Share

Bab 122

"Hmm, okelah!" Lestari pun melenggang keluar kamar. Meski merasa penasaran dengan sikap sang suami yang tidak biasa hari ini, tetapi ia akan sabar menanti cerita dari suaminya itu.

***

"Udah sampe di sini, Pak Toni!"

Toni pun menghentikan kendaraannya. "Di sini rumahnya, Mas?" tanya lelaki paruh baya itu kepada Gilang. Sekitar 3 jam perjalanan mereka akhirnya sampai di depan pagar tanaman rumah Harun.

"Iya, benar."

"Sepi ya, Mas?" tanya Toni lagi.

"Abah kayaknya lagi di kebun, Pak. Nggak tahu kalau cucu perempuannya." Gilang tidak mau menyebut cucu Harun itu sebagai istrinya di hadapan Toni.

"Oh, gitu." Setelah mematikan mesin mobil, Toni keluar dari kendaraan dan menurunkan tas ransel milik Gilang. Ya, lelaki itu tidak membawa banyak barang.

Gilang menyusul keluar mobil dan menunggu. Ia agak kesulitan bergerak karena kakinya yang masih pincang.

"Mas, saya langsung berangkat balik ya," pamit Toni kepada Gilang.

"Oh, nggak singgah dulu sebentar, Pak?"

"Nggak, Mas. Soalnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status