Beberapa hari sudah berlalu. Hira tidak ingin larut dalam banyak pikiran, ia mencoba melamar di rumah sakit tempat almarhum Sean dirawat pertama kalinya ternyata ia diterima kembali sebagai dokter di sana. Namun, saat hari pertama ia bertugas di sana ia merasa sangat sedih. Hira pulang ke rumah dan mencoba merenung kembali semua keputusan yang ia ambil.
Penyesalan selalu datang terlambat, sering sekali karena kemarahan kita akan membuat keputusan yang salah. Itulah yang dialami Hira. Setelah semua yang sudah terjadi kini wanita itu menyadari sesuatu. Ia merasa keputusannya salah. Setelah pulang dari rumah sakit ia duduk melamun. Mona, Leo dan kedua orang tuanya sedang keluar mereka mengadakan pertemuan sebelum sidang perdana mereka.
Hira tinggal sendiri di rumah, ia berniat memasak sesuatu untuk menghilangka
Dalam perjalanan hidup selalu ada pilihan, baik jalan terjal ataupun jalan yang muda dan setiap tindakan pasti ada konsekuensinya buruk maupun baik.Hira memilih satu jalan yang menurutnya baik dalam membalas hatinya yang tersakiti. Sebuah keputusan yang terbilang nekat dan berani. Walaupun nantinya ia akan menyesalinya seumur hidup.Kini ia akan bertanggung jawab atas pilihan yang dibuat. Tidak ada yang lebih menyiksa dari sebuah penyesalan. Dibalik keputusan yang diambil Hira menyesali tindakannya, sebab apa yang dilakukan rupa
Bab 53Adnan akhirnya benar-benar sadar, walau t terlihat sangat lemah ia berusaha merespon ucapan dokter.Dokter kembali menjelaskan pada Adnan tentang penyakit yang diderita, “Pak Adnan! Apa bapak bisa mendengar saya?” Dokter berkacamata itu mengarahkan telapak tangannya ke wajah Adnan, mengatakan lelaki itu untuk merespon ucapannya.Adnan hanya bisa meringis kesakitan, rasa sakit di perutnya sangat menyiksa. Laki-laki tampan itu hanya bisa meringis.“Lakukan apa saja, aku tidak tahan lagi,” suara Adnan tercekik menahan rasa sakit.“Baik kita akan segera melakukannya. Apa semuanya sudah siap?” Dokter melihat suster.“Su
Adnan masih membeku, tak sepatah kata terucap dari bibirnya saat melihat Hira di depannya. Wanita yang membuatnya patah hati.Adnan tidak menghiraukan rasa sakit di bekas jahitan di perut. Tatapan hanya tertuju pada Hira. Awalnya ia berpikir hanya berhalusinasi efek sisa bius di tubuhnya. Ia menutup mata mencoba menghilangkan bayangan Hira dari pikirannya."Aku berharap aku hanya bermimpi' ucap Adnan dalam hati.Namun suara itu membangunnya lagi, memaksanya membuka mata.“Saya akan mengganti perban luka ini.” Adnan masih terdiam, setelah Hira mendekat lalu mengganti perban luka miliknya. Adnan memegang lengan Hira ia memastikan kalau Hira tidak nyata. “Saya akan melakukan dengan hati-hati.” Hira mendekat membena
Kata orang antara benci dan cinta bedanya sangat tipis, mungkin hal itu benar, saat Adnan mengatakan membenci Hira karena menghancurkan harapannya jadi seorang ayah, bahkan ia mengatakan tidak ingin melihat Hira sampai luka di hatinya benar-benar pulih.Namun hatinya mengatakan tidak membenci. Saat penjahat itu menodongkan dengan pistol, ia terlihat tenang tidak menunjukkan raut wajah takut. Untuk menghadapi penjahat seperti keduanya sudah hal biasa baginya. Menjadi seorang pemimpin sebuah organisasi besar ada banyak ancaman yang datang menerornya, Baik dari luar maupun dari dalam. Itu sebabnya ia santai saat kepalanya di todong senjata. Padahal saat pelatuk pistol tipe caliber N-7 ditarik, sudah pasti dalam hitungan detik kepalanya akan tembus dan tewas. Namun, Adnan seolah memiliki sembilan nyawa ia bersikap santai dan terkesan menantang.
Terkadang kenyataan lebih menyakitkan dari kebohongan, Kakak Sean menceritakan semua kebenarannya. Hira akhirnya mengetahui kalau Adnan tidak sepenuhnya salah. Kalau ia sampai berani menikahinya itu karena Sean telah menceraikannya terlebih secara lisan. Menurut penuturan kakak Sean, adiknya sudah lama ingin menceraikannya."Aku tidak percaya." Hira masih belum terima kenyataan itu."Aku meminta maaf mewakili Sean. Dia melakukan itu agar kamu bisa bahagia. Dia tahu Adnan masih mencintaimu dan selalu mencari keberadaanmu," tangisan Hira pecahSelama ini ia selalu menyalahkan Adnan bahkan membenci Adnan begitu dalam. Namun terungkapnya kebenaran, ia tidak bisa berkata-kata. Hira tidak bisa
Hira masih berdiri di samping ranjang Adnan."Pergilah dari hadapanku Hira, aku tidak melihatmu. Tapi ingat satu hal, walau aku sangat marah padamu tapi aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kamu akan tetap jadi istriku, kamu akan melihat kemarahan dan kebencian dimataku selamanya. Itulah salah satu hukuman padamu . Mari kita jalani neraka ini bersama-sama," tegas Adnan kesal.“Kita sama-sama Adnan.”“Kesalahanku tidak sebanding dengan apa yang kamu perbuat Hira. Kamu dan ayahmu lah penjahat yang sebenarnya.”“Jangan bawa-bawa Ayah, dia tidak tahu apa-apa.”Mendengar hal itu Adnan mendengus menyepelekan, &ldquo
Hira masih mengobrol dengan sang kakak ipar , Hira mengetahui sebuah titik tentang kehidupan Adnan di masa lalu. Hira tidak pernah tahu kejadian seperti itu. Mona sahabatnya juga tidak pernah cerita kalau Adnan pernah mengalami kejadian seperti itu. Adnan salah satu laki-laki yang menyimpan semua masalah dalam hatinya, dan tidak akan mengijinkan orang lain mengetahuinya termasuk keluarganya , itulah yang dilakukan Adnan selama ini. Maka ditanya tentang Adnan pada kedua kakaknya ataupun Maminya mereka bertiga tidak akan tahu.“Sejak kapan hubungan ayah dengan Adnan memburuk?”“Aku tidak tahu, tapi setelah kamu pergi, hubungan keluarga kita benar-benar renggang,” ucap Kiya.Hira belum menemukan masalah antara ayahnya dan Adnan. Melihat kebencian Adnan pada ayahnya, ia y
Awal hubungan Kiya dan Brayen.Beberapa minggu yang lalu Brayen pulang ke Indonesia, lalu ia datang ke rumah mereka ingin bertemu Adnan. Namun Adnannya tidak ada justru ia melihat Kiya menangis .“Halo, boleh bertemu dengan Adnan?” tanya Brayen berdiri di depan Kiya.“Bu dosen itu buru-buru mengusap matanya, ia mendongak seorang lelaki tampan bertubuh atletis berdiri di depannya. Awalnya Kiya bersikap biasa.“Kak Kiya …?”Brayen sudah kenal Kiya dari dulu karena ia dan Antoni sering datang ke rumah Adnan saat mereka masih sekolah dulu.“Ibu dua anak itu menyerngitkan alisnya, “Brayen …?”
Ketika Adnan menurunkan sifat keras kepalanya dan membuang egonya, Hira membuka hati padanya. Saat Adnan mengakui perasaanya Hira merasa bahagia. Ia tidak pernah menduga kalau cinta pertama yang dulu ia kejar-kejar seperti orang gila, ternyata jadi suaminya. Hira tidak pernah berpikir kalau hatinya bisa menerima Adnan kembali“Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Adnan saat mereka berduadalam bathtub. Adnan megangkat tubuh Hira ke pangkuanya dengan wajahsaling bertatapan. Manik berwarna coklat itu meneliti begitu dalammata Hira. Adnan merasa bersyukur karena Hira akhirnya menerimanyasetelah beberapa tahun saling membenci .“Aku baru menyadari sesuatu. Bukankah luka ini aku yangmelakukannya?” Hira mengusap alis Adnan.“Iya, kamu mendorongku dari tangga.”Adnan mengengam tangan Hira mengarahkan ke pipinya.“Apa dulu itu sangat sakit?” tanya Hira.Adnan menggeleng, “aku sudah lupa.”Apa yang dialami Hira hari itu hampir saja membuat Adnan melakukanhal gila. Sebenarnya ha
Orang tua Hira akhirnya terkena dampak dari menantunya, resiko punya menantu mafia, sudah pasti musuhnya banyak inilah dulu sebabnya Zafar menolak Adnan jadi menantu. Hal yang ditakutkan orang tua itu terjadi juga, mereka dikurung di sebuah rumah.Leo juga ikut dalam aksi penculikan, “jika kamu menyentuh selesai rambut adikku aku akan menghancurkanmu,” ancam Leo pada dua laki-laki yang menatap Mona dan Hira dengan tatapan jahat.Anak buah Kim mendekat lalu berbisik ke kuping Leo, “aku tidak akan berani menyentuh adikmu, karena dia istri Adnan ... tapi bagaimana kalau kamu memberikan wanita itu untuk kita pakai,” mereka berdua melirik Mona.Mona ikut jadi korban penculikan karena saat itu ada di rumah orang tua Hira. Kedua orang tua kedua belah pihak sudah m
Orang tua Hira belum dapat kabar kalau Hira sudah selamat.Orangtua Hira melakukan apapun agar putri mereka selamat, Rena meminta suaminya untuk melapor polisi."Bu jika kita melapor polisi, aku takut para bajingan itu semakin panik dan menyakiti Nay," bujuk sang suam"Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada putriku, lakukan sesuatu," desak Rena pada suaminya."Tenanglah Bu, Adnan akan mengatasi semuanya, kita tunggu dan berdoa saja di rumah," buju Leo dan Mona.Tidak lama kemudian, orang tua Adnan juga datang setelah tahu kalau Hira dan semua keluarganya jadi korban penyekapan.*Di sisi lain Adnan melakukan
Seorang pembenci akan mencari cara bagaimana untuk menyingkirkan orang yang dibenci. Ia tidak akan puas melihat saingannya lebih sukses darinya.Kim terlalu sibuk ingin membalas dendam pada Adnan sampai lupa dengan kebahagian sendiri. Adnan sebenarnya bingung dengan Kim entah sudah berapa lama lelaki itu mengusik hidupnya. Dulu Adnan membalas jika Kim mengganggunya dan pertikaian keduanya sudah terjadi sejak lama. Namun semenjak menikah, Adnan lebih memilih menghindar. Bahkan setiap kali ada acara bisnis Adnan tidak pernah mengaku sudah punya istri dan tidak pernah membawa Hira, itu semua itu bukan karena ia tidak cinta, tapi melindungi Hira dari orang-orang yang sirik dengan kesuksesannya salah satunya Kim lalu Dikto. Banyak rekan bisnis Adnan yang belum tahu kalau Adnan sudah
Kemarahan Adnan tidak terbendung lagi, ia melakukan semua cara untuk menangkap dua anak buahnya yang berkhianat itu dan akhirnya tertangkap juga.Adnan tidak tanggung-tanggung ia membayar pembunuh bayaran dari Rusia untuk memburu Hans dan Virto. Ia datang ke rumah sakit di sana terbaring Roby anak buah Adnan.“Maaf Bos,” ucap pria itu dengan wajah menyesal.“Untuk apa minta maaf kamu tidak salah, saya akan memberi mereka pelajaran.” Adnan duduk di sisi ranjang, menatap wajah Roby bibir pecah pipi lebam karena dihajar sama Virto karena menolak bergabung ke mereka."Katakan siapa diantara mereka berdua yang melakukannya. Saya akan mematahkan tangannya," ujar Adnan dengan marah.
Mengeluarkan Hira dan Adnan dari gedung itu satu hal yang sulit, sebab Kim menempatkan orang-orangnya di sekitar gedung apartemen, keinginan laki-laki itu tidak tanggung-tanggung ia ingin Adnan mati, ia menganggap Adnan saingan beratnya dalam bisnis.Kim tahu kalau Adnan datang ke apartemennya ia bahkan membayar preman di sekitar daerah itu untuk menangkap Adnan."Jika kalian bisa membawa dia dengan keadaan hidup, saya akan memberi upah tiga lima ratus juta.""Bagaimana kalau sudah mati?" tanya seorang pria berkulit gelap, seluruh lengan dihiasi tato."Jika sudah mati, saya berikan tiga ratus juta dan ada hadiah lainya.""Baik, kasih tau orangnya," ucap pria tersebut dengan yakin.
Terkadang pertemuan dengan orang yang tidak kita kenal bahkan tidak diduga, bukan karena kebetulan, bisa saja pertolongan yang kita yang kita dapatkan Jawaban dari doa kita. Seperti yang dirasakan Ibu muda yang rumahnya didatangi Adnan dan Hira. Dibalik wajah cantiknya tersimpan sebuah cerita pilu. Wanita itu jadi istri kedua bagi seorang pengusaha. Saat istri pertama datang ke rumahnya Sera sangat ketakutan.“Tolong jangan dibuka,” ucap Sera saat mengintip lubang kecil dari daun pintu.“Kamu buka saja dan kalian bicara baik-baik. Jika dia menimbulkan keributan dengan meng edor-edor pintu, itu akan mengundang perhatian orang yang mengejar kami,” jelas Adnan.“Dia akan membunuhku dengan bayiku Pak. Sebelum dia membunuhku aku akan menelepon
Adnan tidak heran maupun terkejut dengan ulah anak buahnya yang berkhianat, dihianati dan menghianati sudah hal biasa baginya, berkecimpung dengan dunia malam membuat Adnan akrab dengan hal tersebut. Kesetian dan kejujuran sangat mahal harganya. Begitu juga orang-orang yang bekerja padanya. Ia tidak bisa membeli hati mereka. Adnan sudah memberi gaji yang besar untuk semua orang yang bekerja padanya. Namun semua itu tidaklah cukup karena sejatinya manusia itu tidak pernah ada kata cukup. Mereka akan berpindah hati jika ada tawaran yang lebih menggiurkan lagi.Kim dan sekutunya membujuk orang yang bekerja pada Adnan dengan imbalan yang fantastis, tapi sebagai gantinya harus bekerja pada Kim dan menghianati Adnan, mereka setuju. Hans salah satunya orang yang tergiur dengan tawaran yang diberikan Kim, laki-laki itu dan Kanez yang biasanya membawa helikopter miliki Adna
Kepergian Mito meninggalkan luka yang sangat dalam pada Kanez, mereka berdua seperti keluarga. Ia berdiri di samping tubuh yang terbujur kaku itu menatapnya dengan pilu, manik berwarna gelap itu terlihat kosong mata Kanez tertuju pada kain yang menutup wajah laki-laki tersebut. Ia belum yakin kalau Mito sudah tiada.‘Ini hanya mimpi’ ucapnya membatin.Baru beberapa jam mereka masih saling bicara, kini tubuh itu tidak bergerak lagi. Memang ya … kematian setiap manusia itu seperti sebuah misteri, tidak ada yang tahu kapan dia akan mati dan sampai kapan dia hidup. Tanpa sadar kristal bening mengalir dari sudut mata Kanez. Ia sedih karena Mito tidak pernah merasakan kebahagian selama hidupnya, bahkan tidak tahu siapa nama sebenarnya. Itulah yang membuat Kanez sampai meneteskan air mata. Laki-l