Sebelum ini Grace selalu berada dalam kondisi sangat tegang, sama sekali tidak berenergi untuk menghiraukan ketidaknyamanan dirinya.Sekarang kepalanya terasa pusing, mulutnya kering dan sebagainya. Grace sudah tidak tahan. Dia berjalan terhuyung-huyung ke kulkas untuk mengambil sebotol air dingin.
Tenaga jari tangan William tidak ringan dan ekspresinya juga sangat dingin. Mungkin karena tidak tidur dengan baik, matanya yang penuh amarah tampak merah.Grace tertegun sejenak. Di antara gambaran samar-samar tadi malam, sepertinya juga sepasang mata yang merah di depannya."Kenapa nggak berbicara
Darius bilang sebelum terjadi kecelakaan, Reza suruh dia mengirim orang untuk menyelidiki kondisi Selena sebelum datang ke Kota Horia."Berkenaan dengan sekarang Pak Reza berada di luar negeri dan sudah lupa dengan siapa itu Selena, juga nggak berenergi untuk mengatur masalah di Kota Horia. Jadi, pe
Wanita itu berkata sambil tersenyum lembut, "Tentu saja kenal. Aku selalu dengar Tuan William bilang mantan istrinya sangat cantik. Begitu hari ini bertemu, benar-benar cantik seperti yang dikatakan!"Grace membalas dengan senyuman simpul, "Terima kasih.""Nona Grace, boleh minta nomor kontak nggak?
Saat mendengar kata-kata Grace, William yang memegang ponsel untuk memanggil orang menoleh ke arahnya.William menyunggingkan tatapan kosong. Raut wajah yang tampan berekspresi datar.Grace tiba-tiba tidak berani untuk meminta maaf, "Anggap aku ....""Perusahaan Investasi Balka."Grace belum menguca
Sambil melirik Selena, William berkata dengan tenang, "Secara harfiah."Selena sedang dalam suasana hati yang senang, jadi bertanya sambil tersenyum manis, "Apa rumor di Internet itu benar, Pak William sudah bertemu dengan wanita kesayangan?"William pernah bertemu dengan Selena beberapa waktu lalu.
Dengan mengikuti pandangan Mia, Grace melihat Messo.Grace mengenakan kacamata berbingkai emas dengan setelan abu-abu dan dasi dengan warna yang sama. Bentuk tubuhnya ramping dan punya aura yang hebat seperti seorang pria bangsawan, dengan sedikit keanggunan dalam kedewasaannya."Kamu juga diundang
Setelah mendengar ini, Mia menjadi semakin bingung. "Kriteria pasangannya ... Grace, kamu nggak tertarik pada kakakku, 'kan?"Ekspresi Mia langsung berubah dari terkejut menjadi gembira. "Kalau hal ini benar, bagus sekali! Orang tuaku selalu khawatir dengan pernikahan kakakku! Mereka hanya berharap