Aubree menatap pelayan yang sudah membawa-bawakan koper dan memasukan ke dalam mobil. Tampak wanita itu memastikan kalau barang-barang yang dia bawa tak ada yang tertinggal. Memang Aubree tahu kalaupun ada yang tertinggal pasti Aubree tinggal meminta Nathan untuk membeli yang baru tapi tetap saja pasti Aubree akan jengkel kalau ada yang tertinggal. Terlebih Aubree memiliki anak yang masih bayi pasti akan sangat repot kalau ada barang yang tertinggal.“Nyonya Aubree, barang-barang Anda, Tuan Nathan, dan barang-barang milik Nona Audie sudah berada di dalam mobil. Apa ada lagi yang Anda butuhkan, Nyonya?” tanya sang pelayan dengan sopan pada Aubree.“Hm, apa kau yakin tidak ada yang tertinggal?” Aubree balik bertanya.“Saya yakin, Nyonya. Semuanya sudah saya periksa sebelum masuk ke dalam mobil,” jawab sang pelayan dengan sopan.Aubree menganggukan kepalanya. “Baiklah, kalau begitu kau boleh keluar sekarang. Terima kasih sudah membantuku.”“Dengan senang hati, Nyonya.” Sang pelayan menun
Aubree menatap hangat Audie yang tengah menyusu padanya dengan begitu lahap. Sudah beberapa jam sejak pesawat lepas landas, Audie baru menyusu secara langsung. Dari tadi, untungnya Audie tidak rewel. Jadi paling tidak Aubree pun tak kewalahan pada Audie. Pasalnya jika Audie sudah rewel, terkadang sulit untuk didiamkan.“Anak Mommy cantik sekali. Anak pintarnya Mommy.” Aubree mengecupi pipi bulat Audie. Menatap putri kecilnya penuh dengan kasih sayang dan kelembutan. Bibir mungil Audie mengisap puncak dadanya sangat menggemaskan. Bibir mungil merah muda seperti buah ceri.Aubree mengelus pipi Audie pelan. Detik selanjutnya, Aubree melihat ke awan putih yang mengumpul begitu indah. Tatanan kamar pribadi Nathan di pesawat pibadi suaminya itu berubah. Sekarang design lebih hangat dan elegan. Sebelumnya design kamar pribadi Nathan di pesawat sangat maskulin. “Aubree?” Nathan melangkah masuk ke dalam kamar, dan seketika tatapan Nathan menghangat melihat Audie yang tengah menyusu. Putri ke
Hari pertama Aubree dan Nathan di Madrid mereka habiskan untuk berjalan-jalan. Mulai dari mengunjungi Plaza Mayor yang terkenal sebagai pusat plaza di Madrid, Temple of Debod yang merupakan sebuah kuil mesir yang dibangun pada abada ke-2 sebelum masehi, lalu terakhir Aubree dan Nathan pergi berbelanja ke mall. Lebih tepatnya Nathan menemani Aubree pergi berbelanja membelikan sesuatu untuk kakek dan neneknya.Ya, hari ini Nathan membawa Aubree membawa ke rumah kakek dan neneknya dari sisi sang ibu. Drake dan Paula, kakek dan nenek Nathan yang sekarang menetap tinggal di Madrid. Sebelumnya Aubree pernah bertemu dengan kakek dan nenek Nathan namun Aubree hanya satu kali bertemu yaitu disaat pesta pernikahan. Pun kala itu kakek dan nenek Nathan tak terlalu lama tinggal di New York. Baik kakek dan nenek Nathan memang sekarang hanya ingin menghabiskan masa tua mereka di Madrid. Waktu menunjukan pukul sebelas pagi. Nathan dan Aubree sudah selesai berjalan-jalan di kota Madrid. Nathan sege
“Kylie?”Nama itu tercetus pelan di bibir Aubree. Mata Aubree melebar terkejut beriringan dengan degup jantung yang seakan ingin berhenti berdetak. Ingatan Aubree tergali akan kejadian satu tahun lalu, kejadian di mana Nathan mengorbankan nyawanya untuk Kylie. Mata Aubree berembun mengingat luka lama yang begitu menyesakkan hati. Mati-matian Aubree ingin menepis pikirannya yang kembali mengingat masa lalu. Tetapi Aubree tak mampu. Melihat Kylie kembali telah membuka luka lamanya yang sebelumnya sudah tertutup rapat.Nathan bergeming di tempatnya melihat Kylie datang. Tampak raut wajah Nathan begitu tenang namun menunjukan jelas keterkejutannya. Tak pernah Nathan sangka kalau kakeknya akan meminta Kylie untuk datang. Satu tahun sudah Nathan tak lagi melihat Kylie. Sekarang Nathan kembali dipertemukan dengan Kylie namun dengan keadaan yang berbeda. Keadaan di mana sekarang Nathan menyadari dirinya hanya mencintai Aubree. Ya, tak ada lagi pancaran mata yang menunjukan rasa cinta Nathan p
Nathan dan Aubree melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam kamar hotel yang mereka tempati selama tinggal di Madrid. Mereka segera membersihkan diri dan mengganti pakaian mereka. Sepulang dari rumah Drake dan Paula, Nathan pun segera membawa Aubree dan Audie kembali ke hotel mereka. Untungnya, Audie sudah tertidur pulas.Bayi perempuan cantik itu tidak rewel sepanjang hari ini. Pun tadi Kylie sempat menggendong Audie tapi tetap Audie juga tidaklah rewel. Audie seperti boneka hidup yang memiliki mata besar hijau indah. Itu yang membuat semua orang gemas dan jatuh cinta pada Audie. Seharian ini juga Paula terus menggendong Audie. Sampai-sampai Aubree dan Nathan tidak sama sekali menggendong putri kecil mereka.Ya, setelah pertemuan kembali dengan Kylie; Aubree memang tak terlalu banyak bicara. Bahkan Aubree memilih untuk enggan membahas apa yang sudah menjadi masa lalu. Obrolan Aubree dan Kylie hanya seputar menanyakan kabar. Sedangkan Nathan hanya mengobrol sebentar pada Anders. Nathan
Aubree menatap hangat Nathan dengan penuh kasih sayang. Tatapan mendamba dan lembut pada suaminya itu. Aubree tak menampik kalau Nathan memang sangatlah tampan. Rahang tegas. Hidung mancung maskulin. Kulit putih. Alis tebal. Bulu mata lentik. Tak heran kalau sejak dulu Aubree begitu jatuh cinta sedalam-dalamnya pada Nathan. Bahkan hingga detik ini pun perasaan Aubree semakin bertambah. Hari demi hari, rasa cinta Aubree pada Nathan semakin menguat. Kenyataanya luka yang dia alami tak akan pernah sebanding dengan rasa cintanya pada Nathan.Aubree membawa tangannya, membelai pipi Nathan mengecupi rahang suaminya itu. Beruntung putri kecilnya masih terlelap. Paling tidak, Aubree masih memiliki waktu berduaan dengan sang suami. Meski Aubree membawa pengasuh tetap saja, di pagi hari pasti Audie ingin minum ASI secara langsung.Pelupuk mata Nathan mulai bergerak kala merasakan sentuhan di rahangnya. Sayup-sayup mata Nathan mulai terbuka. Dan seketika senyuman di wajah Nathan terlukis kala me
Selama berlibur di Madrid, Aubree dan Nathan begitu menikmati bulan madu mereka. Hampir semua tempat indah di Madrid dikunjungi oleh Aubree dan Nathan. Ditambah ada Audie yang selalu ada di sisi mereka, itu yang membuat Nathan dan Audie benar-benar sangat bahagia. Tak lagi ada pembahasan masa lalu. Aubree dan Nathan telah fokus pada masa depan. Berdamai dengan masa lalu adalah pilihan mereka. Karena sejatinya, sebesar apa pun kesalahan jika memang takdir telah mempersatukan maka tak akan ada yang memisahkan.Kehadiran Kylie lagi membuat Aubree sadar kalau Nathan telah melupakan Kylie. Cinta Nathan sepenuhnya hanya untuk Aubree. Tak ada lagi keraguan dalam diri Aubree. Pun Aubree melihat jelas tatapan mata Nathan tidak lagi ada pancaran cinta pada Kylie. Apa yang Aubree lihat murni Nathan menatap Kylie layaknya teman. Bahkan Nathan begitu menghargai dirinya.Aubree pernah terluka teramat dalam. Luka yang menyesakkan hati dan membekas dalam. Namun, rasa cinta Aubree nyatanya tetap selal
“Adam?”Nama itu tercetus begitu pelan di bibir Aubree, dan tak terdengar di telinga semua orang. Manik mata hijau Aubree tak lepas menatap manik mata cokelat yang kini berdiri di hadapannya. Ya, mereka saling beradu pandang. Bahkan tatapan nyaris yang tak lepas satu sama lain. Tatapan itu sampai tak menyadari banyak orang yang ada di sekelilingnya.Saat Aubree dan Adam saling beradu pandang, Nathan segera menyadari itu. Kilat mata Nathan terhunus dingin kala Aubree dan Adam menatap dalam satu sama lain. Sorot mata menuntut dan rasa tak suka begitu terlihat jelas.“Kalian saling mengenal?” tegur Nathan yang sontak membuat tatapan Aubree dan Adam langsung terhenti. Refleks, Aubree mengalihkan pandangannya pada Nathan serta memasang senyuman di wajahnya agar sang suami tidak berpikir yang aneh-aneh.“Sayang, aku—”“Aku dan Aubree adalah teman lama, Nathan. Kami sudah lama tidak bertemu.” Adam memotong ucapan Aubree. Pun Aubree menghentikan ucapannya ketika Adam sudah menjelaskan pada N
Rockefeller Centre, Rockefeller Plaza, New York, USA.“Daddy … Mommy …” Audie, Nick, Niguel melambaikan tangan mereka ke arah Nathan dan Aubree yang tengah duduk menunggu mereka yang tengah bermain ice skating. Tampak senyuman di wajah Nathan dan Aubree begitu hangat melihat anak-anak mereka yang riang gembira kala bermain ice skating.Ya, Nathan membawa istri dan anaknya ke Rockefeller Centre. Tak tanggung-tanggung, Nathan sampai menyewa tempat ini satu hari hanya khusus menjadi tempat bermain ketiga anaknya. Biasanya weekend tempat ini akan ramai, Nathan tak mau ambil resiko sampai terjadi sesuatu pada ketiga anaknya. “Sayang, hati-hati bermain ice skating-nya.” Aubree berseru mengingatkan ketiga anak-anaknya. Meskipun sudah ada empat penjaga yang siaga menjaga Audie, Nick, dan Niguel tetap saja Aubree mencemaskan anak-anaknya.“Sayang, kau tenang saja, Audie, Nick, dan Niguel sudah hebat bermain ice skating. Lihatlah putri kita bahkan sampai menari. Lagi pula ada penjaga yang men
Pertengkaran Aubree dan Nathan berakhir manis dengan cara yang kerap mereka lakukan. Cara di mana memperkuat hubungan dua insan yang saling mencintai itu. Well, ini memang bukan pertama kali Nathan menjadi pria yang pencemburu. Bisa dikatakan semakin lama usia pernikahan Aubree dan Nathan, maka semakin menjadi kecemburuan Nathan. Seperti contoh, ada pria yang tidak sengaja melihat Aubree saja, Nathan sudah memberikan tatapan permusuhan pada pria tersebut. Andai kala itu Aubree tak buru-buru membawa Nathan pergi, sudah pasti Nathan akan mengajak ribut pria yang menatap dirinya.Jujur, Aubree pun terkadang jengah akan sifat berlebihan sang suami. Tapi anggaplah impian Aubree dulu telah terkabul. Aubree tak mungkin lupa dikala dirinya ingin sekali mendapatkan perhatian dari Nathan. Buah kesabaran Aubree memang manis. Terbukti Nathan sekarang bukan hanya memberikan perhatian penuh, tapi juga sangat overprotective.Ya, Aubree tak mengira rumah tangganya dengan Nathan sudah lebih dari empat
Aubree duduk di sofa seraya membaca majalah yang baru saja diantar oleh pelayan. Baru saja Nathan berangkat ke kantor. Sedangkan Audie, Nick, dan Niguel tengah berada di rumah ibunya. Bisa dikatakan Audie, Nick, dan Niguel memang kerap menginap di rumah kakek dan nenek mereka. Well, tentu saja Aubree dan Nathan tak melarang. Mereka pun senang karena anak-anak mereka sangat dekat dengan keluarga.Ngomong-ngomong, Aubree sudah sangat jarang datang ke kantor. Aubree sekarang hanya memeriksa pekerjaan dari rumah saja. Aubree menyerahkan pada asistennya untuk memimpin perusahaan. Ya, sejak di mana Aubree melahirkan Nick dan Niguel, Nathan memang kerap meminta Aubree fokus mendidik anak-anak mereka. Nathan tidak melarang Aubree untuk bekerja, hanya saja Nathan ingin Aubree memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus anak-anak.“Nyonya Aubree.” Pelayan melangkah menghampiri Aubree yang tengah bersantai.“Hm? Ada apa?” Aubree mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan.“Nyonya, maaf mengga
Tiga tahun berlalu … Alunan musik piano indah dan merdu memenuhi panggung megah. Tampak sosok gadis kecil yang sangat cantik tengah bermain piano. Tubuhnya mungil dengan pipi tembam. Rambut pirang indahnya dikuncir kuda. Dari kejauhan saja bisa dilihat gadis kecil itu memiliki paras yang luas biasa cantik. Keahliannya pun mengipnotis seluruh tamu undangan di sana.Nathalie. Audie. R. Afford—gadis kecil yang berusia 4 tahun itu tengah bermain piano di panggung megah ditonton oleh ribuan tamu undangan. Semua orang di sana begitu kagum pada sosok gadis kecil yang sangat cantik itu. Alunan musik piano sangat lembut dan terdengar indah.“Go, Sweetheart.” Aubree bertepuk tangan bangga melihat putri kecilnya berada di panggung megah. Mata Aubree sampai berkaca-kaca penuh haru. Impiannya dulu menjadi seorang pianis diwujudkan oleh putri kecilnya. Di usia yang masih kecil, Audie mampu berada di panggung megah untuk pentas bersama dengan para pianis senior.Di tempat megah pementasan para pian
Beberapa bulan kemudian …Kandungan Aubree memasuki minggu ketiga puluh. Kehamilan kedua Aubree ini sukses membuat berat badan Aubree bertambah hingga lebih dari 20 kg. Lengan, paha, betis, pipi, semua membengkak. Aubree sampai-sampai jengkel melihat ke cermin, tak ada satu pun yang kurus pada tubuhnya selain kelingkingnya.Ya, wajar saja kalau kehamilan kedua ini berat badan Aubree naik drastis lebih dari kehamilan pertama, pasalnya kali ini Aubree mengandung bayi kembar. Keinginan Delina—ibunya telah terjuwud. Sudah sejak di mana Aubree mengandung, Delina sudah memiliki pengharapan Aubree mengandung bayi kembar. Akan tetapi kehamilan kedua Aubree ini bukanlah kembar tiga atau empat yang Delina inginkan. Kehamilan kedua Aubree ini kembar dua namun tentu Aubree sangatlah bersyukur. Hanya saja, hingga detik ini memang Aubree dan Nathan memutuskan untuk tidak menanyakan pada dokter jenis kelamin bayi kembar mereka. Pasalnya, baik Aubree dan Nathan ingin menjadikan hal ni kejutan untuk
Para pelayan mondar-mandir menyajikan makanan ke atas meja makan. Tak hanya makanan saja, tapi juga minuman tengah pelayan siapkan. Mulai dari apple juice, orange juice, hingga minuman beralkohol. Hari ini adalah hari di mana Nathan dan Aubree akan kedatangan tamu seluruh keluarga mereka. Rencananya hari ini mereka semua akan makan siang bersama. Tentu ini adalah rencana Bianca. Bianca ingin merayakan kehamilan kedua Aubree. Itu kenapa seluruh keluarga wajib hadir.“Nyonya Aubree, apa Anda ingin ada menu ayam untuk makan siang nanti?” tanya sang pelayan pada Auberr yang tengah menggendong Audie.“Hm, boleh. Siapkan saja. Jangan hanya daging. Oh, ya, siapkan seafood juga,” jawab Aubree hangat dengan senyuman di wajahnya.“Baik, Nyonya.” Pelayan itu kembali menyiapkan bahan-bahan makanan.Suara tangis Audie terdengar. Refleks, Aubree langsung menimang-nimang putri kecilnya yang tiba-tiba menangis. Namun, sayangnya tangis Audie tak kunjung reda. Padahal Aubree baru saja menyusui putri ke
Berita tentang kehamilan Aubree telah tersebar luas. Media pun sampai memberitakan kehamilan Aubree. Kabar tentang kehamilan Aubree memang menggemparkan publik. Pasalnya terakhir publik tahu Aubree telah tiada. Namun, tentu Nathan segera membereskan berita-berita tentang kematian Aubree. Nathan meminta asistennya untuk memberikan keterangan bahwa apa yang terjadi di antara dirinya dan Aubree karena kesalahnnya. Nathan meminta publik untuk tidak lagi mengungkit apa yang telah menjadi masa lalu.Jujur, Aubree merasa tidak enak karena media hehoh akan tentang kematian palsunya. Bahkan Aubree sampai menonktifkan sosial medianya. Sebelumnya, Aubree memang pernah mengaktifkan sosial medianya ketika pertama kali kembali ke New York. Pasalnya, Aubree memposting moment-moment indah dengan suami dan anaknya selama berlibur di Spanyol. Tapi tak lagi sekarang. Berita tentang kematian palsunya cukup heboh membuat Aubree beristirahat dari sosial media. Bukan tanpa alasan tapi Aubree takut membaca k
Tanpa terasa sudah dua minggu Nathan dan Aubree berada di Spanyol. Madrid dan Barcelona adalah dua kota di Spanyol yang dikunjungi oleh Nathan dan Aubree. Ya, bulan madu mereka sangat indah ditambah di tengah-tengah mereka ada Audie—putri kecil mereka yang sangat cantik dan menggemaskan. Audie benar-benar memiliki wajah perpaduan antara Nathan dan Aubree. Bayi perempuan kecil mungil itu sangatlah lucu. Ditambah Audie sangat pencemburu kalau melihat Nathan dan Aubree berciuman.Selama di Spanyol, Nathan selalu membawa Aubree menuju tempat-tempat yang indah dan romantis. Nathan benar-benar ingin membahagiakan Aubree dan Audie. Lebih dari satu tahun Nathan menikahi Aubree belum pernah Nathan membawa Aubree ke tempat yang indah. Terakhir kali Nathan membawa Aubree hanya liburan dalam kota—dan moment itu juga yang membuat Nathan dan Aubree mendapatkan badai masalah di rumah tangga mereka.Namun, semua masalah yang dulunya menyisakan luka dalam untuk Aubree mulai terkikis seiring berjalanny
Aubree tak menyangka Nathan sekarang sangat berbeda dengan Nathan yang dulu. Sifat Nathan yang dulu cenderung tak peduli. Kalaupun melarang Aubree maka tak akan sampai semurka sekarang. Sungguh, Aubree tak menyangka kalau Nathan sudah marah sangatlah menyeramkan. Padahal Adam adalah mantan kekasih Aubree sudah lama. Tapi Aubree tak mengerti kenapa bisa Nathan semurka itu.Tadi malam, tak lagi bisa terhitung berapa kali Aubree melakukan pergulatan panas dengan Nathan. Bahkan, Nathan baru membiarkan Aubree tidur pada pukul empat pagi. Andai saja, Aubree tak terkulai lemah sudah pasti Nathan akan tetap menyentuhnya lagi dan lagi.Meski Aubree sempat kesal akan sifat cemburu Nathan, tapi Aubree tetap bersyukur karena Nathan sekarang begitu mencintainya. Walau harus Aubree akui sifat Nathan sangat berlebihan. Seperti contoh ada pria yang mentap Aubree saja, Nathan langsung marah tidak jelas. Dan sekarang setelah pertengkaran manis tadi malam, Aubree akan pergi jalan-jalan dengan suami d