Share

One Step

“Kalian bisa pergi sekarang.”

Nada tegas Verasco meninggalkan bekas kernyitan di dahi Theo, yang hanya bisa menatap dari layar monitor. Meski berada di luar jangkauan sekadar bertatap muka, Theo tidak melewatkan kesempatan ikut serta pertemuan kerja sama dengan menjadi anggota virtual. Anehnya, di akhir penutupan dia merasa Verasco sudah mengincarnya. Atau seharusnya Verasco orang pertama yang meninggalkan ruang rapat, tapi pria itu masih bertahan di sana. Menyorot wajah Theo dengan pandangan tak teralihkan.

“Long time no see, Son. Kau terlihat bahagia.”

Netra abu Theo setengah menyipit, memperhatikan lamat – lamat setiap gestur pria paruh baya di depannya dari tampilan layar. Dia tidak pernah mendapat sapaan sehangat itu. Terlebih bukan kebiasaan Verasco sekadar mengomentari apa yang sedang dia rasakan dan tidak.

“Do I owe you something?” Theo memberi jawaban dengan pertanyaan. “Aku tidak suka basa – basi. Kau mau apa?” lanjutnya. Namun, mendapat tawa menggelegar, hingga gelak Verasc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Acil Mey
Aduh marahan lagi Thor...
goodnovel comment avatar
jovankaamelia8
lanjut deh thor, klo mereka ribut w dah g heran dag biasa haha
goodnovel comment avatar
Dessy Chau
menunggu berita buruk apa setelah author berbaik hati sediain scene manis2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status