Home / Romansa / (Not) His Sugar Baby / Where do We Start?

Share

Where do We Start?

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2023-03-27 13:46:17
Selepas kesibukan bersama beberapa gaun dan aksesoris – aksesoris memanjakan mata. Keputusan Rose kemudian bulat untuk menemui Theo di ruang kerja usai berpisah dengan wanita yang memperkenalkan diri sebagai Alma maupun dua sekretaris cantik wanita tersebut, Evalina dan Lindsey. Ketidaksengajaan bertemu Lion yang kondisi demamnya jauh lebih baik itulah saat – saat di mana pria itu memberitahu Rose keberadaan Theo—yang katanya tidak sengaja melihat ketika Lion menyusuri beberapa sudut mansion sekadar menambah kegerahan. Pria itu ingin berkeringat, tetapi urusan Rose sebenarnya adalah bersama Theo. Dia tak perlu memusingkan hal lain, kecuali suaminya mungkin kembali sibuk. Itu juga yang dikatakan Lion sebelum berpamitan pergi, yang akhirnya membawa Rose berdiri di depan pintu ruang kerja Theo ... menimbang – nimbang haruskah dia mengetuk sebelum masuk.

Tidak. Rose takkan melakukan itu saat setelah pintu telah dibuka. Sebuah ruang cukup temaram menampilkan suaminya di sana. Fokus menghada
Susi_miu

Rose Theo ngadon anaknya aku skip, ya. Kisah mereka akan segera tamat. I would say, seperti hujan tiba-tiba.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Mira asih
ngadon yg sering biar jadi theo
goodnovel comment avatar
Grabbell
harus jadi adonan rose dan theo wehehehe
goodnovel comment avatar
Y Zesata
tokcer donk klo theo mah hahahhaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • (Not) His Sugar Baby   Kali Kedua

    Terpukau.Itulah satu reaksi utama Theo kali pertama Rose melangkahkan kaki keluar dari ruang ganti dengan balutan gaun pernikahan creamy agak putih seperti seorang pengantin yang romantis. Sebuah kesimpulan yang menarik muncul saat Theo menatap Rose seupama wanita lembut yang berliku – liku ... begitu cantik dan murni. Senyum manis wanitanya hal yang tak pernah Theo bayangkan akan dia miliki secara utuh. Rose benar – benar memukau terbungkus dalam gaun yang memulai kecantikannya dengan membiarkan leher Rose terekspos transparan dan elegan. Pada bagian dada, kain yang pas di tubuh Rose berhias renda berbentuk bunga dan daun yang menjalar disertai taburan kristal berkilauan. Adapula dari batas pinggul gaun tersebut mekar sempurna, tetapi tidak melebihi porsi yang sedikit harus Rose angkat ketika melangkah pelan. Lengkung di bibir Rose semakin lebar menatap lurus ke depan. Di saat – saat itu pula Rose menyadari suaminya masih terdiam tanpa mengatakan apa pun, seakan benar – benar seda

    Last Updated : 2023-03-28
  • (Not) His Sugar Baby   Undangan

    “Undangan sebanyak ini siapa saja yang akan hadir di acara kita?”Perhatian Rose tertuju pada Theo dan selembar kertas berbahan concorde di tangannya. Sesekali dia berpaling ke belakang untuk memastikan keberadaan setumpuk undangan tersusun bertingkat – tingkat yang sebagiannya berada di bagasi mobil dengan sisa menduduk di kursi penumpang.Warna keemasan pada hampir keseluruhan kertas undangan memberi kesan mewah, apalagi bingkaian tulisan yang timbul di permukaan menambah sisi elegan. Rose suka ketika sedang meraba bagian dari huruf – huruf yang mencuak keluar. Rasanya dia baru saja memanjakan jari – jari tangan.“Namamu sudah benar di situ?”Namun alih – alih menjawab pertanyaan Rose, Theo sebaliknya menanyakan satu hal itu padanya.“Sudah.” Sesaat Rose kembali memperhatikan kertas undangan.O’Douglas.Netranya menelisik lamat – lamat nama yang tersemat di belakang. Rose tak pernah diizinkan untuk menyandang sebutan ‘O’Douglas’ selama sisa hidupnya, tetapi kali ini Rose mengambil

    Last Updated : 2023-03-29
  • (Not) His Sugar Baby   Pertemuan

    “Datang sama siapa?”Rose merasakan sentuhan di puncak kepalanya segera melepaskan diri dari dekapan Bridgette. Xelle tersenyum ke arahnya dan sepertinya saat pria itu baru pulang dari kantor. Kemeja biru panjang di tubuh itu sedikit teracak dengan separuh kancing terbuka, sehingga bekas kemerahan di kulit dada Xelle samar – samar mencuak.Rose mengerti ... dia baru saja salah menduga.“Aku rasa kedatanganku mengganggu kesenangan kalian,” ucapnya tidak langsung menjawab pertanyaan Xelle, tetapi di waktu bersamaan Rose mendapat cubitan ringan di lengan sekaligus perlototan Bridgette yang merupakan isyarat ‘diam’.“Aku akan membawa Rose ke dalam. Jangan lupa setelah ini mandi, Axe. Kau sangat berantakan. Dan satu lagi, katakan pada Edward satu jam lagi untuk jemput Oracle dan Campel di sekolah.”Sudah selangkah Rose mengikuti ke mana Bridgette menuntunnya, seketika dia membekukan diri mengingat Theo di dalam mobil.“Aku tidak bisa lama, Bridgette. Theo sudah menungguku.”“Jadi bajingan

    Last Updated : 2023-03-30
  • (Not) His Sugar Baby   Pesta Pernikahan

    Siapa sangka dua minggu sejak hari itu akan terasa singkat selama pelbagai perjalanan sibuk selesai Rose lalui. Semua seakan dalam sekejap berakhir, hingga di bawah naungan gedung besar nan mewah dia berdiri. Tersenyum di hadapan suaminya yang tampan dengan surai hitam telah tumbuh tersisir rapi. Begitu pula alis tebal dan manik mata kelabu menjadi perpaduan sempurna, ditambah sentuhan panas dari bibir yang terkadang membalas senyumnya, dan demikian membisik kata – kata nakal yang nanti akan pria itu rencanakan setelah pesta digelar.Harusnya tak ada lagi yang perlu Rose cemaskan saat ini. Hanya menjalankan sisa terakhir dari rencana yang akan membawanya pada keluarga utuh, lalu menunggu bagaimana Theo akan memperjuangkan kebahagiaan mereka bersama. Namun selama dia di sana. Sesekali menggerakkan kaki teratur—maju mundur bergiliran dengan lengan merangkul erat di lingkar leher suaminya. Rose tak menemukan satu pun yang sekiranya masih membekas samar – samar rupa kedua orang tuanya di

    Last Updated : 2023-03-31
  • (Not) His Sugar Baby   Temu dan Pisah (Ending)

    "Dia sangat pintar dalam penjiwaan.” Rose berbisik pelan di wajah Bridgette yang baru terlihat setelah pentas drama dimulai. Tidak perlu Rose tanya ke mana saja wanita itu, dia bisa menduga apa yang sudah dilakukan pasangan yang sedang duduk di sampingnya dari penampilan sedikit kacau beberapa saat lalu.“Ya. Pantas saja dia menjadi pemeran utamanya. Dia sangat cantik.”Rose mengangguk setuju saat Bridgette turut berbisik. Para mahasiswa yang direktrut untuk memerankan drama di atas panggung pernikahannya benar – benar piawai. Pelafalan dan intonasi begitu pas dan sesuai, terutama saat mereka melakukan blocking. Rose ingat hal – hal seperti itu yang sering kali ayahnya komentari ketika menonton teater jalanan. Sampai detik ini Rose belum menemukan keberadaan ayahnya. Rose menatap Theo sesaat. Suaminya terlalu fokus menyaksikan drama teater. Tatapan tajam dan bibir terkatup rapat itu sangat panas. Rose ingin menyentuh Theo urung oleh kedatangan pelayan yang menghampirinya. Pelayan yan

    Last Updated : 2023-03-31
  • (Not) His Sugar Baby   Epilog

    “Dalam perjalanan menuju rumah. Kisah mereka berakhir bahagia. Selesai.”Rose menutup buku setebal kurang lebih 400 halaman dan meletakkan buku tersebut di atas nakas. Membacakan kisah – kisah manis menjadi rutinitasnya beberapa hari terakhir. Senyum Rose tipis menatap wajah suaminya yang terbaring begitu tenang. Pagi tadi alat bantu napas baru saja dilepas menandakan kondisi Theo semakin membaik pasca kejadian tombak berdarah. Beruntung mereka segera membawa Theo untuk mendapat penanganan tepat. Tiga kali Theo harus menjalani tindakan operasi. Pria itu kehilangan banyak darah, sehingga membutuhkan transfusi secepatnya. Rose ingat beberapa perdebatan terjadi di antara mereka terkait Theo yang memiliki darah sangat langkah, bahkan Verasco pun tak berdaya tentang itu. Hanya Dara ....Demikian yang Verasco katakan saat itu dengan nada suara gemetar penuh. Seperti begitu sesal. Benar – benar menyesal, sampai akhirnya Travis menyarankan beberapa orang yang masih tertinggal di Italia untuk

    Last Updated : 2023-04-03
  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part

    Sekembali dari kamar mandi Rose pikir akan dihadapkan pada situasi yang sama. Dia sudah mewanti dengan menunggu lebih lama di ruang lembab sampai beberapa suara dari luar meredup. Tetapi semua yang Rose perkirakan tidak benar adanya. Rembesan darah di lantai ketika dia membuka pintu sudah hilang tak berjejak. Bawahan Verasco ... bahkan Verasco itu sendiri pun sudah tak terlihat ada di sana, di ruang rawat suaminya. Hanya tersisa Lion yang menunggu sangat tenang, bersedekap dada sambil memperhatikan Theo tanpa suara.“Kau masih di sini, Lion? Di mana yang lain?” tanya Rose begitu langkahnya menyisir di sisi blankar.“Tuan Verasco meminta saya menunggu di sini, Nona.”Perhatian Lion akhirnya teralihkan. Rose menduga pria itu baru pulang dari kantor kepolisian lalu membantu Verasco dan Elijah untuk mengeksekusi George. Terkait pengkhianatan yang dilakukan George, mungkin itu menjadi kecamuk rasa waspada bagi Verasco agar lebih intoleran terhadap niat – niat terselubung dan apa pun yang ba

    Last Updated : 2023-04-04
  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (2)

    Satu hari setelah Theo sadar akhirnya Rose memutuskan kembali sejenak ke rumah, tempat di mana dia pernah tinggal seorang diri yang bersebelahan dengan restoran kecil miliknya. Saat ini tidak banyak yang Rose lakukan selain mempersiapkan diri menemui Theo di rumah sakit. Rose segera mengendarai mobil—milik ayahnya yang dipinjam. Di kursi penumpang belakang dia meletakkan sebuah kotak berukuran sedang dengan beberapa lubang di dalamnya yang dibungkus sangat cantik. Sementara di sampingnya duduk seekor anjing kecil lucu berbulu keriting dan warna putih seperti kapas. Kemarin Rose baru saja membeli ras anjing pudel tersebut di toko hewan. Tertarik. Hanya itu yang menggambar keinginan Rose membawa pulang pudel yang diberi nama Cocomelo.“Kita sudah sampai.”Rose menyiapkan tas ransel khusus untuk membawa Cocomelo di pundak, agar saat pertama kali masuk ke ruang rawat Theo tak langsung bertemu dengan Cocomelo-nya selain Rose yang akan memperlihatkan. Dan di tangannya, dia membawa kotak be

    Last Updated : 2023-04-05

Latest chapter

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (8)

    Kepergian Zever secara tiba – tiba cukup membekas di benak Rose. Saat itu dia dan Travis diam memperhatikan punggung milik dua orang yang menjauh. Rose tak berani mengatakan apa pun kala dia sendiri menyadari Travis seketika meninggalkannya—Travis menunduk dan Rose harap pria itu baik – baik saja, lantas ikut menyusul dengan langkah hati – hati membawa bayi kembarnya masuk ke dalam gedung mansion.Dua jam usai kejadian di taman belakang, dan setelah menidurkan anak – anak Rose segera menyusul keberadaan Zever. Lewat pesan – pesan yang diberikan kepada Lion, Rose tentu memantau apa pun yang terjadi di luar. Termasuk menanyakan bagaimana kondisi Travis. Pria itu sudah bersikap seperti semula, tetapi satu yang bermasalah. Zever di ruang tamu dengan riak wajah begitu dingin dan manik mata kelabu yang menatap setengah kosong menyusun sambungan miniatur di atas meja.Berulang kali Rose menarik napas sekadar memantapkan diri duduk di samping suaminya.“Zever,” panggil Rose ingin memastikan p

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (7)

    “Aku sudah selesai, Theo. Sekarang giliranmu—“ Pikir Rose, setelah keluar dari kamar mandi sekaligus mengganti pakaian di sana. Dia akan menemukan Theo menjaga ketiga bayi mereka dengan posisi semestinya, tetapi tubuh besar itu—dalam tidur menyampingnya seolah lebih lelap dari ketiga bayi yang memejam tenang. Kelelahan. Begitu yang Rose tafsirkan, karena hari – hari belakangan ini Theo sering sekali menyibukkan diri di tengah malam—menjaga bayi – bayi mereka, sementara Rose dipaksa untuk tetap beristirahat. Senyum Rose tipis sambil mengusap puncak kepala Theo. Hanya sesaat dia beralih pada tiga bayi kembarnya untuk dipindahkan ke dalam troli. Rose akan membawa mereka untuk berjalan – jalan di taman belakang. Selesai memindahkan dia kembali mendekati Theo sekadar menutup tubuh suaminya dengan selimut tebal. “Kami pergi dulu.” Singkat Rose mengecup sudut wajah Theo. Dia mendorong troli dengan hati – hati menuju lift. Rose sudah tahu di mana letaknya, cukup tersembunyi—dan Theo memang

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (6)

    “Aku mendapat cucu yang banyak.”Tawa O’Douglas pecah persis seperti kapten bajak laut yang baru saja menemukan harta karun bersejarah. Masing – masing lengan pria paruh baya itu mengapit dua bayi mungil, sementara bayi mungil yang lain berada di dekapan Verasco—yang terus menimang, sesekali mendekatkan bayi – bayi tersebut dengan guyonan ringan.Ntah apa yang bisa Rose katakan ketika menyaksikan anak – anaknya langsung diserbu begitu Verasco dan O’Douglas masuk ke ruang rawat. Dia baru selesai menyusui, sehingga bayi – bayi yang kekenyangan hanya akan tidur sepanjang hari, dan tidak merepotkan kedua kakek mereka.“Kau dari tadi tak pernah berhenti menatapku,” ucap Rose pelan. Sering kali Theo menyorot wajahnya, tetapi saat ini manik kelabu itu membinarkan sesuatu yang berbeda. Begitu penuh cinta dan sebagian tak bisa Rose tafsirkan dengan benar. Bagaimana mungkin Rose tahan dibidik sedemikian lamat. Theo harus, sekali saja, berpaling darinya.“Terima kasih, Sugar.”Sentuhan lembut di

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (5)

    Rose tak menyangka Theo akan membawanya sampai ke pulau Ortogia, pusat sejarah Kota Sirakusa, Sisilia, untuk menikmati keindahan laut Mediterania. Aroma – aroma di tepi laut itu memberi keindahan yang menyejukkan. Rose bahkan tak melupakan bahwa Theo tidak sekali pun melepaskan tubuhnya di pundak lebar pria tersebut setelah menyusuri sepanjang gedung – gedung tua di pulau – pulau Ortogia.“Ini rumah siapa?” tanya Rose memandangi sebuah bangunan kokoh yang seperti dikhususkan untuk ditinggali dua orang.“Rumah kita.”Tidak banyak yang dapat Rose katakan, kecuali menyematkan wajahnya dalam – dalam di ceruk leher Theo. Aroma maskulin itu masih sangat menguak, bahkan usai sepanjang hari mereka memberikan jamuan kepada para tamu, seakan – akan cairan parfum pun sangat betah menjamah kulit liat Theo.“Mau langsung tidur atau mandi dulu, Sugar?”Di depan sebuah pintu Theo menghentikan langkah sekaligus membiarkan Rose berpijak di atas lantai. Antara ragu dan butuh sesuatu yang segar akhirnya

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (4)

    “Sudah siap?”Rose mengangguk saat Theo bicara di atas puncak kepalanya. Dia memang berdiri membelakangi Theo, memegang ganggang pisau pemotong kue yang panjang, sementara jemari besar Theo menggenggam hangat tiap – tiap buku tangannya.Kue bertingkat – tingkat itu, atau tak jauh berbeda dengan menara rapuh sedang terbelah. Irisan mata pisau perlahan menurun ke bawah menjadi simbol ketajaman. Rose tersenyum nyaris meleburkan tawa ketika Theo membisikkan sesuatu yang lucu untuknya, yang lucu tapi tak akan Rose beritahu pada siapa pun. Biar dia menyimpan sendiri dan menjadikan itu momen menyenangkan yang penting.Setelah potongan kue pertama seharusnya Rose dan Theo saling memberi suapan. Alih – alih demikian Theo sebaliknya mencongkel krim dan segera mengoleskan ke bibir bawah Rose. Wajah Rose tampak berepotan, namun itulah yang Theo inginkan. Dia merampas bibir Rose seperti merampas kue yang sangat lezat.Manis dari campuran gula dan mentega seakan membuat Theo tak pernah puas. Dia mem

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (3)

    “Sudah. Aku sudah kenyang.”Lagi – lagi Rose harus menahan diri saat jemari besar Theo berusaha menyingkirkan semangkok bubur putih di tangannya.“Sedikit lagi, Theo. Kau harus menghabiskan buburmu.”“Ayo.”Sesendok bubur kembali Rose dekatkan, tetapi wajah itu menolak.“Jangan memaksaku makan bubur yang tidak enak, Sugar. Rasanya hambar.”“Makanya kalau makan sambil lihat aku, biar ada rasanya.”“Satu suapan lagi. Aku janji setelah ini selesai.”“Aku tidak percaya. Kau mengatakan itu sejak tadi, apa kau tidak ingat?”Rose menyengir lebar benar – benar mengelabuhi Theo. Pria itu persis anak kecil yang kehilangan nafsu makan. Sulit sekali dibujuk untuk membuka mulut.“Kali ini aku serius yang terakhir. Ahk ... buka yang lebar.”Rose pikir Theo akan segera menerima suapan darinya. Pria itu justru menggerakkan siku tangan Rose, memindahkan haluan sendok ke bibir Rose sendiri.“Kau juga harus makan.”“Tadi aku sudah makan,” bantah Rose, tetap saja dia tak bisa menyangkal satu suapan mendar

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part (2)

    Satu hari setelah Theo sadar akhirnya Rose memutuskan kembali sejenak ke rumah, tempat di mana dia pernah tinggal seorang diri yang bersebelahan dengan restoran kecil miliknya. Saat ini tidak banyak yang Rose lakukan selain mempersiapkan diri menemui Theo di rumah sakit. Rose segera mengendarai mobil—milik ayahnya yang dipinjam. Di kursi penumpang belakang dia meletakkan sebuah kotak berukuran sedang dengan beberapa lubang di dalamnya yang dibungkus sangat cantik. Sementara di sampingnya duduk seekor anjing kecil lucu berbulu keriting dan warna putih seperti kapas. Kemarin Rose baru saja membeli ras anjing pudel tersebut di toko hewan. Tertarik. Hanya itu yang menggambar keinginan Rose membawa pulang pudel yang diberi nama Cocomelo.“Kita sudah sampai.”Rose menyiapkan tas ransel khusus untuk membawa Cocomelo di pundak, agar saat pertama kali masuk ke ruang rawat Theo tak langsung bertemu dengan Cocomelo-nya selain Rose yang akan memperlihatkan. Dan di tangannya, dia membawa kotak be

  • (Not) His Sugar Baby   Ekstra Part

    Sekembali dari kamar mandi Rose pikir akan dihadapkan pada situasi yang sama. Dia sudah mewanti dengan menunggu lebih lama di ruang lembab sampai beberapa suara dari luar meredup. Tetapi semua yang Rose perkirakan tidak benar adanya. Rembesan darah di lantai ketika dia membuka pintu sudah hilang tak berjejak. Bawahan Verasco ... bahkan Verasco itu sendiri pun sudah tak terlihat ada di sana, di ruang rawat suaminya. Hanya tersisa Lion yang menunggu sangat tenang, bersedekap dada sambil memperhatikan Theo tanpa suara.“Kau masih di sini, Lion? Di mana yang lain?” tanya Rose begitu langkahnya menyisir di sisi blankar.“Tuan Verasco meminta saya menunggu di sini, Nona.”Perhatian Lion akhirnya teralihkan. Rose menduga pria itu baru pulang dari kantor kepolisian lalu membantu Verasco dan Elijah untuk mengeksekusi George. Terkait pengkhianatan yang dilakukan George, mungkin itu menjadi kecamuk rasa waspada bagi Verasco agar lebih intoleran terhadap niat – niat terselubung dan apa pun yang ba

  • (Not) His Sugar Baby   Epilog

    “Dalam perjalanan menuju rumah. Kisah mereka berakhir bahagia. Selesai.”Rose menutup buku setebal kurang lebih 400 halaman dan meletakkan buku tersebut di atas nakas. Membacakan kisah – kisah manis menjadi rutinitasnya beberapa hari terakhir. Senyum Rose tipis menatap wajah suaminya yang terbaring begitu tenang. Pagi tadi alat bantu napas baru saja dilepas menandakan kondisi Theo semakin membaik pasca kejadian tombak berdarah. Beruntung mereka segera membawa Theo untuk mendapat penanganan tepat. Tiga kali Theo harus menjalani tindakan operasi. Pria itu kehilangan banyak darah, sehingga membutuhkan transfusi secepatnya. Rose ingat beberapa perdebatan terjadi di antara mereka terkait Theo yang memiliki darah sangat langkah, bahkan Verasco pun tak berdaya tentang itu. Hanya Dara ....Demikian yang Verasco katakan saat itu dengan nada suara gemetar penuh. Seperti begitu sesal. Benar – benar menyesal, sampai akhirnya Travis menyarankan beberapa orang yang masih tertinggal di Italia untuk

DMCA.com Protection Status