Share

Bulu Babi Paling Bahagia 2

Wija mengangguk.Aku berasa ingin mati. Sementara Cunnul tetap polos dan memilih mengikuti tanpa perlu ada pertanyaan bertubi-tubi. Di ujung pantai aku mencoba meluruskan pembicaraan, “Nul, lo mau gak kalau misalkan ajakin aku ke Bandung?”

“Kenapa tiba-tiba lo mau ikut?”

“Ya, jadi...”

“Lo gak lagi ada nyembunyiin sesuatu, kan?”

“Hah?”

“Ya lo bersikap seolah-olah lo senang banget berpetualang ke sana kemari. Lo bukannya lebih suka di rumah aja, main mobile legend habis live streaming, ngemutin pisang goreng, main-main sama burung Bokap lo yang namanya Hitami itu?”

“Haha,” aku ketawa ngakak sambil berlutut karena pikiran polos Cunnul yang aku kenal ternyata bisa mendadak liar seperti itu.

“Eh-eh Nat, sadar Nat, sadar. KONtrol-KonTROL.”

Selepas berhasil mengontrol tawa, aku akhirnya bertanya hal yang seharusnya aku tanya sejak tadi, “Mungkin gak kalau kita semua berkumpul, Nul?”

“Kita?”tanya Cunnul balik.

“Ya, maksud aku...”

“Kita siapa yang lo maksud?”

Aku mendadak berpikir cepat untuk m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status