Hyun Jae menatap Jan Mi Aeri dengan tajam. Namun, ia juga merasa lega karena berhasil menyelamatkan Aeri.
Aeri menelan salivanya. "Terimakasih, letnan Hyun. Jika anda tidak mendobrak pintu, saya sudah....""Kau berhutang nyawa padaku, nona Aeri. Jika kau ingin membayarnya, maka tolong hargai hidupmu. Semua pernah berbuat kesalahan dalam hidupnya. Tapi, mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, bukan jalan keluar.""Maafkan sudah merepotkan anda, letnan Hyun."Hyun Jae hanya mengangguk. Ia berpaling dan menatap ke arah tiga malaikat maut yang saat ini ada di ruangan itu. Kim Young Jo nampak mengeluarkan amplop dari saku bajunya. Ia membukanya dan ternyata nama Jan Mi Aeri sudah tidak tertera lagi di sana. Merasa semua sudah aman, Hyun Jae pun langsung bangkit berdiri.
"Aku harus kembali ke kantor, masih ada yang harus ku kerjakan. Lebih baik kau panggil petugas untuk membetulkan pintu mu yang telah aku rusak.""Baik, sekali lagi terimakasih, letnan HySetelah mengantarkan Daek Wo dan Ye Jin, Hyun Jae segera kembali ke kantornya. Masih ada beberapa laporan yang harus ia selesaikan. Saat dalam perjalanan pulang, kembali dia di hadang kemacetan. Kali ini, pandangan matanya bertemu langsung dengan Lee Jun Sung. Selama beberapa saat, Hyun Jae merasakan ada aura yang aneh. Bukan aura manusia. Hyun Jae melihat tubuh Lee Jun Sung seolah tidak menyatu dengan rohnya. Dari tubuh itu nampak seperti ada lapisan tak terlihat. Hyun Jae langsung memalingkan pandangannya. Ia tidak ingin tertangkap basah sedang mengamati Lee Jun Sung sedemikian rupa.Perlahan Hyun Jae mulai mengemudikan mobilnya dan akhirnya ia terlepas dari kemacetan itu. Dan, dalam waktu beberapa menit ia telah kembali ke kantor. Hyun Jae segera melangkah masuk ke dalam. Ia berpapasan dengan Miok So. Hyun Jae tersenyum dan menyapa gadis remaja itu dengan ramah. "Kau wajib lapor hari ini?" sapa Hyun Jae. Miok So mengangguk. Ya, Miok So memang tidak di hukum dalam tah
Setelah mengantarkan Daek Wo dan Ye Jin, Hyun Jae segera kembali ke kantornya. Masih ada beberapa laporan yang harus ia selesaikan. Saat dalam perjalanan pulang, kembali dia di hadang kemacetan. Kali ini, pandangan matanya bertemu langsung dengan Lee Jun Sung. Selama beberapa saat, Hyun Jae merasakan ada aura yang aneh. Bukan aura manusia. Hyun Jae melihat tubuh Lee Jun Sung seolah tidak menyatu dengan rohnya. Dari tubuh itu nampak seperti ada lapisan tak terlihat. Hyun Jae langsung memalingkan pandangannya. Ia tidak ingin tertangkap basah sedang mengamati Lee Jun Sung sedemikian rupa.Perlahan Hyun Jae mulai mengemudikan mobilnya dan akhirnya ia terlepas dari kemacetan itu. Dan, dalam waktu beberapa menit ia telah kembali ke kantor. Hyun Jae segera melangkah masuk ke dalam. Ia berpapasan dengan Miok So. Hyun Jae tersenyum dan menyapa gadis remaja itu dengan ramah. "Kau wajib lapor hari ini?" sapa Hyun Jae. Miok So mengangguk. Ya, Miok So memang tidak di hukum dalam tah
Dewa Juga Eun menghela napas panjang berulang- ulang. Ia merasa tidak membuat kesalahan. Tapi, mengapa bisa terjadi seperti ini? Ada beberapa keanehan yang terjadi di sini."Sudah jelas bahwa dalam raga Lee Jun Sung bukanlah jiwanya. Aku sendiri yang mengantarkan jiwa itu sampai masuk melalui pintu. Jadi, tidak mungkin dalam raga Lee Jun Sung saat ini adalah jiwa yang sebenarnya, Dewi Xiang," ujar Dewa Jug Eun."Apa dia adalah roh Kaisar Guan Jung Hwa? Apa dia juga yang menghisap jiwa- jiwa yang lain? Untuk menyatu dengan raga itu, dia hanya perlu waktu 2 pekan tanpa harus menghisap darah dan daging dari manusia lainnya. Kecuali...""Kecuali ada roh yang di pulihkan dari kehancuran. Seperti yang di katakan oleh Hyun Jae kepada Kim Young Jo. Semakin hari, roh itu bertambah sempurna. Jika sudah begitu, hanya memerlukan satu jiwa saja untuk menjaga agar jiwa itu bertahan hidup. Dalam hal ini jiwa yang sudah bersatu dengan Lee Jun Sung tidak dapat kita tarik lagi karena s
Mendengar kabar tentang Choi Tae Seok yang mencoba bunuh diri tentu membuat Jan Mi Aeri terkejut. Ia pun segera bersiap untuk berangkat bersama Hyun Jae menuju ke rumah sakit. "Bagaimana dengan kandungan anda, nyonya Aeri? Kalau tidak salah sudah bulan ke -7 bukan?" tanya Hyun Jae. "Betul, masih tersisa 2 bulan lagi." "Bagaimana anda bertahan hidup jika anda tidak bekerja lagi? Ah, maaf jika pertanyaanku sedikit menyinggung anda." "Tidak mengapa letnan Hyun. Choi Tae Seok memiliki aset kekayaan yang cukup lumayan. Ketika Han Cae Young menggugat cerai, ia tidak meminta apapun. Tapi, Tae Seok memintaku untuk mentrasferkan sejumlah uang kepada Cae Young. Rumah yang mereka tinggali adalah rumah milik Tae Seok. Dan semua surat- suratnya telah di berikan kepadaku begitu pula dengan kuncinya. Tae Seok menyuruhku untuk menjualnya. Tapi, aku memilih untuk menyewakan rumah itu pada orang lain. Sehingga setiap bulan aku mendapatkan cukup uang untuk kehidupanku tanpa har
Tangis bayi pun terdengar dari kamar perawatan Choi Tae Seok. Tangisan bayi yang memekakkan telinga itu menyadarkan Dewa Tsao dan Dewi Xiang bahwa mereka mengikuti wanita yang salah. Dan, semuanya sudah terlambat. Secepatnya mereka menuju kamar Choi Tae Seok dan melihat bayi yang baru saja di lahirkan itu. Dewa Tsao mengepalkan tangannya dengan geram. Sementara bayi yang baru lahir itu tiba-tiba berhenti menangis dan menatap tak berkedip pada Dewa Tsao dan Dewi Xiang. "Kau akan aku awasi selalu mulai hari ini!" seru Dewa Tsao. Tentu seruan ini tidak terdengar oleh siapapun kecuali Hyun Jae yang langsung masuk ke dalam. Ia terkejut saat melihat Dewa Tsao dan Dewi Xiang sudah ada di dalam kamar itu.Dewa Tsao dan Dewi Xiang pun langsung keluar dari ruangan itu. Mereka duduk di bangku yang ada di depan kamar itu. Hyun Jae langsung duduk mendekat. Ia mengeluarkan ponselnya. Lalu berpura-pura menelepon, sehingga tidak ada yang curiga jika ia berbicara pada kedua Dewa y
Setelah mendapatkan izin untuk menikah lagi dari kakak iparnya,Kaisar Guan pun menikah kembali.Pernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pertempuran Kaisar Guan terluka parah. Kaisar Guan pun langsung di berikan perawatan yang terbaik karena meski merasa marah Kaisar Gong masih menghargai Kaisar Guan sebagai adik iparnya. Namun, dengan kejam Bong Cha kembali mengutus iblis menyerupai Kaisar Du Ho untuk membunuh Kaisar Guan. Kaisar Guan Jung Hwan meninggal dengan dendam. Karena di anggap membahayakan para malaikat maut membawanya ke Athalika dan rohnya di segel. Namun, sebe
Dewa Tsao memandang lurus ke depan. Ia menghela napas berkali-kali. Hari ini ia betul-betul merasa telah di perdaya oleh roh yang sebelumnya pernah ia hancurkan. "Bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah dikecoh oleh roh yang pernah aku hancurkan 250 tahun yang lalu. Aku yakin, ke 32 jiwa itu adalah ulahnya. Dialah yang menghisap kehidupan mereka untuk memulihkan rohnya. Dan, agar dia benar-benar pulih, ia harus reinkarnasi satu kehidupan. Benar- benar kurang ajar!" seru dewa Tsao. "Bukan hanya kau yang dipercaya. Tapi, kita semua. Hanya karena kekuasaan dan cinta seseorang bisa berbuat begitu jahat bahkan sampai ratusan tahun. Luar biasa sekali," ujar Dewi Diao. Sore itu beberapa Dewa dan Dewi berkumpul di bukit kematian untuk membicarakan masalah roh selir Bong Cha yang telah mencuri reinkarnasi. "Saat ini dia memang tidak bisa berbuat apapun. Layaknya bayi, dia akan minum susu pada ibunya, belajar merangkak dan berjalan. Lalu belajar bicara. Tapi, dia pasti aka
Kim Young Jo dan Hyun Jae menghela napas. Ternyata semua berawal dari sebuah kedengkian. Sebuah keserakahan. "Jadi, aku adalah keturunan dari Selir Bong Cha dan juga cucu dari Kaisar Gong Du Ho?" tanya Kim Young Jo. "Kalian berasal dari moyang yang sama. Yang harus kalian lakukan adalah menghilangkan kutukan itu. Dan, kutukan itu hanya akan hilang oleh orang yang telah mengeluarkan kutukan. Yaitu Kaisar Guan Jung Hwa. Dan, anak cucu nya lah yang bisa membantu menghapuskan dendamnya. Keturunan nya langsung adalah kau, Yukio dan juga Hyun Jae. Karena kalianlah anak cucu Kaisar Guan Jung Hwa. Permaisuri kesayangan Kaisar Guan yaitu Gong Seo Yun sebenarnya telah berada di antara kalian. Semua adalah takdir langit," ujar Dewa Jug Eun.Hyun Jae memicingkan matanya, "Reinkarnasi permaisuri ada di tengah-tengah kami?" tanyanya. "Miok So adalah reinkarnasi dari permaisuri Gong Seo Yun," jawab Dewi Xiang. "Ah, begitu rupanya," ujar Hyun Jae. "Semua adalah
_ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa
Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati
Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung
_10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.
Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter
Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl
Hampir semua rekan- rekan Hyun Jae dari kepolisian hadir di rumah duka, bahkan beberapa orang yang pernah Hyun Jae tolong pun datang. Dia adalah Luna. Dengan menggandeng seorang bocah yang cantik."Yukio, aku turut berdukacita ya. Kakakmu dulu pernah menolongku. Jika tidak ada kakakmu aku mungkin sudah tidak ada di sini. Dan juga tidak akan ada Jia Li. Aku juga tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Semua ini berkat pertolongan kakakmu. Aku dan keluargaku berhutang nyawa pada letnan Hyun Jae. Semoga saja, letnan Hyun bisa reinkarnasi dengan baik dan kelak hidup dengan bahagia." Luka berkata dengan lirih sambil menepuk baju Yukio perlahan."Terimakasih sudah datang kemari, kak...""Luna. Namaku Luna.""Kalau boleh tau, apa yang kakakku lakukan dulu kepadamu?" tanya Yukio. Luna tersenyum...***_12 tahun yang lalu_Sementara itu, Luna nampak begitu putus asa. Ia menatap Choi yang sedang tertawa licik di
Mlok So menatap dewi Xiang tak percaya."Maksudnya paduka? Hyun Jae meninggal dunia? Dan untuk beberapa bulan ia akan tinggal di Jeongwol?" tanyanya memastikan. Dewi Xiang mengangguk"Ya, Miok So. Dia akan segera reinkarnasi juga. Kau bisa menyuruh para pegawai untuk membersihkan kamar no 1888 untuk Hyun Jae."Miok So menatap punggung Dewi Xiang yang berjalan menjauh. Rasanya tak percaya mendengar kabar itu. Hyun Jae ingat bagaimana dulu pertama kalinya ia bertemu dengan Hyun Jae.***Setelah mengurus dan menangkap para penjahat dan juga memberikan instruksi pada anak buahnya yang lain, kapten Jo Young segera menuju rumah sakit Seon. Di sana nampak Myeong Na Ri, Yukio dan juga seorang gadis. Kapten Jo langsung menghampiri mereka."Bagaimana Hyun Jae?" tanyanya."Masih di ruang operasi, kapten," jawab Myeong Na Ri dengan lirih. Sementara itu Yukio nampak duduk dengan tatapan mata yang kosong dan hampa. Sement
Hyun Jae menghela napas panjang. Kemarin, Yukio juga sangat mengkhawatirkan dirinya."Kau ini seperti Yukio saja.""Jelas saja, Hyun. Jika aku yang berada di posisi Yukio aku sudah pasti akan sangat mengkhawatirkan dirimu." Tiba-tiba saja Hyun Jae mendengar Kim Young Jo memanggilnya"Aku.ada di luar villa. Apa kau sudah coba membuka kamar pribadi itu?""Belum, tapi aku bertemu dengan Liu Jin. Dan, dia benar-benar sudah tua. Hanya saja, ada iblis yang mengikutinya kemanapun dia pergi. Dan, iblis itu mengerikan sekali. Dia bertubuh tinggi berbulu, besar dengan empat kepala dan juga membawa tombak bermata 5. Matanya merah menyala. Jujur seumur hidup baru kali ini aku merasakan takut melihat makhluk gaib," kata Hyun Jae. . Kim Young Jo menghela napas. Ia menatap pada Guan Si dan para dewa. Lalu mengatakan apa yang Hyun Jae katakan padanya."Kita akan masuk, Young Jo. Iblis itu terlebih dahulu harus kita tangkap dan mu