Bukankah seharusnya saat ini dia berendam di sumber air panas atau minum teh bersama bawahan Perusahaan Sanjaya?Kok dia ada di sini?Sepasang mata gelap William tertuju pada Grace.Potongan baju renang yang ramping membungkus pinggangnya seolah William bisa memegangnya dengan satu tangan dan warna
Yang tidak beres adalah William.Dia benar-benar berubah di suatu tempat dalam situasi publik seperti itu.Pada saat ini bagian itu menyentuh perut Grace dan wajahnya memerah.Mereka berdua berpelukan seperti ini dan banyak sekali orang yang melihat keduanya di kolam, bahkan ada yang mengeluarkan po
"Bukankah ini grup karyawan internal Perusahaan Sanjaya? Kok kamu ada di dalamnya?"Grace menatap Jessy dan bertanya.Jessy mengambil kembali ponselnya tanpa rasa bersalah dan terus menelusuri komentar dengan penuh semangat. "Ini bukan grup kerja. Ini cuma grup kecil yang mereka buat untuk mengeluh.
William menengadahkan kepala dan melirik ke arah Ardi. Dia juga telah berganti pakaian menjadi celana renang dan sekarang dia memakai kacamata hitam begitu tampan hingga membuat banyak gadis diam-diam meliriknya seperti burung merak yang melebarkan ekornya."Sekarang teorinya sudah selesai? Kamu bol
Grace menunduk dan melihat bekas memar ungu tua di pinggang William.Pasti karena terbentur sudut meja saat menggendongnya pergi dari bar.Grace tidak merasakan apa pun saat mendengar Ardi mengatakannya sebelumnya.Sekarang melihat memar di pinggang William yang sangat mencolok di kulit putihnya, bi
"William, Nyonya Grace, Tuan Muda Ardi, kalian semua ada di sini. Apakah kalian keberatan kalau aku duduk di sini?"Grace menatap Bella yang terlihat seperti wanita licik dengan pakaian dan riasan tipis. Raut wajahnya jelas agak lebih cerah dan dia tidak berminat untuk berbicara dengannya.Ardi-lah
"Aku sudah susah payah antre mendapatkan barang itu, kenapa aku harus memberikan padanya?"Kata Jessy sambil pergi membawanya.Grace menghentikannya. "Sudahlah, jangan lakukan hal yang kekanak-kanakan seperti itu.""Kekanak-kanakan? Dia nggak bisa ambil makanannya sendiri. Kenapa harus biarkannya me
Grace melangkah mundur dengan waspada, menatapnya dengan tatapan dingin. "Aku mau makan seperti apa itu bukan urusanmu."Kata-katanya kurang jelas karena Grace sedang makan, hal ini memperlemah sikapnya yang sangat acuh tak acuh.William duduk di hadapannya dengan ekspresi tenang."Ini tempat duduk