/ Romansa / OBSESI MANTAN SUAMI / Dokter (bukan) Mesum

공유

Dokter (bukan) Mesum

last update 최신 업데이트: 2024-08-14 10:02:51
Mata Hilman mengerjap sembari menatap bingung pada Sarah, saat mendengar pekikan kuat yang dikeluarkan oleh sang pujaan hati. "Kenapa kamu berteriak?" tanyanya.

"Itu ... apa Dokter adalah dokter mesum?!" tanya Sarah dengan raut sengit, juga kembali meraih Satria agar masuk ke dalam pelukannya. Bahkan wanita itu mulai berjalan mundur sembari menatap waspada pada sang dokter pria di hadapannya itu. Melupakan fakta, bahwa kain jarik yang gunakan untuk menggendong Satria jatuh dari atas lengan menjuntai Hingga ke lantai.

"Sembarangan!" tegur Hilman, yang merasa gemas akan tingkah sang pujaan hati.

"Lalu kenapa Dokter nyuruh saya buka baju?!" tanya Sarah kembali semakin sengit.

"Hah! Kapan aku nyuruh kamu buka baju?" Hilman justru balik bertanya karena dirinya memang tidak merasa melakukannya.

"Barusan! Dokter bilang 'buka baju' itu, apa maksudnya?!" tanya Sarah semakin sengit sembari tetap mundur ke belakang. Sementara Hilman semakin berjalan ke arahnya.

"Lah ... kan emang haru
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Dokter (bukan) Mesum 2

    Mata Hilman mengerjap sembari menatap bingung pada Sarah, saat mendengar pekikan kuat yang dikeluarkan oleh sang pujaan hati. "Kenapa kamu berteriak?" tanyanya. "Itu ... apa Dokter adalah dokter mesum?!" tanya Sarah dengan raut sengit, juga kembali meraih Satria agar masuk ke dalam pelukannya. Bahkan wanita itu mulai berjalan mundur sembari menatap waspada pada sang dokter pria di hadapannya itu. Melupakan fakta, bahwa kain jarik yang gunakan untuk menggendong Satria jatuh dari atas lengan menjuntai Hingga ke lantai. "Sembarangan!" tegur Hilman, yang merasa gemas akan tingkah sang pujaan hati. "Lalu kenapa Dokter nyuruh saya buka baju?!" tanya Sarah kembali semakin sengit. "Hah! Kapan aku nyuruh kamu buka baju?" Hilman justru balik bertanya karena dirinya memang tidak merasa melakukannya. "Barusan! Dokter bilang 'buka baju' itu, apa maksudnya?!" tanya Sarah semakin sengit sembari tetap mundur ke belakang. Sementara Hilman semakin berjalan ke arahnya. "Lah ... kan emang haru

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Gentlemen

    Hilman berdehem sebentar guna melegakan tenggorokannya yang tiba-tiba terasa mengganjal. "Titip Satria, ya, Sar," tukasnya. Ia lantas berjalan mendekati Marni dengan langkah kaki tegap tanpa mendengarkan balasan dari Sarah. Sarah segera melangkah ke arah Satria yang asyik menggerak-gerakkan kaki dan tangannya dengan bibir membulat lucu. "Gak nitip juga, bakal aku jaga, kok! Wong anakku sendiri, Pak Dokter," gerutunya di dalam hati. Marni sedikit gugup saat hilang berdiri di hadapannya sedang mengulas senyum tipis. Tangan lelaki itu lantas terulur ke depan, meminta Marni untuk menjabatnya. Dengan kikuk dan sedikit ragu, wanita paruh baya itupun bersedia melakukannya. "Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuhu ...! Perkenalkan nama saya Hilman Aksa Prayoga, umur dua puluh sembilan tahun, status single parent karena almarhumah istri saya meninggal dunia akibat sakit tumor otak atau dalam bahasa medisnya Gliobastoma, saya mempunyai putri semata wayang berusia lima tahun, bernama M

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Marabahaya

    "Nanti akan dijelaskan langsung sama Sarah saat kamu berkunjung ke rumah Ibu nanti sore," pungkas Marni, enggan ditanya lebih. Hilman yang mengerti kode barusan, lantas menganggukkan kepalanya, menyetujui permintaan sang calon mertua. Meskipun dirinya belum mendapatkan restu sepenuhnya. "Oh ya, bagaimana keadaan Satria cucu Ibu?" tanya Marni kembali saat Sarah kini berdiri di samping kanannya. "Satria baik-baik saja, Bu. Hanya kembung saat saya periksa. Kalau soal dirinya kejang-kejang, itu karena efek demam yang ia derita. Soalnya saat saya ukur suhu tubuhnya, ternyata 38,5°c. Apa Satria baru saja disuntik imunisasi?" tanya Hilman. "Benar, Dokter," jawab Marni dengan penuh kagum. "baru kemarin dia imunisasi DPT." "Kalau efek imunisasi sih, saya rasa tidak sepenuhnya memicu, ya, Bu. Tapi, pasti ada pemicu yang lebih spesifik. Hmmm ... apa kedua orang tua Satria atau salah satunya memiliki riwayat kejang-kejang yang sama?" tanya Hilman kembali. "Saya yang pernah kejang-kejan

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Bahaya Mengancam

    "Jangan macam-macam kalian! Kalau kalian berani macam-macam ... saya bakal teriak, biar para warga datang, terus menghajar kalian semua!" ancam Sarah dengan lantang. Suaranya yang nyaring membuat sang putra terkejut sehingga menangis keras. Sarah pun berusaha menenangkan sang putra dengan menimangnya sayang ke sana kemari, hingga dirinya melupakan keadaan sekitarnya. Hal itupun dimanfaatkan oleh para petugas keamanan itu yang nampak saling memberikan kode masing-masing lewat mata mereka. "Lepaskan aku!" teriak Sarah yang kaget karena secara tiba-tiba dua orang laki-laki dari lima orang petugas keamanan itu memegangi lengannya, bahkan seorang diantara mereka merebut paksa Satria dari tangannya, hingga bocah itupun semakin keras menangis. "anakku! Kembalikan anakku!" pekiknya keras, namun tidak bisa maju ke depan karena kedua tangannya dipegangi para petugas keamanan dengan kuat. "Lepaskan cucuku!" teriak Marni juga yang berusaha merebut Satria dari tangan sang petugas keamanan den

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Siapa Di Dalam Mobil

    Hilman baru selesai mengerjakan semua tugasnya. Lelaki itu lantas melepaskan jas dokter yang ia kenakan, kemudian menaruhnya di tangan kanannya. Sementara tangan kirinya kini meraih tas ransel yang ia pakai setelah memasukkan semua peralatan medis miliknya. Lalu mengenakannya dengan cepat. "Bro!" panggil seseorang dari balik punggungnya. Hilman segera menoleh ke belakang, dimana terlihat jika rekan sejawatnya yang bernama Budi sedang berdiri bersender di depan pintu yang terbuka lebar. "Apa?" tanyanya sembari berjalan mendekati lelaki itu. "Lu jadi ikut nobar final piala dunia di rumah Herman nanti malam, kan?" tanya Budi sembari menepuk pundak Hilman saat lelaki itu sudah sampai di sampingnya. "Jadi! Kan lu tau sendiri kalau gue suka bola," pungkas Hilman. "Iya, apalagi bola yang menggantung, ya?" ejek Budi sembari terkekeh kecil. "Maksud lu apaan, pe'a?!" Mata Hilman menatap sengit pada temannya itu. "Lah ... emang gue kagak tau apa kalau tadi lu sempat lihat punya si j

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Lolos dari Bahaya

    "Lepasin cewek itu gak! Kalau lu semua kagak lepasin, gue telepon polisi sekarang juga!" ancam Hilman sembari mengeluarkan ponselnya, tak lupa menekan hotline polisi sebagai peringatan jika ancamannya tidaklah main-main. "Kagak bisa lah! Wong dia istri bos kita! Situ kok seenaknya saja minta lepasin! Mana boleh gitu, woy!" hardik si petugas keamanan yang sebelumnya berbicara sopan dengannya. "Emang dia beneran istri bos lu pada? Coba tanya tuh cewek, bener gak dia istri bos lu? Takutnya bos lu cuman ngehalu doang, ngatain calon bini gue sebagai istri dia!" ejek Hilman dengan nada sinis. Lelaki itu lantas menoleh pada Sarah yang nampak menggedor-gedor jendela kaca sembari berteriak. Namun karena kacanya kedap suara, sehingga suara wanita itu tidak terdengar keluar. "tuh lihat! Dia aja pengen keluar. Berarti bener apa kata gue, kalau bos lu pada cuman ngehalu doang! Tindakan penculikan, bisa berakhir dalam jeruji besi, loh!" desaknya kembali saat menyadari ekspresi wajah penuh ketaku

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Pakaian Ganti

    Marni akhirnya dilarikan ke rumah sakit, akibat serangan tersebut membuatnya mengalami gagal jantung. Sarah kini sedang menunggu di kursi panjang yang disediakan pihak rumah sakit guna menunggu pasien yang masih berada di dalam ruang operasi. Sementara itu, Hilman yang baru saja datang dari arah luar, karena sempat meminta ijin ada sedikit urusan dengan Sarah, lantas berjalan ke arah wanita itu, lalu berdiri tepat di hadapannya seraya menyodorkan sebuah paper bag ke hadapan Sarah yang segera mendongakkan kepalanya ke atas. "Apa ini, Dok?" tanya Sarah bingung. "Baju ganti buatmu dan Satria," ungkap Hilman. "Oh, tidak usah Dokter! Saya tidak bisa menerimanya," tolak Sarah dengan sopan sembari mendorong paper bag kertas tersebut ke arah Hilman. "Aku tidak menerima penolakan!" kekeuh Hilman sembari menarik paksa tangan kanan Sarah yang bebas. Kemudian kembali menyodorkan paper bag tersebut ke tangannya. Memaksa wanita itu menggenggamnya erat. Sarah terpaksa menerimanya, meskipun

    최신 업데이트 : 2024-08-25
  • OBSESI MANTAN SUAMI    Merayu

    "Wa'alaikum salam!" sahut Sarah dengan wajah tertunduk dalam. Wanita itu nampak berdiri dengan kikuk sembari tetap mendekap erat paper bag tersebut di dadanya. "Apa kamu tidak mau duduk?" tanya Hilman dengan sopan. "Oh ... i-iya, Dokter," tukas Sarah semakin gugup. Dengan kikuk wanita itu lantas duduk kembali di kursi, begitupula dengan Hilman yang ikut duduk di sampingnya dengan jarak 1 orang diantara mereka. Keduanya nampak saling terdiam, tidak tahu harus berbicara apa. Bahkan Hilman terlihat menyugar rambutnya berulang kali karena benar- benar gugup saat melihat penampilan memukau yang Sarah perlihatkan. Suasana bahkan semakin terlihat canggung, karena keduanya nampak tidak berbicara satu sama lain. Namun tak lama berselang, ponsel milik Hilman berdering dari dalam saku celana bahan yang ia kenakan. Lelaki itu lantas segera merogoh saku celananya. "Assalamu'alaikum, Ummi!" sapanya dengan nada lembut, begitu ponsel tersebut ia dekatkan pada telinga kanannya, tatkala mengetah

    최신 업데이트 : 2024-08-25

최신 챕터

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Lebih Baik Mati

    Raditya melajukan motornya dengan kencang. Sebuah pistol bahkan ia selipkan di pinggang. Wajahnya terlihat menahan murka yang teramat sangat. Suara mesin motornya meraung-raung membelah jalanan, menuju bandara. Ia lantas menghentikan laju motor begitu tiba dan beberapa petugas dengan sigap menyapanya. "Tuan!" "Siapkan penerbangan untukku sekarang juga!" "Baik, Tuan." Orang-orang itu segera melaksanakan perintah dan tak menunggu lama, Raditya telah berada di dalam kabin pesawat, tengah berusaha merilekskan tubuh sambil memejamkan mata. Kilasan kejadian beberapa saat yang lalu terlintas di benaknya, dimulai dari Chelsea yang, merecoki hingga Ia terpaksa melepaskan sebuah tembakan ke arah kepala gadis itu dan membiarkan mayatnya berada di sana. Namun, Ia menyempatkan diri menghubungi orang-orangnya agar membereskan kekacauan itu. Tanpa terasa perjalanan yang memakan waktu 12 jam pun berakhir. R

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Patah Hati

    Aditya kembali berdecak kesal karena sosok si penelepon nampak tidak menyerah juga. Terbukti dengan banyaknya panggilan tidak terjawab di ponsel miliknya. Lelaki itupun meraih ponselnya, lalu menggeser layarnya ke ke kiri, baru setelahnya meletakkan di depan telinga kirinya. "Mo ngapain Lo nelpon gue?!" sapanya sarkas. Aditya lantas mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar."Lo nyulik Sarah kan!" tuding sosok di seberangnya. Suaranya terdengar berburu.Aditya sedikit tersentak, namun tidak menghentikan langkahnya. "Cih! Dapat info darimana Lo?!""Lo gak perlu tau gue dapat info darimana. Yang jelas info ini pasti valid. Jadi Lo gak bisa bohongin gue, Mas. Sekarang jawab dengan jujur, Sarah sama Lo kan?!" desak sosok tersebut kembali. "Lo gak jawab. Gue kirim virus baru ciptaan gue ke jaringan punya Lo, biar sekalian Lo gak bisa kerja selama sebulan."Aditya kembali berdecak kesal, sadar jika sosok yang tak lain adalah adik kembarnya itu mulai me

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Dia Milikku, Bukan Milikmu

    "Sudah selesai, belum?" tanya Aditya untuk yang ke sekian kalinya. Lelaki itu terlihat semakin gusar karena dirinya menilai jika Sarah sengaja berlama-lama memerah ASI nya."Belum, Mas. Sabar ken— argh!" Sarah memekik keras saat Aditya yang tiba-tiba berdiri, menarik kedua kakinya agar turun ke tepi ranjang, lalu membukanya lebar-lebar hingga Sarah terpaksa menumpukan kedua siku nya dengan posisi setengah berbaring, membuat alat pumping tidak bisa bekerja sempurna."Aku gak bisa menunggu lagi!" maki Aditya dengan wajah mengeras, dirinya lantas menyatukan diri dengan satu kali hentak."MAS! ARGH!" Sarah memekik kuat seiring hujaman demi hujaman yang Aditya lakukan terasa kembali meluluhlantakan tubuhnya.***Di tempat lain.Pintu kamar terbuka dari luar, lalu disusul seorang laki-laki paruh baya bertubuh atletis yang dibalut kemeja pas badan berwarna hitam masuk ke dalam kamar. Tak lupa lelaki itu menutup pintu perlahan, dimana ta

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Pumping

    "Gak mikirin apa-apa, kok," elak Sarah. Wanita itu beringsut duduk saat Aditya berguling ke kiri hingga batang kejantanannya yang terkulai, terlihat jelas. "aku mau mandi dulu, ya, Mas," pinta nya sembari berdiri. Lalu berjalan ke arah kamar mandi saat melihat anggukan yang Aditya berikan.Aditya gegas ikut bangkit lalu menyusul langkah kaki Sarah dari belakang. "Aku mau ikut, jika kamu bertanya," ungkapnya menjelaskan saat dirinya melihat Sarah menatapnya dengan raut heran."Terserah," sahut Sarah pasrah. "bakal ada ronde kedua ini namanya kalau dia ikut," gumamnya di dalam hati sembari mengesah lelah. Namun tetap melangkah menuju kamar mandi.Sarah gegas masuk ke dalam, begitupula dengan Aditya yang menyusul di belakangnya, tak lupa lelaki itu menutup pintu dan mengunci nya. Sementara Sarah gegas duduk di atas toilet duduk, kemudian menuntaskan hasrat alaminya di sana.Dirinya segera bangkit berdiri, lalu hendak berjalan melewati Aditya yang men

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Ketagihan

    "Mulai hari ini kita bertiga akan tinggal di sini," tukas Aditya, menyilakan Sarah masuk ke dalam apartemen yang telah ia buka pintunya lebar-lebar."Iya, Mas." Sarah pun bergegas masuk ke dalam, disusul Aditya baru setelahnya Gissele yang menggendong Satria, boc@h itu terlihat tertidur pulas dengan mulut dijejalkan botol dot berisi susu formula yang kini tersisa seperempat saja. "Hmmm ... Satria dan Gissele tidur dimana?" tanyanya sembari berbalik, saat dirinya telah berada di tengah-tengah ruang tamu."Satria di kamar sebelah bersama Gissele untuk sementara waktu sampai kita mendapatkan b@by sitter yang sesuai untuknya. Setelah itu, Gissele akan tinggal di unit sebelah. Jadi dia bisa jagain kalian berdua," terang Aditya, kedua tangannya ia daratkan pada kedua pundak Sarah."La-lalu aku tidur dimana?" tanya Sarah kembali dengan gugup.Aditya terkekeh kecil mendengarnya, lelaki itu gegas mengangkat tangan kanannya ke atas lalu menjentikkan jarinya

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Lepaskan Aku!

    "Apa yang aku dapatkan jika bersedia memenuhi permintaan, Mas Adit?" tanya Sarah, menawar. Meskipun dirinya kini berada dalam pelukan Aditya."Apa yang kamu mau?" tanya Aditya balik."Bebaskan aku dan Satria," sahut Sarah lugas. Tidak perduli jika Aditya murka sekalipun."Kecuali yang satu itu, Sayang. Kamu bisa bebas meminta yang lainnya, karena sampai matipun aku gak bakal ngelepasin kamu dan Satria lagi. Cukup satu kali kebodohanku yang membuatku kehilangan dirimu dan anak kita. Aku tidak mau mengulang kebodohan yang sama untuk yang kedua kalinya," tolak Aditya sembari mengeratkan pelukannya."Maksud, Mas, apa?" tanya Sarah penasaran."Aku pengen kita rujuk lagi. Gak mungkin kan, kita terus-terusan berbuat dosa seperti ini. Yah ... meskipun ini adalah dosa ternikmat yang pernah aku rasakan. Karena bercinta denganmu adalah candu bagiku," ungkap Aditya, mengaku.Sarah tercekat. "Apa yang barusan itu, benar-benar hanya sebuah mim

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Begitu Hangat dan Intim

    Aditya mendudukkan Sarah yang berbalut handuk sebatas dada di atas tempat tidur setelah mereka selesai membersihkan diri di kamar mandi.Wanita itu terlihat menggigil kedinginan dengan tubuh sedikit bergetar. Namun segera berhenti saat Aditya memeluk nya erat dari belakang sekaligus menempelkan pipi kirinya dengan pipi kanan Sarah."Sudah hangat?" tanyanya lembut. Kedua kakinya bahkan mengapit kedua sisi tubuh Sarah dimana handuk sebatas pinggang yang ia kenakan terbuka di bagian tengah, memperlihatkan miliknya yang tertidur pulas."Sudah, Mas. Makasih," ungkap Sarah pelan, menikmati pelukan itu. Kedua tangannya bahkan ia naikkan ke atas, memegangi kedua lengan kekar milik Aditya, sementara lelaki itu semakin erat memeluknya dari belakang saat melihat respon yang ia berikan."Aku cinta kamu, Sar. Kamu cinta aku gak?" tanya Aditya sembari mengecup pipi kanan Sarah."Aku juga cinta kamu, Mas ... dulunya. Karena itu aku bersedia mengandung d

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Sentuhan Nikmat, Membuat Melayang

    Sarah terlihat gelisah dalam tidurnya. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan. Keringat dingin bahkan mulai keluar dari pori-pori kulitnya. Tak lama berselang, Sarah seketika membuka matanya dengan napas terengah-engah juga berkeringat.Matanya gegas ia larikan ke sekitar dimana dirinya berada di dalam kabin pesawat tempat Aditya berada disusul dengan suara lelaki itu di samping kanan tubuhnya. "Kamu mimpi buruk?" tanyanya bingung sembari mengucek matanya karena terpaksa bangun dari tidurnya.Sementara itu, Sarah yang mendengarnya lantas menoleh ke samping sembari beringsut duduk, membuat selimut yang ia kenakan terjatuh ke bawah, memperlihatkan setengah tubuh polos miliknya yang penuh dengan jejak basah dari lelaki itu.Sarah pun bergegas menarik ujung selimut agar kembali menutupi tubuhnya saat dirinya mengikuti arah pandang Aditya yang nampak meneguk air liur saat menatap pada dadanya."Gak usah ditutupi juga aku udah tau gimana bentuk dan ukur

  • OBSESI MANTAN SUAMI    Wanitaku yang Seksi

    "Silakan naik, Nyonya!" tegur Gissele saat mereka tiba di bawah sebuah pesawat jet pribadi yang khusus disewa Aditya untuk menjemput mereka. Sarah mendongak ke atas dimana pesawat tersebut nampak terbuka lebar dibagian pintunya.Tangganya bahkan sudah terpasang, siap menerima kedatangan ke empat nya. Sementara itu, Risma telah dibawa pergi oleh Yatno, tepat saat mereka berpisah di area pelabuhan, dimana Yatno terpaksa tidak ikut pergi ke luar negeri karena dianggap gagal menjalankan misi.Sarah perlahan naik ke atas tangga dimana Satria berada dalam gendongan salah satu ajudan Gissele yang terpaksa Sarah serahkan karena Gissele mengancamnya. Disusul oleh Gissele, baru sang ajudan bersama Satria."Lewat sini, Nyonya!" tegur Gissele sembari berjalan ke arah kanan dimana ruang pribadi berada, sementara Satria dibawa ke arah kiri."Tapi—" tukas Sarah saat dirinya melihat putranya yang tertidur pulas dibawa ke arah lain setelah pintu pesawat ditutup ra

DMCA.com Protection Status