Share

BAB 163 I Taruhan Menyebalkan

Hagen baru saja kembali dari salah satu toko perhiasan. Tangannya terus saja memegang sebuah kotak cincin yang berada di dalam saku celana meskipun saat itu dirinya dalam keadaan berjalan.

Kaki jenjangnya teru saja membawa pria itu mendekati kamar perawatan Camellia. Namun, sebelum dia benar-benar tiba, sebuah firasat membuatnya seketika mempercepat langkah.

Dan benar saja. Setelah pintu ruang perawatan itu dibuka, Camellia tidak ada di dalam sana.

Dengan perasaan marah dan kesal, Hagen pun segera menghubungi seseorang yang kemungkinan bertanggung jawab akan semua ini.

“Angkatlah, brengsek!” umpat Hagen, dikarenakan panggilannya ditolak berkali-kali. Dan sebanyak itu pula dia tidak menyerah.

Saat panggilan yang entah ke berapa, barulah telinganya mendengar sebuah sapaan di ujung sambungan.

“Aku tidak mengira kau akan terus mencoba, Hagen,” ejek Jaxon, yang dengan sangat jelas memancing amarah.

Mendengar suara langkah kaki yang mendekat, kepala Hagen sedikit terangkat. Dan saat itu dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status