Grace kembali ke kamar tidur dan William sudah duduk di kursi malasnya seolah sedang menunggunya.Grace mengerutkan keningnya. "Kamu nggak amnesia, 'kan? Sudah kubilang mulai hari ini jangan masuk ke kamarku."William menyilangkan kaki jenjangnya dan berkata dengan nada dingin, "Grace, ayo kita sele
"Kenapa kamu nggak bicara? Kamu merasa sedih karena teringat William mengkhawatirkan wanita lain pada kemarin malam?"Jessy meledek Grace saat melihatnya mengerutkan keningnya.Grace memutar bola matanya pada Jessy. "Apakah menurutmu kejadian yang berhubungan dengan keselamatan akan terjadi tanpa al
"Karena kamu nggak percaya padaku, bagaimana kalau kita bertaruh?" Jessy berkata dengan penuh percaya diri, "Kalian tetap saja nggak akan bercerai besok karena William pasti akan berubah pikiran!""Kenapa aku harus takut? Kamu pasti akan kalah."Setelah itu, Grace tidak membicarakan hal ini dengan J
Rasa yang sedikit sejuk terasa di bibir dengan sedikit aroma air cukur.Grace terkejut dan segera melangkah mundur.Terdapat bekas bibir berwarna merah di wajah William."Grace, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan, memamerkan kemesraan?" tanya Sophia.Memamerkan kemesraan? Omong kosong.Siapa yan
Ferdy juga menyadari ada yang salah dan merebut folder dari tangan Sophia, raut wajahnya langsung menjadi masam dan mengangkat tangannya untuk menampar Grace!Grace tanpa sadar menutup matanya saat merasakan hembusan angin bertiup.Grace tidak merasakan rasa sakit yang dia bayangkan setelah beberapa
Sophia memanggil pelayan untuk menyajikan teh dan juga duduk di kursi."Ada apa, Grace?" Thomas bertanya dengan ramah.Grace merasa sedih saat melihat kakeknya menunjukkan ekspresi memanjakan dan juga tidak berdaya saat setiap kali dia membuat masalah saat masih kecil."Kakek ...." Tenggorokan Grace
William sama sekali tidak menghargainya saat Grace mencintainya dengan sepenuh hati.Sedangkan dia malah menunjukkan keengganannya saat Grace ingin menyerah dan bercerai."Kakek, sedikit rasa peduli ini sama sekali nggak bisa mempertahankan pernikahan kami," kata Grace dengan tegas.Thomas menghela
Grace langsung memutuskan panggilan saat teringat pada kejadian di kantornya pada pagi hari ini.Di sisi lain, ujung telinga Ricky memerah saat mendengar pertanyaan lugas Grace.Ricky berkata dengan panik, "Kakak, aku nggak punya maksud lain. Aku cuma merasa bahwa nggak ada buruknya perempuan mempel