mamanya ia langsung mengangguk menyetujui. "Iya pasti dia yang minta dibeliin, matre banget sih! Pasti mau manas-manasin aku bilang kalau Mas Raffa y

    Last Updated : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   62 (bagian 2)

    Panji langsung memasukan benda pipih itu ke saku. Setelah membaca hal itu, ia mencari Raffa dan menemukan lelaki tersebut tengah menatap dengan tajam. "Mendingan gue pergi aja, disini bikin gue merinding," ucap Panji. Lelaki itu bergegas masuk, sang Mama yang melihat tingkah anaknya langsung menahan pria tersebut. "Kamu kenapa Pan?" tanya wanita itu. Panji melirik ke sekitar dan masih memeluk tubuhnya. "Si Raffa serem banget tau gak, Mah. Dia posesif," tutur pria itu. Sang Mama mengeryitkan alisnya bingung, masa seorang Raffa bisa posesif. "Ahh ... kayanya kamu halu deh, mendingan tidur gih!" cecar wanita itu. Panji mendengkus menatap tak percaya sang Mama. Dengan gerakan cepat langsung menyodorkan ponselnya ke wanita itu. "Ini buktinya, Mah. Raffa itu posesif, padahal Panji cuma ngomong Amel muda dan lumayan cantiK," jelas lelaki itu.Wanita itu mengambil benda pipih milik anaknya. Sedangkan Erika yang lewat mendengar perkataan Panji langsung mendekati mereka. "Kamu ngapai

    Last Updated : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   63 (bagian 1)

    "Kenapa kamu diam aja, benarkan kata saya. Kamu emang gak pantes sama Raffa, dasar matre!" hina Mila. Saat Mila mengatakan itu, Raffa langsung muncul membuat dia terdiam. Terlihat lelaki tersebut kini melinggarkan tangan di pinggang sang istri. "Jangan menghina dan menuduh kalau gak tau ceritanya, Tan. Kalung ini pemberianku, bukan permintaan Amel." Mendapatkan pembelaan sang suami, Amel langsung tersenyum sinis. Ia menatap Mila dengan tangan bersidekap."Dia pasti main dukun, Raf. Kamu seperti tergila-gila sama dia, bahkan membelikan barang semahal itu cuma buat cewek miskin ini," seru Mila.Raffa langsung menatap tajam Mila membuat nyali wanita itu menciut. "Jaga ucapan Tante, kalau masih mau disini atau bekerja sama dengan Mama, dalam bisnis!" ucap Raffa dingin.Perkataan dingin nan tegas itu membuat Mila terdiam. Ia memilih pergi dan Raffa langsung memandang istrinya. "Maafin aku karna membelikan ini jadi kamu dituduh sama orang, apa aku harus buat berita kalau memberikanmu a

    Last Updated : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   63 (bagian 2)

    "Petani," jawab Raffa. Amel mengeryitkan alis mendengar jawaban Raffa."Kenapa dia bisa kenal kamu?" tanya Amel sekali lagi. Raffa tidak menjawab, membuat aku kesal dan mencubit lengannya. "Kenapa kamu seneng banget mencubitku," keluh lelaki itu.Lelaki itu menurunkan istrinya karena sudah sampai ke tempat tujuan. Tinggal beberapa meter lagi untuk sampai. "Habisnya kamu nyebelin sih, Mas!" lontar Amel. Wanita itu menampilkan wajah tak bersalah lalu memandang tempat yang memanjakan mata. Netranya memandang seseorang yang berada di dekat kardus besar."Mas, itu orang lagi ngapain ya? Ada kardus besar lagi, jangan-jangan ...."Ucapan Amel terhenti karena Raffa menyentil keninganya membuat wanita itu memekik kesakitan. "Mas! Apa-apaan sih, bales dendam ya sama aku, ihh jadi cowok harusnya ngalah dong," gerutu Amel. Raffa memutarkan bola matanya dengan malas, ia melangkah pergi dan langsung diikuti Amel. "Mas ini kenapa sih, tadi katanya suruh ngikutin kamu. Jalan pelan-pelan dong.

    Last Updated : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   64 (Bagian 1)

    "Mas! Kenapa kardusnya bergerak," pekik Amel. Wanita itu langsung memeluk suaminya, Raffa yang melihat hal tersebut. Seperti berpikir lalu memandang sang istri. "Apa jangan-jangan di dalamnya anak kecil ya," ucap Raffa. Amel yang mendengar itu membulatkan mata, ia langsung melepaskan pelukan pada suaminya. Dan bergegas membuka kardus, dia terkejut karena suara letupan yang biasa ada di pesta atau untuk suprise. "Suprise ... lama banget sih, lo buka kardusnya! Enggap banget tau gue, sampe keringetan gini," cecar Shilla.Gadis itu berdiri saat Amel membuka kardus, makanya ia terkejut apalagi dibarengi letupan benda tersebut. Kala tersadar jika itu adik iparnya dia langsung memandang sang suami dengan tatapan kesal. "Mas! Kamu ngerjain aku ya, berarti dua orang tadi suruhan kamu," omel wanita itu. Shilla akhirnya bersidekap menatap pertengkaran pengantin itu. Ia mengembuskan napas kasar karena letih. "Gak kok, ini buat ngerjain Sayang. Tapi suprise ... aku yang ngerencanain ini, j

    Last Updated : 2022-11-30

Latest chapter

  • Om Duda, Nikah Yuk!   115 (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian ...Besok memasuki empat puluh minggu kehamilan Amel. Wanita itu kini mulai kesulitan berjalan, karena perutnya yang lumayan besar. Karena hamil anak kembar, semua belum mengetahui. Hanya Raffa, Amel dan dokter yang memeriksa perempuan tersebut."Kapan yang anak kita lauching, kok belum ada tanda-tanda ya," ucap Amel sendu.Raffa yang mendengar itu mendekati istrinya di sofa. Kini keduanya tengah di ruang kerja lelaki tersebut. Karena Amel memaksa ikut ke kantor."Sabar aja, kalau udah waktunya mereka bakal meluncur kok, mungkin sekarang belum waktunya. Sabar aja, hplnya juga kan besok. Lagian kalau pas hpl belum lahiran kan itu cuma pekiraan manusia aja, nanti kalau udah waktunya kita bakal ngeliat mereka kok. Sekarang kamu berdoa aja, agar lahiran lancar dan sehat buat kalian," tutur lelaki itu.Amel mengulas senyum mendengar hal itu. Ia mengangguk kepala lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami."Mas, aku sekarang gendut. Jangan bosen pandangan aku y

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (Bagian 2)

    Suasana malam kini sangat ramai, yang biasanya hanya suara Amel dan Raffa. Sekarang banyak orang yang berbicara. Shilla langsung menarik Raffa yang terus disamping istrinya."Gantian lah, Ka! Shilla juga pengen elus perut Amel. Pengen nyapa calon keponakan," seru perempuan itu. Raffa hanya menghela napas, lalu mengangguk. Ia pergi ke dapur untuk menyeduhkan susu Ibu hamil. Wulan yang lewat di sana langsung mendekat dan menepuk pundak anaknya. "Allhamdulilah, kamu jadi suami siaga. Mama bangga sama kamu," tutur Wulan. Lelaki itu menoleh dan mengusap senyum, ia berbalik dan memeluk wanita yang melahirkannya. "Makasih, Mah. Kamu udah melamarkan Amel menjadi istriku, Raffa sangat bahagia," ujar lelaki itu.Wulan mengangguk, wanita itu membalas dekapan anaknya. Lalu menepuk punggung lelaki tersebut, mereka langsung melepaskan pelukkan."Kamu harus kurangi porsi kerjamu, jangan terlalu sibuk. Amel sekarang sangat butuh perhatian dan bantuan kamu, apalagi nanti setelah lahiran," tegur Wu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (bagian 1)

    Amel membulatkan mata, ia hendak menyerang perempuan itu tapi ditahan Raffa. "Udah, Sayang. Gak perlu urusin orang ginian, biar aku saja. Nanti calon anak kita kenapa-napa lagi," kata lelaki itu.Cewek itu terkekeh, ia bersidekap memandang mereka. Dengan lancarnya ia menghina Amel. "Haduh ... ternyata lo simpenan sugar dady ya, wah ... keliatannya aja polos ternyata," ucapannya terhenti kala karyawan lagi menarik lengannya."Diam! Udah lo gak perlu ngebacot lagi bisa gak."Wanita itu hanya memanyunkan bibirnya, ia memandang lawan jenis yang menatap berang. Sedangkan Raffa langsung merogoh saku, dan memperlihatkan pada perempuan tersebut. "Ini bukti kami udah menikah tahun lalu, jadi ucapan lo itu salah!" sinis Raffa.Suara dingin lelaki itu membuat perempuan tersebut bergidik ngeri. Ia bungkam saat disodorkan bukti oleh Raffa, sedangkan Amel tersenyum sinis. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampe anak gue miring sama Tante nyebelin ini," kata Amel.Wanita itu melotot mendengar ucapa

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (bagian 2)

    Raffa sampai menjauhkan handphone dari kuping. Karena suara Sekar yang menggelegar, Amel melihat hal tersebut hanya meringis. Raffa menghela napas lalu menempelkan benda itu ke telinga kembali."Kami mau berbagi sedikit buat anak panti Bu. Raffa punya omongan soalnya," jelas Raffa.Sekar terdiam beberapa menit, karena ternyata Raffa yang memegang ponsel tersebut. Lelaki itu menegur dan bicara kalau ia tengah menyetir. "Apa ada pertanyaan lagi, Bu. Raffa lagi nyetir soalnya. Palingan kami menginap lusa ya," ucap lelaki itu.Wanita itu menggeleng lalu memukul keningnya sendiri. Karena sadar jika sang menantu tidak bisa melihat gelengannya. "Enggak, Raf. Boleh handphonenya kasih ke Amel. Ibu mau kasih wejangan buat dia," balas Sekar.Pria tersebut langsung memberikan pada istrinya, lalu Amel dan sang Ibu sangat lama berbincang. Bahkan dia mengerucutkan bibir karena banyak sekali pantangan yang diberikan oleh Sekar."Udah jangan cemberut gitu, Ibu ngebilangi gitu karena sayang sama kamu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (BAGIAN 1)

    Kala tersadar dengan ucapan, Amel langsung mendorong sang suami agar menjauh. Sedangkan Raffa terkekeh mendengar hal tersebut, kini lelaki itu menaik turunkan alis. "Apaan sih, Mas! Genit banget deh, aku tadi lagi ngimpi eh pas buka tidur ternyata ikut ngomong gitu. Gak usah geer deh," papar Amel. Raffa hanya mengangguk kepala tanda mengiyakan tetapi, wajahnya masih saja menggoda. Wanita itu jadi salah tinggal dengan tatapan sang suami, ia mengadahkan tangan. "Mana bubur kacang milikku, kan aku tadi nyuruh beliin terus baru bangunin. Berarti Mas udah beliin dong," pinta perempuan tersebut.Dia langsung memberikan bubur kacang tersebut, Amel menerima dengan senyum sumringah. Ia segera mengambil wadah plastik dan sendok, wanita itu menuangkan ke mangkuk. "Ah ... wanginya menggoda," pekiknya. Sang suami mengulas senyuman memandang Amel, ia terus menatap wanita itu. Membuat perempuan tersebut memalingkan wajah karena salah tingkah."Kamu ini kenapa sih! Lihatin aku terus. Mendingan

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 2)

    Lelaki itu menggeleng mendengar ucapan Amel, membuat wanita tersebut mengeryitkan alis bingung."Terus kamu kenapa natap aku sampe segitunya," sungut perempuan itu. Raffa memegang dagu lalu tangannya mengelus-elus jengot pendek."Katamu hamil kebo, kenapa kamu gak mirip kebo. Aku lagi nyari kemiripan itu dari kamu," jawab Raffa. Mata wanita itu melotot mendengar jawaban sang suami, ia langsung melemparkan tas. Beruntung lelaki tersebut tangkap, Amel bersidekap dan mendengkus kesal. "Punya laki gini amat, maksudnya ... ah sudahlah, kamu juga gak bakal ngerti! Aku udah gak mood buat makan," geram Amel. Perempuan tersebut bangkit lalu mendekati suaminya dan merebut tas yang tadi dilempar. Kala hendak pergi, tangan dicekal oleh Raffa."Kamu harus sarapan, ayo cepat duduk!" perintah lelaki itu. Amel menggeleng menolak perintah suaminya. Ia menarik tangan yang digenggam Raffa, dia langsung bersidekap. "Udah gak berselera lagi makan ini, aku mau bubur kacang ijo Mang Mamat," lontar san

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 1)

    Wulan dan Sekar dijemput Shilla, perempuan itu sangat senang saat ngetahui ia akan mempunyai keponakan. Kini hanya tinggal mereka, keduanya berbaring di kasur. Raffa mengusap lembut rambut Amel. "Sayang ... maaf ya, acaranya jadi berantakan gara-gara aku pingsan," tutur perempuan itu. Lelaki itu menggeleng lalu membenarkan posisi tiduran sang istri. Ia kini mendekap wanita tersebut, lalu mendaratkan kecupan di pipi Amel. "Gak papa, mereka nanti pasti paham kok. Udah gak usah pikirin apapun yang buat kamu stress, hayu ... mendingan sekarang tidur," ujar lelaki itu. Dia menuruti ucapan suaminya, ia membenarkan posisi tidur agar berhadapan lelaki itu. Lalu menyusupkan wajah ke dada bidang Raffa. Tak lama suara dengkuran terdengar, membuat Raffa mengulas senyum."Kayanya kamu capek banget ya, Sayang," bisik lelaki itu. "Makasih kamu udah mau jadi istri aku, aku sayang banget sama kamu."Setelah mengatakan demikian, lelaki itu ikut terlelap. Waktu pagi tiba, Amel dengan semangat memba

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 2)

    "Kenapa sekarang gak nyoba di cek, kali aja sesuatu harapan. Yang penting kalian sudah berusaha kan, kalau belum waktunya gak papa, kalian bisa terus berdua dan meminta pada sang maha kuasa," lontar dokter tersebut."Aku bawa nih, aku juga lagi mau nyecek, tapi di telepon Nyonya Wulan jadi ke sini dibawa-bawa deh," lanjutnya. Semua langsung memandang Amel, mereka mengangguk menyakinkan wanita itu. "Ya udah," kata Amel pelan. Mereka langsung tersenyum, dokter itu segera merogoh tespack dan memberikan pada Amel. "Ayo bantu Amel, ke kamar mandi, Raf. Kenapa malah diem aja," cecar Wulan. Mendengar perintah Mamanya, lelaki itu langsung mengangguk. Lalu membantu memapah sang istri menuju bilik mandi. Kala sampai dia disuruh keluar oleh Amel. Dia mengangguk paham dan memegang bahu wanita tersebut terlebih dulu. "Kalau hasilnya negatif gak papa, kok. Jangan sedih, kalau udah waktunya di kasih kok," tutur sang suami. Amel mengangguk kepala, Raffa langsung mengelus sayang puncuk kepala s

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 1)

    "Yang!" Raffa memekik, ia menepuk pipi sang istri. Semua orang sangat terkejut, mereka langsung mengerumi Amel. Wulan melihat menantu seperti ini, ia segera menyuruh Raffa membawa ke kamar dan dia menelepon dokter pribadi. "Makasih, Mah. Raffa bawa Amel ke kamar dulu," ucap lelaki itu gemetar.Lelaki itu sangat ketakutan, dia tergesa-gesa membawa istrinya. Sedangkan Sekar segera menyusul menantu dan anaknya. Kala sampai di pintu kamar, ibu mertua pria tersebut membantu untuk membuka benda tersebut. "Ayo cepat letakan hati-hati di kasur, Raf," perintah Sekar. Raffa mengangguk, ia dengan perlahan membaringkan sang istri ke kasur. Lalu Sekar segera menyelimuti perempuan itu, ia ikut naik ke ranjang dan membelai sayang kening anaknya. "Raf, ada minyak kayu putih gak?" tanya Sekar. Lelaki itu terdiam, lalu mengangguk dan segera mencari benda tersebut. Setelah ketemu, dia memberikan pada Sekar. "Ayo Nak, bangun! Jangan buat kami cemas," ujar wanita itu. Aroma minyak kayu putih, memb

DMCA.com Protection Status