Beranda / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Bab 49. I Can't Live Without You

Share

Bab 49. I Can't Live Without You

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 01:15:31

“Siapa yang membeli piano ini?”

Suara Delina bertanya dengan nada dingin dan penuh interogasi. Sepasang iris matanya menajam menatap Nathan dan Aubree. Tampak Delina menunjukan jelas kemarahannya. Apalagi tadi dia pun mendengar suara alunan musik piano. Tanpa harus bertanya, Delina sudah yakin orang yang memainkan piano adalah putrinya.

“Aku … aku yang membeli piano ini khusus untuk istriku.”

Nathan menjawab dengan tegas dan tatapan lekat menatap Delina. Sedangkan Aubree yang ada di samping Nathan tampak ketakutan. Wajah Aubree memucat. Bayangan kemarahan ibunya muncul dalam benak Aubree. Selama ini Aubree tak pernah membantah. Aubree terlalu takut ibunya marah padanya. Namun, Aubree yakin kali ini ibunya akan marah besar.

“Kenapa kau harus membelikan piano untuk Aubree? Itu sama sekali tidak memiliki manfaat, Nathan! Aubree juga tidak menyukai bermain piano!” seru Delina dengan nada yang seperti menahan amarah kala berbicara dengan Nathan.

“Siapa yang bilang Aubree tidak menyukai b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nathan & Aubree   Bab 50. I'm Sure, You Always Make Me Happy

    Sudah dua hari sejak kedatangan Delina membuat Aubree lebih memilih berdiam diri di rumah. Pun Aubree tak banyak bicara. Gadis itu lebih banyak melamun di kamar melihat pemandangan dari balkon kamar. Tinggal di pethouse membuat Aubree bisa melihat keindahan gedung-gedung perkotaan New York yang tertata rapi sempurna.Dua hari ini Aubree menyerahkan pekerjaannya pada Elida—asistennya. Segala urusan pekerjaan Aubree percayakan pada Elida. Ya, Aubree ingin mencari ketenangan dalam hatinya. Berada di rumah menunggu Nathan pulang bekerja adalah hal yang membuat Aubree sedikit lebih tenang. Bahkan demi mendapatkan ketenangan, Aubree sengaja menonaktifkan ponselnya. Aubree tak ingin diganggu oleh siapa pun. Selama ini hidup Aubree memang bagaikan terpenjara. Gadis itu tidak pernah bisa hidup bebas. Apa pun yang Aubree lakukan akan selalu mendapatkan larangan. Aubree tak pernah bisa memiliki teman. Bahkan Aubree tak pernah bisa meraih mimpinya. Dulu, Aubree ingin sekali menjadi seorang piani

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 51. Touch Me, Please

    “Nathan, kita tetap berada di New York kan? Maksudku kau tidak membawaku ke luar kota kan?”Suara Aubree bertanya seraya bersiap-siap memasukan alat-alat make up ke dalam tas khusus kosmetiknya. Tampak Aubree tengah sibuk dengan barang-barangnya. Beberapa kali Aubree memastikan kalau barang-barang pribadi miliknya tak tertinggal. Padahal tadi pelayan sudah membantunya memasukan barang-barangnya tapi tetap saja Aubree cemas. Gadis itu takut kalau ada barang yang tertinggal. Mengingat weekend ini akan menjadi weekend special maka dia harus mempersiapkannya dengan sempurna.“Iya, kita liburan di dalam kota. Nanti kalau waktuku senggang kita akan liburan ke luar.”Nathan menjawab sambil fokus pada ponsel di tangannya. Pria itu sejak tadi membaca email masuk dari asistennya. Dan tak melihat ke arah Aubree yang sejak tadi sibuk.Senyuman di wajah Aubree terlukis mendengar ucapan Nathan. Lantas gadis itu mendekat pada Nathan yang sejak tadi duduk di sofa. Dengan santai, Aubree mengambil pons

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 52. Hurts Like Hell

    Bibir Nathan mencium bibir Aubree begitu agresif. Tak hanya diam, Aubree pun membalas lumatan bibir Nathan. Suara decapan terdengar. Mereka melumat satu sama lain dengan gairah yang membakar keduanya. Air hujan yang tadi telah membasahi tubuh keduanya. Namun bukan dingin yang mereka rasakan. Saat ini yang mereka rasakan adalah panas akibat percikan api yang mereka sendiri ciptakan.“Ah—” Aubree mendesah kala Nathan mencium bibirnya dengan hebat. Lidah Nathan mendesak masuk ke dalam rongga mulut Aubree. Menyentuh langit-langit mulut gadis itu. Lumatan Nathan sangat liar. Bahkan Aubree mulai kewalahan mengimbangi Nathan.Nathan mulai menurunkan tubuh Aubree yang tadi ada digendongannya. Pria itu menangkup kedua pipi Aubree, dengan bibir yang masih memagut bibir Aubree. Seakan enggan untuk melepaskan. Tiba-tiba sesuatu muncul dalam benak Nathan. Sesuatu hal yang membuat Nathan harus segera melepaskan lumatan bibirnya itu.“Segera ganti pakaianmu. Nanti kau sakit,” ucap Nathan yang hendak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 53. Feeling Lonely

    Sinar matahari menembus jendela menyentuh wajah Nathan. Perlahan Nathan mengerjapkan matanya beberapa kali. Lantas pria itu mulai membuka mata. Sesaat Nathan menyipitkan matanya melihat dirinya berada di sebuah kamar asing. Detik itu juga ingatan Nathan langsung mengingat bahwa dirinya tengah mengajak Aubree berlibur. Lalu … tiba-tiba ingatan Nathan muncul tentang kejadian tadi malam di mana dia telah menjadikan Aubree menjadi miliknya. Wajah Nathan memucat. Pria langsung mengumpat dalam hati kala mengingat dirinya menyebut nama Kylie.Buru-buru, Nathan mengalihkan pandangannya ke samping—akan tetapi Nathan tak menemukan keberadaan Aubree. Wajah Nathan menjadi panik. Pancarannya menunjukan kecemasan yang terselimuti rasa takut.“Aubree …”“Aubree …”“Aubree …”Nathan berseru memanggil nama Aubree dengan cukup keras. Namun tak ada respon apa pun. Nathan segera bangkit berdiri—dia mencari Aubree ke setiap sudut kamar itu. Bahkan Nathan pun mencari Aubree ke kamar mandi. Tapi hasilnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 54. Meet Kylie

    Nathan menatap Aubree yang tengah menata barang-barang pribadi wanita itu masuk tasnya. Tampak tatapan Nathan tak lepas menatap Aubree. Sejak tadi Nathan berusaha mengajak Aubree berbicara membahas tentang masalah mereka namun lagi dan lagi setiap kali Nathan berusaha mengajak Aubree berbicara malah wanita itu selalu mengalihkan pembicaraan. Entah Nathan tak mengerti kenapa hingga detik ini Aubree masih belum berbicara sedikit pun. Awalnya Nathan pikir Aubree akan marah besar. Mengingat selama ini Aubree selalu marah dan mengamuk jika cemburu. Akan tetapi kali ini berbeda. Aubree malah menunjukan seolah tak terjadi masalah. Itu yang menbuat Nathan semakin merasa bersalah.Hari ini adalah hari di mana Nathan membawa Aubree kembali ke Manhattan. Tiga hari sudah Nathan mengajak Aubree berlibur. Selama tiga hari ini mereka menghabiskan liburan seperti tak ada masalah sedikit pun. Aubree selalu menujukan wajah yang tampak bahagia. Sedangkan Nathan seperti dibuat tak mengerti harus berbuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 55. Hidden Secrets

    “Kau sudah pulang?”Nathan menatap Aubree yang baru saja masuk ke dalam kamar. Tampak Nathan memperhatikan Aubree lekat-lekat. Pun Nathan meletakan iPad yang ada di tangannya ke atas meja. Nathan memang sengaja menunggu Aubree di kamar. Padahal Nathan ingin menjemput Aubree, tetapi Aubree menolaknya. Wanita itu mengatakan sebentar lagi akan pulang. Sebenarnya, jauh dari dalam lubuk hati Nathan, dia mencemaskan Aubree.“Iya, Nathan. Aku baru pulang. Maaf membuatmu menunggu lama.”Aubree mendekat pada Nathan. Wanita itu meletakan tas dan ponselnya ke atas meja. Lantas dia duduk di pangkuan Nathan. Membenamkan wajahnya di leher Nathan. Terlihat Nathan sedikit terkejut kala tiba-tiba Aubree duduk di pangkuannya. Namun keterkejutannya hanyalah sebentar. Refleks, Nathan segera membenarkan posisinya agar jauh lebih nyaman.“Apa kau sudah makan?” Nathan mengusap-usap punggung Aubree.“Aku sudah makan. Tapi aku ingin makan pasta buatanmu lagi. Boleh tidak?” Aubree menatap Nathan dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 56. Leaving Scars

    Aubree menatap layar ponselnya; terdapat dua panggilan tak terjawab dari Joseph. Entah ada apa adik iparnya itu menghubunginya. Aubree enggan untuk berbicara memilih untuk mengabaikan panggilan dari Joseph. Pagi ini Aubree sengaja berangkat lebih pagi. Bukan karena memiliki pekerjaan. Aubre hanya ingin duduk di ruang kerjanya. Aubree ingin sekali meyendiri. Dikala emosi tersulut dan letupan amarahnya nyaris meledak. Aubree memilih untuk menjauh dari Nathan. Aubree takut kalau emosinya akan membuat dirinya semakin tak disukai oleh Nathan.“Nyonya Aubree?” Elida—asisten Aubree melangkah mendekat pada Aubree.“Ada apa?” tanya Aubree dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Tatapannya menatap dingin Elida yang mendekat padanya.“Nyonya, tadi Nyonya Delina datang ke kantor karena memiliki meeting. Beliau menanyakan keberadaan Anda, Nyonya. Tapi saya hanya jawab Anda sedang sibuk,” ujar Elida melaporkan.Aubree terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Elida. Sejak di mana ibunya marah, mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 57. Leaving Scars II

    Gelegar petir membelah langit. Kilatnya begitu mengerikan bagi banyak orang yang takut akan petir. Malam itu jalanan di Manhattan pun mulai sepi. Hujan turun begitu deras membasahi bumi. Jika semua orang banyak takut dengan gelegar petir, lain halnya dengan Aubree. Wanita itu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh membelah kota Manhattan. Lampu mobil beserta lampu jalan membantu mobil Aubree yang melalui jalan tersebut.Derai air mata Aubree tak henti-hentinya berlinang deras bersamaan dengan hujan turun. Tangis yang terdengar begitu pilu dan menyakitkan. Benak Aubree memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Nathan. Tak pernah Aubree sangka kalau Nathan akan mengakui mencintai Kylie di hadapannya. Hancur. Bagaikan sebuah benda yang pecah berkeping-keping.Aubree memukul-mukul setir mobilnya seraya berteriak keras. Tangisnya pecah bersamaan dengan suara jeritannya. Dada Aubree terasa begitu sesaak. Luapan amarah dan emosinya tak tertahan. Lagi dan lagi tak ada yang menginginkannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Nathan & Aubree   Bab 138. Ending Scene (TAMAT)

    Rockefeller Centre, Rockefeller Plaza, New York, USA.“Daddy … Mommy …” Audie, Nick, Niguel melambaikan tangan mereka ke arah Nathan dan Aubree yang tengah duduk menunggu mereka yang tengah bermain ice skating. Tampak senyuman di wajah Nathan dan Aubree begitu hangat melihat anak-anak mereka yang riang gembira kala bermain ice skating.Ya, Nathan membawa istri dan anaknya ke Rockefeller Centre. Tak tanggung-tanggung, Nathan sampai menyewa tempat ini satu hari hanya khusus menjadi tempat bermain ketiga anaknya. Biasanya weekend tempat ini akan ramai, Nathan tak mau ambil resiko sampai terjadi sesuatu pada ketiga anaknya. “Sayang, hati-hati bermain ice skating-nya.” Aubree berseru mengingatkan ketiga anak-anaknya. Meskipun sudah ada empat penjaga yang siaga menjaga Audie, Nick, dan Niguel tetap saja Aubree mencemaskan anak-anaknya.“Sayang, kau tenang saja, Audie, Nick, dan Niguel sudah hebat bermain ice skating. Lihatlah putri kita bahkan sampai menari. Lagi pula ada penjaga yang men

  • Nathan & Aubree   Bab 137. Extra Part III

    Pertengkaran Aubree dan Nathan berakhir manis dengan cara yang kerap mereka lakukan. Cara di mana memperkuat hubungan dua insan yang saling mencintai itu. Well, ini memang bukan pertama kali Nathan menjadi pria yang pencemburu. Bisa dikatakan semakin lama usia pernikahan Aubree dan Nathan, maka semakin menjadi kecemburuan Nathan. Seperti contoh, ada pria yang tidak sengaja melihat Aubree saja, Nathan sudah memberikan tatapan permusuhan pada pria tersebut. Andai kala itu Aubree tak buru-buru membawa Nathan pergi, sudah pasti Nathan akan mengajak ribut pria yang menatap dirinya.Jujur, Aubree pun terkadang jengah akan sifat berlebihan sang suami. Tapi anggaplah impian Aubree dulu telah terkabul. Aubree tak mungkin lupa dikala dirinya ingin sekali mendapatkan perhatian dari Nathan. Buah kesabaran Aubree memang manis. Terbukti Nathan sekarang bukan hanya memberikan perhatian penuh, tapi juga sangat overprotective.Ya, Aubree tak mengira rumah tangganya dengan Nathan sudah lebih dari empat

  • Nathan & Aubree   Bab 136. Extra Part II

    Aubree duduk di sofa seraya membaca majalah yang baru saja diantar oleh pelayan. Baru saja Nathan berangkat ke kantor. Sedangkan Audie, Nick, dan Niguel tengah berada di rumah ibunya. Bisa dikatakan Audie, Nick, dan Niguel memang kerap menginap di rumah kakek dan nenek mereka. Well, tentu saja Aubree dan Nathan tak melarang. Mereka pun senang karena anak-anak mereka sangat dekat dengan keluarga.Ngomong-ngomong, Aubree sudah sangat jarang datang ke kantor. Aubree sekarang hanya memeriksa pekerjaan dari rumah saja. Aubree menyerahkan pada asistennya untuk memimpin perusahaan. Ya, sejak di mana Aubree melahirkan Nick dan Niguel, Nathan memang kerap meminta Aubree fokus mendidik anak-anak mereka. Nathan tidak melarang Aubree untuk bekerja, hanya saja Nathan ingin Aubree memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus anak-anak.“Nyonya Aubree.” Pelayan melangkah menghampiri Aubree yang tengah bersantai.“Hm? Ada apa?” Aubree mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan.“Nyonya, maaf mengga

  • Nathan & Aubree   Bab 135. Extra Part

    Tiga tahun berlalu … Alunan musik piano indah dan merdu memenuhi panggung megah. Tampak sosok gadis kecil yang sangat cantik tengah bermain piano. Tubuhnya mungil dengan pipi tembam. Rambut pirang indahnya dikuncir kuda. Dari kejauhan saja bisa dilihat gadis kecil itu memiliki paras yang luas biasa cantik. Keahliannya pun mengipnotis seluruh tamu undangan di sana.Nathalie. Audie. R. Afford—gadis kecil yang berusia 4 tahun itu tengah bermain piano di panggung megah ditonton oleh ribuan tamu undangan. Semua orang di sana begitu kagum pada sosok gadis kecil yang sangat cantik itu. Alunan musik piano sangat lembut dan terdengar indah.“Go, Sweetheart.” Aubree bertepuk tangan bangga melihat putri kecilnya berada di panggung megah. Mata Aubree sampai berkaca-kaca penuh haru. Impiannya dulu menjadi seorang pianis diwujudkan oleh putri kecilnya. Di usia yang masih kecil, Audie mampu berada di panggung megah untuk pentas bersama dengan para pianis senior.Di tempat megah pementasan para pian

  • Nathan & Aubree   Bab 134. Perfect Ending

    Beberapa bulan kemudian …Kandungan Aubree memasuki minggu ketiga puluh. Kehamilan kedua Aubree ini sukses membuat berat badan Aubree bertambah hingga lebih dari 20 kg. Lengan, paha, betis, pipi, semua membengkak. Aubree sampai-sampai jengkel melihat ke cermin, tak ada satu pun yang kurus pada tubuhnya selain kelingkingnya.Ya, wajar saja kalau kehamilan kedua ini berat badan Aubree naik drastis lebih dari kehamilan pertama, pasalnya kali ini Aubree mengandung bayi kembar. Keinginan Delina—ibunya telah terjuwud. Sudah sejak di mana Aubree mengandung, Delina sudah memiliki pengharapan Aubree mengandung bayi kembar. Akan tetapi kehamilan kedua Aubree ini bukanlah kembar tiga atau empat yang Delina inginkan. Kehamilan kedua Aubree ini kembar dua namun tentu Aubree sangatlah bersyukur. Hanya saja, hingga detik ini memang Aubree dan Nathan memutuskan untuk tidak menanyakan pada dokter jenis kelamin bayi kembar mereka. Pasalnya, baik Aubree dan Nathan ingin menjadikan hal ni kejutan untuk

  • Nathan & Aubree   Bab 133. A Family Gathering

    Para pelayan mondar-mandir menyajikan makanan ke atas meja makan. Tak hanya makanan saja, tapi juga minuman tengah pelayan siapkan. Mulai dari apple juice, orange juice, hingga minuman beralkohol. Hari ini adalah hari di mana Nathan dan Aubree akan kedatangan tamu seluruh keluarga mereka. Rencananya hari ini mereka semua akan makan siang bersama. Tentu ini adalah rencana Bianca. Bianca ingin merayakan kehamilan kedua Aubree. Itu kenapa seluruh keluarga wajib hadir.“Nyonya Aubree, apa Anda ingin ada menu ayam untuk makan siang nanti?” tanya sang pelayan pada Auberr yang tengah menggendong Audie.“Hm, boleh. Siapkan saja. Jangan hanya daging. Oh, ya, siapkan seafood juga,” jawab Aubree hangat dengan senyuman di wajahnya.“Baik, Nyonya.” Pelayan itu kembali menyiapkan bahan-bahan makanan.Suara tangis Audie terdengar. Refleks, Aubree langsung menimang-nimang putri kecilnya yang tiba-tiba menangis. Namun, sayangnya tangis Audie tak kunjung reda. Padahal Aubree baru saja menyusui putri ke

  • Nathan & Aubree   Bab 132. Falling For You

    Berita tentang kehamilan Aubree telah tersebar luas. Media pun sampai memberitakan kehamilan Aubree. Kabar tentang kehamilan Aubree memang menggemparkan publik. Pasalnya terakhir publik tahu Aubree telah tiada. Namun, tentu Nathan segera membereskan berita-berita tentang kematian Aubree. Nathan meminta asistennya untuk memberikan keterangan bahwa apa yang terjadi di antara dirinya dan Aubree karena kesalahnnya. Nathan meminta publik untuk tidak lagi mengungkit apa yang telah menjadi masa lalu.Jujur, Aubree merasa tidak enak karena media hehoh akan tentang kematian palsunya. Bahkan Aubree sampai menonktifkan sosial medianya. Sebelumnya, Aubree memang pernah mengaktifkan sosial medianya ketika pertama kali kembali ke New York. Pasalnya, Aubree memposting moment-moment indah dengan suami dan anaknya selama berlibur di Spanyol. Tapi tak lagi sekarang. Berita tentang kematian palsunya cukup heboh membuat Aubree beristirahat dari sosial media. Bukan tanpa alasan tapi Aubree takut membaca k

  • Nathan & Aubree   Bab 131. Pregnant?

    Tanpa terasa sudah dua minggu Nathan dan Aubree berada di Spanyol. Madrid dan Barcelona adalah dua kota di Spanyol yang dikunjungi oleh Nathan dan Aubree. Ya, bulan madu mereka sangat indah ditambah di tengah-tengah mereka ada Audie—putri kecil mereka yang sangat cantik dan menggemaskan. Audie benar-benar memiliki wajah perpaduan antara Nathan dan Aubree. Bayi perempuan kecil mungil itu sangatlah lucu. Ditambah Audie sangat pencemburu kalau melihat Nathan dan Aubree berciuman.Selama di Spanyol, Nathan selalu membawa Aubree menuju tempat-tempat yang indah dan romantis. Nathan benar-benar ingin membahagiakan Aubree dan Audie. Lebih dari satu tahun Nathan menikahi Aubree belum pernah Nathan membawa Aubree ke tempat yang indah. Terakhir kali Nathan membawa Aubree hanya liburan dalam kota—dan moment itu juga yang membuat Nathan dan Aubree mendapatkan badai masalah di rumah tangga mereka.Namun, semua masalah yang dulunya menyisakan luka dalam untuk Aubree mulai terkikis seiring berjalanny

  • Nathan & Aubree   Bab 130. The Most Beautiful Gift

    Aubree tak menyangka Nathan sekarang sangat berbeda dengan Nathan yang dulu. Sifat Nathan yang dulu cenderung tak peduli. Kalaupun melarang Aubree maka tak akan sampai semurka sekarang. Sungguh, Aubree tak menyangka kalau Nathan sudah marah sangatlah menyeramkan. Padahal Adam adalah mantan kekasih Aubree sudah lama. Tapi Aubree tak mengerti kenapa bisa Nathan semurka itu.Tadi malam, tak lagi bisa terhitung berapa kali Aubree melakukan pergulatan panas dengan Nathan. Bahkan, Nathan baru membiarkan Aubree tidur pada pukul empat pagi. Andai saja, Aubree tak terkulai lemah sudah pasti Nathan akan tetap menyentuhnya lagi dan lagi.Meski Aubree sempat kesal akan sifat cemburu Nathan, tapi Aubree tetap bersyukur karena Nathan sekarang begitu mencintainya. Walau harus Aubree akui sifat Nathan sangat berlebihan. Seperti contoh ada pria yang mentap Aubree saja, Nathan langsung marah tidak jelas. Dan sekarang setelah pertengkaran manis tadi malam, Aubree akan pergi jalan-jalan dengan suami d

DMCA.com Protection Status