Grace memilih sebuah mal yang terkenal di Negara Marla.Di sini benar-benar surga belanja. Berbagai macam merek produk mewah serba lengkap. Grace merasa pusing saat melihatnya.Dia memilih beberapa gaun, sepatu dan tas yang sedang tren. Saat teringat Jessy suka produk perawatan kulit, dia memilih du
Grace baru mengerti bahwa Reza bilang mengejarnya ke sini bukanlah bercanda, setidaknya bukan seperti itu bagi Mia."Tuan Muda Reza, kamu mau membuat Nona Mia benci padaku, 'kan?" Grace berkata tanpa daya. Kalau begini terus, cepat atau lambat dia akan dicelakai oleh Reza!Reza menyadari pikirannya,
Melihat ekspresi marah William dan nada bertanya ini, Grace hanya bisa mencibir."Apa salahnya aku membelanya? Bukankah terakhir kali aku sudah memberitahumu kalau kelak aku berencana berempati padanya?"William tersedak karena marah.Dalam panggilan telepon terakhir, Grace bilang dia tidak akan jat
Pertanyaan Ardi nggak masuk akal.Kalau tahu apa masalahnya, untuk apa William bertanya padanya?William berkata dengan kesal, "Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja! Ngapain begitu bertele-tele!?"Ardi menjauhkan telinganya yang hampir tuli. "Kak William, izinkan aku bertanya dulu. Apakah
Ternyata hari ini dia tidak keluar rumah?William sedang berdiri di dekat kompor sederhana dengan pakaian santai. Saat ini bubur di dalam panci listrik mengepul panas dan harum, dia juga mencicipi rasanya dengan sendok di tangannya.Sinar matahari masuk melalui jendela kaca transparan dan menyinari
Grace juga melihat ke arah William.Ada keseriusan dalam ekspresinya dan ada harapan di matanya.William tidak pernah meminta maaf pada Grace dan tidak pernah menunjukkan sikap rendah hati di hadapannya.Entah mengapa Grace tiba-tiba merasa pedih.Grace selalu berpikir dia tidak akan pernah merasaka
Grace bisa melihat apa yang dipikirkan pramugari itu.Sosok William tidak ada tandingannya. Ditambah dengan sikapnya yang suka menyendiri dan sulit untuk didekati, mudah bagi wanita untuk tertarik padanya.Dulu Grace mendengar banyak wanita mendekati William atas nama kerja sama. Dia sangat cemas hi
Grace menatap William dengan bingung. "Mau apa?""Nggak aman bagimu untuk naik mobil sendirian selarut ini."William berkata tanpa memberi ruang untuk menolak, "Sopir sudah menunggu di luar. Ayo jalan bersama."Grace melihat waktu dan berkata, "Ini baru lewat jam delapan, belum terlalu larut dan kea