"Kalau kamu mau bercerai karena kamu mengira dirimu nggak ada di hatiku, kita bisa kesampingkan perceraian itu dulu dan menghabiskan waktu bersama. Aku akan berusaha memenuhi keinginanmu."Grace tahu mungkin 'berkorban untuk menyelamatkannya' yang membuat William merasa bersalah dan itulah sebabnya
William tidak mengerti mengapa Grace begitu dingin padanya.Jelas sekali Grace memiliki perasaan padanya, tetapi dia menolak untuk mengakhiri dendamnya."Kak William, kakak ipar masih ingin menceraikanmu?"Ardi yang tidak mendapatkan jawabannya bertanya lagi dengan hati-hati.Sebelum mengetuk pintu,
"Kamu tertarik pada temannya yang bernama Jessy, 'kan?"William mencibir. "Dia sudah menikah."Ardi yang terungkap tidak marah, tetapi dia agak frustrasi. "Masih begitu muda, kok sudah begitu ingin menikah?""Nggak termasuk kakak ipar. Kakak ipar menikah karena dia mencintaimu" Ardi menambahkan.Wil
Grace terdiam begitu mendengar perkataan William.Apa yang terluka tadi malam bukanlah pinggang William, melainkan otaknya. Karena itulah dia mencoba mencari-cari kesalahan dengan hal seperti ini.Terlalu malas untuk menjawab pertanyaan membosankannya, Grace masuk ke bangsal.William juga menyadari
Grace: "Maaf, bahuku terluka dan aku harus memulihkan diri, jadi aku nggak bisa keluar."Reza: "Nggak masalah, kamu nggak butuh bahumu untuk makan."Grace: "Harus pergi? Aku merasa sungkan."Reza: "Harus. Kalau nggak jangan salahkan aku karena bersikap kasar."Grace: "..."Reza masih memiliki hati n
Saat kata "suami" yang mendesak dan genit terdengar, William mengira dia telah memutar nomor yang salah.Dia mengangkat ponsel dan memastikan itu adalah Grace.Akan tetapi, akhir-akhir ini Grace bersikap cuek dan tidak peduli padanya. Tiba-tiba menjadi begitu antusias, dia pasti menghadapi masalah y
"Nggak." Grace bahkan tidak mengemudikan mobil.Sekarang Grace juga sangat menghargai hidupnya dan tidak akan mengabaikan nasihat dokter."Itu saja?" Grace bingung.William berkata, "Nenek sudah memberitahumu kalau ayahku akan kembali?"Grace mengangguk. "Sudah. Ada apa, dia kembali hari ini?""Dua
William tidak mengerti mengapa raut wajah Grace tiba-tiba berubah.Melihat matanya yang bulat dengan air mata dan ekspresi dingin, saat ini William tidak bisa menahan amarahnya meskipun dia ingin meredakan hubungan mereka."Grace, apa kamu harus selalu berubah-ubah?"Grace menengadahkan kepala dan m