Home / CEO / OTW jadi Nyonya BOSS! / Ternyata OH Ternyata

Share

Ternyata OH Ternyata

Author: Alvin Subeki
last update Last Updated: 2022-11-04 06:34:46

Genap tiga bulan, Aku di rumah sakit. Sebenarnya sejak tiga minggu lalu, Aku sudah diizinkan pulang, namun Mas Gibran menolaknya. Kekasih tercintaku itu meminta agar aku tetap dirawat sampai kakiku benar-benar bisa kembali berfungsi normal.

"Akhirnya gue bisa keluar dari asrama ini," ujarku pada Mentari yang baru saja datang bersama Revan, kekasih barunya.

Ah ... ternyata oh ternyata, mereka berdua sudah saling mengakui perasaan tepat satu bulan setelah kecelakaanku!

Tatapan Revan yang tidak putus-putus padaku selama ulang tahun Luna ternyata bukan karena dia naksir Aku seperti yang dipikirkan Mas Gibran, melainkan dia ingin mendekatiku untuk membantunya mendapatkan hati Mentari.

"Terima kasih, Revan."

"Terima kasih untuk apa?"

"Terima kasih untuk dua hal. Yang pertama terima kasih sudah menolong gue. Kalau saja saat itu Lo dan Mentari gak ada, pasti sekarang gue hanya tinggal nama."

"Lalu yang kedua?"

"Yang kedua ... terima kasih sudah menutup sesi galau sahabat gue," ujar Audrey ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Tatapan Penuh Cinta

    Dengan diiringi lantunan irama saxophone yang begitu indah, Mas Gibran berjalan ke arahku. Pria yang saat ini menggunakan kemeja berwarna navy lengan panjang yang dia lipat hingga ke siku itu tampak sangat tampan. Apalagi dengan senyumnya yang terlihat begitu meneduhkan.Rasanya tiba-tiba duniaku berhenti. Hanya ada aku, Mas Gibran, dan tatapan kami yang saling bertaut. "Audrey ... " lirih Mas Gibran. Kemudian dia menggandeng tanganku dan menuntunku ke podium kecil di tengah taman belakang rumahku. Podium yang sangat cantik dengan banyak bunga berwarna pastel."Mas, Kita mau ngapain?" tanyaku gugup. Bagaimana tidak gugup. Kini semua mata tertuju pada kami berdua. "Mas ... " lirihku sambil terus mengikuti langkah Mas Gibran.Tak lama, terdengar alunan biola yang dipadukan saxophone yang begitu indah.Lah? Kenapa sekarang tiba-tiba juga muncul violinis (pemain biola)? Jangan bilang nanti juga tiba-tiba muncul pemain harpa?Seketika muncul cuplikan yang berisi foto-foto candidku di laya

    Last Updated : 2022-11-05
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Ucapan Selamat

    "Yes!" jawabku sambil tersenyum secantik mungkin padanya."Yes?" Mas Gibran mencoba meyakinkan."Yes!" I give you a “Y,” give you an “E,” give you an “S", I give you YES."Seketika senyum terbit di wajah tampan Mas Gibran. Dia segera memasangkan cincin yang begitu indah itu di jari manisku. Kemudian CEO Adinata Group itu mencium keningku cukup lama."Terima kasih sudah hadir dalam hidupku, My Audrey," ujar Mas Gibran seraya memelukku dengan sangat lembut.Rasanya masih seperti mimpi aku dilamar seorang Gibran Maharsa Adinata di depan orang-orang tersayang kami dengan cara yang begitu manis, ya ... walau ada bagian video memalukan yang dia putar. Tapi tetap saja aku sangat terharu dengan semua yang sudah dia persipakan.Mulai dari kebohongannya yang mengatakan sedang ada pekerjaan di luar kota eh ... ternyata dia sudah menyiapkan semuanya. Kemudian keberadaan pemain saxophone dan biola, dekorasi yang indah, dan seg

    Last Updated : 2022-11-06
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Perubahan

    Kini sudah 1 bulan aku resmi menjadi tunangan Mas Gibran. Aku juga sudah diperkenalkan di hadapan keluarga besar bahkan kolega bisnisnya sebagai calon istri Gibran Maharsa Adinata. Tak jarang aku menemani CEO Adinata Group itu di acara-acara resmi. Setelah resmi OTW jadi Ny. Boss, ada beberapa hal yang berubah dalam kehidupanku. Salah satunya adalah keberadaan Jay dalam keseharianku.Semenjak kejadian kecelakaanku beberapa bulan lalu, Mas Gibran memang tidak mengizinkan aku kembali mengendarai sepeda motor. Dia menugaskan Jay untuk mengantar dan menjemputku kemanapun dan kapanpun jika Mas Gibran tidak sedang bersamaku.Awalnya aku menolak, aku rasa aku bisa menggunakan taxi online jika memang tidak lagi diizinkan mengendari sepeda motor, namun Mas Gibran tetap bersikeras menugaskan Jay untuk menemaniku menjalani aktivitas. Kalau hanya mengantarku ke tempat tujuan sih aku tidak keberatan, ini masalahnya Jay ditugaskan juga menemaniku selama di tempat tujuan. Seperti halnya hari ini d

    Last Updated : 2022-11-08
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Darah Daging Kita

    Sesaat setelah Mas Gibran mengakhiri panggilan telepon dari Clara, dia memintaku untuk segera merapikan diri. "Rapakan dirimu. Setelah ini Kita makan siang, kemudian Kamu ikut Aku menemui Clara." What? Kenapa aku harus menemui mantan kekasih Mas Gibran itu. "Apa dia sedang sakit?" tanyaku hati-hati. Mas Gibran hanya tersenyum seraya mengusap puncak kepalaku. Dia kemudian membantuku merapikan diri. Mulai dari memakaikan kembali penutup dadaku, menggunakan kembali kemejaku, bahkan sampai membantuku merapikan rambutku. "Tidak usah, Mas. Aku bisa sendiri." "Gak apa, sesekali biar Aku yang menyisir rambut calon istriku." Ehem, calon istri? Haduh ... adem banget hati ini mendengar kata calon istri dari calon imamku, hehehe. Tak lama, kami sudah berada di meja makan ruang kerja Mas Gibran. Menikmati nasi padang kesukaanku yang sudah disediakan Diana. "Audrey ... " "Ya ... " "Duduk sini!" titah Mas Gibran sambil menepuk paha kirinya. Dih, mau ngapain sih? 'Kan Kita mau makan siang.

    Last Updated : 2022-11-10
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Provokasi Clara

    Aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang. Walau rasanya hati ini tiba-tiba remuk mendengar kata 'anak kita, darah daging kita' keluar berkali-kali dari mulut Clara. Mas Gibran yang berhasil mengurai pelukan Clara tampaknya paham apa yang aku rasakan. Dia segera menggenggam tanganku dengan lembut seraya menatap kedua benih mataku, seakan mengatakan bahwa dia akan menjelaskan semuanya nanti. "Gibran, mengapa Kau terus saja menolak pelukanku?" gerutu Clara. "Clara, Aku mohon jangan seperti ini," timpal Mas Gibran yang masih terus menggenggam tanganku. "Kenapa? Karena Dia?" Clara mengarahkan telunjuknya ke wajahku. "Clara!" tegur Mas Gibran seraya menatap tajam ke arah Clara. "Bersikaplah baik pada Audrey! Dia calon istriku!" WAHAHAHAHA. Tawa Clara tiba-tiba menggelegar. "OK! Aku harus bersikap baik yang seperti bagaimana kepada CALON ISTRIMU?" Dengusan nafas dihembuskan secara kasar oleh Mas Gibran. "Clara, Aku sudah peringatkan berkali-kali padamu. Berdamailah dengan keberad

    Last Updated : 2022-11-11
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Fakta

    "Audrey, Kamu sudah bangun?" terdengar suara Mas Gibran yang tampak khawatir. Kini aku sedang berbaring di salah satu bed IGD rumah sakit milik keluarga Shabina.Sesaat setelah kejadian jambakan maut Clara, mendadak kepalaku terasa sangat nyeri. Dan tiba-tiba saja Aku kehilangan kesadaranku. Mas Gibranpun segera membawaku ke Rumah Sakit milik keluarga Shabina.Bagaimanapun aku baru saja pulih dari koma yang aku alamai beberapa bulan lalu. Wajar Mas Gibran begitu khawatir dengan kondisiku."Jambakannya pasti sangat kuat. Buktinya kulit kepalanya sampai luka seperti ini," ujar dokter jaga IGD yang menanganiku. "Bagaimanapun pasien baru saja mengalami koma beberapa bulan lalu. Diharapkan pasien tidak mengalami kelelahan secara fisik dan psikis. Saya sudah menghubungi tim dokter yang memang khusus menangani pasien selama koma beberapa bulan lalu."Lima belas menit lagi rencananya dokter Rio, cemceman Shabina sekaligus dokter bedah saraf yang menanganiku akan datang bersama timnya untuk me

    Last Updated : 2022-11-13
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Rahasia Besar

    Jangan-jangan Mas Gibran duda seperti dokter Rio? Karena Aku rasa sangat tidak mungkin keluarga Clara membiarkan penyanyi cantik itu hamil tanpa ikatan pernikahan. Apalagi kalau Tante Ziya juga tau, beeh ... aku yakin 100% dia akan mencak-mencak menuntut Mas Gibran untuk segera menikahi keponakaan kesayangannya itu.Selain itu ada Mama Elma, tentu dia tidak sampai hati melihat cucunya hadir tanpa status yang jelas."Mas ... Apa kalian dulu pernah menikah dan saat ini sudah bercerai?" tanyaku hati-hati.Seketika Mas Gibran menggelengkan kepalanya. "Kami tidak pernah menikah, Audrey."Hah? Bukannya di usia kehamilan 7 bulan pastinya perut Clara sudah membuncit? Dan mereka tetap tidak dalam ikatan pernikahan? Bagaimana orang di sekitar mereka menyikapi itu?"Jadi Kalian belum pernah menikah walau Clara hamil, bahkan sampai kehamilan 7 bulan?" tanyaku penasaran. Mas Gibran menganggukkan kepalanya. "Aku tidak tau bahwa kehamilannya bisa sampai berusia 7 bulan. Yang Aku tau kehamilannya be

    Last Updated : 2022-11-14
  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Flashback

    - FLASHBACK ON -"Gue hamil, Ra," ujar Clara dengan wajah frustasinya."What? Anak Gibran?" Aurora, sang manager, memastikan."Ya siapa lagi! Gue cuma pernah tidur dengan Gibran."Dengusan kasar terdengar dari sang manager. "Lagian kenapa bisa sih Lo sampai hamil? Dia gak pakai pengaman?"Clara hanya menunduk lesu. "Gue gak mau ada yang tau tentang kehamilan ini! Termasuk Gibran."Jelas permintaan absurd Clara ditolak mentah-mentah oleh Aurora. Bagaimana bisa dia mau menyembunyikan kehamilannya ini dari semua orang, apalagi Gibran. Jelas dia harus bertanggung jawab atas kehamilannya ini."Lo gila! Jangan bilang Lo mau gugurin anak ini."Clara menggeleng tegas. Dia sama sekali tidak ada niat untuk menggugurkan anak di kandungannya. Melainkan dia berencana akan vakum sementara dari dunia tarik suara yang saat itu sedang dia jalani. Dia akan beralibi sedang sekolah di luar negeri. Setelah anak ini lahir, dia akan kembali ke Indonesia."Jangan ada kontrak pekerjaan baru lagi. Kita selesai

    Last Updated : 2022-11-15

Latest chapter

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Extra Part - Dendam Salah Alamat

    Sebuah range rov*r hitam berhenti di lobby utama kantor pusat Adinata Group. Tampak seorang wanita cantik dengan kemeja satin berwarna hitam yang dipadukan dengan celana berwarna senada keluar dari mobil itu. Dia melenggang ke arah lift khusus para petinggi Adinata Group. "Selamat Pagi, Nona Gea," terdengar suara dari arah belakang Gea. Suara yang sangat dia hafal, suara yang sudah didengarnya sejak masih bayi. Suara bariton Sang CEO Adinata Group. "Selamat Pagi, Pak Gibran," balas Gea seraya menyunggingkan senyumnya. "Hari ini cantik banget sih ibu direktur pengembangan bisnis Adinata Group," terdengar suara yang juga tidak kalah familiar dengan suara Gibran. Ya ... siapa lagi kalau bukan, Audrey Liliana White, istri tercinta Gibran. "Cantikku setiap hari kali, Te," ujar Gea seraya menyelipkan beberapa anak rambutnya di belakang telinganya. "Tiap hari memang cantik, tapi hari ini cantik banget, bukan sekedar cantik seperti hari-hari yang lain," gumam Audrey seraya memindai penamp

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Keluarga Clara

    "Bagas mau permen yang itu, Pa," ujar anak laki-laki 7 tahun yang sedang berada di gandengan Mas Gibran. Anak laki-laki tampan miniatur Mas Gibran itu adalah putra pertamaku dan Mas Gibran, Bagas Maharsa Adinata. "Gendong, Ma!" rengek seorang anak perempuan berusia 3 tahun. Anak perempuan cantik yang wajahnya juga sangat mirip dengan Mas Gibran itu adalah Ayara Maharsa Adinata, anak keduaku dan Mas Gibran. Kalau kata Mama Elma, dua anak kami itu hanya numpang 9 bulan di perutku. Karena wajah mereka berdua plek ketiplek dengan Mas Gibran. Aku hanya kebagian warna manik mata coklat mereka. Sedangkan bagian yang lainnya Gibran Maharsa Adinata banget! "Kita ke Michellia dulu ya. Kita belum mengucapkan selamat ulang tahun," ujarku pada Mas Gibran dan kedua anakku. Michellia adalah anak pertama Revan dan Mentari. Gadis cantik itu hari ini sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 5. "Celamat ulang Tahun, Kak Icel," ucap Aya sambil menyerahkan kado yang sudah kami siapkan. "Ini kado dari

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Welcome, Baby Billionaire

    Setibanya di rumah sakit, aku diminta berbaring di bed periksa pasien. Segera Bidan Lely, Bidan senior yang bertugas hari itu melakukan pemeriksaan dalam."Sudah ada pembukaan, tapi masih buka 3. Saya laporakan ke dr Tomi dulu, Ibu Audrey," ujar Bidan Lely.Menurut Om Tomi walau masih pembukaan 3, aku lebih baik menunggu di rumah sakit saja, menempati kamar VVIP yang memang sudah dipesankan Shabina. Walau anak pertama biasanya proses pembukaan akan lebih lama, tapi setidaknya aku dan suamiku bisa lebih tenang. Apalagi gelombang-gelombang cinta dari bayiku semakin sering aku rasakan."Sakit ya, Sayang?" tanya Mas Gibran seraya mengusap puncak kepalaku."Ya sakitlah, Mas! Sakit banget malah!" ketusku. Lagian pakai acara tanya sakit atau tidak! Ya pasti sakitlah, namanya juga kontraksi mau melahirkan.Mas Gibran hanya menghela nafas. Dia terus mengusap pinggangku dengan sabar. Walau terkadang omelan-omelan keluar dari mulutku.Tak lama, ruang rawat inap yang aku tempati mulai ramai. Kare

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Hamil

    2 Tahun BerselangSore ini aku sedang berada di pesta ulang tahun Mama Elma. Tahun ini mama mertuaku itu memilih merayakan ulang tahunnya hanya dengan sebuah perayaan sederhana. Sehingga kami hanya mengadakan sebuah pesta kebun sederhana di halaman belakang rumah mewah keluarga Adinata. Hanya keluarga, kerabat, dan sahabat dekat Mama Elma yang diundang."Pasti Tante capek, ya? Ayo, duduk sini!" ujar Gea seraya menggeser kursinya untukku. Akupun mengikuti permintaannya, duduk manis dengan perut yang sudah sangat membuncit."Wah ... perut Tante makin membesar. Ini gak mungkin meledak 'kan, Tante?" Luna menatap perutku ngeri-ngeri sedap."Ya gak mungkin, sayang," timpal Kak Livy yang kebetulan juga duduk di meja yang sama dengan Kami."Gak mungkin? Perut ibu hamil itu elastis berarti ya, Ma?" tanya Luna penasaran.Kak Livy menganggukan kepalanya. Kakak iparku itu kemudian menjelaskan pada anak bungsunya bahwa atas kebesaran Tuhan, perut seorang wanita memang didesign untuk bisa menjadi r

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Solusi Suami Istri

    "Selamat pagi, istriku," suara bariton Mas Gibran menyapa pagiku di hari pertama aku resmi menjadi Nyonya Gibran Maharsa Adinata.Ah ... gini ya rasanya sudah menikah. Bangun tidur sudah ada yang menyapa dengan mesra. Indah sekali rasanya awal hari kita."Shalat shubuh dulu, Sayang!" bisik Mas Gibran dengan mesra. Aku yang masih berusaha mengumpulkan nyawa, hanya menggeliat-liat manja di bahu atletisnya."Memangnya jam berapa sekarang?" tanyaku ogah-ogahan."Ini sudah jam 6 pagi. Perutku juga sudah keroncongan. Semalaman energiku habis memanjakan istriku," seloroh Mas Gibran.Hash! Memanjakan istri? Bukannya aku yang malah memanjakan dia? Sampai-sampai aku kelelahan seperti ini!Sepanjang malam Mas Gibran terus saja menyatukan jiwa raga kami. Meminta lagi dan lagi jatahnya sebagai seorang suami. Kakiku saja kini terasa sulit untuk digerakkan. Kedua pangkal pahaku terasa sangat perih. Belum lagi warna-warna kemerahan di sekujur tubuhku. Peta-peta kemerahan karya suami tercintaku ini ad

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Hadiah Pernikahan

    Jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Aku dan Mas Gibran sudah berada di salah satu kamar hotel tempat acara akad nikah dan resepsi kami digelar. Mas Gibran sengaja meminta Tian menyiapkan kamar president suite untuk kami berdua malam ini. Menurut Mas Gibran pasti Kami akan kelelahan jika harus pulang ke rumah setelah serangkaian acara dari pagi hingga malam."Akhirnya bisa selonjoran juga," gumam Mas Gibran yang baru saja mendaratkan tubuhnya di ranjang. Sedangkan aku masih direpotkan dengan rambut landakku.Ampun deh ya, ini rambut kayaknya harus aku keramasi 5x baru bisa kembali normal. Padahal aku sudah meminta model rambut sesimple mungkin. Tapi tetap saja rambutku penuh hairspray seperti ini.Akupun bergegas ke kamar mandi. Memulai sesi keramas dengan menggunakan shampoo khusus yang disiapkan Kak Livy. Kata Kakak iparku, shampoo ini adalah shampoo khusus rambut landak et causa penggunaan hairspray. Shampoo andalan para pengantin baru!Ya ... semoga saja shampoo ini benar-benar memb

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Si Cantik Gea

    Malam harinya, resepsi pernikahan kami digelar. Masih di tempat yang sama namun dengan konsep acara yang berbeda.Pada akad nikah, kami menginginkan acara yang sakral dan hanya dihadiri keluarga dan sahabat. Sedangkan pada resepsi pernikahan, kesan mewah, megah, dan meriah sangat tampak di konsep acara.Selain itu tamu undangan yang hadir juga jauh lebih banyak pada acara resepsi malam ini. Jika pada akad nikah hanya dihadiri keluarga, kerabat, dan sahabat, pada resepsi malam ini tamu yang hadir datang dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan pengusaha kelas atas negeri ini, para sosialita teman-teman Mama Elma, sampai beberapa selebriti terkenal.Astaga, Kak Livy benar-benar all out dalam mempersiapkan acara resepsi malam ini.Aku dan Mas Gibran bak ratu dan raja dalam semalam. Gaun nerwarna bronze yang aku gunakan dipadukan dengan tiara di atas kepalaku, membuatku tampil seperti ratu di buku dongeng yang biasa aku baca semasa kecil dulu. Apalagi di sampingku berdiri seorang pria

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Assalamualaikum, istriku

    Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Hari pernikahanku dengan Om Tampanku, Gibran Maharsa Adinata.Pukul 05.30 Kami sudah berada di salah satu hotel keluarga Adinata. Di ballroom hotel inilah pernikahan kami akan digelar. Dimulai dengan akad nikah di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan resepsi di malam hari.Sejak pukul 06.00 pagi tadi, seorang makeup artis ternama ibukota sudah memoles wajah blasteranku. Menurutnya butuh waktu sekitar 2 jam untuk makeup dan hairdo. Sedangkan akad nikah sendiri dimulai pukul 08.00 wib dengan ijab qabul harus terlaksana pada pukul 08.30 wib.Setelah makeup dan tatanan rambut selesai dikerjakan, aku mulai dibantu untuk memakai kebaya cantik yang sudah dibuatkan khusus untukku oleh mama mertua Kak Livy."Cantik sekali!" puji Shabina dan Mentari yang sudah siap menjadi pengiringku menuju meja akad."Iya, cantik sekali Kamu, Audrey!" puji mama mertua Kak Livy."Berkat makeup dan hairdo kak Bonita, ditambah baju buatan Tante yang luar biasa indah," balasku

  • OTW jadi Nyonya BOSS!   Pillow Talk

    Malam sudah larut. Mas Gibran tadi juga sudah mengabari bahwa dia hendak pulang dari rumah sakit. Dia menugaskan Theo, salah satu bodyguardnya yang lain untuk menemani Clara. Sedangkan Jay diminta kembali ke rumahku untuk menjagaku dan Mama.Ada kelegaan di hatiku ketika tau Mas Gibran sudah pulang dari rumah sakit. To be honest aku tidak rela Mas Gibran kembali bertemu Clara, apalagi tidak ada aku di sampingnya. Tapi ya mau gimana lagi? Mas Gibran tadi sudah berjanji akan menyusul Clara ke Rumah Sakit, sedangkan aku tidak mungkin ikut ke sana.Selain untuk melihat kondisi Aurora, Mas Gibran ke rumah sakit juga untuk memperingati Clara. Kalau dia kembali nekat, Mas Gibran sudah tidak akan lagi memaafkannya. Ini sudah ketiga kalinya Clara hendak mencelakaiku. Rasanya sudah lebih dari cukup memberi kesempatan pada penyanyi cantik itu.Namun untuk memberi efek jera, Mas Gibran tetap akan memberi hukuman pada Clara. Memang bukan melaporkan ke pihak berwajib, tapi Mas Gibran akan menyampai

DMCA.com Protection Status