No one can put up with her
No one dare to confront her
No one crazy enough
To fight the craziest one
“Kau putri Robert Anderson, benar?” Pertanyaan itu kembali diulang, dengan suara tajam.
Annabeth mengangkat dagu, tak menunjukkan ketakutan. “Ya,” jawab Annabeth. “Meski aku telah memutus hubungan dengannya.”
Terdengar dengusan di mana-mana. Hingga ada desisan tak menyenangkan seperti,
“Bodoh.”
“Tidak tahu diri.”
“Memalukan.”
Annabeth menunduk menatap Owen yang mendongak ke arahnya. Annabeth tersenyum pada anak itu, menenangkannya meski Annabeth sendiri agak gentar.
“Annabeth Anderson, sekitar sebulan yang lalu, diketahui kau menciptakan seorang newborn. Kau mengubah seorang anak manusia menjadi vampir dan … mengasuhnya?” Kata terakhir itu bernada meledek.
I’ll do everything To make you safeCause we’re family Setelah meninggalkan gedung Parlemen, Jane membawa mereka ke sebuah rumah peternakan yang jauh dari pemukiman warga.“Dean dan si Manusia itu akan menyusul kemari,” kata Jane begitu mereka masuk ke dalam rumah. “Tapi, baik manusia itu maupun Dean sepertinya akan butuh waktu untuk sampai kemari. Dean mungkin besok baru sampai di sini. Sementara manusia itu … yah, dia yang paling lambat.”Annabeth mengangguk. “Terima kasih karena telah menyelamatkan kami, Jane,” ucap Annabeth tulus.Jane mengibaskan tangan. “Sebenarnya, aku penasaran pada anak ini. Itu juga salah satu aku mau datang menjemput kalian.” Jane lalu membungkuk untuk menatap Owen yang berdiri di sebelah Annabeth dengan lekat.Owen yang ketakutan, mundur dan bersembunyi di belakang Annabeth.“Owen, tid
Mungkin aku sudah mengecewakanmuTapi, tetaplah di sampingkuSetelah meminta Owen tetap bersama Jane dan Gabe, Annabeth menyusul Dean ke rumah. Pria itu langsung pergi ke salah satu kamar di rumah itu dan Annabeth menahan pintunya ketika Dean akan menutupnya.“Dean,” panggil Annabeth.Dean menghela napas, lalu pergi dan duduk di tepi tempat tidur. Kedua tangannya bertaut di atas paha dan pria itu menunduk ke bawah.“Ada apa, Dean?” tanya Annabeth sembari menghampiri pria itu.Dean menggeleng.“Kau baik-baik saja?” cemas Annabeth sembari duduk di sebelah Dean.Dean hanya menghela napas.“Dean … maaf, karena aku sempat salah paham dan marah padamu sebelumnya, tanpa tahu rencanamu untuk melindungi aku dan Owen,” singgung Annabeth.Dean menoleh pada Annabeth. “Kalau begitu, kau seharusnya juga sudah tahu apa yang saja ya
Can I hold your hand?Can I stay by your side?“Mom, apa Dad marah dan pergi dari rumah karenaku?” tanya Owen sedih ketika Annabeth menemaninya tidur di kamar malam itu.Annabeth menggeleng pada Owen. “Itu bukan salahmu, Owen. Ayahmu yang keterlaluan,” terang Annabeth.“Apa Mom dan Dad bertengkar karenaku?” tanya anak itu lagi.Annabeth memeluk Owen. “Kami bertengkar karena perbedaan pendapat, dan itu tak ada hubungannya denganmu.”Kenyataan bahwa Owen bisa mendengar semua percakapannya dengan Dean adaah hal yang paling dibenci Annabeth saat ini. Bahkan ketika anak itu tak paham, tak mengerti apa maksud kata-kata Dean dan Annabeth, tapi dia sadar akan penolakan Dean.“Mom, kurasa aku bisa ikut Aunt Jane,” ucap Owen tiba-tiba. Dia menarik diri dari pelukan Annabeth. “Aunt Jane bisa melatihku agar aku lebih kuat. Nanti, setelah aku lebih ku
All I want is to stayBut I know I shouldn’t “Aunt Jane … kau benar-benar akan pergi?” Owen memegangi jubah Jane erat ketika Jane akan pergi malam itu.Jane menunduk menatap anak itu. “Di sini membosankan.”“Apa Aunt Jane tidak suka bermain denganku?” tanya Owen memelas.Jane mendengus pelan. “Tentu saja. Apa serunya bermain dengan bocah sepertimu?”Owen menunduk kecewa, tapi masih tak melepaskan jubah Jane. “Tapi … ini sudah malam dan gelap,” ucapnya dalam usahanya menahan Jane.Annabeth yang tak tega melihat Owen seperti itu, menghampiri anak itu. “Owen, Aunt Jane harus pergi. Kita tak bisa menahan dan memaksanya tinggal di sini.”“Kenapa Aunt Jane tidak mau tinggal di sini bersama kita?” tanya Owen sedih pada Annabeth.“Tempat ini terlalu kecil untukku,” Jane yang menjawa
I’ll protect what’s mineWhatever it takes Dean dan Annabeth tiba di hutan tempat mereka menengar suara Owen. Namun, tiba-tiba ada sesuatu yang melesat ke arah mereka. Dean menarik Annabeth untuk menghindar. Mereka melompat ke dahan paling tinggi di hutan itu dan menunduk menatap ke bawah dan ke sekeliling mereka.Ada puluhan newborn yang kini menuju mereka dari seluruh penjuru hutan, mengepung. Dean seketika teringat ketika Gabe diserang dulu.“Warren,” geram Dean. “Dia membawa Owen.”Dean menunduk menatap Annabeth mengepalkan tangan marah.“Akan kubakar mereka …” Annabeth menggeram.“Tidak, Annabeth,” Dean menahannya. “Kau belum sempurna menguasai kemampuan memadamkan apinya. Sedikit kesalahan saja, kau bisa membakar seluruh hutan. Dan kita bisa berurusan dengan Robert jika itu terjadi.”Annabeth mendesis k
I’ll do anything To make you safeBy my side Ketika Annabeth keluar bersama Owen yang menggendong singa gunung yang bahkan lebih besar dari anak itu, Dean mengernyit. Bahkan, di belakang Owen, ada dua ekor harimau, seekor singa lain, seekor serigala, dan seekor beruang yang ikut keluar dari gua itu.Owen lalu menurunkan singa gunung itu di tanah dan memangku kepala singa itu. Anak itu mendongak pada Annabeth.“Mom, lakukan sesuatu. Kakinya terluka,” pinta Owen dengan nada memelas.Annabeth berlutut di depan Owen dan memeriksa kaki singa itu. Ini pemandangan yang tak biasa bagi Dean. Predator dan mangsa berkumpul bersama di satu tempat seperti ini.“Apa yang terjadi?” tanya Dean pada Owen.Owen menatap Dean takut-takut. “Maaf, Dad,” ucap anak itu. “Aku … hanya ingin menyusul Aunt Jane semalam, tapi … orang itu tiba-tiba memba
Ikatan yang tak bisa terputusOleh apa pun:Keluarga Annabeth sudah maju ke depan, mendekat ke garis tepi pepohonan, bersiap membakar hutan di depannya, beserta para newborn di depannya. Namun kemudian, terdengar suara teriakan dari sisi lain hutan, dari deretan belakang pasukan newborn itu.Annabeth mundur ketika Dean melompat dan berdiri di depannya. Pria itu menatap sekeliling mereka dengan waspada.“Dean … apa yang terjadi?” tanya Annabeth.“Robert,” jawab Dean. “Dia ada di sini.”Annabeth mencelos. Tatapannya tertuju ke arah gua, tempat Owen berada. Ia hanya berharap … ayahnya tak akan menemukan anak itu.“Pergilah,” ucap Jane yang baru mendarat di sebelah Dean. “Aku akan menahan mereka. Melawan Robert lebih mudah bagiku. Jumlah mereka tidak sebanyak para newborn.”&ldq
Wherever I goAs long you’re with meI know I’ll be fineBegitu hari gelap, Dean yang menggendong Owen, Annabeth, Jane, dan Bryan yang menggendong Gabe di punggungnya, bergerak untuk kembali ke rumah peternakan mereka. Mereka akan mengemasi barang-barang sebelum besok menemui Robert di bandara dan terbang ke kastil dengan pesawat yang sama. Sementara, teman-teman Owen dibawa Robert dan pasukannya setelah perpisahan mengharukan Owen dengan mereka tadi.“Dean, kau yakin tentang ini?” tanya Annabeth dalam perjalanan pulang mereka.Dean menghela napas. “Saat ini, kita harus mencari tempat aman dulu untuk Owen, Annabeth. Kita tak tahu kapan Warren akan membebaskan pasukan newborn-nya lagi.” Dean menoleh sekilas pada Annabeth. “Warren tahu kelemahan kita sekarang dan dia akan terus mengincar anak kita.”“Kurasa ini memang keputusan terbaik untuk
Jika dunia tidak bisa Menjadi tempat yang aman bagimu Maka aku akan menciptakan Dunia yang aman bagimu “Aunt Jane, hari ini kau makan apa?” tanya Owen lewat telepon sembari berlatih melompat di halaman kastil. “Teman dari temanmu,” jawab Jane dari seberang. Owen seketika berhenti melompat. “Apa dia menjahatimu, Aunt Jane?” tanya Owen. “Tidak, akulah yang jahat,” Jane membalas. “Ah, dia titip salam untuk temanmu yang bernama Teddy. Duh, beruang yang malang.” Owen mencebik, tampak akan menangis. “Aunt Jane hanya bercanda, Sayang,” Annabeth segera menghibur Owen. “Kau tahu, Aunt Jane tidak minum darah binatang.” “Kemarikan ponselnya, Owen.” Dean yang baru mendarat di depan Owen mengulurkan tangan pada anak itu. “Dad harus bicara dengan Aunt Jane.” Owen mengangguk dan menyerahkan ponsel di tangannya pada Dean. Dean lantas
Why would you want to leaveWhen you’re already at home?Sementara Owen sibuk dengan Robert, Jane, Annabeth, dan Dean pergi ke salah satu ruangan di kastil itu untuk bicara dengan Gabe. Keanu juga sudah ada di sana.“Untuk saat ini, kita diskusikan dulu semuanya, sebelum memberitahu yang lain,” Keanu berkata.“Semuanya … tentang apa?” tanya Annabeth bingung.Keanu menghela napas. “Serangan yang tertuju pada kalian,” sebutnya. “Lalu … kemampuan Owen.”“Aku yang menghubungi Gabe dan memintanya untuk memberitahukan hanya pada Keanu dulu,” Dean menjelaskan. “Kau hanya menghubungi Robert dan memberitahunya tentang serangan itu, tapi aku menjelaskan semuanya pada Gabe.”Jane hanya menghela napas dan mengangguk.“Apakah kau punya dugaan tentang dalang di balik serangan itu?” tanya Annabeth.&ld
Jika ada awalMaka ada akhir “Aku tidak bisa melihat dia menjalani hidup yang berbahaya sepertimu,” Dean berkata pada Jane.Jane menghela napas. “Aku tahu kalian khawatir pada Owen, tapi biar kukatakan pada kalian.” Jane melipat lengan di dada, tampak frustrasi. “Kekuatan Owen berbeda dengan kekuatanku. Dia cukup cepat untuk menghindari serangan. Dia cukup kuat untuk melawan. Dia lebih dari cukup untuk menyelamatkan dirinya sendiri jika dia berada dalam bahaya.“Dan jika memang dia punya kekebalan dari kemampuan khusus seperti milikku, itu justru lebih bagus lagi. Semua lawannya adalah vampir biasa, sementara dia punya kemampuan vampir berumur ratusan tahun. Itulah situasinya.“Dan, lebih dari keberadaanku di kastil, jika memang Owen memiliki kekebalan sehebat itu, dari matahari, dari senjata, dari kemampuan khusus, dia akan menjadi pelindung yang sempurna di kastil. D
As long as we’re togetherNothing can break us down“Jane, aku tahu kau ingin melatih Owen, tapi … bahkan meski Owen berusaha melawan, dia tak akan bisa melawan kekuatanmu,” ucap Dean setelah lagi-lagi latihan Owen gagal.Owen belum bisa melawan kekuatan Jane yang mengendalikan pikirannya. Dean sebenarnya tak yakin jika Owen bisa melakukannya. Namun, Jane masih berkeras tentang itu dan Annabeth mendukung Jane.“Dad, aku baik-baik saja,” Owen berkata, tapi punggung tangannya mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.Tentu saja, mencekik ibunya sendiri pastilah sangat menyiksa Owen. Setiap kali mereka berlatih seperti ini, Owen akan menghabiskan beberapa jam untuk meminta maaf pada Annabeth.Jane mengabaikan protes Dean dan berbicara pada Owen, “Jika kau sudah lebih tenang, kita mulai lagi latihannya.” Jane menatap Owen tajam. “Jika kekuatanmu hanya seperti i
Some people only needA family Ketika Jane sudah akan pergi, Dean berkata,“Bahkan meski serangan seperti itu terjadi lagi, aku akan melindungimu, Jane.”Jane urung pergi dan mendengus meledek menanggapi Dean. “Aku bisa melindungi diriku sendiri.”“Aku tetap akan melindungimu,” Dean berkeras. “Karena kau adalah keluargaku.”Ah … keluarga.“Kau tahu, Dean, kau lebih baik hidup jauh dariku,” sebut Jane. “Kau sudah memiliki keluarga sekarang, jadi …”“Ya, aku sudah memiliki keluarga, dan mereka juga keluargamu, Jane. Mereka menginginkanmu. Mereka juga khawatir padamu. Karena itu, kau tak harus berusaha pergi dari keluargamu. Apa pun yang terjadi, dalam situasi apa pun, kami adalah keluargamu,” urai Dean panjang-lebar.Jane tak sempat mendebat Dean karena adiknya itu sudah kembali ke tempat Annab
If you have a death wishCome to meJane tak menemukan apa pun setelah berkeliling di kawasan hutan. Ia memastikan situasi di sekitar tempat istirahat Dean dan Annabeth aman sebelum kembali ke tempat Dean dan Annabeth.Namun, pikiran Jane masih tertuju pada orang misterius itu. Bagaimana jika dia benar-benar melakukan sesuatu pada Owen?Ketika Jane kembali ke tempat Dean dan Annabeth, keduanya sudah duduk di bawah pohon dengan Owen duduk di pangkuan Dean. Jane menghampiri mereka.“Bagaimana?” tanya Jane.Annabeth menggeleng. “Tidak terjadi apa-apa,” jawabnya. “Aku tak tahu apakah dia mengalami hal yang sama sepertimu tentang kekuatannya, tapi dia tidak menunjukkan apa pun ketika kulatih dengan caraku berlatih dulu.”Jane menghela napas lega. “Semoga saja aku salah.” Jane menatap Owen. Jane tak ingin anak ini mengalami hal-hal mengerikan seperti yang dialam
No matter how mad I at youI can’t leave you Jane biasa mengendalikan pikiran banyak orang sekaligus. Namun, ketika serangan dibuat berlapis seperti ini … merepotkan juga. Belum lagi hujan tembakan dari jarak jauh seperti ini. Hingga tiba-tiba, sesuatu melesat cepat, mengempaskan barisan lingkaran vampir yang menerjang ke arah Jane.Jane terkejut mendapati keberadaan Dean di sana. Tak hanya Dean, tapi Annabeth juga tampak melumpuhkan belasan vampir sekaligus, membuat mereka jatuh berlutut, lemas, seolah kehabisan kekuatan. Tak hanya itu, gadis itu lantas melompat tinggi dan membakar satu lingkaran vampir yang mengepungnya.Namun, serangan terus berlanjut. Meski, tak ada harapan bagi lawan mereka untuk menang. Jane melompat meninggalkan medan pertempuran untuk menangkap para penembak dalam jangkauan kekuatannya. Saat itulah, Jane sekilas melihat Owen di dahan salah satu pohon, dan ada sosok yang mendek
The risk of powerThe risk of being the strongest Dean menunduk menatap Owen yang sejak mereka pergi tadi terus menyurukkan kepala di dada Dean. Dean akhirnya berhenti ketika mereka sudah memasuki kota sebelah. Annabeth menghampirinya.“Ada apa, Dean?” tanya Annabeth.Dean tak menjawab, tapi ia menunduk menatap Owen di gendongannya.“Owen,” panggil Annabeth.Owen mendongak menatap Annabeth dengan wajah muram.“Kau kenapa? Apa kau takut karena Dad bergerak terlalu cepat?” tanya Annabeth lembut.Owen menggeleng.“Lalu, kenapa?” tanya Annabeth lagi.“Aunt Jane,” sebut Owen.Dean menegang mendengar Owen menyebutkan nama itu.“Ada apa dengan Aunt Jane?” Annabeth mengambil alih Owen ke gendongannya.“Aunt Jane pergi ke mana, Mom?” tanya Owen.“Dia harus melakukan sesuatu,
Sometimes we broke each otherCause we’re too much care each otherSetelah Jane pergi seperti tadi, Owen tampak murung. Maka, seharian itu Annabeth mengajak Owen mengobrol dan bermain untuk menghiburnya. Meski tetap saja, malam itu Owen masih tampak murung dan memutuskan untuk pergi ke tenda sendirian.Setelah Owen masuk ke tenda, Annabeth menghela napas dengan tatapan sedih ke arah tenda tempat Owen berada. Dean yang sedari tadi hanya mengamati, melompat ke hadapan Annabeth.“Apa yang membuatmu murung, Annabeth?” tanya Dean.Annabeth menatap Dean. “Dean, aku merasa … ini tidak benar.”“Apa yang kau bicarakan?” Dean kembali bertanya.“Jane… kita …” Annabeth menggeleng. “Seharusnya tidak seperti ini, kan?”Dean menatap tepat ke mata Annabeth. “Lalu, seharusnya seperti apa?” Dean b