Home / CEO / Ojol Menantu CEO / Restu Dari Bayu

Share

Restu Dari Bayu

Author: Meyyis
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tidak berapa lama setelah makan siang, terdengar bunyi telepon saat mereka sedang santai bercengkrama di ruang keluarga. Nilam wajahnya memerah melihat nama di layar ponselnya. Wanita itu menggigit bibir bawahnya. Seolah hatinya bimbang. Apakah mau mengangkatnya atau membiarkannya. Eliana yang menyadari perubahan tingkah laku adik iparnya angkat bicara.

“Angkat saja tidak usah malu. Irwan ya?” Eliana menyenggol lengan Nilam.

Dengan malu-malu Nilam mengangkat telepon itu. Suara bariton Irwan menyapa dengan ramah dan terasa lembut di telinga Nilam.

“Kau sudah makan siang? Apakah sudah sampai di rumah?” Nilam menepuk keningnya. Dia lupa mengabari. Saat pamit pulang tadi, dia berjanji akan menghubungi lelaki itu saat sudah sampai di rumah.

“Kenapa?” Suara Eliana sampai ke telinga Irwan.

“Oh, apa kamu ada di rumah kakakmu? Boleh aku bicara sam

Meyyis

Hmm dapat lampu hijau nih dari kakaknya..Readers yan ingin berhubungan dengan saya, boleh deh japri saya 088216076937 biar kita lebih akrab. Follow Ig ekaastutik26, Fb Eka Puji Astutik.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ojol Menantu CEO   Aku Pingin

    “Kenapa musti malu? Aku pulang hari ini. Kamu tidak mau mengantarku pulang?” Irwan memang tidak begitu parah lukanya. Jadi dia meminta rumah sakit hanya mengijinkannya istirahat saja.“Benarkah? Jam berapa, Mas?” Nilam antusias mendengarnya.“Iya, kamu mau ke mari lagi?” Irwan menawarkan.“Ih, kenapa tadi nggak bilang?” Nilam mulai manja dan merajuk. Seberapa kuat wanita memang memiliki sisi manja yang akan keluar di depan seseorang yang dicintainya.“Aku sengaja. Kalau aku bilang, kamu nggak akan pulang. Bau tau, dua hari nggak mandi.” Di seberang Irwan tertawa. Sedangkan Nilam sendiri tersipu malu. Sepertinya

  • Ojol Menantu CEO   Cemburu Buta

    Sore menjelang. Nilam sudah bersiap akan ke rumah sakit. Wanita itu tampil secantik mungkin. Sepertinya wanita tomboi akan bertransformasi menjadi wanita feminim demi sang kekasih. Dia ingin menggunakan make-up, tapi tidak percaya diri. Alhasil dia menghapus kembali seluruh make-up itu. Kembali pada gaya awalnya kaos oblong dengan celana bolong-bolong. Wanita itu keluar dari rumah kakaknya. Nilam tidak pamit sama sang kakak. Entah mengapa mereka tidak menyahut ketika Nilam mengetuk pintu kamar. Para orang tua juga entah pada kemana? Nilam langsung saja menyetarter motornya.Dengan seluruh kepercayaan dirinya wanita berkuncir kuda itu melaju ke rumah sakit. Senyumnya sumringah karena akan ketemu dengan pujaan hatinya. Wanita itu bersiul masuk ke area rumah sakit. Namun kemudian dia sadar telah berdendang tidak pada tempatnya. Dia menutup mulutnya. Nilam langsung ke lantai lima untuk menuju ke ruang rawat Irwan. Dia tampak sumringah. Nilam berjalan pasti dengan langkah-langkah

  • Ojol Menantu CEO   Keresahan Irwan

    Akhirnya Irwan menyerah. Dia pulang dengan Jenny dan membawa sejuta kecewanya karena pujaan hatinya tidak datang. Ini sungguh tidak adil untuknya. Nilam tidak memberikan alasan apa pun. Irwan akan berjuang untuk hatinya. Semoga saja tidak terjadi sesuatu dengan Nilam. Irwan hanya diam sepanjang jalan. Jenny yang di sampingnya merasa bosan melihat tingkah adik sepupunya yang menjadi naif itu.“Sudahlah, Wan. Besok kuantar kau ke sana, menemuinya. Kenapa dia tidak datang. Kalau berani dirinya mempermainkanmu, biar kusate atau jadi kambing guling.” Irwan menoleh saja ke arah Jenny. Dia tidak bereaksi apa pun. Lelaki tiga puluh tahun itu hanya mencelos ke arah jendela saja. dia hanya melihat lalu-lalang kendaraan yang menyalip mobil yang ditumpanginya, atau berlawanan arus. Sopir Jenny mengendarai mobil dengan hati-hati.“Wan, sekarang saja ke sana, yuk? Biar malam ini bisa 

  • Ojol Menantu CEO   Kedatangan Irwan

    Bayu dan Eliana mempersilakan lelaki berparas tampan dan wanita seksi itu duduk. Irwan dan Jenny duduk di sofa warna maroon itu. Eliana tampil memperkenalkan Irwan sebagai penyelamat suaminya. Eliana menghatakan bahwa Irwanlah yang mendonorkan darahnya saat mencari darah AB sangat susah. Bayu berterima kasih karena hal itu. Lelaki berkulit sawo matang itu menanyakan hal ihwal kedatangan Irwan.“Begini, saya menunggu Nilam datang ke rumah sakit. Tapi sampai pukul enam tadi dia tidak juga datang dan tidak bisa dihubungi. Apa dia baik-baik saja?” Eliana dan Bayu saling melihat. Sore tadi Nilam antusias untuk menengok Bayu di rumah sakit. Apakah terjadi sesuatu?“Sebentar, aku tengok di kamarnya, ya?” Eliana bangkit melepaskan genggaman tangannya pada sang suami. Sementara Eliana pergi, Bayu mengobrol dengan Irwan. Tujuannya tentu saja untuk mengetahui sejauh mana lelaki itu serius dengan adiknya. Irwan maklum dengan tinmgkah Bayu. Semua kakak pasti

  • Ojol Menantu CEO   Kau Cemburu?

    Irwan mendekat ke arah Nilam yang beringsut menjauh dari tempat Irwan duduk. Wanita muda itu juga tidak mau memandang wajah Irwan. Wanita dengan baju yang lusuh karena gelelengan di kasur itu tetap membuang muka.“Nilam, boleh aku memanggilmu sayang?” ijin Irwan.Diam,Nilam tetap diam membatu tidak bicara. Irwan mengembuskan napas sangat lelah melihat sang kekasih merajuk. Dia belum mengerti mengapa sang kekasih marah padanya. Dengan sedikit kesusahan Irwan berdiri. Irwan dengan berani membalikkan tubuh Nilam agar berhadapan dengannya.“Sayang, katakan sesuatu. Jika kau diam seperti ini, bagaimana aku tahu kesalahanku. Please! Jangan buat aku bingung.” Irwan memohon kepada Nilam untuk jujur tentang perasaannya. Air mata Nilam menerobos tanpa permisi. Hatinya terkoyak memutar kembali memori beberapa jam lalu.“Mas, aku rasa semakin mencoba layak untuk bersanding denganmu, semakin aku tidak sepadan. Wanita cantik itu mung

  • Ojol Menantu CEO   Kawin Yuk

    “Sayang, kawin yuk? Aku pingin kamu jadi istriku.” Irwan mengulang lagi pertanyaannya. Nilam berbalik badan. Dalam hati, dia sangat ingin. Tapi kata mama dan kakaknya, jadi wanita harus mau dan jaga harga diri. Maka Nilam tidak langsung setuju. Dia memandnag Irwan sangat intens.“Kok gitu mandangnya? Mas serius. Sudah nggak tahan pingin itu.” Irwan membisikkan kata-kata itu sekali lagi. Nilam merasa geli dengan tingkah Irwan tersebut.“ Mas kira aku ayam main kawin-kawin saja?” Irwan tertawa.Ini sungguh ajaib. Semula dia hanya ingin memanfaatkan Nilam saja. Namun kali ini dirinya semakin dalam jatuh ke lembah cinta Nilam. Bahkan wanita itu mampu membangunkan syaraf-syaraf nafsu yang sudah lama membeku karena putus ada mencari Eliana.“Ya habis gimana, dong? Mau ya? Kalau kamu sudah setuju, aku tinggal bilang ke kakak dan mama.” Irwan memegang kedua pinggang Nilam dengan kedua tangannya.“Ada ujian untu

  • Ojol Menantu CEO   Biar Cepat Kawin

    Pagi hari, Bayu sudah ganteng dengan seluruh asesorisnya. Dari tukang ojol yang berpakaian sederhana berubah menjadi pakaian formal yang sangat memikat. Eliana mengalungkan dasi ke leher suaminya itu. Satu kecupan mendarat di kening Eliana tanda terima kasih. Mereka bergandengan menuju ke ruang makan.“Ih, kalian ini ngiming-ngiming aku aja.” Nilam manyun melihat kemesraan Bayu dan Eliana.“Cie, cie yang baru ditembak.” Eliana menggoda Nilam.“Ih, siapa juga.” Wajah Nilam sudah seperti udang rebus.“Hmmm, benarkah? Apakah mama melewatkan sesuatu?” tanya ibu Eliana.“Oh, gadisku sudah besar sekarang. Suruh lelaki itu menghadap papa.” Tuh ‘kan jadi horor. Nilam menelan salivanya sangat susah. Ini tidak seperti yang dibayangkan. Tak semudah mengatakannya. Sepertinya para orang tua itu punya tanduk.“Nilam, dengan kata papa nggak? Kok nggak jawab?” Bayu memperingatkan

  • Ojol Menantu CEO   CEO Bayu Sasmita

    Bayu dengan gagah membukakan pintu untuk sang Sitri. Mereka melaju menuju ke perusahaan. Sudah beberapa minggu ini Eli ssapaan akrab Eliana tidak bertandang ke kantor. Wanita cantik itu memilih mengurus suaminya.sedangkan urusankantor diserahkan kepada Pak Han. Lelaki paruh baya yang loyal terhadapperusahaannya semenjak ayahnya yang berkuasa.Mereka sudah sampai di pelataran gedung perkantoran. Bayu membukakan pintu untuk Eliana. Seluruh pasang mata melihatnya. Apalagi langganan ojek Bayu. Mereka terlihat frustrasi karena driver ojol favoritnya memilih untuk menjadi sopir pribadi direktur cantik.“Pagi, Bu.” Sapa sang satpam. Satpam tersebut dalam hati mengumpat. Ah, mendapatkan pulung apa ojol itu? Kok bisa menggandeng tangan Ibu Eliana yang cantik dan seksi. Jangan lupa bokong besarnya terasa aduhai jika bisa memegangnya. Demikian pikir sang satpam. Dia belum tahu rupanya jika Bayu adalah suaminya. Sama seperti orang-orang itu.Eliana dan Bayu masu

Latest chapter

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Menikah

    “Aku bawa ke rumah Davin. Di rumahnya akan banyak kesedihan jika ia melihat kamar mama.” Aku tahu karena kekasihku itu sudah bicara sebelumnya. Aku tersenyum dengan interaksi kedua orang itu. Setelah mengetahui yang dibicarakan Arya, aku memilih hengkang dari tempatku mengintip.***Meyyis***POV ShashaIni adalah pernikahan yang diimpikan oleh Elsa setelah banyak rintangan dengan Arya. Hari ini saatnya kedua sejoli itu melangkah ke jenjang selanjutnya, mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan. Bunga-bunga bernuansa putih sudah menghiasi nuansa taman golf tersebut.Pernikahannya dilakukan di Singapura karena mama dan papa berada di sini. Wanita yang menjadi kakakku dari ibu yang berbeda itu, kini sudah mengenakan gaun putih dengan hiasan kepala yang menjuntai. Dia sangat cantik dan menawan. Lekuk tubuhnya yang indah, tinggi badannya yang menjulang dan semampai membuatnya bak model.“Kak, kamu sangat cantik.” Aku memandang lekat ke mata indah kakakku itu. “Benarkah? Aku masih tidak

  • Ojol Menantu CEO   Pria Berkualitas

    Aku ke dapur untuk membuat yang kupikirkan itu. Setelah dua sendok sereal masuk ke gelas, dua sendok susu coklat masuk juga. Air panas segera meluncur untuk menyatukan keduanya. Aroma khas coklat semakin memperparah rasa laparku. Aku mulai meniup makanan itu, menyendoknya mengarahkan ke mulut. Hmmm … ini lebih nikmat. Sesuap demi suap makanan itu tandas meluncur ke perutku. Ini lebih dari cukup.***Meyyis***POV DAVINTeleponku berbunyi. Aku tersenyum saat di layar terlihat Sayangku memanggil. Langsung saja tombol terima aku usap.“Iya, Sayang.” Sapaan terakhir tidak akan pernah lupa agar wanitaku itu merasakan bahwa aku memang sangat menggilainya.“Bagaimana korbannya?” tanyanya. Aku tahu, hanya alasan saja bertanya tentang korban kecelakaan yang sedang kami urus. Akan tetapi aku paham bahwa sebenarnya ia sangat ingin bersamaku.“Kamu kangen sama aku?” Langsung saja aku tembak dengan perkataan begitu agar ia makin berbunga-bunga. Aku yakin saat ini perutnya penuh dengan taman bunga y

  • Ojol Menantu CEO   Tidak Apa-apa

    “Aku melihat korban penuh darah, Sha. Bagaimana keadaannya. Ia kasihan banget. Seandainya kita satu mobil saat itu, Arya akan lebih tenang memandangku. Aku yang salah.” Aku ingin tertawa rasanya. Bagaimana bisa Arya menyetir sambil memandang Elsa. Pantas saja kecelakaan.***Meyyis***POV Shasha“Kamu kok malah ketawa?” Elsa menghapus air matanya.“Maaf … aku tertawa karena itu lucu, Kak. Arya benar-benar mencintaimu. Aku akan cari tahu untukmu bagaimana keadaan dari korban.” Aku mengelus pundak Elsa. Setelahnya, menelepon Davin untuk mengetahui keadaan sang korban.“Iya, Sayang.” Suara Davin memang selalu bikin baper.“Bagaimana korbannya?” tanyaku.“Kamu kangen sama aku?” ‘Kan? Dia memang selalu begitu. Tapi … sebenarnya kangen juga, sih?“Jangan mengalihkan perhatian. Bagaimana keadaannya. Elsa masih ketakutan.” Davin terdengar tertawa sedikit.“Dia sudah ditangani. Bilang sama kakakmu tenang saja. Arya sedang diintrogasi. Tim legal dari kantornya juga sudah datang untuk membebaska

DMCA.com Protection Status