Home / CEO / Ojol Menantu CEO / Sakit Melihat Istri Sakit

Share

Sakit Melihat Istri Sakit

Author: Meyyis
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bayu mondar-mandi di depan ruang bersalin. Dia bingung, mau ikut masuk tapi takut. Tidak ikut, tapi kasihan. Bayu melongok ke dalam seolah-olah dapat terlihat dari pintu itu. “Bayu, Eli memanggilmu.” Bayu gemetar masuk ke ruangan itu.

“Mas, kamu ke mana aja? Aku mau melahirkan.” Bayu tersenyum yang terkesan dipaksakan. Dia duduk di samping istrinya dan menggenggam tangannya.

“Nyonya, sudah merasa mau buang air besar?” tanya dokter.

“Iya, apa aku harus ke kamar mandi?” tanya Eliana.

“Tidak usah, ayo mengejan saja. Biarkan feces ikut keluar nanti kami yang membersihkan. Ayo dorong!” Eliana mengejan, bersamaan dengan itu dia menjambak rambutnya Bayu dengan sangat kuat.

“Aaa!” Bukan suara Bayu melainkan suara Eliana yang terdengar.

“Bagus, ayo brnapas dulu. Tarik napas panjang, mengejan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ojol Menantu CEO   Eliana Sadar

    Bayu merasa matanya mengantuk karena memang suah malam. Keluarga semua sudah pulang, tinggal dia yang menjaga. Padahal malam ini Irwan juga jaga malam. Kesepian di kamar itu membuatnya mengantuk. Baby twin juga sudah dialihkan ke inkubator. Tinggalah Bayu seorang menemani Eliana yang masih terpejam. Dia mamandang nyalan ke arah tangan Eliana. Satu tangan dialiri darah, yang satunya lagi infus. Bayu mengusap anakan rambut Eliana yang tidak teratur lagi.Bayu menaikan temperatur ruangan itu agar istrinya tidak terlalu kedinginan. Dia menarik selimut sang istri agar sampai ked leher. Satu ciuaman mendarat di kening sang istri yang hari ini begitu heroik berjuang untuk kedua jagoannya yang sudah nyenyak dengan balutan kain bedong. Satu warna biru dan satu lagi warna merah dengan boneka dan juga buah-buahan seakan menempel menjadi lucu dan terlihat menyenangkan.“Sayang, aku mengantuk,” ucap Bayu. Dia berkali-kali menguap. Ucapannya t

  • Ojol Menantu CEO   Repotnya Mengurus Baby Twin

    Hari ini Eliana dan bayinya boleh pulang. Sambutan yang meriah bagi mereka untuks ampai di rumah. Pesta penyambutan dengan tumpeng dan juga banyak makanan dengan menundang anak-anak yatim seperti keinginan Bayu sudah berjejer. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Suara salawat yanabi salam mengalun dari mulut mungil anak-anak kecil itu. Bayu menggendong kedua anaknya tangan kanan dan kiri. Nama akan diumumkan bebarengan dengan lepas pusar nanti. Sebenarnya Bayu sudah memiliki nama, tapi nanti saja ngumuminnnya. Dia sudah memiliki rencana untuk istrinya dan bayinya.Wajah-wajah ceria anak-anak itu tergambar jelas. Suara terbangan dari tangan-tangan mungil itu membuat Bayu menyunggingkan senyuman. Dia membawa kedua jagoannya melewati mereka. Kemudian berakhir di depan dan beebrapa adat Jawa dengan ditaburi beras yang dicampur kunyit. “Anak-anak, terima kasih.” Hanya itu yang diucapkan Bayu. Setelah ramah tamah, maka anak-anak i

  • Ojol Menantu CEO   Wejangan

    Pagi hari baby twin sudah tertidur lelap. Eliana juga tertidur karena merasakan sangat lelah. tapi Bayu harus rapat pagi ini. dia mencium kening kedua bayinya kemudian istrinya secara bergiliran. Setelah itu, lelaki jangkung itu pergi dari kamarnya. Letih rasanya. Baru dua hari menjadi ayah sudah merasa sangat payah. Dia mulai sdar, bahwa memang seperti itu payahnya mengasuh anak.Di kantor, dia berusaha konsentrasi walau badannya sebenarnya sangat terasa remuk. Berkali-kali dia mengulat untuk membuat pinggangnya lebih baik. “Pak, apakah memerlukan sesuatu?” ucap Sasa.“Ah, tidak, Sa. Biar saya bikin sendiri kalau nanti merasa ingin meminum sesuatu.” Bayu lebih hati-hati sejak Miranda mengerjai dia dengan obat tidur. Dia tidak percaya dengan siapa pun. Dia memijit kepalanya yang berdenyut karena kurang tidur. Lelaki kuning langsat itu menutup pintu ruangannya dan menguncinya. Dia tidur untuk sementara. Demi apa pun sa

  • Ojol Menantu CEO   Bayu Sakit

    Bayu keluar dari kantornya. Dia memilih mengajak Pak Yono untuk menyetir. Tubuhnya sangat letih bahkan demam. Dua hari mengasuh baby twin membuatnya kurang tidur. Bayu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat tubuhnya tidak tepar. Tapi ternyata tepar juga. Lelaki tiga puluh lima tahun itu pulang dengan lemas. “He, ayah sudah pulang.” Eliana mencoba duduk walau masih sedikit nyeri.“Hai jagoan ayah,” sapa Bayu. Dia mencium kening kedua putranya kemudain bibir sang istri. Elaina mengerutkan keningnya. Pasalnya, saat Bayu menciumnya terasa panas.“Ayah sakit?” Eliana meraih ponselnya menelepon Nilam yang ada di kamarnya. Telepon tersambung, terdengar suara menyapa.“Ada pa, Kak.” Nilam baru saja mandi saat Eliana bicara.“Suamimu pulang jam berapa? Mas Bayu demam.” Bayu melepas jasnya dan meletakkan di keranjang pakaian kotor. Dia hanya

  • Ojol Menantu CEO   Cerita Masa Lalu

    Eliana memaksakan diri untuk bangun ketika putranya menangis. Dia menggendong baby pertama keluar dari kamar agar suaminya bisa tidur. Mamanya Bayu tergopoh menghampiri. “Dia rewel? Kayaknya kerasa kalau ayahnya sakit. Sebaiknya boxnya bawa ke kamarnya saja. Ibu akan menemanimu biar suamimu tidur.” Eliana mengangguk.“Mbak Mia dan Mbak Dira, tolong bantu Nyonya mendorong box ke kamar bayi.” Mereka memang dipersiapkan Bayu untuk membantu Eliana walau sebenarnya juga malah keluarga yang banyak mengurus baby twin. Mereka mendorong box ke kamar sebelah. Sedangkan kembar ke dua digendong oleh Dira.“Terima kasih, Mbak.”“Sama-sama, Nyonya.” Wanita berpakaian putih-putih itu duduk di samping box bayi dan meletakkan baby ke dua ke dalam box.“Bu, biasanya berapa hari pusarnya lepas?” ucap Eliana sambil menggoyangkan tubuhnya.&

  • Ojol Menantu CEO   Teror

    Stefan menajamkan matanya. Seorang sahabat yang masih setia sama dia datang menjenguknya. Stefan sejujurnya merasakan sangat malu dengan keadaannya. Tapi sudah tidak ada lagi waktu dan tempat untuk sebuah rasa malu. Nyatanya, dia tetap tidak bisa bersembunyi dari dunia. Bahwa tubuhnya selalu dalam kungkungan karena kejahatannya. Namun hal itu tidaklah membuat dirinya jera. Stefan justru semakin menjadi.Lewat tangan temannya itu, Stefan meminta tolong untuk mencelakai Bayu dan keluarganya. Selain dendam dengan Bayu, Stefan juga marah dengan Agung. Lelaki itu marah dengan mertuanya Bayu itu karena ingin naik pangkat menjadi CEO tapi gara-gara suara satu orang tersebut maka gagal.Padahal jika mau disimpulkan, Stefan salah sendiri. Dia tidak mumpuni. Bagaimana bisa dia naik menjadi CEO yang bertanggung jawab semua secara sinegi, jika meneger saja dia telah gagal. Stefan duduk di jabatan itu karena menggantika papanya. Sebenarnya, dia belum sia

  • Ojol Menantu CEO   Teror Nyata

    Satpam rumah Bayu mengintip ketika ada orang yang mencet bel. Tidak ada siapa-siapa. Tapi dia melihat ada bungkusan kotak putih agak besar. Satpam itu mengerutkan keningnya kemudian mengangkat kotak itu. Dia membawa kotak itu masuk ke rumah.“Kotak apa itu, Marno?” tanya Bi Siti pembantu rumah.“Nggak tahu, Bi. Tadi ada yang ngebel tiba-tiba ada ini di depan pintu.” Bi Siti mengangguk.“Eh, jangan di sini bukanya. Siapa tahu bahaya. Di belakang sana.” Satpam itu mengangguk kemudian membawa kotak itu ke belakang. Alangkah kagetnya, ternyata memang barang yang berbahaya. Ada kertas di dalamnya.“LO HARUS MATI.”“Bi, Bi. Sepertinya ini gawat. Kita harus beri tahu tuan dan nyonya.” Pak Marno bilang tapi tidak menunjukkan kotak itu isinya apa.“Memangnya kenapa?” Pak Marno menunjukkan kertas i

  • Ojol Menantu CEO   Investigasi

    Leo tidak lama datang untuk menghadiri panggilan dari Agung. Lelaki yang ebrusia tidak jauh beda dengan Eliana itu datang dengan baju lengkap berwarna coklat susu khas seragam kepolisian. “Sehat, Om.” Ya, dia adalah Leo yang tadi di panggil oleh Agung. Sedangkan Bayu masih berada di kantor untuk bekerja. Eliana ada di kamarnya. Dia belum boleh banyak bergerak.“Seperti yang kamu lihat. Kita langsung ke belekang sambil menunggu hidangan. Ma, kami ke gazebo belakang!” Agung berteriak memberi tahu kepada istrinya.“Iya,Pa.” Mereka langsung ke belakang untuk membicarakan apa yang terjadi. Agung mempersilakan Leo untuk duduk di gazebo tersebut. Dia mulai mengatakan tentang teror yang terjadi di rumahnya.“Teror? Seperti apa memang?” ucap Leo. Agung bangkit kemudian memabawa Leo menuju ke kotak yang tadi sudah disimpan oleh Marno sang supir. Leo melakukan identifikasi sedrhana ke

Latest chapter

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Menikah

    “Aku bawa ke rumah Davin. Di rumahnya akan banyak kesedihan jika ia melihat kamar mama.” Aku tahu karena kekasihku itu sudah bicara sebelumnya. Aku tersenyum dengan interaksi kedua orang itu. Setelah mengetahui yang dibicarakan Arya, aku memilih hengkang dari tempatku mengintip.***Meyyis***POV ShashaIni adalah pernikahan yang diimpikan oleh Elsa setelah banyak rintangan dengan Arya. Hari ini saatnya kedua sejoli itu melangkah ke jenjang selanjutnya, mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan. Bunga-bunga bernuansa putih sudah menghiasi nuansa taman golf tersebut.Pernikahannya dilakukan di Singapura karena mama dan papa berada di sini. Wanita yang menjadi kakakku dari ibu yang berbeda itu, kini sudah mengenakan gaun putih dengan hiasan kepala yang menjuntai. Dia sangat cantik dan menawan. Lekuk tubuhnya yang indah, tinggi badannya yang menjulang dan semampai membuatnya bak model.“Kak, kamu sangat cantik.” Aku memandang lekat ke mata indah kakakku itu. “Benarkah? Aku masih tidak

  • Ojol Menantu CEO   Pria Berkualitas

    Aku ke dapur untuk membuat yang kupikirkan itu. Setelah dua sendok sereal masuk ke gelas, dua sendok susu coklat masuk juga. Air panas segera meluncur untuk menyatukan keduanya. Aroma khas coklat semakin memperparah rasa laparku. Aku mulai meniup makanan itu, menyendoknya mengarahkan ke mulut. Hmmm … ini lebih nikmat. Sesuap demi suap makanan itu tandas meluncur ke perutku. Ini lebih dari cukup.***Meyyis***POV DAVINTeleponku berbunyi. Aku tersenyum saat di layar terlihat Sayangku memanggil. Langsung saja tombol terima aku usap.“Iya, Sayang.” Sapaan terakhir tidak akan pernah lupa agar wanitaku itu merasakan bahwa aku memang sangat menggilainya.“Bagaimana korbannya?” tanyanya. Aku tahu, hanya alasan saja bertanya tentang korban kecelakaan yang sedang kami urus. Akan tetapi aku paham bahwa sebenarnya ia sangat ingin bersamaku.“Kamu kangen sama aku?” Langsung saja aku tembak dengan perkataan begitu agar ia makin berbunga-bunga. Aku yakin saat ini perutnya penuh dengan taman bunga y

  • Ojol Menantu CEO   Tidak Apa-apa

    “Aku melihat korban penuh darah, Sha. Bagaimana keadaannya. Ia kasihan banget. Seandainya kita satu mobil saat itu, Arya akan lebih tenang memandangku. Aku yang salah.” Aku ingin tertawa rasanya. Bagaimana bisa Arya menyetir sambil memandang Elsa. Pantas saja kecelakaan.***Meyyis***POV Shasha“Kamu kok malah ketawa?” Elsa menghapus air matanya.“Maaf … aku tertawa karena itu lucu, Kak. Arya benar-benar mencintaimu. Aku akan cari tahu untukmu bagaimana keadaan dari korban.” Aku mengelus pundak Elsa. Setelahnya, menelepon Davin untuk mengetahui keadaan sang korban.“Iya, Sayang.” Suara Davin memang selalu bikin baper.“Bagaimana korbannya?” tanyaku.“Kamu kangen sama aku?” ‘Kan? Dia memang selalu begitu. Tapi … sebenarnya kangen juga, sih?“Jangan mengalihkan perhatian. Bagaimana keadaannya. Elsa masih ketakutan.” Davin terdengar tertawa sedikit.“Dia sudah ditangani. Bilang sama kakakmu tenang saja. Arya sedang diintrogasi. Tim legal dari kantornya juga sudah datang untuk membebaska

DMCA.com Protection Status