"Tapi itu nggak berarti dia nggak akan menyerah demi uang." Reza mendengus, "Sepertinya kali ini William serius, jadi kamu harus berjuang sendiri."Grace, "?""Kita nggak berada di situasi yang sama. Apa kamu nggak setuju untuk membantuku?" Grace bertanya, "Atau kamu takut pada William?"Nada suara
Melihat cibiran di wajah Grace, sorot mata William menjadi muram.Dia juga berdiri, kemudian mengulurkan tangan dan mengangkat dagu Grace. Suara dinginnya terdengar memperingatkan, "Grace, jangan berpikir untuk memprovokasiku. Itu nggak akan ada gunanya bagimu."William bertubuh tinggi dan auranya l
Ardi berkata, "Kak William, kamu mau kakak ipar menggugurkan anaknya dan tinggal di Vila Bonavida lagi?"William berkata dengan nada dingin, "Ada masalah?""Kamu nggak takut kakak ipar akan membencimu?""Sekarang dia sudah mencintaiku?"Ardi, "...""Kak William, aku tahu kamu enggan menceraikan kaka
Wajah Bella memerah saat dicekik oleh Grace, tetapi dia sama sekali tidak takut. Tubuhnya melakukan gerakan perlawanan dan mulutnya masih memprovokasi Grace."Kamu naik ke kasur William dan hamil ... terus kenapa kalau punya anak? Sayang sekali kamu nggak bisa melindunginya ....""Dasar wanita kejam
"Tok, tok."Saat ini ada ketukan di pintu bangsal.Grace membuka matanya lagi dan melihat William masuk.Dia mengenakan setelan bersih dan rambut hitam pendeknya jelas belum kering."Baru bangun?" William menghampirinya dan bertanya."Keluar."Grace menahan emosi yang bergejolak di dalam hatinya dan
Ibu William, Nyonya Windy.Grace dan Windy hanya bertemu sekali atau dua kali dalam video. Selain bertukar sapa singkat, mereka juga belum pernah mengobrol.Akan tetapi, Windy dan Walton telah bercerai selama bertahun-tahun, hanya saja mereka belum resmi bercerai. Dengar-dengar situasinya tidak ada
"Nggak perlu tunggu langit membawanya. Aku mau ambil nyawanya sendiri," kata Grace dengan dingin."Grace ....""Sudahlah." Grace menghibur Jessy yang serius, "Sekarang aku nggak akan mencarinya. Aku akan membuat rencana selanjutnya setelah pulih."Setelah mengatakan itu, Grace bahkan menarik bibirny
Mendengar ini, Aziz mengerutkan kening, "Kalau mau jawab, langsung jawab saja dan untuk apa bertanya padaku? Apa kamu kira ini bisa mengalihkan perhatian?"Grace tetap mempertahankan ekspresinya seperti biasa, "Karena pertanyaan ini sangat penting dan menentukan bagaimana aku akan menjawabmu.""Kare