Share

Bab 36. Hukuman

Kami duduk berdua di pinggir kolam. Bersandar di sunbed yang sudah disatukan. Aku yang masih sibuk menatap jari manis yang sudah dihiasi cincin indah darinya, kemudian menatapnya sambil tersenyum. Memuaskan kembali dahaga rinduku.

"Sayang, kenapa tadi tidak secepatnya mengatakan iya. Aku tadi hampir putus harapan. Kawatir kamu berubah pikiran dan lari lagi. Membayangkan saja, aku tidak mau," tanya Langit.

"Tadi, aku terkejut sekali. Menurutku, ini terlalu cepat. Aku tidak menyangka kau seberani dan senekad ini?"

"Memang apa yang harus aku takutkan? Aku lebih takut kalau kehilanganmu. Kamu tahu tidak, kemarin aku seperti orang gila. Kamu menghilang tanpa bicara. Telpon, pesan, bahkan kedatanganku kamu tolak. Untung ada Mbak Rahmi dan Mahardika. Mereka membantuku. Makanya, lebih baik sekarang aku segera mengikatmu," ucap Langit, sambil merangkul pundak ini.

"Dengan ini?" tanyaku sambil menunjukkan cincin emas ini.

"Itu langkah awal. Langkah berikutnya, aku akan mengajak ibu ke sini. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
ani mulyandari
lah ini akir ceritanya? saya kira masih ada cerita lanjutan
goodnovel comment avatar
Nur meini
NOVELNYA BAGUS BANGET..... KATA-KATA NYA PUITIS SEKALI..... CERITANYA BAGUS.......SO SWEET.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status