Share

* BAB LXXXII Kerisauan Hati *

Penulis: @verapus14
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-02 16:59:54

Pintu itu terkunci.

“Yakh! SIAL! Hahh!” Umpatan Erina keluar begitu saja. Ia hanya tidak ingin menambah masalah.

TAP!

Seseorang berdiri di belakang Erina.

“Kenapa? Aku ‘kan sudah katakan, jangan pergi! Tapi Kau tidak mendengarku sama sekali. Dasar!” Ucap Arthur sedikit kesal pada gadisnya.

“Hahh! Apalagi?” Erina sedikit meninggikan suaranya.

“Jangan galak begitu!” Balas Arthur cepat dan Erina hanya menatapinya dalam diam.

“ … ” Erina masih sedikit kesal dengan Arthur. Ia juga enggan menjawab pernyataan dari Arthur.

“Kau kenapa?? Sepertinya Kau sedang kesal. Ada apa?” Arthur mendekati Erina dan masih menatapnya.

“Tidak apa,” Jawab Erina singkat.

Entah kenapa dengan Erina. Ia merasa sikapnya ini keterlaluan dengan Arthur.

Pria ini tidak salah apa-apa, tapi Erina hanya kesal saja.

Molla, mungkin Erina sedang lelah.

“Aku lihat tidak seperti itu, Erina,” Art

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXIII Semakin Risau *

    @ Rooftop PT Deluxe Tower BRAK!!! Terdengar benturan kecil di pintu ini tapi itu lumayan sakit jika tubuh membentur pintu besi ini. "Akh, appoo ... hish," Eritha kembali meringis kesakitan dan ini kedua kalinya punggungnya membentur sesuatu yang keras hingga membuat dirinya kehilangan keseimbangannya. Ia tertunduk lesu, seperti menahan air matanya agar tidak menangis terlebih di depan Pria seperti Zhafar. Yang kedua ini sungguh lumayan menyakitkan. "Ah, Mian," Hanya itu yang terucap dari bibir Zhafar. Ia sama sekali tidak menyangka akan seperti ini. "APA MAUMU??!" Sentak Eritha marah pada Zhafar. Ia menatap Zhafar marah dan terlihat air mata menggenang di kedua matanya. Zhafar melihat semuanya itu. Ia tertegun. Bagaimana bisa? Eritha, gadis manis ini menangis antara menahan sakit dan menahan amarahnya. Ia rupanya sudah tidak peduli lagi jikalau Pria di depannya ini akan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXIV Rencana Alisha Katherine Rhys *

    Seseorang itu bersandar di dinding rooftop ini. "Kau kenapa? Sepertinya sedang kesal?" Tanya seseorang itu sambil mendekati Zhafar sementara Zhafar sendiri beralih menatapi seseorang itu yang bergerak mendekatinya. "Hah! Cih, Kau!" Ucap Zhafar sinis dan memalingkan mukanya. Sadar bahwa Zhafar masih enggan untuk diajak bicara, namun sebisa mungkin seseorang itu akan katakan. "Hahh, lucu sekali! Baru kali ini Aku melihat seorang Zhafar Basrian Rafael seperti sedang menerima kekalahan. Tidak pernah kuduga sama sekali … " Seseorang itu berdiri di samping Zhafar dan mengatakan sesuatu hal yang membangkitkan amarah Zhafar lagi. Bahkan sikapnya tidak terduga. Zhafar menarik kuat kerah kemeja seseorang di depannya ini serta tatapan tajamnya pada seseorang itu dan memberinya sebuah peringatan. "Yakh!! Diamlah! Jangan ikut campur urusanku!" Ucap Zhafar tegas hingga mampu membuat lawan bicaranya terdiam lama. Mereka berdua saling

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXV VVIP Horor *

    @ Parkiran Mobil PT Deluxe Tower Seorang Pria tampan sedang berada di dalam mobilnya. Ia terlihat menunggu seseorang. Sudah lebih dari 15 menit ia menunggu seseorang itu namun belum datang juga. Ia merasa bosan. Pria itu mengambil handphonenya, menyalakan musik yang tersambung di audio mobilnya. Ia memilih musik yang menentramkan hati dan fikirannya. Ia mulai terhanyut suasana sendu. Ia lantas memejamkan kedua matanya sejenak. Arthur, Pria ini tidak sadar bahwa orang yang ditunggunya sudah berdiri di samping mobilnya. Mengetuk kaca jendela. Tuk!! Tuk!! “ARTHUR!” Suara itu cukup mengagetkan Arthur dari tidur sorenya. Ia tidak sadar bahwa ternyata ia tertidur. Ia membuka kedua matanya, menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang gadis menunggunya di luar. Entah karena lelah atau ia masih belum sepenuhnya tersadar, ia hanya duduk terdiam di k

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-04
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXVI Javier Raditya Rhys *

    “KYAAA!” Teriakan Erina mengagetkan Arthur dan pengunjung yang berada di sana.Arthur juga terkejut dengan teriakan tiba-tiba dari Erina. Ia menoleh ke samping kanan dan kiri, menunduk hormat dan meminta maaf karena menimbulkan sedikit kegaduhan.“Erina, Kau kenapa? Aish, jinjja!” Arthur sedikit khawatir bahwa gadisnya ketakutan.“Aniya, Oppa. Tidak apa-apa. Ehm … lantas si Kai gimana?” Erina berusaha menetralkan degupan jantungnya dan ia masih penasaran.“Ya, dia sekarang tidak pernah lembur. Makanya jam 4 sore kebanyakan sudah sepi lantai atas itu,” Jelas Arthur sambil mengaduk minuman milkshakenya.“Ehm, kok menakutkan, ya gedung kita? Ahh, jinjja! Bagaimana ini? Oppa, jangan pernah menyuruhku untuk lembur, Oke! Kalau harus lembur, Kau harus di sampingku!” Erina sedikit mengancam kekasihnya namun dibalas usil oleh Arthur.“Woahh, jinjja? Kau memberiku akses bebas mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-04
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXVII Syok *

    PIP!Javier Raditya mengamati layar handphonenya cukup lama dan akhirnya ia menghembuskan nafasnya kasar. Ia membanting handphonenya begitu saja di meja depannya. Ia menunduk memegangi kepalanya dan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya yang ia letakkan di kedua lututnya. Ia menunduk semakin dalam, meredam semua emosinya.TOK!!! TOK!!! TOK!!!''Shitsureishimas!, 失礼します!(Permisi!)’’ Ucap Jang Hyesun, sekretarisnya memasuki ruangannya sambil membawa segelas air putih hangat pesanan BigBossnya.''Hai, dozo! はい、どうぞ ! (Ya, silahkan!)’’ Javier Raditya menanggapi sekretarisnya dengan lemah. Ia menoleh menatap sekretarisnya dan menyuruh membawa pesanannya untuk diletakkan pada meja di depannya.Setelah itu, sekretarisnya menunduk hormat dan segera berlalu dari hadapan BigBossnya meniggalkan Javier Raditya seorang diri.Benar, Pria ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXVIII Situasi yang Sulit *

    TING!Pintu lift terbuka dan sampailah Gadis manis ini di gedung VVIP ini. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri lobby ini, tidak ada seorang pun di sini. Dan juga lampu di lobby terlihat temaram semakin menambah kesan horor.Walaupun gedung ini sudah direnovasi menjadi kekinian namun ada sisi di setiap sudutnya yang masih mempertahankan bentuk aslinya, yaitu bentuk zaman Abad Pertengahan yang semakin menambah kesan antic sekaligus horor. Ia semakin waspada di lobby ini.“Hiii … jinjja!!!” Teriak gadis ini saat merasakan bulu kuduknya merinding dan ia secepat kilat menuju suatu ruangan.“Hahh … hahh … hahh … Astaga! Kenapa Aku merinding? Sumpah, Lobby ini menakutkan, sungguh! Betah sekali orang-orang yang di balik setiap ruangan kerja ini. Kalau Aku tidak mau! Jinjja!”Gadis ini merutuki sesuatu dan ia berusaha menormalkan degupan jantungnya.Gadis ini berdiri tegak. Menat

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB LXXXIX Skinship tidak terduga *

    Sungguh! Tidak! Apa yang dia lakukan?! Astaga! “Dia membekapku??! Dan kenapa Aku hanya diam saja? Kenapa juga duduk di pangkuanku??! Astaga! Sial!!! Kenapa jadi begini? Dan posisinya … posisinya sangatlah dekat sekali denganku. Astaga! Tubuhnya berada di atas pangkuanku! Mimpi apa Aku? Ya Tuhan, maafkan Aku!” Zhafar seolah pasrah saja akan keadaan. Sungguh Zhafar bukan apa-apa. Ia hanya lelah saja, akibat pekerjaan, fikirannya, perasaannya dan juga mentalnya yang saat ini sedang diuji. Debaran jantung Zhafar semakin keras dan ia tidak berhenti untuk selalu berdoa mencoba menguatkan imannya. Saat Zhafar ingin bersuara, ia dihentikan oleh suara seseorang. “Ssttt!!! Tolong diam sebentar saja, ne” Suaranya sangat lirih sekali dan mungkin hanya Zhafar saja yang mendengarnya. Tidak, suara itu dekat dengan telinganya. “Hah!! Eritha! Jinjja!! Apa lagi ini?”Zhafar sulit mempercayai semua

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB XC KAU! *

    Hal ini sontak membuat mereka berdua terutama Zhafar mengeram tertahan. “Ahh!! Astaga! Ya Tuhan! Cobaan apa lagi ini?? Please! Saya tidak kuat kalau lama-lama harus seperti ini! Kuatkan Saya, kumohon!” Ucap Zhafar sembari menahan semuanya dan menengadahkan kepalanya. “Akh, astaga! Aduh bagaimana ini? Maaf, Aku tidak sengaja, jinjja! Bagaimana kalau dia menahan marah? Ukhh, Kau bodoh, Eritha-a!” Rutuk Eritha lirih yang kesal pada dirinya sendiri, bisa-bisanya melakukan kebodohan kepada Bossnya sendiri. Jinjja! Saat Eritha mengucapkan kata-katanya, Zhafar hanya menunduk menatap Eritha dan mencoba menenangkan semuanya. “Astaga! Ada apa lagi di sini? Astaga! Ada apa dengan gedung ini? Kumohon, Ya Tuhan, selamatkanlah kami berdua. Lindungilah kami dari hal-hal yang berniat mencelakai kami. Aamiin!” Zhafar berdoa dalam lirihnya ucapannya dan mampu didengar oleh Eritha dan itu mampu membuat hati Eritha menghangat seketik

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08

Bab terbaru

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLX Janji Suci Arthur Eryk Shaquile dengan Erina Eshal Mislav *

    #Flashback End # 1 Tahun kemudian @ Ruang Presdirut, PT Deluxe Tower, Lantai 10, Jumat, Tanggal 05 Januari 2018, Pukul 11.00 KST ‘’Oppa!! Zhafar Oppa!!! Yakh!!!’’ Seruan seseorang berhasil membuat Zhafar terkesiap. Ia menatapi seseorang itu yang menatapinya dengan pandangan keheranan. ‘’Hahh!!! Erina! Arthur! Astaga! Aku melamun! Jinjja!’’ Ucap Zhafar akhirnya dan mengusap wajahnya kasar. Ia menerawang jauh ke depan tentang semuanya. ‘’Kau melamun ternyata! Astaga! Zhaff, aku minta bantuanmu untuk menyebar undangan pernikahan kita, ya??’’ Permintaan dari Arthur begitu mengagetkan Zhafar. ‘’Akh! O-oke! Siap! Aku akan bantu kalian! He . . . He . . . ‘’ Jawab Zhafar sedikit gugup seraya memeluk Arthur bahagia. ‘’He . . . He . . . Terima kasih, Kawan! Ku harap kau segera menyusul, ya!’’ Ucap Arthur penuh ketulusan dan diamini oleh Zhafar dan Erina. Mereka bertiga berbincang lama sambil sesekali bernostalgia. Mereka Nampak sangat bahagia sekali bahwa persahabatan mereka masih terja

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIX Kehilangan Malaikat Kecil *

    # Tiga hari berlalu, Seorang gadis cantik membuka matanya perlahan. Ia mengerjap matanya perlahan untuk menyesuaikan keadaan di sekitarnya. Ia mendapati ruangan putih bersih yang lumayan luas. Ia terheran-heran. Saat sedang mengamati keadaan di sekitarnya, sebuah sapaan berat mengusik pendengarannya. ‘’Sudah siuman? Syukurlah,’’ Sapaan lembut seorang Pria begitu hangat hingga membuat seorang gadis cantik ini mengalihkan perhatiannya. ‘’Zhafar Oppa? Aku dimana??’’ Tanya gadis cantik ini dengan keheranan. ‘’Kau di rumah sakit. Sudah tiga hari kamu dirawat di sini, Erina!’’ Jawab Zhafar tenang seraya mengupas apel untuk Erina. Ia tersenyum hangat pada Erina. ‘’Hahh?? Aku di rumah sakit? Kenapa?’’ Erina begitu terkejut saat mendapati kenyataan bahwa dirinya dirawat di rumah sakit. ‘’Iya, kau luka parah. Ehm . . . ‘’ Zhafar menggantung kalimatnya. Ia ragu harus memberitahu apa tidak perihal lukanya tersebut. ‘’Oppa!!! Oppa kenapa? Cerita padaku? Aku sakit apa??’’ Erina sedikit memak

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVIII Kejadian Fatal *

    ‘’Eungghh!!! Sa-sakiitt, Oppaaah!! Argh!! Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Teriak Erina tertahan saat Javier memasukkan sesuatu ke dalam tubuh Erina dan mengunci bibir Erina. Erina hilang akal! Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Ia lelah dan tidak berdaya. Ia merasa akan mencapai kenikmatan tersebut disertai dengan perlakuan Javier padanya yang semakin menggila. Hingga akhirnya . . . ‘’Eunggghhh . . . Hahh . . . Hahh . . . ‘’ Seru keduanya saat keluar bersamaan. Javier menciumi lembut kening Erina dan memeluk erat gadis itu. Sementara Erina terlelap seketika. Javier manatapi Erina dengan penuh kasih. Ia begitu memuja gadis ini. Ia memakaikan pakaian Erina dengan lembut dan menyelimutinya sebelum pergi meninggalkan Erina seorang diri. ‘’Bye, Erina!!! Terima kasih!’’ Ucap Javier seakan mengucapkan salam perpisahan. Sungguh kejam sekali!!! £♥¥€ @ Ruang CTO, Lantai 08, Senin, 06 Maret 2017, Pukul 13.00 KST ‘’Huek!! Huek!! Arghh!! Ahh, aku

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVII Malam Panas dengan Javier *

    Erina menebak siapa gerangan tamu ini dan seketika terkejut mengetahui siapa tamu tersebut. Ia menahan nafasnya sejenak tatkala tamu tersebut membalikkan badannya menghadap dirinya. ‘’Akkh!!!’’ Ucap Erina tertahan saat mendapi tamu yang sangat dihindarinya. ‘’Halo! Selamat Malam, Erina!’’ Deep voicenya begitu mengusik pendengaran Erina dan mampu membuat Erina sedikit menjauh. ‘’Akh! Ya, selamat malam. Ehm, A-ada perlu apakah?’’ Tanya Erina dengan sopan dan pelan seraya menghindari tatapan mata dengan tamu tersebut. ‘’Hem, tidak! Ini! Aku hanya ingin memberikan ini,’’ Tamu tersebut tiba-tiba menyerahkan sebuah kado besar kepada Erina. Erina terkejut dengan semua sikap tamu tersebut yang memberikannya kado. Seketika itu juga ia terpana bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya dan tamu tersebut pun masih mengingatnya. Ia menutup mulutnya seketika seakan tidak mempercayai fakta yang ada. ‘’Aku dengar kamu cuti kemarin, makanya sekalian aku ingin menjengukmu. Aku fikir kau sedang sa

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLVI Tamu tidak Diundang *

    BUG!!! Terdengar pukulan lumayan keras yang dilayangkan oleh Javier kepada Zhafar. Pria tampan ini ternyata juga tidak siap akan pembalasan dari Javier. Ia terhuyung ke belakang seraya memegangi pipi kanannya. ‘’Cih! Sial!’’ Umpat Zhafar kesal karena pukulan Javier. Ia menyeka darah di sudut pipi kanannya dengan ibu jarinya. Ia juga menatapi Javier dengan tatapan kebencian. Javier dan Zhafar sama-sama bangkit dari posisinya. Mereka berdua siap-siap akan melakukan pembalasan dengan sengit. Akan tetapi belum sempat terjadi, seseorang memergoki keduanya hingga berteriak histeris. ‘’KYAAAA!!! Kalian!!! Ada apa ini?’’ Teriak Eritha, seseorang itu dan segera berlari ke arah kedua Pria tersebut. Posisi Eritha berada di tengah di antara kedua Pria tampan tersebut dan memandangi keduanya secara bergantian. ‘’Yakh!!! Kalian kenapa, ha??? Kenapa berkelahi?? Ada apa??’’ Tanya Eritha sedikit emosi karena kelakuan kedua Pria tersebut. ‘’ . . . ‘’ ‘’ . . . ‘’ Mereka berdua sama-sama terdia

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLV Erina Hamil *

    ‘’Nona Erina hamil!’’ Ucap Dokter ini pelan seraya tersenyum hangat kepada Zhafar dan Eritha. Bagaikan petir di siang bolong, kalimat sederhana dari Dokter Perusahaan mampu membuat Zhafar terkejut. Zhafar hanya bergeming saja. Ia menatapi surat hasil pemeriksaan dengan nanar dan tangannya bergetar. Ia menerka-nerka bagaimana bisa Erina hamil? Erina hamil? Sejak kapan? Dengan Arthurkah? Apakah Arthur sudah mengetahuinya? Bagaimana kalau ternyata Arthur juga tidak mengetahuinya? Bagaimana dengan keluarganya Arthur yang berada di sana? Astaga! Pertanyaan itu semua memenuhi seluruh fikiran dan hati Zhafar. Pria tampan ini masih meresapi dan memahami situasi yang pelik ini. Ia menggeleng pelan seakan tidak mempercayai semuanya. Ia meremas surat itu dengan tangan yang bergetar. Hal ini disadari oleh kedua wanita yang berada di depannya dengan perasaan iba. ‘’Hahhh . . . Astaga!!! Erina . . . ‘’ Hanya itu kata-kata yang berhasil keluar dari mulut Zhafar. Ia bersandar pada kursi da

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIV Erina pingsan *

    GREP!!! Zhafar, Pria tampan inilah yang dengan sigap menangkap tubuh Erina yang kondisinya memang sedang tidak sehat. Ia lantas mendekap erat Erina dan segera memeriksa kening gadis ini. Alangkah terkejutnya saat Zhafar memeriksa keadaan Erina yang memang benar-benar sakit, badannya demam tinggi. Zhafar segera mengangkat tubuh Erina, menggendong gadis ini ala bridal style dan berjalan keluar meninggalkan ruangan meeting untuk menuju Ruang Kesehatan. Sebelum meninggalkan ruangan, Zhafar meminta ijin untuk pamit sebentar dan meminta Eritha menemaninya. “Ehm, Maaf, saudara-saudara sekalian! Kejadian tidak terduga terjadi dan Saya meminta ijin untuk membawa rekan kerja kita, Erina untuk ke Ruang Kesehatan. Mohon tunggu sebentar! Eritha, tolong temani Saya! Saya akan segera kembali. Selamat Pagi! Terima kasih!” Ucapan tegas dan tenang Zhafar disambut oleh para tamu dengan sedikti was-was. Mereka semua khawatir dengan kondisi Erina. Zhafar dan Eritha membungkuk hormat tanda mereka undu

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLIII CTO Baru *

    SRET!!! “Selamat Pagi!!! Eh, sudah ada kalian?? Halo!” Sapa Kai dengan lantang dan sedikit kikuk saat mendapati bahwa Erina sedang bersama dengan mantan kekasih gadis itu. “Ne, selamat Pagi semuanya!” Ucap Javier tenang dan kembali fokus pada pekerjaannya. Semua undangan duduk di kursi masing-masing dan bersiap dengan meeting hari ini. Mereka bercakap-cakap dan bersenda gurau. Dari sekian banyak orang di ruangan meeting ini hanya satu orang yang terlihat acuh dan diam saja. Keadaan orang tersebut disadari oleh sahabatnya dan berusaha berbicara dengannya. “Erina?? Kau kenapa?” Tanya Eritha, sahabat Erina yang sungguh khawatir dengan keadaan sahabatnya ini. Orang yang dipanggil namanya pun hanya menoleh sekilas dan tersenyum pucat pada Eritha. Hal ini langsung mendapat reaksi kekhawatiran. “Erina!!! Kau sakit? Kau pucat sekali! Astaga!” Ucapan Eritha berhasil mengusik seluruh pendengaran tamu yang hadir. Begitupun dengan Zhafar. Pria ini seketika memperhatikan Erina dari tempat

  • Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...   * BAB CLII Tekad bulat Javier Raditya Rhys *

    Erina menyerah! “Erina, maaf! Aku hanya ingin memelukmu saja. Hanya itu. Aku hanya ingin melepaskan semua kerinduanku padamu setelah sekian lamanya. Maafkan aku!!!” Jelas seseorang itu dengan lembut seraya melepaskan Erina dan bergerak menjauhi Erina satu langkah. “ . . . ” Erina tidak sanggup mengatakan apapun dan hanya bisa diam saja mencoba memahami situasinya. Ia menyeka air matanya yang tadi hampir saja terjatuh tatkala seseorang itu memeluknya erat. “Aku tahu aku salah, tapi aku hanya ingin memelukmu saja saat ini. Aku tahu kamu sudah tidak ingin melihatku lagi, tapi ijinkan aku berada di sisimu saat proyek ini berlangsung dan selebihnya terserah dirimu, Erina. Maaf,” Ucap seseorang itu jujur dan masih menatapi Erina dengan penuh perhatian. “Ehm . . . A-aku. Aku . . . Ehm, maybe, sulit bagiku menerima semua keadaan ini di hidupku dengan tiba-tiba. Takdir yang mempertemukan kita kembali di sini. Mempertemukan kita semua dalam sebuah ikatan benang merah yang kita tidak tahu ap

DMCA.com Protection Status