Share

147

Penulis: hi.shenaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 10:31:47

Kalau benar dia Kale, aku harus mengikutinya. Anehnya suara Kale benar-benar familiar. Aku harus pastikan apakah aku memang kenal siapa Kale, pikir Devanda.

Belum tuntas mengikuti pria bernama Kale itu, ibu jari Devanda tidak sengaja terpantuk oleh kaki meja. Otomatis dia mengeluh yang langsung menimbulkan suara. “Ugh!”

Kale dan pria di sampingnya tadi otomatis menoleh ke arah sumber suara, tapi tidak melihat siapa pun. Merasa bahwa tadi ada yang membuntuti, Kale berniat mencari tahu siapa yang bersuara. Devanda yang langsung bersembunyi di belakang meja tengah mengaduh karena kakinya terasa sakit.

“Siapa di sana?” ucap Kale.

Devanda menelan salivanya. Jantungnya terus berpacu kala langkah Kale terdengar mendekat ke arahnya. Kalau sampai dia ketahuan, apalagi tidak memiliki jaminan akses di lantai VIP ini, dia pasti mendapat masalah. Apalagi kalau sampai Rebecca tau dia di sini. Sontak Devanda menekan tombol pada earphone-nya.

“Mayja! Sst! Kamu mendengarku?” bisik Devanda.

“Iya, Nona!
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   148

    “Kanello?” Devanda langsung menangkup kedua pipi pria yang tadi mengaku bernama Kale. “Kamu masih hidup?!”Toni dengan sigap langsung mempersilakan Devanda dan Mayja untuk mengikuti mereka ke ruangan yang lebih tertutup. Saat masuk ke dalamnya dengan kode sandi pada gagang pintu, Devanda tidak bisa mengalihkan pandangannya pada bentuk ruangan yang begitu luas, megah, dan luar biasa ini.“Akhirnya kami bisa bertemu Anda, Nyonya.”Devanda kembali menurunkan pandangannya dan melihat Kale melepas topeng matanya. Ternyata benar bahwa dia adalah Kanello, lalu kenapa dia bersembunyi dengan nama Kale dan memanipulasi kematiannya sendiri?Pelayanan pada ruangan VIP ini bisa dibilang sangat berlebihan. Kanello yang baru lima langkah masuk ruangan langsung disambut oleh beberapa pelayan. Seluruh pelayan itu langsung bersujud dan membantu melepaskan sepatu pria itu. Bukankah ini sangat keterlaluan? Seorang raja saja tidak akan sampai memperlakukan pelayan sampai se-rendah ini. Karena mereka tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   149

    “Kanello?” Devanda langsung menangkup kedua pipi pria yang tadi mengaku bernama Kale. “Kamu masih hidup?!”Toni dengan sigap langsung mempersilakan Devanda dan Mayja untuk mengikuti mereka ke ruangan yang lebih tertutup. Saat masuk ke dalamnya dengan kode sandi pada gagang pintu, Devanda tidak bisa mengalihkan pandangannya pada bentuk ruangan yang begitu luas, megah, dan luar biasa ini.“Akhirnya kami bisa bertemu Anda, Nyonya.”Devanda kembali menurunkan pandangannya dan melihat Kale melepas topeng matanya. Ternyata benar bahwa dia adalah Kanello, lalu kenapa dia bersembunyi dengan nama Kale dan memanipulasi kematiannya sendiri?Pelayanan pada ruangan VIP ini bisa dibilang sangat berlebihan. Kanello yang baru lima langkah masuk ruangan langsung disambut oleh beberapa pelayan. Seluruh pelayan itu langsung bersujud dan membantu melepaskan sepatu pria itu. Bukankah ini sangat keterlaluan? Seorang raja saja tidak akan sampai memperlakukan pelayan sampai se-rendah ini. Karena mereka tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   150

    Mayja mengikuti langkah Rasel. Pikirannya pun masih campur-aduk oleh apa yang terjadi tadi. Jadi dia tidak terlalu fokus hingga berakhir menubruk punggung Rasel ketika Rasel tiba-tiba berhenti tanpa aba-aba. “Ra—Rasel?”Rasel berbalik dengan tangan yang berkacak pinggang. “Ada yang terjadi, kan?”“Apa?”“Katakan padaku, apa yang terjadi?”Mayja bingung dengan pertanyaan Rasel yang tiba-tiba ini. “Aku tidak mengerti. Apa maksudmu?”Rasel tiba-tiba menempelkan punggung tangannya di kening Mayja hingga berpindah ke pipinya. “Kamu juga tidak sakit, tapi kamu banyak diam dan tidak fokus saat diajak berbincang. Kalau kamu menunjukkan dirimu yang seperti ini di depan Senja, dia akan berpikir kalau kita sedang bertengkar. Apa kita memang sedang bertengkar?” kata Rasel, menuruti Mayja seperti anaknya sendiri. Tapi sebagai suami, tugasnya memang cenderung membimbing istri menjadi lebih baik.“Tidak …,” jawab Mayja.“Lalu apa yang terjadi? Ceritakan padaku. Bukankah sekarang kita satu tim? Dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   151

    “Selamat sore, Ayah. Bagaimana kabar Ayah? Apa Ayah sehat?” sapa Devanda seraya membawakan parsel buah. Ia letakkan itu di atas meja ruang kerja ayah Andriyan.Aji tampak berekspresi serius, tapi ketika memandang Devanda rautnya mencair menjadi senyuman seorang ayah yang sangat merindukan anaknya. “Menantuku bawa apa ini? Astaga, parsel buah. Bukankah seharusnya ayah yang membawakannya karena suamimu sakit?”“Hehe, saya hanya memikirkan kesehatan Ayah,” kata Devanda, mulai merasa canggung karena tampaknya Aji sedang marah besar terhadap Andriyan.“Sudahlah, Ayah. Katakan saja isi hati Ayah,” ucap Andriyan dengan santai. Dia malah tidak suka kalau ayahnya bicara berbelit-belit. Kalau memang ada masalah atau konflik kan lebih baik jika dibicarakan dan dicari solusinya bersama-sama. Untuk itu Andriyan ingin ayahnya berterus terang dan terbuka pada mereka. Setidaknya Devanda juga berhak tau jika itu sesuatu mengenai Andriyan.“Dasar anak nakal!” Aji hendak memukul Andriyan dengan tongkatn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   152

    “Dalam waktu dekat, mungkin akan ada perjamuan besar di kediaman utama Prakarsastra,” ucap Aji di depan meja makan.Secara otomatis selera makan Devanda menghilang. Dia sangat bisa membayangkan kesenjangan dan kecanggungan yang ada di dalamnya. Meski Aji dan Andriyan adalah satu-satunya keluarga yang tidak mengikuti perebutan kuasa dalam Prakarsastra, mereka tetap akan mendapat tekanan dari yang lain karena seperti itulah cara nenek membentuk keluarganya. Menurutnya, seorang Prakarsastra sejati harus bisa lebih kuat dari yang lain dan memiliki insting predator agar tidak diterkam lebih dulu.Apa pada akhirnya aku benar-benar mengulangi kejadian itu? Pasti di hari itu perutku akan sakit sekali, batin Devanda yang minatnya untuk menghabiskan makanan mendadak hilang.Andriyan seolah tau apa yang sedang dipikirkan Devanda melalui perubahan ekspresinya. Ia pun menggenggam tangan istrinya dari bawah meja. Tujuannya untuk menguatkan sang istri bahwa dia tidak perlu merasa khawatir karena And

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   153

    “Dalam waktu dekat, mungkin akan ada perjamuan besar di kediaman utama Prakarsastra,” ucap Aji di depan meja makan.Secara otomatis selera makan Devanda menghilang. Dia sangat bisa membayangkan kesenjangan dan kecanggungan yang ada di dalamnya. Meski Aji dan Andriyan adalah satu-satunya keluarga yang tidak mengikuti perebutan kuasa dalam Prakarsastra, mereka tetap akan mendapat tekanan dari yang lain karena seperti itulah cara nenek membentuk keluarganya. Menurutnya, seorang Prakarsastra sejati harus bisa lebih kuat dari yang lain dan memiliki insting predator agar tidak diterkam lebih dulu.Apa pada akhirnya aku benar-benar mengulangi kejadian itu? Pasti di hari itu perutku akan sakit sekali, batin Devanda yang minatnya untuk menghabiskan makanan mendadak hilang.Andriyan seolah tau apa yang sedang dipikirkan Devanda melalui perubahan ekspresinya. Ia pun menggenggam tangan istrinya dari bawah meja. Tujuannya untuk menguatkan sang istri bahwa dia tidak perlu merasa khawatir karena And

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   154

    “Aku datang!” seru Delvino dengan penuh semangat. Devanda yang mendengarnya langsung keluar dari kamar sembari menatap datar adiknya itu.“Kenapa kamu ke sini terus?” tanya Devanda, sudah hampir bosan selalu melihat Delvino di tempat ini.“Aku suka tempatmu daripada tempat tinggalku. Di sini tidak terlalu ramai dan lebih tenang.” Delvino memberikan kantung plastik itu pada Senorita agar ditaruhkan di kulkas.Devanda pun mendekat karena tidak tahu isi dari kantung plastik itu. “Apa itu?”“Es krim. Kamu mau? Ambil-lah, aku beli banyak,” ucap Delvino sembari membuka es krimnya. Bukannya mengambil di kantung plastik yang digenggam Senorita, Devanda malah mengambil alih es krim di tangan Delvino seolah miliknya tanpa beban. Kemudian dia mendudukkan diri di sofa ruang tengah.Bukannya marah, Delvino hanya terkekeh. Kemudian ia mengambil es krim lagi dan ikut duduk di samping Devanda. “Bagaimana kuliahmu? Seharusnya kamu lulus tahun ini, kan?”“Iya. Aku sudah sidang, tinggal wisuda saja.”De

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   155

    Sepanjang perjalanan menuju rumah, Anggi tidak bisa melepas senyumnya. Dia teringat bagaimana laki-laki tadi menyelamatkannya dan berkomunikasi dengan normal bersamanya. Selama ini, Anggi tidak pernah punya teman. Karena dia bersekolah di sekolah seni umum, dia diperlakukan seperti siswa lain padahal merupakan bagian dari siswa difabel. Sehingga sulit bagi Anggi untuk membuka dialog komunikasi dengan yang lain karena siswa lain tidak ingin repot berbicara dengannya melalui perantara.Langkah Anggi berhenti di depan sebuah rumah besar. Dia menghela napas berat karena lagi-lagi harus kembali ke tempat yang seperti neraka ini. Saat hendak masuk, dia tidak sengaja berpapasan dengan Jonathan. Pria itu meliriknya tak acuh seperti sebuah sampah yang mengganggu pemandangannya. Bahkan dengan sengaja Jonathan menabrakkan bahunya pada bahu Anggi sampai perempuan itu terjatuh di atas tanah.Setelah melihatnya ambruk di atas tanah begitu, Jonathan terkekeh. Dia tidak peduli dan langsung masuk ke d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   210

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   209

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   208

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   207

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   206

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   205

    “Tidak! Kumohon! Kumohon jangan!” Mayja terus mencoba membuka ikatan tangannya. Dia tidak bisa mati begitu saja. Rasel pun memintanya untuk tetap hidup. Jadi Mayja tidak boleh mati.“Jika tak bersamaku lagi, ingat warna langit favoritku. Jika memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Jika tiba waktunya nanti, yang tak dipaksa yang kan terjadi. Walau memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Sampai bertemu di lain bumi … sampai bertemu di lain hari ….”Mendadak lagu itu terngiang di dalam telinga Mayja. Lagu ini adalah lagu yang Mayja dengar di dalam mimpinya ketika bertemu Rasel. Apa Rasel ada di sini? Apa Rasel akan membantunya? Pandangan Mayja terus mengedar, sedangkan langkah Sandy semakin maju untuk menjatuhkan mereka bersama.Air mata sudah berlinangan di pipi Mayja. Di saat begini dia paling merindukan Rasel yang tidak akan ragu untuk datang setiap dirinya berada dalam bahaya. Namun Mayja sama sekali tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Ini bod

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   204

    “Maafkan aku, tapi hasilnya menunjukkan adanya tumor di dalam otakmu, Andriyan. Tumor ini cukup besar dan sudah mencapai stadium akhir. Berdasarkan kondisi tumor yang sudah mencapai stadium akhir dan ukurannya yang cukup besar, prognosisnya memang tidak menggembirakan.”Akhir-akhir ini Andriyan lebih sering melamun jika tidak diajak bicara. Seolah ada banyak hal yang sedang dia pikirkan. Bio yang kini menggantikan posisi Rasel sebagai asisten pribadinya mulai menyadari beberapa keanehan itu.Ia pun meletakkan tangannya di bahu Andriyan. “Ada masalah, Tuan?”“Kapan kita bisa menemukan Sandy?” tanya Andriyan yang pandangannya sama sekali tidak beralih dan masih melamun.“Tuan!”Sontak Andriyan tersentak mendengar teriakan itu. Dia segera menoleh ke arah Bio dengan raut marah. “Kenapa kamu berteriak?!”“Saya hanya khawatir pada Anda yang akhir-akhir ini sering tidak fokus. Padahal baru beberapa waktu lalu saya melaporkan bahwa kami menerima kabar bahwa kini dia berada di Bali. Ada orang

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   203

    “Takdir sedang berulang. Akan ada konsekuensi dibalik pengulangan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.”Konsekuensi, tampaknya itu yang sedang Andriyan hadapi saat ini. Kejadian di kehidupan kali ini memang banyak mirip di kehidupan pertama, tapi bedanya Devanda yang diserang oleh penyakit mematikan. Entah mengapa rasanya Andriyan lebih tenang jika memikirkan bahwa orang yang diberi penyakit adalah Devanda, bukan dirinya. Sehingga Andriyan hanya perlu menemukan Sandy Gautama agar Devanda tidak lagi dalam bahaya.Tubuh Andriyan terjatuh lemas di bangku tunggu rumah sakit. Dari banyaknya orang yang berlalu-lalang, dia merasa seperti hanya dirinya yang memiliki waktu singkat dan terhenti di tempat. Dia tidak bisa memikirkan apa pun. Mengetahui kabar bahwa akan mati ternyata tidak terlalu menyenangkan saat memiliki seseorang yang berharga. Bukankah tangis Devanda akan begitu kencang berhari-hari setelah kepergiannya nanti?Berbagai hal indah yang masih ingin dibagikan Andriyan pada D

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   202

    “Anak dan wanita? Kalau melihat dari situasi di sekitarnya, kemarin saat diperiksa Moana itu sedang hamil … hah?!” Devanda langsung menutup mulutnya. Tidak percaya jika apa yang dikatakan Andriyan waktu itu memiliki kemungkinan untuk benar. “Ti—tidak mungkin, kan?”Andriyan mengedikkan kedua bahunya sembari bersedekap dada. Sebenarnya dia mendatangi Jonathan atas permintaan istrinya itu. Padahal berbincang dengan pria itu terasa sangat menyebalkan. Meski Andriyan memang merasakan perubahan yang signifikan darinya.Di lain sisi, Devanda merasa tenang karena Jonathan di penjara. Sehingga ancaman terbesarnya dalam kehidupan ketiga ini bisa dia hindari sejauh-jauhnya. Satu-satunya masalah yang harus Devanda tuntaskan hanya tentang Sandy Gautama yang posisinya masih berkeliaran di luar sana. Kapan pun dia bisa mendatangi Mayja lagi. Itu sebabnya Devanda masih belum bisa merasa sepenuhnya tenang.“Siapa pun wanita dan anak yang Jonathan maksud, semoga saja dia baik-baik saja. Karena tidak a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status