Share

63 (bagian 1)

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-30 11:17:32

"Kenapa kamu diam aja, benarkan kata saya. Kamu emang gak pantes sama Raffa, dasar matre!" hina Mila.

Saat Mila mengatakan itu, Raffa langsung muncul membuat dia terdiam. Terlihat lelaki tersebut kini melinggarkan tangan di pinggang sang istri.

"Jangan menghina dan menuduh kalau gak tau ceritanya, Tan. Kalung ini pemberianku, bukan permintaan Amel."

Mendapatkan pembelaan sang suami, Amel langsung tersenyum sinis. Ia menatap Mila dengan tangan bersidekap.

"Dia pasti main dukun, Raf. Kamu seperti tergila-gila sama dia, bahkan membelikan barang semahal itu cuma buat cewek miskin ini," seru Mila.

Raffa langsung menatap tajam Mila membuat nyali wanita itu menciut.

"Jaga ucapan Tante, kalau masih mau disini atau bekerja sama dengan Mama, dalam bisnis!" ucap Raffa dingin.

Perkataan dingin nan tegas itu membuat Mila terdiam. Ia memilih pergi dan Raffa langsung memandang istrinya.

"Maafin aku karna membelikan ini jadi kamu dituduh sama orang, apa aku harus buat berita kalau memberikanmu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Om Duda, Nikah Yuk!   63 (bagian 2)

    "Petani," jawab Raffa. Amel mengeryitkan alis mendengar jawaban Raffa."Kenapa dia bisa kenal kamu?" tanya Amel sekali lagi. Raffa tidak menjawab, membuat aku kesal dan mencubit lengannya. "Kenapa kamu seneng banget mencubitku," keluh lelaki itu.Lelaki itu menurunkan istrinya karena sudah sampai ke tempat tujuan. Tinggal beberapa meter lagi untuk sampai. "Habisnya kamu nyebelin sih, Mas!" lontar Amel. Wanita itu menampilkan wajah tak bersalah lalu memandang tempat yang memanjakan mata. Netranya memandang seseorang yang berada di dekat kardus besar."Mas, itu orang lagi ngapain ya? Ada kardus besar lagi, jangan-jangan ...."Ucapan Amel terhenti karena Raffa menyentil keninganya membuat wanita itu memekik kesakitan. "Mas! Apa-apaan sih, bales dendam ya sama aku, ihh jadi cowok harusnya ngalah dong," gerutu Amel. Raffa memutarkan bola matanya dengan malas, ia melangkah pergi dan langsung diikuti Amel. "Mas ini kenapa sih, tadi katanya suruh ngikutin kamu. Jalan pelan-pelan dong.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   64 (Bagian 1)

    "Mas! Kenapa kardusnya bergerak," pekik Amel. Wanita itu langsung memeluk suaminya, Raffa yang melihat hal tersebut. Seperti berpikir lalu memandang sang istri. "Apa jangan-jangan di dalamnya anak kecil ya," ucap Raffa. Amel yang mendengar itu membulatkan mata, ia langsung melepaskan pelukan pada suaminya. Dan bergegas membuka kardus, dia terkejut karena suara letupan yang biasa ada di pesta atau untuk suprise. "Suprise ... lama banget sih, lo buka kardusnya! Enggap banget tau gue, sampe keringetan gini," cecar Shilla.Gadis itu berdiri saat Amel membuka kardus, makanya ia terkejut apalagi dibarengi letupan benda tersebut. Kala tersadar jika itu adik iparnya dia langsung memandang sang suami dengan tatapan kesal. "Mas! Kamu ngerjain aku ya, berarti dua orang tadi suruhan kamu," omel wanita itu. Shilla akhirnya bersidekap menatap pertengkaran pengantin itu. Ia mengembuskan napas kasar karena letih. "Gak kok, ini buat ngerjain Sayang. Tapi suprise ... aku yang ngerencanain ini, j

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Om Duda, Nikah Yuk!   64 (bagian 2)

    Kayla langsung mendekati mereka, ia bersedia tetap menatap kesal keduanya. Mereka yang ikut menginap itu datang semua, tatapan kesal di layangkan Raffa pada Shilla. "Kamu itu rese banget sih, aku ini pengen berdua lho sama istriku. Kenapa kamu malah kasih tau semua orang," omel Raffa. Wulan yang mendapatkan putrinya diomelin, ia langsung berlari dan berdiri disamping gadis itu. "Shilla cuman kasih tahu Mama kok, eh ternyata Erika dan Kayla nguping kayanya. Mereka langsung ngasih tau semua orang," bela Wulan. Raffa yang mendengar itu hanya menghela napas, ia menatap kesal pada Kayla yang malah sudah duduk menikmati makanan. "Maafin kami ya, kirain emang kamu yang nyuruh kami ke sini. Gak tau kalau kalian lagi pengen berduaan," ujar Mama Panji. Amel yang mendengar itu mengusap tangan suaminya, membuat Raffa langsung menoleh dan mereka bertatapan. "Udahlah, lagian mereka udah ada sini. Lebih seru rame bukan," kata Amel. Raffa yang mendengar perkataan istrinya berusaha menetralkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Om Duda, Nikah Yuk!   65 (bagian 1)

    Mereka menghentikan kegiatan saat mendengar ucapan Raffa. Karena semua merasa tersindir dan juga bersalah. Kayla terkejut dan langsung menunduk saat mendapatkan perkataan sinis lelaki itu yang nadanya sangat dingin."Udahlah, Mas. Mereka udah ada di sini, mendingan kita bersenang-senang aja. Lagian masih ada waktu lain kan," lontar Amel. Wanita itu langsung memeluk satu lengan suaminya. Membuat Raffa memandang sang istri lalu menghela napas dan mengulas senyum."Habisnya Kayla selalu aja cari gara-gara atau mau mencoba menghinamu, bahkan kalung yang aku berikan malah kamu dituduh meminta padaku. Aku gak suka istriku di hina apalagi dikatai matre, kamu minta sesuatu aja enggak," tutur Raffa. Semua langsung menoleh memandang Kayla, kini mereka sangat melihat jika perempuan tersebut belum move-on. "Bucinnya bisa di tunda nanti aja gak? Mendingan ayo kita buat games. Kalau kalah nanti harus makan cabe, di sana ada pohon cabe tuh," ujar Shilla. Semua langsung melihat ke arah jari Shil

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Om Duda, Nikah Yuk!   65 (bagian 2)

    Mereka langsung membalikan badan dan bergegas duduk di karpet. Karena melihat Raffa sudah selesai, Mama Panji melirik sekilas Kayla yang duduk cepat membuat ia sedikit terkejut. "Kalian itu kenapa sih, gerabak gerubuk aja," gerutu Mama Panji.Mila yang mendengar itu hanya mencebik kesal. Ia memilih melihat Raffa yang membawakan banyak cabai. "Banyak banget Raf, cabenya," ucap Wulan.Lelaki itu mengangguk, ia duduk di samping sang istri. "Kalau ada sisanya bisa dibawa ke vila kan, buat masakan balado," balas Raffa.Wulan langsung mengangguk, kini mereka semua telah berkumpul. Shilla melihat Erika, Kayla, Mila ikut langsung menatap mereka. "Yakin mau ikut? Katanya kekanak-kanakan," sinis Shilla.Amel mendengar perkataan adik iparnya langsung memandang ketiga perempuan itu. Ia menyenggol Shilla untuk diam."Apaan sih senggol-senggol, gue cuma nanya doang kok," kata Shilla. Amel mendengar itu hanya menggeleng lalu menatap temannya. "Main apa, La? Katanya mau main games," seru Amel.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Om Duda, Nikah Yuk!   66 (bagian 1)

    Kayla yang mendengar itu menatap kesal Amel, ia mengepalkan tangannya. Melihat cabai yang disodorkan Shilla. Ia perlahan mengambil lalu menyodorkan pada Panji. "Gantiin dong Ji," pinta Kayla. Amel yang melihat itu melipat tangannya lalu memandang sinis Kayla. "Siapa sih yang tadi bilang awas jangan digantiin, kayanya jilat ludah sendiri dah," cibir Amel. Mendengar hal itu, Kayla mendengkus kesal. Ia langsung melahap cabai dan mulai kepedasan."Ayo makan sampe habis!" perintah Shilla. Kayla menjulurkan lidah karena pedas, ia bahkan meneguk sebotol air hingga tandas. Tapi rasa itu belum hilang, Amel yang melihat langsung menyodorkan teh hangat."Minum ini."Perempuan itu hanya melirik gelas yang disodorkan Amel. "Ayo cepat ambil! Aku baik lho, kalau aku mulai kepedesan, minum ini langsung reda," celetuk Amel. Panji mengambil itu, ia menyodorkan pada Kayla. "Ayo cepat minum! Air hangat emang meredakan rasa pedas kok," tutur Panji.Kayla langsung mengambil gelas itu dan dengan ce

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Om Duda, Nikah Yuk!   66 (bagian 2)

    Amel masih terlelap karena kelelahan akibat aktifitas malam bersama sang suami. Raffa yang bangun duluan mengulas senyum, ia memilih membersihkan diri di kamar mandi dan setelah selesai bergegas pergi ke dapur buat memasakan sarapan untuk wanita itu. "Eh, lagi ngapain Raf?" tanya Mila. Wanita itu tadinya ke dapur cuma untuk minum saja. Tapi memilih berdiam di sini, tak lupa mengirim pesan ke anaknya agar cepat kemari. "Kamu hebat ya, pinter masaknya kaya koki aja," celetuk Mila. Raffa hanya melirik sekilas dan mengangguk. Lelaki itu fokus memasak sarapan untuk sang istri."Mama, kenapa lama banget,"seru Kayla. Wanita itu memang berseru agar tidak dikira sengaja datang ke sini. Ia langsung berdiri di samping Raffa, melihat apa yang dimasakan pria tersebut. "Wahh ... kamu ikut masakin buat kami, Raf. Berarti Shilla bohong dong, kalau kamu cuma masak buat istrimu aja," lontar Kayla. Lelaki itu tidak membalas ucapan Kayla membuat perempuan tersebut girang. Karena menurutnya jika R

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04
  • Om Duda, Nikah Yuk!   67 (bagian 1)

    "Kalian mau kemana? Buru-buru banget," seru Mama Panji. Wanita itu menegur saat Amel dan Raffa terlihat tergesa.Para wanita kini berada di dapur tengah memasak, Kayla yang melihat lelaki idamannya lekas mendekat."Mas, aku udah belajar masak tuh. Ayo kamu cobain, kamu yang pertama ngerasain masakan aku lho," seru Kayla. Amel yang mendengar ucapan Kayla ia langsung menoleh memandang perempuan tersebut. Lalu memilih menonton seraya bersidekap, menatap malas adegan di depannya."Yang bener aja, mendingan kamu dulu sendiri yang rasain itu. Udah deh, kami mau pergi dulu, takut istriku telat," sinis Raffa. Lelaki itu menoleh ke arah istrinya lalu melangkah mendekat menggandeng lengan Amel. Kayla yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya. "Duh, kamu pasti capek ya. Harus nganter dulu baru ke kantor," celetuk Mila. Raffa yang mendengar itu menghentikan langkah lalu memandang Mila. Ia menggeleng sebagai jawaban. "Allhamdulillah, enggak. Malahan aku seneng banget," ucap Raffa. Sete

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04

Bab terbaru

  • Om Duda, Nikah Yuk!   115 (TAMAT)

    Beberapa bulan kemudian ...Besok memasuki empat puluh minggu kehamilan Amel. Wanita itu kini mulai kesulitan berjalan, karena perutnya yang lumayan besar. Karena hamil anak kembar, semua belum mengetahui. Hanya Raffa, Amel dan dokter yang memeriksa perempuan tersebut."Kapan yang anak kita lauching, kok belum ada tanda-tanda ya," ucap Amel sendu.Raffa yang mendengar itu mendekati istrinya di sofa. Kini keduanya tengah di ruang kerja lelaki tersebut. Karena Amel memaksa ikut ke kantor."Sabar aja, kalau udah waktunya mereka bakal meluncur kok, mungkin sekarang belum waktunya. Sabar aja, hplnya juga kan besok. Lagian kalau pas hpl belum lahiran kan itu cuma pekiraan manusia aja, nanti kalau udah waktunya kita bakal ngeliat mereka kok. Sekarang kamu berdoa aja, agar lahiran lancar dan sehat buat kalian," tutur lelaki itu.Amel mengulas senyum mendengar hal itu. Ia mengangguk kepala lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami."Mas, aku sekarang gendut. Jangan bosen pandangan aku y

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (Bagian 2)

    Suasana malam kini sangat ramai, yang biasanya hanya suara Amel dan Raffa. Sekarang banyak orang yang berbicara. Shilla langsung menarik Raffa yang terus disamping istrinya."Gantian lah, Ka! Shilla juga pengen elus perut Amel. Pengen nyapa calon keponakan," seru perempuan itu. Raffa hanya menghela napas, lalu mengangguk. Ia pergi ke dapur untuk menyeduhkan susu Ibu hamil. Wulan yang lewat di sana langsung mendekat dan menepuk pundak anaknya. "Allhamdulilah, kamu jadi suami siaga. Mama bangga sama kamu," tutur Wulan. Lelaki itu menoleh dan mengusap senyum, ia berbalik dan memeluk wanita yang melahirkannya. "Makasih, Mah. Kamu udah melamarkan Amel menjadi istriku, Raffa sangat bahagia," ujar lelaki itu.Wulan mengangguk, wanita itu membalas dekapan anaknya. Lalu menepuk punggung lelaki tersebut, mereka langsung melepaskan pelukkan."Kamu harus kurangi porsi kerjamu, jangan terlalu sibuk. Amel sekarang sangat butuh perhatian dan bantuan kamu, apalagi nanti setelah lahiran," tegur Wu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   114 (bagian 1)

    Amel membulatkan mata, ia hendak menyerang perempuan itu tapi ditahan Raffa. "Udah, Sayang. Gak perlu urusin orang ginian, biar aku saja. Nanti calon anak kita kenapa-napa lagi," kata lelaki itu.Cewek itu terkekeh, ia bersidekap memandang mereka. Dengan lancarnya ia menghina Amel. "Haduh ... ternyata lo simpenan sugar dady ya, wah ... keliatannya aja polos ternyata," ucapannya terhenti kala karyawan lagi menarik lengannya."Diam! Udah lo gak perlu ngebacot lagi bisa gak."Wanita itu hanya memanyunkan bibirnya, ia memandang lawan jenis yang menatap berang. Sedangkan Raffa langsung merogoh saku, dan memperlihatkan pada perempuan tersebut. "Ini bukti kami udah menikah tahun lalu, jadi ucapan lo itu salah!" sinis Raffa.Suara dingin lelaki itu membuat perempuan tersebut bergidik ngeri. Ia bungkam saat disodorkan bukti oleh Raffa, sedangkan Amel tersenyum sinis. "Amit-amit jabang bayi, jangan sampe anak gue miring sama Tante nyebelin ini," kata Amel.Wanita itu melotot mendengar ucapa

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (bagian 2)

    Raffa sampai menjauhkan handphone dari kuping. Karena suara Sekar yang menggelegar, Amel melihat hal tersebut hanya meringis. Raffa menghela napas lalu menempelkan benda itu ke telinga kembali."Kami mau berbagi sedikit buat anak panti Bu. Raffa punya omongan soalnya," jelas Raffa.Sekar terdiam beberapa menit, karena ternyata Raffa yang memegang ponsel tersebut. Lelaki itu menegur dan bicara kalau ia tengah menyetir. "Apa ada pertanyaan lagi, Bu. Raffa lagi nyetir soalnya. Palingan kami menginap lusa ya," ucap lelaki itu.Wanita itu menggeleng lalu memukul keningnya sendiri. Karena sadar jika sang menantu tidak bisa melihat gelengannya. "Enggak, Raf. Boleh handphonenya kasih ke Amel. Ibu mau kasih wejangan buat dia," balas Sekar.Pria tersebut langsung memberikan pada istrinya, lalu Amel dan sang Ibu sangat lama berbincang. Bahkan dia mengerucutkan bibir karena banyak sekali pantangan yang diberikan oleh Sekar."Udah jangan cemberut gitu, Ibu ngebilangi gitu karena sayang sama kamu

  • Om Duda, Nikah Yuk!   113 (BAGIAN 1)

    Kala tersadar dengan ucapan, Amel langsung mendorong sang suami agar menjauh. Sedangkan Raffa terkekeh mendengar hal tersebut, kini lelaki itu menaik turunkan alis. "Apaan sih, Mas! Genit banget deh, aku tadi lagi ngimpi eh pas buka tidur ternyata ikut ngomong gitu. Gak usah geer deh," papar Amel. Raffa hanya mengangguk kepala tanda mengiyakan tetapi, wajahnya masih saja menggoda. Wanita itu jadi salah tinggal dengan tatapan sang suami, ia mengadahkan tangan. "Mana bubur kacang milikku, kan aku tadi nyuruh beliin terus baru bangunin. Berarti Mas udah beliin dong," pinta perempuan tersebut.Dia langsung memberikan bubur kacang tersebut, Amel menerima dengan senyum sumringah. Ia segera mengambil wadah plastik dan sendok, wanita itu menuangkan ke mangkuk. "Ah ... wanginya menggoda," pekiknya. Sang suami mengulas senyuman memandang Amel, ia terus menatap wanita itu. Membuat perempuan tersebut memalingkan wajah karena salah tingkah."Kamu ini kenapa sih! Lihatin aku terus. Mendingan

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 2)

    Lelaki itu menggeleng mendengar ucapan Amel, membuat wanita tersebut mengeryitkan alis bingung."Terus kamu kenapa natap aku sampe segitunya," sungut perempuan itu. Raffa memegang dagu lalu tangannya mengelus-elus jengot pendek."Katamu hamil kebo, kenapa kamu gak mirip kebo. Aku lagi nyari kemiripan itu dari kamu," jawab Raffa. Mata wanita itu melotot mendengar jawaban sang suami, ia langsung melemparkan tas. Beruntung lelaki tersebut tangkap, Amel bersidekap dan mendengkus kesal. "Punya laki gini amat, maksudnya ... ah sudahlah, kamu juga gak bakal ngerti! Aku udah gak mood buat makan," geram Amel. Perempuan tersebut bangkit lalu mendekati suaminya dan merebut tas yang tadi dilempar. Kala hendak pergi, tangan dicekal oleh Raffa."Kamu harus sarapan, ayo cepat duduk!" perintah lelaki itu. Amel menggeleng menolak perintah suaminya. Ia menarik tangan yang digenggam Raffa, dia langsung bersidekap. "Udah gak berselera lagi makan ini, aku mau bubur kacang ijo Mang Mamat," lontar san

  • Om Duda, Nikah Yuk!   112 (bagian 1)

    Wulan dan Sekar dijemput Shilla, perempuan itu sangat senang saat ngetahui ia akan mempunyai keponakan. Kini hanya tinggal mereka, keduanya berbaring di kasur. Raffa mengusap lembut rambut Amel. "Sayang ... maaf ya, acaranya jadi berantakan gara-gara aku pingsan," tutur perempuan itu. Lelaki itu menggeleng lalu membenarkan posisi tiduran sang istri. Ia kini mendekap wanita tersebut, lalu mendaratkan kecupan di pipi Amel. "Gak papa, mereka nanti pasti paham kok. Udah gak usah pikirin apapun yang buat kamu stress, hayu ... mendingan sekarang tidur," ujar lelaki itu. Dia menuruti ucapan suaminya, ia membenarkan posisi tidur agar berhadapan lelaki itu. Lalu menyusupkan wajah ke dada bidang Raffa. Tak lama suara dengkuran terdengar, membuat Raffa mengulas senyum."Kayanya kamu capek banget ya, Sayang," bisik lelaki itu. "Makasih kamu udah mau jadi istri aku, aku sayang banget sama kamu."Setelah mengatakan demikian, lelaki itu ikut terlelap. Waktu pagi tiba, Amel dengan semangat memba

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 2)

    "Kenapa sekarang gak nyoba di cek, kali aja sesuatu harapan. Yang penting kalian sudah berusaha kan, kalau belum waktunya gak papa, kalian bisa terus berdua dan meminta pada sang maha kuasa," lontar dokter tersebut."Aku bawa nih, aku juga lagi mau nyecek, tapi di telepon Nyonya Wulan jadi ke sini dibawa-bawa deh," lanjutnya. Semua langsung memandang Amel, mereka mengangguk menyakinkan wanita itu. "Ya udah," kata Amel pelan. Mereka langsung tersenyum, dokter itu segera merogoh tespack dan memberikan pada Amel. "Ayo bantu Amel, ke kamar mandi, Raf. Kenapa malah diem aja," cecar Wulan. Mendengar perintah Mamanya, lelaki itu langsung mengangguk. Lalu membantu memapah sang istri menuju bilik mandi. Kala sampai dia disuruh keluar oleh Amel. Dia mengangguk paham dan memegang bahu wanita tersebut terlebih dulu. "Kalau hasilnya negatif gak papa, kok. Jangan sedih, kalau udah waktunya di kasih kok," tutur sang suami. Amel mengangguk kepala, Raffa langsung mengelus sayang puncuk kepala s

  • Om Duda, Nikah Yuk!   111 (bagian 1)

    "Yang!" Raffa memekik, ia menepuk pipi sang istri. Semua orang sangat terkejut, mereka langsung mengerumi Amel. Wulan melihat menantu seperti ini, ia segera menyuruh Raffa membawa ke kamar dan dia menelepon dokter pribadi. "Makasih, Mah. Raffa bawa Amel ke kamar dulu," ucap lelaki itu gemetar.Lelaki itu sangat ketakutan, dia tergesa-gesa membawa istrinya. Sedangkan Sekar segera menyusul menantu dan anaknya. Kala sampai di pintu kamar, ibu mertua pria tersebut membantu untuk membuka benda tersebut. "Ayo cepat letakan hati-hati di kasur, Raf," perintah Sekar. Raffa mengangguk, ia dengan perlahan membaringkan sang istri ke kasur. Lalu Sekar segera menyelimuti perempuan itu, ia ikut naik ke ranjang dan membelai sayang kening anaknya. "Raf, ada minyak kayu putih gak?" tanya Sekar. Lelaki itu terdiam, lalu mengangguk dan segera mencari benda tersebut. Setelah ketemu, dia memberikan pada Sekar. "Ayo Nak, bangun! Jangan buat kami cemas," ujar wanita itu. Aroma minyak kayu putih, memb

DMCA.com Protection Status