Beranda / Fantasi / NEWBORN / -10- Prisoner

Share

-10- Prisoner

Penulis: Ally Jane
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

I know I have to kill you

I just can’t

You got me hypnotized

Teriakan histeris Gabe menyambut kedatangan Dean dengan seorang newborn cantik dalam gendongannya.

“Sialan, Dean! Kau membawa monster itu kemari?!” amuk Gabe.

“Tutup mulutmu, Gabe. Suaramu membuat telingaku sakit,” balas Dean kesal.

“Kau masih mengkhawatirkan telingamu padahal kau sedang menggendong monster yang sudah membunuh begitu banyak nyawa dengan kejam?!” raung Gabe.

Dean mendengus seraya berjalan melewati Gabe, –yang tanpa diperintah sudah memberi jalan selebar mungkin, menuju kamarnya. Gabe mengikuti di belakang Dean dengan hati-hati. Gabe bersembunyi di balik dinding dan hanya berani memunculkan kepalanya untuk melihat newborn itu.

“Dia akan membunuh kita,” gumam Gabe ngeri.

“Tidak akan,” sahut Dean enteng.

Namun, ketika Gabe menatap mata merah newborn itu, newborn itu menggeram marah ke arahnya, membuat Gabe menjerit seraya berlari ke ruang tengah.

“Kau sudah gila, Dean!” seru Gabe ketakutan. “Kau benar-benar sudah gila!”

“Berhenti berteriak dan ambilkan aku rantai satu lagi. Juga, aku butuh dua gembok untuk mengunci rantai-rantai itu,” katanya ketika ia menyusul Gabe ke ruang tengah. Ia mengeluarkan senjata dari balik bajunya. “Dan isi pistol ini,” tambahnya.

Gabe menatap senjata yang diletakkan Dean di atas meja itu dengan ngeri. “Bagaimana bisa kau menghabiskan pelurunya tanpa membunuhnya?”

Dean mendesah lelah seraya mengempaskan tubuh di sofa. “Aku tidak menggunakan pelurunya untuk menyerang newborn itu,” jawabnya. “Rantainya, cepat,” burunya. “Atau dia akan melepaskan diri dan memangsamu, mencabik-cabik tubuhmu dan …”

“Iya, iya, aku dalam perjalanan!” seru Gabe kesal seraya pergi ke kamarnya. “Sebaiknya kau ke kamarmu dan awasi newborn-mu itu. Dia bisa …”

“Dia tidak akan bisa melepaskan diri dari rantai itu dengan mudah,” sela Dean. “Sebenarnya aku tidak membutuhkan gembok itu, tapi aku harus meyakinkan newborn itu bahwa dia tidak akan punya kesempatan untuk kabur.”

Raungan marah dari kamar Dean membuat Gabe berlari keluar dari kamarnya dengan barang-barang yang diminta Dean.

“Aku masih tidak mengerti, kenapa kau tidak membunuhnya?” Gabe menatap Dean kesal.

Dean tidak menjawab dan hanya mengambil rantai dan gembok yang diletakkan Gabe di meja.

“Apa kau menyukainya, Dean?” tuduh Gabe.

Tangan Dean terhenti di udara, lalu tatapannya naik ke wajah Gabe.

“Kau yang bilang sendiri padaku, tatapannya menghipnotismu. Dan … aku sudah melihatnya sendiri. Meskipun dia monster yang mengerikan, tapi dia cantik. Dan kau … kau … menyukainya …” Gabe menatap Dean dengan ngeri.

“Dia mendengarmu,” tanggap Dean santai. “Dan aku tidak akan menahannya jika dia ingin memangsamu.” Dean lantas berdiri, sementara Gabe tampak panik.

“Maaf, maaf … aku tidak bermaksud mengejekmu, menyinggungmu, atau apa pun itu … aku hanya bercanda …” Gabe tertawa kering. “Aku hanya bercanda, Dean. Selera humormu payah sekali belakangan ini, karena itu aku …”

“Bersiaplah mencatat semua informasi dari newborn ini,” Dean menyela. “Kita akan menginterogasinya begitu matahari terbit.”

“Eh? Ki … kita?” Gabe menunjuk Dean, lalu dirinya sendiri.

Yeah, kita. Atau aku tidak akan membantumu jika dia …”

“Oke, oke. Baiklah, aku akan melakukan apa pun yang kau minta, Dean. Aku akan melakukannya,” Gabe mengalah.

Akhirnya, Gabe memutuskan untuk menyerah melawan Dean. Saat ini, Dean tidak sedang dalam kondisi akal yang sehat. Jadi untuk sementara, Gabe akan mengalah. Setidaknya sampai akal sehat Dean kembali berfungsi.

 Sementara Gabe masih mengomel pelan karena kegilaan Dean, objek kekesalan Gabe itu sedang duduk di sebelah newborn cantiknya, memasang gembok di rantai yang mengikat tangannya. Lalu, dia juga membelenggu kaki newborn itu dengan rantai, membuat newborn itu menggeram marah.

“Kau …” Newborn itu menatap Dean dengan tatapan membunuh. Dean yakin, jika rantai itu lepas, newborn itu pasti akan langsung mencabik-cabik tubuh Dean tanpa ampun. Tapi sayangnya, saat ini ia terbelenggu rantai-rantai ini, dan tak ada yang bisa dia lakukan.

Dean menggembok rantai yang mengikat kaki newborn itu, sebelum kemudian menatap newborn itu dengan tatapan puas oleh kemenangan. Dean mengambil jarak di antara mereka untuk mengamati penampilan newborn itu. Kali ini dia mengenakan jaket kulit hitam yang tidak dikancingkan di atas tank top warna putihnya, sementara kakinya saat ini mengenakan sneakers yang sama dengan kemarin. Dugaan Dean, newborn ini mencuri dari toko pakaian, atau rumah penduduk. Tapi, apa pun yang dia kenakan, dia selalu tampak cantik.

“Apa kau benar-benar menyukaiku?” tembak newborn itu telak.

Dilempari pertanyaan seperti itu dengan blak-blakan, Dean gelagapan. Apalagi ia baru saja mengawasi penampilan newborn itu terang-terangan. “Apa maksudmu? Apa aku gila?” sahutnya ketus.

“Tadi itu … manusia itu … dia mengatakan bahwa kau …”

“Apa kau tidak dengar bahwa dia hanya bercanda tadi? Dia hanya ingin menggodaku dan membuatku kesal,” sela Dean kasar.

“Aku tidak tahu kenapa kau membiarkan manusia itu hidup di dekatmu. Tapi, begitu rantai ini terlepas dari tubuhku, aku akan menghisap darahnya hingga habis,” ancam newborn itu.

“Dean, aku mendengarnya!” seru Gabe panik dari ruang tengah.

“Dia hanya bercanda, Gabe!” balas Dean seraya menatap newborn itu tajam. “Kau tidak akan menyentuhnya, Newborn. Aku akan membunuhmu sebelum kau sempat menyentuh dia.”

“Kau melindungi manusia itu?” Mata newborn itu menyipit.

“Kau juga tidak membunuh semua manusia yang kau temui, kan?” balas Dean.

“Itu berbeda,” ketus newborn itu. “Situasinya berbeda. Jika dilihat dari caranya berteriak padamu, kurasa dia sudah bertahan cukup lama di sampingmu, tanpa kau hisap habis darahnya.”

“Dean, aku masih mendengarnya!” Gabe terdengar semakin kesal.

Dean memutar mata kesal. Jika Gabe benar-benar takut tentang itu, seharusnya dia berhenti membuat Dean kesal dengan ocehan-ocehannya tentang Dean yang akan memangsanya. “Kau tahu aku tidak suka darah beracun, Gabe!” balas Dean frustrasi. “Dan kau!” Dean menatap newborn itu dengan kesal. “Jangan mencoba memanfaatkan dia untuk membebaskanmu. Dia tahu kau akan langsung membunuhnya begitu kau bebas. Jadi, tidak ada harapan bagimu untuk mendapat pertolongan darinya. Bagaimanapun, dia itu cukup pengecut, jadi …”

“Sialan, Dean! Aku mendengarmu!” Gabe mengamuk.

“Maaf, Gabe! Tidak sengaja!” balas Dean, tapi kemudian, ia tak dapat menahan senyum gelinya. Telinga Gabe terlalu sensitif untuk ukuran manusia biasa. Mungkin dia akan menjadi vampir yang tangguh jika …

“Apa kau menginginkanku?” Suara menggoda newborn itu membuat Dean waspada.

Newborn cantiknya itu beringsut mendekat ke arahnya, tatapannya turun ke bibir Dean. Dean seketika teringat mimpinya tadi. Bibir itu … di lehernya ….

Dean mengerjap cepat, berusaha mengendalikan dirinya dari pengaruh newborn itu. Akhirnya, Dean berhasil berdehem, membuat tatapan newborn itu kembali ke mata Dean, dan kali ini ia memberengut kesal. Dean tak dapat menahan senyumnya.

Newborn cantikku,” ucap Dean, “kau terlalu muda untuk menjadi seorang perayu.”

Newborn itu mendesis galak seraya melemparkan diri menjauh dari Dean. Dean harus menahan tawanya melihat kekesalan newborn itu. Berapa usianya? Setengah abad pun belum dicapainya dan dia sudah berani merayu Dean?

 “Bersiaplah menghadapi matahari pertamamu di kabinku yang nyaman ini,” kata Dean seraya turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke pintu kamar.

Dean sempat mendengar raungan marah newborn itu sebelum dia menutup pintu kamar. Dean langsung mengempaskan tubuh di sofa begitu tiba di ruang tengah.

“Dean,” panggil Gabe hati-hati.

“Hm?” sahut Dean malas-malasan.

“Kurasa kau harus keluar dan mencari wanita,” usul Gabe.

Dean mendengus. “Dan kenapa aku harus melakukan itu?”

 “Karena … kau tidak pernah dekat dengan wanita sejak aku menjadi asistenmu. Dan kau bilang … kau juga tidak pernah um … mencari wanita, sebelum kau bertemu denganku. Jadi kurasa …”

“Aku tidak terlalu membutuhkan mereka sejak aku lebih membutuhkan darah untuk hidup, Gabe,” sela Dean.

“Yah, tapi kau … tampan … dan … kuat … dan …”

“Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?” Dean mulai tak sabar.

Gabe meringis. “Kau … bagaimana jika kau tergoda oleh newborn itu, lalu kau … melepaskannya?”

Dean menatap Gabe tajam. “Aku tidak separah itu, Gabe.”

“Tapi, kau menginginkannya,” sangkal Gabe. “Kau menyukainya …”

“Aku tidak menginginkannya!” bentak Dean kasar.

“Dean, newborn itu sangat cantik dan …”

“Bukan berarti dia bisa merayuku,” sengit Dean. “Lagipula, dia masih sangat muda. Tebakanku, umur manusianya bahkan belum sampai seperempat abad.”

Gabe mendesah berat. “Setidaknya kau jujur tentang satu hal; dia memiliki kecantikan yang menghipnotis,” ucapnya sarkatis.

Kali ini, Dean bahkan tidak membantah.

***

Bab terkait

  • NEWBORN   -11- Umpan

    The sweetest appleCould be a poisoned one“Siapa namamu?” Dean mengajukan pertanyaan pertamanya seraya berdiri di sisi jendela. Tatapannya tertuju pada newborn itu.Newborn itu memalingkan wajah dengan kasar, tak berniat memberikan informasi apa pun pada Dean. Gabe yang duduk di luar kamar Dean mengedikkan bahu.“Baiklah jika kau tak mau mengatakannya dengan cara baik-baik,” desah Dean. “Sambutlah matahari pertamamu di kabinku yang hangat ini, Newborn.” Tangan Dean bergerak untuk menyibak tirai jendela kamarnya.Newborn itu mengernyit kesakitan ketika sinar matahari menerobos masuk ke kamar itu. Newborn itu beringsut ke ujung tempat tidur hingga menabrak dinding di belakangnya. Sinar matahari ini tidak hanya melumpuhkan newborn itu, tapi juga menyakitinya. Mungkin itu juga karena pengaruh rantai yang sudah melemahkannya sejak d

  • NEWBORN   -12- Reason and Secret

    Apa yang akan kau lakukanKetika musuh mendapatkan kelemahanmu?“Dean …” Panggilan Gabe itu membuat Dean membenci dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dia membiarkan Gabe berada dalam bahaya karena dirinya seperti ini?“Newborn itu tidak bersalah, omong-omong,” ucap Gabe. “Dia tidak membunuhku, kan? Lagipula, aku tahu dia hanya bercanda,” lanjutnya.Dean memejamkan mata. Ia tahu Gabe mengatakan itu karena tidak ingin membuat Dean merasa bersalah. Mereka sudah bersama selama hampir dua puluh tahun. Sejak Gabe masih sekolah, saat ia masih berumur enam belas tahun, hingga saat ini. Mereka pernah membicarakan masalah ini, Dean bahkan sudah tak menghitung berapa kali ia mengusir Gabe karena tidak ingin Gabe terluka karena dirinya. Namun, berapa kali pun Dean mengusirnya, Gabe tetap bertahan dan berkeras bahwa Dean tidak berhak mengatur hidupnya. Mereka baru berhenti mendebatkan t

  • NEWBORN   -13- His Person

    I know you’re a dangerI just can’t help myselfTo not killing you“Aku berusaha mencari beberapa laporan tentang gadis yang hilang dengan nama Annabeth selama tiga bulan terakhir,” lapor Gabe ketika ia keluar dari kamarnya malam itu, membawa serta laptopnya, dan bergabung dengan Dean di ruang tengah. “Ada beberapa korban bernama Annabeth di seluruh dunia, omong-omong, tapi aku tidak bisa memastikan apakah mereka semua menghilang karena ulah Warren,” sambung Gabe.“Coba telusuri nama Annabeth dari San Jose hingga Kanada, di daerah-daerah sepanjang pantainya,” perintah Dean. “Jika mendengar cerita Annabeth, seharusnya dia diserang Warren ketika Warren lolos dariku di San Jose.”Gabe mem-filter lagi data yang ia peroleh. “Ada empat Annabeth yang dilaporkan hilang. Salah seorangnya anak kecil berumur sepuluh tahun, seorangnya lagi wanita

  • NEWBORN   -14- Reason to Let Go

    I can’t find a reasonTo let you go“Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja, Hunter?” Suara Annabeth begitu penuh kebencian ketika Dean masuk ke kamarnya di hari keenam keberadaan Annabeth di sana.Dean mengabaikan kata-kata Annabeth dan menghampiri lemarinya untuk mengganti kausnya.“Aku butuh darah, Hunter,” kata Annabeth lagi.“Kau masih bisa bertahan sampai besok atau lusa, Annabeth,” sahut Dean santai seraya menarik kemeja merah dari lemarinya, lalu memakainya dengan cepat di atas kausnya.“Tubuhku mulai terasa terbakar, Hunter,” keluh Annabeth. “Aku tidak akan bisa bertahan bahkan sampai besok.”Dean mendengus seraya menghampiri Annabeth yang sudah tampak semakin pucat. “Aku tahu lebih banyak darimu, Annabeth. Dan aku, tidak pernah menuruti kata-kata newborn.”Annabeth menggeram marah, sementa

  • NEWBORN   -15- Just Stay

    I can’t find a reasonTo kill youSo, just stay Dean memainkan rantai di tangannya seraya menunggu Annabeth keluar dari kamar mandi. Dean mendengar suara shower dimatikan, lalu beberapa saat kemudian, Annabeth keluar dengan hanya menggunakan handuk putih yang melilit tubuhnya.“Apa aku harus memakai rantai itu lagi?” keluh Annabeth seraya menatap rantai di tangan Dean.Dean yang tadinya terpaku terpesona pada Annabeth, berdehem untuk mengusir keterpesonaannya. Ada apa dengan kepalanya, sungguh?“Aku tidak mau mengambil resiko,” sahut Dean seraya melingkarkan rantai itu di tangan kiri Annabeth. “Kau harus mengenakan rantai itu setiap kali meninggalkan kamar itu. Itu salah satu alasanku untuk tidak membunuhmu saat ini.” Dan satu alasan bodoh lainnya, tambah Dean dalam hati.Annabeth memberengut, tapi ia tak lagi protes ketika b

  • NEWBORN   -16- House of Hunter

    Stay by my sideSo I can make you safe“Kenapa aku tidak boleh memburu manusia?” keluh Annabeth ketika mereka kembali dari acara berburu beruang mereka.“Kau akan minum darah manusia tanpa membunuh mereka,” sahut Dean.“Benarkah?” sinis Annabeth.Dean mengangguk. “Aku biasanya begitu. Meski terkadang aku juga memburu para penjahat, tapi aku tidak membunuh sesering dirimu,” balasnya.“Tapi, bagaimana bisa kita meminum darah manusia jika tidak membunuh manusia? Merampok bank darah?” dengus Annabeth. Meski jika dipikir-pikir, itu boleh juga.“Tidak. Aku tidak harus merampok bank darah untuk mendapatkan darah manusia,” balas Dean diikuti dengusan gusar.“Lalu, dari mana kau mendapatkan darah itu?” Annabeth penasaran.“Dari seseorang, seorang pemimpin di House of Hunter.

  • NEWBORN   -17- Kesepakatan Vampir

    I know it’s crazyThe fact that you and I Together “Kalian berdua tidak berniat berpegang pada selembar kertas seperti ini, kan?” Gabe mengangkat selembar kertas yang berisi kesepakatan Dean dan Annabeth, dengan tanda tangan keduanya: tanda tangan yang berupa nama mereka masing-masing, dan itu cukup aneh bagi Gabe.“Kami akan mencari seorang penyihir untuk mengesahkan perjanjian ini, di mana siapa pun yang melanggar, akan dikutuk hingga ke dasar neraka,” terang Dean.Gabe melongo sesaat, sebelum kembali membaca isi kesepakatan kedua vampir itu.Aku, Annabeth Anderson (Dean bilang itu namaku), berjanji, aku akan belajar menjadi Vampire Hunter yang baik di bawah perintah Dean William yang angkuh dan menyebalkan. Aku akan menuruti semua kata-katanya, melakukan semua perintahnya, dan tidak akan melanggar apa pun yang ia larang bagiku. Dan aku berjanji, aku tida

  • NEWBORN   -18- First Lesson

    I can spend my life Watching you all the timeJust because I would “Bernapas, Annabeth, bernapas!” Dean mulai kesal.Annabeth tak kalah kesalnya. “Kenapa aku harus bernapas ketika aku tidak butuh itu?! Ini menyebalkan!”“Jika kau ingin berbaur dengan manusia, kau juga harus bertingkah seperti manusia,” balas Dean santai.“Dan kenapa aku harus berbaur dengan manusia? Dengan matahari saja aku masih bermusuhan,” sungut Annabeth tak terima.“Kau punya waktu selamanya untuk mengakrabkan diri dengan matahari,” Dean berkata.“Setelah apa yang kau lakukan padaku beberapa waktu lalu?” sinis Annabeth.“Kurasa kau harus melupakan itu, Annabeth. Pengaruhnya tidak separah itu jika …”“Kau yang membuatnya parah bagiku.” Annabeth merengut seraya mengempaskan tubuhnya di sofa.De

Bab terbaru

  • NEWBORN   -100- New Life (End)

    Jika dunia tidak bisa Menjadi tempat yang aman bagimu Maka aku akan menciptakan Dunia yang aman bagimu “Aunt Jane, hari ini kau makan apa?” tanya Owen lewat telepon sembari berlatih melompat di halaman kastil. “Teman dari temanmu,” jawab Jane dari seberang. Owen seketika berhenti melompat. “Apa dia menjahatimu, Aunt Jane?” tanya Owen. “Tidak, akulah yang jahat,” Jane membalas. “Ah, dia titip salam untuk temanmu yang bernama Teddy. Duh, beruang yang malang.” Owen mencebik, tampak akan menangis. “Aunt Jane hanya bercanda, Sayang,” Annabeth segera menghibur Owen. “Kau tahu, Aunt Jane tidak minum darah binatang.” “Kemarikan ponselnya, Owen.” Dean yang baru mendarat di depan Owen mengulurkan tangan pada anak itu. “Dad harus bicara dengan Aunt Jane.” Owen mengangguk dan menyerahkan ponsel di tangannya pada Dean. Dean lantas

  • NEWBORN   -99- Decision

    Why would you want to leaveWhen you’re already at home?Sementara Owen sibuk dengan Robert, Jane, Annabeth, dan Dean pergi ke salah satu ruangan di kastil itu untuk bicara dengan Gabe. Keanu juga sudah ada di sana.“Untuk saat ini, kita diskusikan dulu semuanya, sebelum memberitahu yang lain,” Keanu berkata.“Semuanya … tentang apa?” tanya Annabeth bingung.Keanu menghela napas. “Serangan yang tertuju pada kalian,” sebutnya. “Lalu … kemampuan Owen.”“Aku yang menghubungi Gabe dan memintanya untuk memberitahukan hanya pada Keanu dulu,” Dean menjelaskan. “Kau hanya menghubungi Robert dan memberitahunya tentang serangan itu, tapi aku menjelaskan semuanya pada Gabe.”Jane hanya menghela napas dan mengangguk.“Apakah kau punya dugaan tentang dalang di balik serangan itu?” tanya Annabeth.&ld

  • NEWBORN   -98- Pulang

    Jika ada awalMaka ada akhir “Aku tidak bisa melihat dia menjalani hidup yang berbahaya sepertimu,” Dean berkata pada Jane.Jane menghela napas. “Aku tahu kalian khawatir pada Owen, tapi biar kukatakan pada kalian.” Jane melipat lengan di dada, tampak frustrasi. “Kekuatan Owen berbeda dengan kekuatanku. Dia cukup cepat untuk menghindari serangan. Dia cukup kuat untuk melawan. Dia lebih dari cukup untuk menyelamatkan dirinya sendiri jika dia berada dalam bahaya.“Dan jika memang dia punya kekebalan dari kemampuan khusus seperti milikku, itu justru lebih bagus lagi. Semua lawannya adalah vampir biasa, sementara dia punya kemampuan vampir berumur ratusan tahun. Itulah situasinya.“Dan, lebih dari keberadaanku di kastil, jika memang Owen memiliki kekebalan sehebat itu, dari matahari, dari senjata, dari kemampuan khusus, dia akan menjadi pelindung yang sempurna di kastil. D

  • NEWBORN   -97- Jalan Pulang

    As long as we’re togetherNothing can break us down“Jane, aku tahu kau ingin melatih Owen, tapi … bahkan meski Owen berusaha melawan, dia tak akan bisa melawan kekuatanmu,” ucap Dean setelah lagi-lagi latihan Owen gagal.Owen belum bisa melawan kekuatan Jane yang mengendalikan pikirannya. Dean sebenarnya tak yakin jika Owen bisa melakukannya. Namun, Jane masih berkeras tentang itu dan Annabeth mendukung Jane.“Dad, aku baik-baik saja,” Owen berkata, tapi punggung tangannya mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.Tentu saja, mencekik ibunya sendiri pastilah sangat menyiksa Owen. Setiap kali mereka berlatih seperti ini, Owen akan menghabiskan beberapa jam untuk meminta maaf pada Annabeth.Jane mengabaikan protes Dean dan berbicara pada Owen, “Jika kau sudah lebih tenang, kita mulai lagi latihannya.” Jane menatap Owen tajam. “Jika kekuatanmu hanya seperti i

  • NEWBORN   -96- Stay Together

    Some people only needA family Ketika Jane sudah akan pergi, Dean berkata,“Bahkan meski serangan seperti itu terjadi lagi, aku akan melindungimu, Jane.”Jane urung pergi dan mendengus meledek menanggapi Dean. “Aku bisa melindungi diriku sendiri.”“Aku tetap akan melindungimu,” Dean berkeras. “Karena kau adalah keluargaku.”Ah … keluarga.“Kau tahu, Dean, kau lebih baik hidup jauh dariku,” sebut Jane. “Kau sudah memiliki keluarga sekarang, jadi …”“Ya, aku sudah memiliki keluarga, dan mereka juga keluargamu, Jane. Mereka menginginkanmu. Mereka juga khawatir padamu. Karena itu, kau tak harus berusaha pergi dari keluargamu. Apa pun yang terjadi, dalam situasi apa pun, kami adalah keluargamu,” urai Dean panjang-lebar.Jane tak sempat mendebat Dean karena adiknya itu sudah kembali ke tempat Annab

  • NEWBORN   -95- Rencana Busuk

    If you have a death wishCome to meJane tak menemukan apa pun setelah berkeliling di kawasan hutan. Ia memastikan situasi di sekitar tempat istirahat Dean dan Annabeth aman sebelum kembali ke tempat Dean dan Annabeth.Namun, pikiran Jane masih tertuju pada orang misterius itu. Bagaimana jika dia benar-benar melakukan sesuatu pada Owen?Ketika Jane kembali ke tempat Dean dan Annabeth, keduanya sudah duduk di bawah pohon dengan Owen duduk di pangkuan Dean. Jane menghampiri mereka.“Bagaimana?” tanya Jane.Annabeth menggeleng. “Tidak terjadi apa-apa,” jawabnya. “Aku tak tahu apakah dia mengalami hal yang sama sepertimu tentang kekuatannya, tapi dia tidak menunjukkan apa pun ketika kulatih dengan caraku berlatih dulu.”Jane menghela napas lega. “Semoga saja aku salah.” Jane menatap Owen. Jane tak ingin anak ini mengalami hal-hal mengerikan seperti yang dialam

  • NEWBORN   -94- Kembali

    No matter how mad I at youI can’t leave you Jane biasa mengendalikan pikiran banyak orang sekaligus. Namun, ketika serangan dibuat berlapis seperti ini … merepotkan juga. Belum lagi hujan tembakan dari jarak jauh seperti ini. Hingga tiba-tiba, sesuatu melesat cepat, mengempaskan barisan lingkaran vampir yang menerjang ke arah Jane.Jane terkejut mendapati keberadaan Dean di sana. Tak hanya Dean, tapi Annabeth juga tampak melumpuhkan belasan vampir sekaligus, membuat mereka jatuh berlutut, lemas, seolah kehabisan kekuatan. Tak hanya itu, gadis itu lantas melompat tinggi dan membakar satu lingkaran vampir yang mengepungnya.Namun, serangan terus berlanjut. Meski, tak ada harapan bagi lawan mereka untuk menang. Jane melompat meninggalkan medan pertempuran untuk menangkap para penembak dalam jangkauan kekuatannya. Saat itulah, Jane sekilas melihat Owen di dahan salah satu pohon, dan ada sosok yang mendek

  • NEWBORN   -93- Serangan Besar

    The risk of powerThe risk of being the strongest Dean menunduk menatap Owen yang sejak mereka pergi tadi terus menyurukkan kepala di dada Dean. Dean akhirnya berhenti ketika mereka sudah memasuki kota sebelah. Annabeth menghampirinya.“Ada apa, Dean?” tanya Annabeth.Dean tak menjawab, tapi ia menunduk menatap Owen di gendongannya.“Owen,” panggil Annabeth.Owen mendongak menatap Annabeth dengan wajah muram.“Kau kenapa? Apa kau takut karena Dad bergerak terlalu cepat?” tanya Annabeth lembut.Owen menggeleng.“Lalu, kenapa?” tanya Annabeth lagi.“Aunt Jane,” sebut Owen.Dean menegang mendengar Owen menyebutkan nama itu.“Ada apa dengan Aunt Jane?” Annabeth mengambil alih Owen ke gendongannya.“Aunt Jane pergi ke mana, Mom?” tanya Owen.“Dia harus melakukan sesuatu,

  • NEWBORN   -92- Terpecah

    Sometimes we broke each otherCause we’re too much care each otherSetelah Jane pergi seperti tadi, Owen tampak murung. Maka, seharian itu Annabeth mengajak Owen mengobrol dan bermain untuk menghiburnya. Meski tetap saja, malam itu Owen masih tampak murung dan memutuskan untuk pergi ke tenda sendirian.Setelah Owen masuk ke tenda, Annabeth menghela napas dengan tatapan sedih ke arah tenda tempat Owen berada. Dean yang sedari tadi hanya mengamati, melompat ke hadapan Annabeth.“Apa yang membuatmu murung, Annabeth?” tanya Dean.Annabeth menatap Dean. “Dean, aku merasa … ini tidak benar.”“Apa yang kau bicarakan?” Dean kembali bertanya.“Jane… kita …” Annabeth menggeleng. “Seharusnya tidak seperti ini, kan?”Dean menatap tepat ke mata Annabeth. “Lalu, seharusnya seperti apa?” Dean b

DMCA.com Protection Status