Share

Chapter 301

Author: Black Eagle
last update Last Updated: 2024-04-13 22:43:50

"Dengar Kak, Randy belum pulang, aku berbohong padamu bahwa dia tidak ingin makan malam jika tidak bersamamu, tetapi keluar lah dari sini dan bantu aku menemukan di mana putramu itu."

Ucapan dari Reynaldi membuat Sarah langsung membangkitkan tubuhnya, dia tentu panik mendengarkan apa yang dikatakan Reynaldi tetapi dia juga tahu bahwa adiknya itu adalah orang yang sudah berbohong sehingga dia berharap bahwa apa yang dikatakan sang adik tidak lah benar.

"Kau selalu berbohong padaku, kau selalu menyatakan sesuatu yang tidak aku sukai, jadi aku mohon kali ini jangan gunakan putraku untuk membuatku memakan sesuatu," jelas Sarah yang sudah sangat keletihan, bahkan dia letih hanya dengan berbaring menangis dan meratapi putrinya.

Dalam pikiran Sarah dia tidak pernah sebelumnya memikirkan tentang Martin, dan sampai saat ini yang dipikirkan Sarah hanyalah anak-anaknya. Andai dia bisa melakukan sesuatu selain berada di atas ranjang. Apa yang telah dilakukan para polisi sekarang. Sudah banyak se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 302

    "Bagaimana, apa kau bisa membantu aku Syarif?" tanya Martin dengan tatapan yang penuh dengan pengharapan, dia sangat berharap bahwa Syarif bisa membantu nya. Syarif berpikir sejenak dan berkata, "Bagaimana aku akan menemukan mereka, Tuan?" tanya Syarif yang terdengar ragu, dia tidak bisa meninggalkan Martin sendiri di sana. Dan berharap bahwa dia bisa membantu Martin dengan tangan miliknya sendiri tanpa meninggalkan Martin."Dia mungkin belum jauh, dia menurunkan aku di pinggir jalan hutan, dan aku pikir dia masih berada di kota ini, jadi kau mungkin masih bisa menemukan Tom, aku mohon, bantu aku," kata Martin dengan sekali lagi, his mata masih berharap jawaban iya dari Syarif. "Baiklah, aku akan mencari mereka tapi apa pesan yang akan harus sampaikan?" tanya Syarif dengan sedikit terbata-bata, dan dia berkata, "Tapi berjanjilah pada ku, Tuan ... Bahwa kau akan baik-baik saja dan masih menunggu ku di sini," kata Syarif, mereka sekarang berada diantara semak dan berharap bahwa tak ke

    Last Updated : 2024-06-22
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 303

    Litzia penuh amarah dan kemarahan yang mungkin bisa dikatakan sangat memuncak sekarang, tetapi dia gak bisa apa-apa, karena yang dipedulikan Litzia bukanlah Nigel, juga bukan dirinya tetapi Raisi yang masih dalam penyekapan dan kurungan tanpa makanan oleh Nigel yang membuat Litzia sangat ingin untuk membantu Raisi agar bebas. Sayangnya itu akan sangat sulit. "Kau tidak tahu apa-apa tentang balas dendam jadi kau sebaiknya tidak memberitahu aku sesuatu yang hanya menurut kau saja benar, Nona." Nigel lalu menghentakkan wajah LitIa dan dia sudah terbiasa dengan semua kejahatan yang dijatuhkan kepada dia. "Aku hanya ingin kau tahu bahwa semuanya hanya akan sia sia karena pada akhirnya semua akan mati, jika kematian yang kau ingin ....""Aku sama sekali tidak menginginkan kematian Martin, aku hanya ingin dia hancur melihat anaknya, dan kekasih muda yang dia miliki berada dalam kondisi yang paling buruk, dia akan merasa rendah dan gagal atas apa yang terjadi, akan aku buat dia seperti itu

    Last Updated : 2024-06-22
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 304

    Sarah bangkit dari duduknya dengan tatapan penuh yang tampak terlihat sangat tidak senang, mungkin bisa dibilang dia sangat terlihat marah dan kesal akan apa yang telah terjadi pada Randy. Dia melangkah ke arah lemari obat di dapur, mengambil botol salep dan kapas. Dia mengomel terus menerus seolah tak akan ada maaf untuk mereka yang memberikan masalah bagi Randy yang berada di sekolah Randy. Sarah tidak berhenti mengomel bahkan ketika Randy merasa bahwa ibunya terlalu berlebihan dalam menangani masalah yang terjadi diantara mereka, walaupun sering kali Sarah merasa pusing dan kepalanya hampir meledak karena masalah yang telah terjadi, dan penyebab kenapa dia sekarang mengalami semua ini, dia masih menyalahkan Martin dan semua masalah Martin. "Ibu, aku tidak apa-apa, ibu terlalu banyak bicara, ini tidak akan terjadi lagi," kata Randy lirih, dia berusaha untuk mengabaikan apa yang dikatakan sang ibu, tapi sayangnya telinganya masih mendengar dengan ucapan yang dikatakan oleh Sarah,

    Last Updated : 2024-06-23
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 305

    Sekarang tak ada yang bisa digunakan untuk Litzia membatah apa yang dikatakan oleh Nigel dan semuanya bisa berubah kapan saja, Martin mungkin tidak akan selamat dan Nigel berhasil dengan misinya. Litzia terdiam sejenak, matanya menatap tajam ke arah Nigel, seolah tak ada harapan sama sekali. Dia tahu bahwa perdebatan ini tidak akan ada gunanya lagi pula Nigel sudah membulatkan keinginannya. Nigel sudah terobsesi dengan balas dendam yang dia miliki kepada Martin, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Entah apa yang membuat Nigel begitu membenci Martin, dan apa masa lalu mereka yang membuat Nigel begitu dipenuhi kemarahan dan kebencian terhadap Martin Dailuna. Di dalam hatinya, Litzia merasa kasihan pada Martin dan Raisi mereka seolah dipermainkan oleh Nigel, dan memang benar bahwa semua ini hanya permainan Nigel bahkan Litzia sendiri tidak berada dalam kondisi yang baik-baik saja karena dia sendiri sedang dikurung di dalam ruangan di mana hanya Nigel yang bisa berada di sana bersa

    Last Updated : 2024-06-28
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 306

    Syarif berusaha keras untuk menemukan di mana Tom berada sekarang, tentu saja ini menjadi sesuatu yang sangat penting yang harus Syarif lakukan, demi keselamatan Tuan Dailuna, baik Tuan besar maupun tuan muda yang sampai saat ini masih sangat susah untuk ditemukan dan diketahui di mana dia berada. Sementara Syarif sedang kesulitan dalam mencari di mana Tom berada, Martin sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, toh dia sendiri tampak bingung dan sangat sulit dalam melakukan apa yang sebenarnya harus dia lakukan. Menyelematkan Andira dan Raisi mungkin akan menjadi sesuatu yang sulit untuk dia lakukan, tanpa bantuan siapa pun, dan hanya dia sendiri, hanya Martin saja sekarang dia pun merasa sangat lapar dan tak makan dalam beberapa jam yang panjang. Bagaimana tidak, jika saja Martin menggunakan uangnya untuk menyewa beberapa orang maka pasti dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan Dnegan mudah, tapi sekarang rasanya tidak bisa, dia akan kesulitan jika seperti ini. Sa

    Last Updated : 2024-07-11
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 307

    Hubungan antara Lutfi dan juga Hatice mungkin sudah perlahan membaik, dan Lutfi berpikir bahwa mereka berdua memiliki kesalahan yang sama, hanya saja Hatice berada dalam masalah yang bahkan jauh lebih parah saat ini, sia harus menanggung rasa trauma yang bahkan jauh lebih berat, apalagi mengingat Nadira yang kehilangan nyawanya dan Hatice merasa gagal dalam melakukan tugasnya untuk melindungi keponakannya itu. Bukan hanya itu, Hatice sering kali disarankan untuk menyewa psikolog untuk membantunya dalam masalah psikologis yang sekarang dialami olehnya, tapi sangat sulit rasanya Lutfi untuk membujuk istrinya karena saat ini Hatice berada di dalam kamar dan sulit baginya untuk membujuk Hatice. Kadang Lutfi berhasil bicara dengan Hatice hanya saat Hatice sedang lapar, dia kadang memilih untuk keluar kamar, dan kadang juga Lutfi membawakan Hatice makan malam dan bahkan sarapan pagi tapi kadang pula Hatice menolak. Sekarang Lutfi sedang berusaha untuk membujuk Hatice untuk makan malam ka

    Last Updated : 2024-07-15
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 308

    Tatapan Hatice kepada Lutfi cukup tajam setelah Lutfi mengatakan bahwa apakah Hatice memaafkannya, ah tentu mereka punya kesalahan yang sama, lalu tatapan tajam Hatice kini berubah menjadi tatapan yang teduh dan penuh dengan belas kasih kepada sang suami yang nyaris menjadi mantan suami itu. Andai saja mereka tidak memahami satu sama lain, atau mungkin saling memilih amarah yang sama maka mereka mungkin akan berada di ambang pernikahan mereka, atau mungkin bercerai seperti halnya dengan Martin yang sudah bercerai dengan Sarah, dan sampai saat ini kabar tentang Martin masih belum ada. Sementara itu dengan lembut tangan Hatice melepaskan tangan milik Lutfi dari lengan Hatice dan berkata sesuatu kepada Lutfi, berusaha untuk tetap tenang dan tidak menyinggung perasaan suaminya sendiri. Lalu mereka berdua sekarang saling menatap satu sama lain ,berhadapan antara Lutfi dan juga Hatice. "Kau tidak perlu berkata seperti itu atau bahkan meminta permohonan maaf, kita punya kesalahan yang sam

    Last Updated : 2024-07-16
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 309

    "Ibu hanya ingin memastikan, Randy bahwa sama sekali tidak ada masalah di sekolah lagi, agar kau bisa belajar dengan tenang, atau Ibu mungkin akan membawa kau ke sekolah lain," kata Sarah yang mengelus lembut rambut Randy tapi Randy memalingkan wajah dan tidak senang dengan jawaban sang ibu. "Itu hanya akan memperburuk masalah Ibu, jika Ibu datang ke sekolah dan memarahi anak nakal itu, maka mereka tidak akan berhenti mengganggu aku," kaya Randy dengan nada suara yang kesal. "Tapi sayang ibu hanya berusaha melakukan sesuatu yang terbaik untukmu," ucap Sarah sekali lagi tapi Randy tidak peduli, dia memalingkan wajah dan tidak senang dengan sang ibu, membuat Sarah merasa tersindir, dia sudah melakukan hal yang luar biasa untuk Randy tapi bahkan untuk saat ini Randy masih saja tidak melihat kepedulian ibunya sendiri. "Kenapa Ibu tidak bisa diam, seharusnya ibu duam saja dan tidak usah melakukan apa pun," kata Randy sambil menghentakkan tangan Sarah yang mengelus lembut rambut Randy, k

    Last Updated : 2024-07-17

Latest chapter

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 322

    Ya dia tahu siapa yang membawa Andira, dan anehnya sesuatu menjadi lebih muda baginya, tak ada pengawal sementara Martin memegangi senjata api di tangannya walau dia terlihat terluka di kepala, dan beberapa darah yang mengalir di tangannya, ya sebelum Ibrahim berhasil dijatuhkan oleh Martin, Ibrahim berhasil menyerang Martin dengan irisan balok yang membuatnya terluka. Di sisi yang lain, Martin membuka satu-persatu pintu ruangan yang ada di labirin, sampai akhirnya dia tidak menemukan pintu apa pun, hanya dinding kasar di sekelilingnya, dan yang membuatnya merasa bingung adalah di mana semua orang? Martin tak menemukan siapa pun, tapi dia bisa melihat tanda ayang dia tahu bahwa yang melakukannya pasti Nigel, untuk menjebak Martin, walau Martin paham akan jebakan itu, dia tetap mengikuti pola petunjuk yang dia tidak tahu akan membawa dia ke mana, hanya saja tak ada pilihan lain. "Martin." Langkah kaki Martin terhenti, dia mendengar sesuatu, di belakang, di depan, di samping, lalu s

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 321

    Rasa lemas menjalar di sekujur tubuh Martin, dia tidak menyangka bahwa Nigel akan sejauh ini, gadis yang selalu bersamanya yang Martin pikir Litzia telah menjadi gadis yang penting bagi Nigel ternyata saat mencoba membalas dendam dan ambisi gadis itu tidak lain hanyalah sekedar hiburan bagi Nigel. Mata Martin redup, dia kebingungan bagaimana harus merespon apalagi rasa panas dikarenakan cahaya lampu yang langsung mengarah kepadanya membuatnya merasa terganggu. Dia meremukkan rambut-rambut nya yang kusut, dan saat mencoba untuk fokus, dia menemukan sesuatu berada di tangan Litzia, gadis itu menggenggam sesuatu, Martin yang merasa apa yang digenggam Litzia penting langsung meraih tangan gadis itu dan membuka telapaknya, di sana terletak kertas yang mungkin berisikan informasi. Tulisan yang Martin tahu bukanlah milik Litzia melainkan milik Nigel, ya jelas kertas dengan tinta yang ditulis Martin dan berisikan, "Putramu dan Andira selanjutnya, oh ya astaga kau tidak akan menemukan putra

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Bibir Martin terbuka, dia merasa heran siapa yang mungkin yang telah membukakan pintu untuknya, dan kenapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Sia menelan saliva berkali-kali tapi dia tidak bisa diam, ya dia tidak seharusnya seperti ini, dia mengepalkan tangan dengan kemarahan yang luar biasa, pada Nigel, Ibrahim dan sedikit rasa kecewa dan kebencian terhadap Andira, atau dia sedang berusaha untuk membenci gadis itu. Tapi sebelum semua itu harus diselesaikan olehnya, dia berusaha untuk menemukan putranya terlebih dahulu, di mana Raisi, dan kenapa semuanya terlihat kacau, kenapa Tidka ada penjaga dan pintu ruangannya sendiri, sel yang dia miliki sendiri yang seharusnya menjadi tempat dia tertahan kini terbuka. Tapi semua itu tidak penting, Martin dia mencoba untuk melangkah pergi, tetapi dia tidak dengan tangan kosong, di dalam saku-saku celananya dia menyimpan pecahan beling yang dia hancurkan sebelumnya dan akan menjadikannya sebagai pertahanan atau cara untuk melawan. Sayangnya dia

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Litzia mencoba menyelematkan siapa pun yang bisa dia selamatkan setelah dia berhasil membantu Raisi, yang entah apakah Raisi berhasil keluar dari labirin rumit yang telah dibangun oleh Nigel selama ini atau usaha mereka hanya akan menjadi boomerang. Dia memastikan bahwa Ibrahim mengetahui rencana Nigel untuk menghabisi mereka semua di tempat itu, sehingga mungkin dalam sesaat dia ingin menyelamatkan semuanya, termasuk Andira, tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa Martin tiada di tangannya. Di sisi yang lain Litzia, dia membuka pintu demi pintu, labirin yang begitu membingungkan, dia tidak bisa menemukan di mana kamar Martin, atau di mana sel Martin disembunyikan, langkah demi langkah dia berusaha untuk dapatkan hingga akhirnya dia menemukan satu ruangan yang tak terjaga, cukup jauh dan firasatnya berkata, mungkin itu adalah Martin. Langkahnya menuju sel itu cepat, dan menemukan seseorang yang bersandar tanpa semangat hidup duduk di lantai. Litzia hanya dapat melihat pria i

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 319

    Beberapa Saat Sebelumnya "Pergilah, kau tidak punya waktu, kau harus meninggalkan tempat ini atau Nigel akan menghabisi mu di hadapan ayahmu. Dia akan mempermainkan Malian berdua sebelum akhirnya mengakhiri semuanya." Dia mencoba membuka gelangan borgol di tangan Raisi sementara Raisi yang terlihat dengan wajah berantakan, darah di sisi wajahnya, dan rambut yang terlihat tak terawat itu memandang bingung. "Bagaimana kau mendapatkan kunci itu ... Astaga kau membahayakan dirimu sendiri Litzia." Raisi menghentakkan tangannya seolah menolak bantuan Litzia tapi gadis ini mencoba untuk tetap membantu Raisi. "Kau tidak tahu bahwa Nigel adalah monster dan dia akan menghabisi kalian, kau, Martin, Andira, semuanya, bahkan Ibrahim tangan kanannya sendiri akan mati di sini jika tidak pergi." "Andira?" Raisi menelan saliva, dia gemetar. "Ya." "Tidak." Raisi yang kedua tangannya sudah terbebas dari borgol itu menggelengkan kepala, "Aku tidak mau meninggalkan Andira. Bawa aku padanya dan akan

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 318

    Semua tampak jelas, Martin melihat segalanya dalam kesunyian yang tak terhentikan, dia merasa bahwa hidupnya akan selalu seperti ini, menderita. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, Andira, tapi dengan biaya sebesar apa? Dan kini, di mana gadis itu? Di mana putranya? Dan demi keinginan yang ia hasratkan semuanya berakhir kacau, dia terjebak di dalam neraka yang abadi. Nigel menghentakkan kepala Martin dan membiarkan dia tergelatak di dalam sana, kini adalah rencana selanjutnya tapi kapan dia akan melakukan rencana selanjutnya? Oh ya dia akan mempermainkan Martin lebih lama, lebih parah, San jauh lebih menyakitkan sebelum pada akhirnya mengakhiri hidup Martin Dailuna. Di sisi yang lain, Ibrahim tak sanggup menahan amarah dendam yang ingin segera mengakhiri hidup Martin, menghancurkan dinasti Dailuna selamanya. Tetapi semua itu berada di tangan Nigel yang memiliki lebih banyak anak buah. "Apa lagi yang kau tunggu?" Ibrahim bertanya, dia tak sanggup menahan diri untuk segera mengakh

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 317

    "Kau sudah mendapatkan, dia kan?" tanya Ibrahim yang sekarang berada di hadapan Nigel. "Cepatlah akhiri ini, Nigel. Kau pasti akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan, bukan?" Ibrahim yang saat ini duduk di hadapan meja Nigel dan Nigel tampak berpikir tetapi tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ibrahim. "Jangan terlalu tergesa-gesa, Ibrahim. Aku tahu kau sangat ingin membunuhnya sama seperti aku ingin sekali melenyapkan dia. Tapi kita tunggu, ya tunggu." Ibrahim tidak senang dengan aoa yang dikatakan Nigel, dia berdiri dan menghentakkan kursi, "Menunggu? Astaga aku sudah sangat lama menunggu dan menantikan momen ini, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Apa yang sebenarnya kau rencanakan!" Nigel tersenyum dan ikut berdiri, "Aku sudah katakan padamu. Kau cukup menjaga Andira dan biarkan dia merasa nyaman di sini, karena sebentar lagi dia akan berguna," kaga Nigel yang sekarang berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu ruangan itu dan mempersilahkan Ibrah

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 316

    "Nigel berhasil menangkap ayahmu, Raisi." Suara Litzia tenang. Sedangkan Raisi yang tampak tak berdaya itu hanya bisa menundukkan kepala. Dia lemas dan tidak tahu bagaimana dia akan merespon. "Akhirnya, dendam Nigel akan terselesaikan. Dia bisa menghabisi ayahku kapan saja. Tapi kenapa dia hanya menangkapnya?" Tatapan Raisi kini mengarah kepada Litzia yang terlihat tidak menemukan jawaban apa pun dari pertanyaan Raisi. Dia bahkan tidak tahu kenapa Nigel tidak menghabisi Martin saat ini juga. Kenapa dia harus menunggu waktu yang lama. "Entahlah, tapi untuk saat ini aku hanya mau kondisi mu lebih baik Raisi, kau harus makan sesuatu," kata Litzia yang masih menawarkan makanan untuk Raisi, "Jika tidak maka kau akan berada dalam kondisi yang buruk." "Saat ini aku bahkan jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri, Litzia. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya makanan." Litzia lalu meraih piring itu dan berusaha untuk membuat Raisi memakan sesuatu, dia menyuapi Raisi dan tidak akan pe

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 315

    Martin terjatuh dan tidak bisa merasakan tubuhnya, apa yang baru saja dikatakan oleh Nigel adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Martin sudah kehilangan Nadira dan dia tidak bisa kehilangan anak lagi. Tubuhnya yang sudah mulai kurus itu terus dihentakkan lelah Nigel yang penuh dengan kebencian dan dendam. Yang pada akhirnya Nigel mendapatkan Martin hidup-hidup. Ini adalah sebuah kesempatan baginya. Bagi Nigel untuk memberikan penderitaan mutlak pada Martin Dailuna. Martin yang tidak berdaya diseret menuju bangunan tua yang cukup terlihat besar, dan tubuh itu langsung dijatuhkan di atas lantai yang lembab. "Bawa dia ke tempat yang seharusnya." Nigel yang terlihat berjalan pergi dan meninggalkan tubuh Martin yang setengah sadar dan tak berdaya. Dan kemudian dibawalah tubuh itu menuju ke tempat yang seharusnya, dan kemenangan Nigel sudah di depan mata. Andira, Raisi dan Martin, adalah pion untuk balas dendam Nigel. Di sisi lain ada Ibrahim yang sama sekali tidak terima Dnegan sikap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status