Share

* BAB XLIII Kepanikan *

Penulis: @verapus14
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-05 11:28:04

# Sementara di Hotel, Tanggal 01 Januari 2017,

@ Church St, Inverness, United Kingdom, Pukul 21.00 (UTC)

Terlihat sedikit kekacauan di ruangan itu. Tamu-tamu dari Asia itu berjalan kesana kemari tanpa henti. Sibuk menelepon rekan-rekannya. Berlalu lalang menghampiri meja resepsionis guna menanyakan kabar dari salah satu rekannya yang belum juga kembali semenjak sore tadi.

Mereka semua kalang kabut mencari keberadaan rekan kerjanya itu. Bahkan handphone rekannya juga tidak aktif sejak sore hari.

Entah bagaimana keadaannya.

Saat semua orang sibuk berjalan kesana kemari, terdapat tiga Pria tampan yang saat ini masih terduduk diam tanpa berniat bersuara sedikitpun.

Mereka melamun.

Mencoba menelaah yang kini terjadi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLIV Feel Remorse *

    # Kamar Hotel Zhafar, Pukul 01.30 (UTC) pagi. Terlihat seorang Pria sedang duduk tenang di tempat tidurnya. Melamun lebih tepatnya. Pria itu sebelumnya melepas jasnya dan menyisakan kemeja putihnya. Belum ingin melanjutkan tidurnya lagi. Padahal sudah dini hari. Ia terdiam dan melamun. Memikirkan semuanya dari masa lalunya hingga sekarang. Apa ada yang salah dengan dirinya? Zhafar, Pria itu merasa bingung dan hampa sekarang. Ia meraih handphone di meja nakas samping tempat tidurnya. Ia membuka-buka galerinya dan menampakkan sebuah foto seorang gadis manis yang sedang berpose dengan anggunnya. Pose manis Erina terlihat bercahaya dan bersinar apalagi saat senyum indah itu merekah, dunianya seakan runtuh. Tidak terasa bibir Zhafar tersenyum tipis. Namun Zhafar mendadak menjadi paranoid dan takut tatkala sebuah kejadian yang bahkan bisa sedikit merubah kepribadian gadis manis itu. Ia masih belum sanggu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLV Detected *

    # Tanggal 02 Januari 2017, Pukul 06.00 (UTC), @ Villa at Mercusuar Neist Point, Isle of Skye Suasana pagi hari begitu cerah. Kicauan burung-burung tampak begitu nyaring di pendengaran gadis manis yang masih berdamai dengan selimut tebalnya. Yaa, benar. Gadis manis itu sedang bergelung di bawah selimut tebalnya karena udara yang begitu dingin sekali. Bahkan selimut satu pun tidak cukup baginya. Namun saat ini di pagi hari, udara menjadi sedikit hangat. Apalagi sinar matahari mulai memasuki melalui celah-celah jendela villa ini. Erina Eshal Mislav, gadis yang keberadaannya masih di pertanyakan oleh semua rekan-rekannya bahkan mungkin oleh penduduk Kota Edinburgh. Ya, bagaimana tidak dikawatirkan, gadis ini menghilang tanpa ada rekannya yang mengetahui sedikitpun informasi terkait keberadaan gadis ini. Sekalinya Erina tidak ada kabar, kacau semua seluruh rekan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLVI Unexpected Meeting *

    Arthur mengetikkan sesuatu dalam mode pesan dalam GPS gadis itu yang ternyata tanpa disadari juga oleh gadis itu. ''Location detected'' ''Message successful'' ''Yes!!! Ternyata lumayan deket dari sini, hmm. Kau dalam genggamanku sekarang, Erina! Harus Kau tahu, Erina, sejauh apapun Kau menghilang, Aku tetap akan bisa menemukanmu! He... tunggu Aku, Erina!'' Arthur tersenyum senang dan bahagia saat ia bisa melacak lokasi gadis yang sangat dicintainya itu. Ia bergegas, mematikan semua peralatan canggihnya dan memasukkan ke dalam tas ranselnya. Ia membersihkan diri, sarapan dan lain-lain. Setelah selesai semua, ia keluar dari hotel. Tidak lupa ia memakai mantel tebal yang tahan air, syal dan sarung tangan. Ia bergegas menuju Pusat Kota yaitu terminal bus Inverness, Farraline Park. Di dalam bus, Arthur nampak sedikit gelisah. Bagaimana tidak, Pria tampan ini menjadi semakin gugup dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLVII Give Me A Reason! *

    Erina menunduk malu. Ia semakin merasa tidak pantas di sisi Pria sempurna ini. Arthur, ia beralih menuju kursi penumpang dan meletakkan dua cup kopi yang sudah dibelinya tadi di kabin khusus tempat minuman. Pergerakan itu hanya diamati dalam diam oleh Erina. '' … '' Erina hanya berdiri dalam diam tidak tahu harus menjawabnya seperti apa dan tidak menjawab semua pertanyaan Arthur. Ia menunduk dan hanya mengamati sepasang sepatunya yang berubah lusuh. Ia hanya memainkan jari jemarinya sebagai tanda kalau ia sedang cemas dan takut. Hal itu pun juga di sadari sepenuhnya oleh Arthur. Pria tampan ini menyadari kalau Erina masih bimbang dan takut untuk bertemu dengannya. ''Hahh, baiklah, Erina. Maafkan, Aku! Aku menyesal mengatakan hal itu kemarin. Aku hanya tidak menyangka semua hal itu terjadi di depanku begitu cepat. Aku hanya ingin penjelasan darimu, Erina. Bisakah Aku meng…'' Arthur mengatakan semua yang menjadi beban fikirannya terhadap Erina,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLVIII Arti dirimu *

    Mereka berdua masuk ke dalam Cottages dan melihat-lihat isi ruangan. Benar-benar masih mempertahankan karakter aslinya, dinding dan langit-langitnya masih berlapis kayu. Mereka melepas mantel, syal dan sarung tangan. Erina masuk ke kamar untuk berganti pakaian yang lebih tipis karena udara sedikit panas dan juga mungkin di dekat pantai. Setelah beberapa menit, Erina kembali ke ruang tamu mengenakan dress selutut motif bunga dengan bentuk kerah berkerut belahan rendah dan memperlihatkan indahnya pundak dan lekuk tubuh Erina. Sedangkan Arthur mengganti pakaiannya dengan T-shirt hitam ketat yang memperlihatkan bentuk dada bidangnya. Ia juga memakai headset dan memegang handphonenya sepertinya telah selesai menghubungi seseorang. Benar-benar sempurna mereka berdua. Seperti pasangan yang sedang honeymoon. Ck... ck… ck… Mereka menuju ke belakang Cottages dan mendapati taman tertutup d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XLIX Sebuah Pesan *

    # Kamar Cottages Seorang gadis cantik sedang duduk di sofa kamar dengan sedikit gelisah. Ia meremas dressnya dengan kuat. Ia bimbang galau karena ia belum siap sebenarnya untuk bertemu dengan Arthur namun secara tidak terduga Pria itu muncul di hadapannya. Memporakporandakan pertahanannya sekarang. Erina, gadis cantik itu beranjak dari duduknya dan berdiri memandangi pemandangan pantai di depannya lewat jendela besar di kamarnya. ''Hahh, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku bingung,'' Erina bermonolog dengan tatapan kosong. Ia mengamati pemandangan yang sangat Indah di luar sana, ingin rasanya ia menikmati indahnya pantai itu. Tapi ia coba tahan. Drrt… Drrt… Drrt… Sebuah pesan masuk di handphone Erina. Gadis cantik itu membuka pesan yang ternyata dari Arthur, Pria yang sedari tadi ia fikirkan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB L Penjelasanmu *

    Pria itu sepertinya juga tidak berniat mengembalikan handphone gadis itu. Ia ingin tahu saja seberapa dalam hubungan Erina dengan rivalnya. Namun tidak disangka ia mendapat perlakuan seperti itu yang membuatnya semakin kesal. Apalagi sikap dari Erina semakin memperkuat dugaannya bahwa Erina juga mempunyai perasaan khusus pada rivalnya. Hal ini membuatnya tidak tinggal diam. Arthur bergerak menjauhi Erina dan berupaya menghalau tangan mungil gadisnya yang hendak merebut kembali handphonenya itu. ''Stop, Erina! Hentikan! Aku hanya ingin melihat-lihat saja,'' ''Melihat-lihat katamu? Untuk apa, ha?? Kau curiga? Wae??'' Erina semakin emosi saat Arthur hanya menanggapinya dengan santai. ''Sebentar, saja, ne. Sebentar,'' Benar-benar Arthur mampu membuat seseorang naik darah akibat ulahnya. ''Hahhh! ARTHUR ERYK SHAQUILE! Cepat kembalikan atau Aku akan teriak!'' Erina mengancam Arthur dan itu mampu mengalihkan perhatian Arthur seketika. Bagaima

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LI Your Reason*

    Erina hanya diam.'' … '''' … '' Masih saling pandang hingga 5 menit lamanya dan Erina berhasil menguasai keadaan. Ia memberanikan diri untuk bertanya pada Arthur.''Apa pada semua wanita Kau seperti ini, ha? Apa Kau memperlakukan semua wanita juga seperti ini? Mengancam lalu Kau berbuat sesuatu semaumu? Apa ka…'' Belum sempat Erina menyelesaikan perkataannya, bibirnya sudah lebih dulu dikunci kembali oleh bibir Arthur.Arthur terpancing emosinya saat kata-kata dari Erina menyinggung perasaannya.Arthur kesal karena seakan-akan Erina menganggap bahwa Arthur adalah Pria brengsek. Ia bahkan tidak mengerti kenapa gadis ini bisa berfikiran sampai sejauh ini.Apa yang sebenarnya terjadi saat ia tidak berada disisi gadis ini? Pertanyaan itu berputar dikepala Arthur.Arthur semakin agresif, emosi dan bertindak diluar akal sehatnya yang membuat Erina kewalahan. Bahkan tangan kekarnya juga tidak tinggal diam. Tangannya me

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09

Bab terbaru

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLX Janji Suci Arthur Eryk Shaquile dengan Erina Eshal Mislav *

    #Flashback End # 1 Tahun kemudian @ Ruang Presdirut, PT Deluxe Tower, Lantai 10, Jumat, Tanggal 05 Januari 2018, Pukul 11.00 KST ‘’Oppa!! Zhafar Oppa!!! Yakh!!!’’ Seruan seseorang berhasil membuat Zhafar terkesiap. Ia menatapi seseorang itu yang menatapinya dengan pandangan keheranan. ‘’Hahh!!! Erina! Arthur! Astaga! Aku melamun! Jinjja!’’ Ucap Zhafar akhirnya dan mengusap wajahnya kasar. Ia menerawang jauh ke depan tentang semuanya. ‘’Kau melamun ternyata! Astaga! Zhaff, aku minta bantuanmu untuk menyebar undangan pernikahan kita, ya??’’ Permintaan dari Arthur begitu mengagetkan Zhafar. ‘’Akh! O-oke! Siap! Aku akan bantu kalian! He . . . He . . . ‘’ Jawab Zhafar sedikit gugup seraya memeluk Arthur bahagia. ‘’He . . . He . . . Terima kasih, Kawan! Ku harap kau segera menyusul, ya!’’ Ucap Arthur penuh ketulusan dan diamini oleh Zhafar dan Erina. Mereka bertiga berbincang lama sambil sesekali bernostalgia. Mereka Nampak sangat bahagia sekali bahwa persahabatan mereka masih terja

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIX Kehilangan Malaikat Kecil *

    # Tiga hari berlalu, Seorang gadis cantik membuka matanya perlahan. Ia mengerjap matanya perlahan untuk menyesuaikan keadaan di sekitarnya. Ia mendapati ruangan putih bersih yang lumayan luas. Ia terheran-heran. Saat sedang mengamati keadaan di sekitarnya, sebuah sapaan berat mengusik pendengarannya. ‘’Sudah siuman? Syukurlah,’’ Sapaan lembut seorang Pria begitu hangat hingga membuat seorang gadis cantik ini mengalihkan perhatiannya. ‘’Zhafar Oppa? Aku dimana??’’ Tanya gadis cantik ini dengan keheranan. ‘’Kau di rumah sakit. Sudah tiga hari kamu dirawat di sini, Erina!’’ Jawab Zhafar tenang seraya mengupas apel untuk Erina. Ia tersenyum hangat pada Erina. ‘’Hahh?? Aku di rumah sakit? Kenapa?’’ Erina begitu terkejut saat mendapati kenyataan bahwa dirinya dirawat di rumah sakit. ‘’Iya, kau luka parah. Ehm . . . ‘’ Zhafar menggantung kalimatnya. Ia ragu harus memberitahu apa tidak perihal lukanya tersebut. ‘’Oppa!!! Oppa kenapa? Cerita padaku? Aku sakit apa??’’ Erina sedikit memak

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVIII Kejadian Fatal *

    ‘’Eungghh!!! Sa-sakiitt, Oppaaah!! Argh!! Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Teriak Erina tertahan saat Javier memasukkan sesuatu ke dalam tubuh Erina dan mengunci bibir Erina. Erina hilang akal! Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Ia lelah dan tidak berdaya. Ia merasa akan mencapai kenikmatan tersebut disertai dengan perlakuan Javier padanya yang semakin menggila. Hingga akhirnya . . . ‘’Eunggghhh . . . Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Seru keduanya saat keluar bersamaan. Javier menciumi lembut kening Erina dan memeluk erat gadis itu. Sementara Erina terlelap seketika. Javier manatapi Erina dengan penuh kasih. Ia begitu memuja gadis ini. Ia memakaikan pakaian Erina dengan lembut dan menyelimutinya sebelum pergi meninggalkan Erina seorang diri. ‘’Bye, Erina!!! Terima kasih!’’ Ucap Javier seakan mengucapkan salam perpisahan. Sungguh kejam sekali!!! £♥¥€ @ Ruang CTO, Lantai 08, Senin, 06 Maret 2017, Pukul 13.00 KST ‘’Huek!! Huek!! Arghh!! Ahh, aku

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVII Malam Panas dengan Javier *

    Erina menebak siapa gerangan tamu ini dan seketika terkejut mengetahui siapa tamu tersebut. Ia menahan nafasnya sejenak tatkala tamu tersebut membalikkan badannya menghadap dirinya. ‘’Akkh!!!’’ Ucap Erina tertahan saat mendapi tamu yang sangat dihindarinya. ‘’Halo! Selamat Malam, Erina!’’ Deep voicenya begitu mengusik pendengaran Erina dan mampu membuat Erina sedikit menjauh. ‘’Akh! Ya, selamat malam. Ehm, A-ada perlu apakah?’’ Tanya Erina dengan sopan dan pelan seraya menghindari tatapan mata dengan tamu tersebut. ‘’Hem, tidak! Ini! Aku hanya ingin memberikan ini,’’ Tamu tersebut tiba-tiba menyerahkan sebuah kado besar kepada Erina. Erina terkejut dengan semua sikap tamu tersebut yang memberikannya kado. Seketika itu juga ia terpana bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya dan tamu tersebut pun masih mengingatnya. Ia menutup mulutnya seketika seakan tidak mempercayai fakta yang ada. ‘’Aku dengar kamu cuti kemarin, makanya sekalian aku ingin menjengukmu. Aku fikir kau sedang sa

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVI Tamu tidak Diundang *

    BUG!!! Terdengar pukulan lumayan keras yang dilayangkan oleh Javier kepada Zhafar. Pria tampan ini ternyata juga tidak siap akan pembalasan dari Javier. Ia terhuyung ke belakang seraya memegangi pipi kanannya. ‘’Cih! Sial!’’ Umpat Zhafar kesal karena pukulan Javier. Ia menyeka darah di sudut pipi kanannya dengan ibu jarinya. Ia juga menatapi Javier dengan tatapan kebencian. Javier dan Zhafar sama-sama bangkit dari posisinya. Mereka berdua siap-siap akan melakukan pembalasan dengan sengit. Akan tetapi belum sempat terjadi, seseorang memergoki keduanya hingga berteriak histeris. ‘’KYAAAA!!! Kalian!!! Ada apa ini?’’ Teriak Eritha, seseorang itu dan segera berlari ke arah kedua Pria tersebut. Posisi Eritha berada di tengah di antara kedua Pria tampan tersebut dan memandangi keduanya secara bergantian. ‘’Yakh!!! Kalian kenapa, ha??? Kenapa berkelahi?? Ada apa??’’ Tanya Eritha sedikit emosi karena kelakuan kedua Pria tersebut. ‘’ . . . ‘’ ‘’ . . . ‘’ Mereka berdua sama-sama terdia

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLV Erina Hamil *

    ‘’Nona Erina hamil!’’ Ucap Dokter ini pelan seraya tersenyum hangat kepada Zhafar dan Eritha. Bagaikan petir di siang bolong, kalimat sederhana dari Dokter Perusahaan mampu membuat Zhafar terkejut. Zhafar hanya bergeming saja. Ia menatapi surat hasil pemeriksaan dengan nanar dan tangannya bergetar. Ia menerka-nerka bagaimana bisa Erina hamil? Erina hamil? Sejak kapan? Dengan Arthurkah? Apakah Arthur sudah mengetahuinya? Bagaimana kalau ternyata Arthur juga tidak mengetahuinya? Bagaimana dengan keluarganya Arthur yang berada di sana? Astaga! Pertanyaan itu semua memenuhi seluruh fikiran dan hati Zhafar. Pria tampan ini masih meresapi dan memahami situasi yang pelik ini. Ia menggeleng pelan seakan tidak mempercayai semuanya. Ia meremas surat itu dengan tangan yang bergetar. Hal ini disadari oleh kedua wanita yang berada di depannya dengan perasaan iba. ‘’Hahhh . . . Astaga!!! Erina . . . ‘’ Hanya itu kata-kata yang berhasil keluar dari mulut Zhafar. Ia bersandar pada kursi da

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIV Erina pingsan *

    GREP!!! Zhafar, Pria tampan inilah yang dengan sigap menangkap tubuh Erina yang kondisinya memang sedang tidak sehat. Ia lantas mendekap erat Erina dan segera memeriksa kening gadis ini. Alangkah terkejutnya saat Zhafar memeriksa keadaan Erina yang memang benar-benar sakit, badannya demam tinggi. Zhafar segera mengangkat tubuh Erina, menggendong gadis ini ala bridal style dan berjalan keluar meninggalkan ruangan meeting untuk menuju Ruang Kesehatan. Sebelum meninggalkan ruangan, Zhafar meminta ijin untuk pamit sebentar dan meminta Eritha menemaninya. “Ehm, Maaf, saudara-saudara sekalian! Kejadian tidak terduga terjadi dan Saya meminta ijin untuk membawa rekan kerja kita, Erina untuk ke Ruang Kesehatan. Mohon tunggu sebentar! Eritha, tolong temani Saya! Saya akan segera kembali. Selamat Pagi! Terima kasih!” Ucapan tegas dan tenang Zhafar disambut oleh para tamu dengan sedikti was-was. Mereka semua khawatir dengan kondisi Erina. Zhafar dan Eritha membungkuk hormat tanda mereka undu

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIII CTO Baru *

    SRET!!! “Selamat Pagi!!! Eh, sudah ada kalian?? Halo!” Sapa Kai dengan lantang dan sedikit kikuk saat mendapati bahwa Erina sedang bersama dengan mantan kekasih gadis itu. “Ne, selamat Pagi semuanya!” Ucap Javier tenang dan kembali fokus pada pekerjaannya. Semua undangan duduk di kursi masing-masing dan bersiap dengan meeting hari ini. Mereka bercakap-cakap dan bersenda gurau. Dari sekian banyak orang di ruangan meeting ini hanya satu orang yang terlihat acuh dan diam saja. Keadaan orang tersebut disadari oleh sahabatnya dan berusaha berbicara dengannya. “Erina?? Kau kenapa?” Tanya Eritha, sahabat Erina yang sungguh khawatir dengan keadaan sahabatnya ini. Orang yang dipanggil namanya pun hanya menoleh sekilas dan tersenyum pucat pada Eritha. Hal ini langsung mendapat reaksi kekhawatiran. “Erina!!! Kau sakit? Kau pucat sekali! Astaga!” Ucapan Eritha berhasil mengusik seluruh pendengaran tamu yang hadir. Begitupun dengan Zhafar. Pria ini seketika memperhatikan Erina dari tempat

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLII Tekad bulat Javier Raditya Rhys *

    Erina menyerah! “Erina, maaf! Aku hanya ingin memelukmu saja. Hanya itu. Aku hanya ingin melepaskan semua kerinduanku padamu setelah sekian lamanya. Maafkan aku!!!” Jelas seseorang itu dengan lembut seraya melepaskan Erina dan bergerak menjauhi Erina satu langkah. “ . . . ” Erina tidak sanggup mengatakan apapun dan hanya bisa diam saja mencoba memahami situasinya. Ia menyeka air matanya yang tadi hampir saja terjatuh tatkala seseorang itu memeluknya erat. “Aku tahu aku salah, tapi aku hanya ingin memelukmu saja saat ini. Aku tahu kamu sudah tidak ingin melihatku lagi, tapi ijinkan aku berada di sisimu saat proyek ini berlangsung dan selebihnya terserah dirimu, Erina. Maaf,” Ucap seseorang itu jujur dan masih menatapi Erina dengan penuh perhatian. “Ehm . . . A-aku. Aku . . . Ehm, maybe, sulit bagiku menerima semua keadaan ini di hidupku dengan tiba-tiba. Takdir yang mempertemukan kita kembali di sini. Mempertemukan kita semua dalam sebuah ikatan benang merah yang kita tidak tahu ap

DMCA.com Protection Status