Home / Romansa / NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN / Part 23. Benih-Benih Cinta

Share

Part 23. Benih-Benih Cinta

Author: Putri Barata
last update Last Updated: 2022-04-25 19:00:24

Perasaan ini semakin nyata akan benih cinta yang tumbuh.

•••

Melakukan hubungan intim pada status yang halal sebagai suami dan istri merupakan kebutuhan tiap pasangan untuk memperoleh keturunan nantinya. Namun, hal ini aku belum bisa wujudkan dikarenakan ketakutan mengingat umur masih terbilang muda untuk merasakan hamil.

Meskipun demikian, hari semalam berhasil menciptakan benih-benih dalam hatiku. Deni berhasil mengambil firs kiss yang kusimpan baik untuk suami ku nantinya. Aku memang awam untuk perihal itu tapi adanya Deni yang selalu berusaha memberi kenyamanan tiap sentuhan bibir dan menikmati tubuh mungil ini.

Hanya saja, jika untuk lebih jauh. Lagi-lagi kukatakan aku belum bisa melakukannya. Deni sangat senang atas afsu terladeni meskipun organ intimnya tidak menyentuh. Cukup bagian tubuh dari ku dirasa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 24. Kunjungan Oza dan Viyata

    Teman yang benar teman tidak meninggalkan dalam keadaan apapun.•••Sore hari Oza dan Viyata datang ke rumah berniat menjengukku. Awalnya kaget melihat aku yang tidak berbaring di kasur layaknya orang sakit malah membersihkan halaman. Padahal aku sudah melarangnya menjenguk mengingat sudah sembuh tinggal pusing sedikit saja. Baru saja Deni keluar beralasan ada urusan, Oza dan Viyata datang."Gue pikir lo udah sekarat," ejek Oza. Kami sedang duduk di teras luar. Karena kursi teras hanya ada dua jadinya aku mengambil satu kursi makan dari dapur untuk diduduki."Astaghfirullah, jangan sampai ih. Gue cuman demam aja."Disisi lain Viyata menikmati makanan yang dia bawa sendiri bersama Oza. Memang banyak makanan, ada buah mangga,

    Last Updated : 2022-04-25
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 25. Pergi Mall

    Sungguh untuk memberi tahu kenyataan pada orang lain aku belum bisa mengungkap sebenarnya.Deni memberi izin malam ini. Bahkan dia mengantarku ke mall tempat kami janjian. Sebenarnya Oza dan Viyata ingin menjemput tapi aku melarangnya takut sewaktu-waktu Deni tidak memberi izin. Setelah aku sampai 30 menit yang lalu, Deni juga mengatakan keluar malam ini bersama temannya mengingat ada urusan pekerjaan."Temenin gue pipis dong. Please!" Viyata membujuk Oza di mana kami sedang berada di dalam salah satu tono kosmetik."Apaan sih, ngerepotin orang mulu." Oza mendengus kesal. "Sini gue temenin cepet," lanjutnya dibalas cengiran."Rhena, lo tolong tunggu di luar ya, kaka gue mau datang. Mau ikut nonton." Langsung saja Viyata memberikan HP nya ke aku. "Kalau dia telepon angkat aja, dia nggak tahu posisi kita. Tunggu di sini aja ya!" Tanpa menunggu aba-aba dari aku, dia langsung menarik tangan Oza ke toilet.Aku menghela napas. Kebetulan ada sofa duduk tak jauh dari toko kosmetik tadi. Menun

    Last Updated : 2022-05-10
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 26. Deni Cemburu

    Aku tidak pernah bermaksud untuk mendatangkan rasa cemburu itu.Aku menghela napas lega kala mobil Vaeru melaju meninggalkan pakarangan rumah. Viyata sangat beruntung memiliki kakak seperti Vaeru yang sangat menyayangi sang adik. Bahkan, mereka masih bercanda sebelum pamit tadi.Pagar ku dorong dan menguncinya kembali. Di mall setelah menonton kami bertiga memutuskan membeli baju yang sama.Baru saja ingin mengetuk pintu rumah ternyata Deni lebih dulu membuka pintu Aku tersenyum melihatnya. Dia hanya terdiam lalu meninggalkanku sendiri di ruang tamu."Kamu sudah makan?" tanyaku. Mata melirik jam pada dinding telah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku menggigit bibir bawah sedikit kikuk. Apalagi Deni tadi hanya menghiraukan pertanyaanku dan masuk ke dalam kamar.Apa dia lagi marah? batinku bersuara.Setelah semua pintu termasuk pagar aku kunci. Dan mengecek dapur melihat makanan ternyata Deni sudah makan. Aku sempat masak sebelum dia mengantarku tadi. Perlahan aku masuk ke kamar, Deni

    Last Updated : 2022-05-10
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 27. I Love You, Rhena

    Pengakuan bagaikan hasutan merobohkan diri.Author POVLumatan kecil antara bibir sepasang suami istri tu terhenti. Deni menatap Rhena penuh keyakinan bahwa dirinya benar menyayangi sang istri. Perlahan menarik pergelangan tangan Rhena menuju kamar. Perempuan itu hanya mengekor tanpa banyak bertanya.Sampainya dalam kamar Deni menuntun Rhena duduk ke kasur lalu kembali menutup pintu kamar. Untung saja rumah juga sudah dikunci tadinya. Perempuan itu hanya terdiam membisu, entah apa yang sedang dipikirkan hingga bisa menurut begitu saja.Deni kembali kepada Rhena. "Kenapa diam saja?" tanya laki-laki yang sudah menjadi suami sah dari Rhena hanya dibalas gelengan kecil."Kamu mau tidur?" Lagi-lagi Rhena menggeleng. Seharusnya dia mengantuk dan tidur tapi pertengkaran tadi membuat rasa kantuk hilang seketika."Boleh?" Entah apa yang sudah memasuki Rhena barusan. Dia hanya mengangguk polos. Apa mengiyakan suaminya kembali menciumnya. Kemungkunan bukan itu yang dimaksud Deni melainkan hal la

    Last Updated : 2022-05-12
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 28. Good Morning, Dear

    Jangan salahkan jika seorang takut pada situasinya."Good morning, Dear," sapa Deni kala Rhena menggeliat manja. Meskipun rambut acak-acakan wajahnya tetap terlihat cantik natural tanpa polesan make up. Sudah banyak yang mengakui Rhena cantik dan jika dilihat dia tak seperti anak sekolah sewaktu belum menikah.Perlahan mata Rhena terbuka. Deni tersenyum bahagia lalu cepat mengecup kening istrinya. Tidak sadar jam berapa dia tidur semalam, Rhena lalu menepuk kening kala mengingat belum menunaikan kewajibannya tadi subuh."Aauuughh." Langsung saja Rhena ingin bangun dari tidur dan meringis kesakitan pada bagian intim tubuhnya."Hati-hati, Sayang." Dengan sigap Deni membantu Rhena dan berusaha menutupi tubuh indah milik Rhena dengan selimut mengingat dia sedang tidak memakai apapun. Tersadar akan hal itu Rhena langsung terkejut seakan lupa kejadian semalam.Menggeleng kecil mengingat kejadian. Mata kini tertuju pada Deni di samping tak berbaring lagi. Dia sudah memakai handuk dipinggang

    Last Updated : 2022-05-12
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 1. Kabar Perjodohan

    Menerima sebuah kenyataan yang tak pernah terbayang sangatlah terasa pahit.***"Kamu akan menikah, Nak." Baru dua langkah aku berjalan mengangkat tas hitam dan juga nilai-nilai semester satu yang ada ditangan kananku menuju ke kamar terpaksa terhenti ketika mendengar kalimat seorang pria. Ada kata yang menarikku sehingga aku tidak melanjutkan masuk ke kamar. Menikah.Tas hitam yang tadi kuangkat kini aku letakkan kembali. Masih berusaha mencerna perkataannya. Apa ini lelucuan semata? "Ma-maksud Bapak apa?" Yah dia orang yang kupanggil Bapak. Kami tinggal di desa kecil di mana para anak-anak memanggil orang tuanya ibu-bapak ataupun emak-pakle."Bapak sudah memutuskan bahwa kamu akan segera menikah. Bapak sudah menjodohkan kamu," ucap Bapak lalu berdiri dari duduk

    Last Updated : 2021-12-01
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 2. Menerima Kenyataan

    Mungkin ini memang kenyataan untuk takdirku.***Matahari mulai terbit dari timur menampakkan cahayanya malu-malu. Setelah menunaikan kewajibanku disubuh tadi sebagai umat muslim. Aku kembali ke tempat tidur di mana kedua adikku masih terlelap dalam mimpinya. Hanya terdiam masih mengingat hari kemarin.Setelah termenung sekitaran 15 menit aku langsung mencepol rambut seadanya. Memakai bedak putih sebelum keluar dari kamar. Tanpa mencari Ibu sudah aku duga beliau berada disamping rumah, di mana ada kebun kecil berukuran 5 x 5 cm untuk ditanami seperti sayur kangkung, wortel, tomat dan cabai juga ada bawang merah dan bawang putih.Mengingat tanah yang ada di desa kami sangat subur sehingga sangat menguntungkan untuk menanam sayur ataupun buah. Bahkan bebe

    Last Updated : 2021-12-03
  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 3. Dia Calonnya?

    Tak ada yang tahu bagaimana jodoh datang, bisa saja seperti dengan melakukan satu perjodohan.***Rumah begitu rame pagi ini. Ibu-ibu tengah memasak untuk tamu. Ralat. Lebih tepatnya calon suamiku. Sumpah, aku tidak ikhlas mengatakannya. "Rhena, kamu belum siap-siap?" ucap satu tetangga yang baru saja datang."Iya nanti, Tante, ini masih pagi juga.""Ini udah jam 10 loh, bentar lagi siang kamu belum mandi juga?"Aku menyengir bagaikan kuda. Bagaimana mau mandi pagi sedangkan aku sibuk mengurusi tanaman samping rumah. Ibu sangat bersemangat mempersiapkan banyak hal sampai melupakan tanaman ini. Setelah itu aku harus membantu kedua adikku memilih pakaian juga menyetrikanya.

    Last Updated : 2021-12-04

Latest chapter

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 28. Good Morning, Dear

    Jangan salahkan jika seorang takut pada situasinya."Good morning, Dear," sapa Deni kala Rhena menggeliat manja. Meskipun rambut acak-acakan wajahnya tetap terlihat cantik natural tanpa polesan make up. Sudah banyak yang mengakui Rhena cantik dan jika dilihat dia tak seperti anak sekolah sewaktu belum menikah.Perlahan mata Rhena terbuka. Deni tersenyum bahagia lalu cepat mengecup kening istrinya. Tidak sadar jam berapa dia tidur semalam, Rhena lalu menepuk kening kala mengingat belum menunaikan kewajibannya tadi subuh."Aauuughh." Langsung saja Rhena ingin bangun dari tidur dan meringis kesakitan pada bagian intim tubuhnya."Hati-hati, Sayang." Dengan sigap Deni membantu Rhena dan berusaha menutupi tubuh indah milik Rhena dengan selimut mengingat dia sedang tidak memakai apapun. Tersadar akan hal itu Rhena langsung terkejut seakan lupa kejadian semalam.Menggeleng kecil mengingat kejadian. Mata kini tertuju pada Deni di samping tak berbaring lagi. Dia sudah memakai handuk dipinggang

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 27. I Love You, Rhena

    Pengakuan bagaikan hasutan merobohkan diri.Author POVLumatan kecil antara bibir sepasang suami istri tu terhenti. Deni menatap Rhena penuh keyakinan bahwa dirinya benar menyayangi sang istri. Perlahan menarik pergelangan tangan Rhena menuju kamar. Perempuan itu hanya mengekor tanpa banyak bertanya.Sampainya dalam kamar Deni menuntun Rhena duduk ke kasur lalu kembali menutup pintu kamar. Untung saja rumah juga sudah dikunci tadinya. Perempuan itu hanya terdiam membisu, entah apa yang sedang dipikirkan hingga bisa menurut begitu saja.Deni kembali kepada Rhena. "Kenapa diam saja?" tanya laki-laki yang sudah menjadi suami sah dari Rhena hanya dibalas gelengan kecil."Kamu mau tidur?" Lagi-lagi Rhena menggeleng. Seharusnya dia mengantuk dan tidur tapi pertengkaran tadi membuat rasa kantuk hilang seketika."Boleh?" Entah apa yang sudah memasuki Rhena barusan. Dia hanya mengangguk polos. Apa mengiyakan suaminya kembali menciumnya. Kemungkunan bukan itu yang dimaksud Deni melainkan hal la

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 26. Deni Cemburu

    Aku tidak pernah bermaksud untuk mendatangkan rasa cemburu itu.Aku menghela napas lega kala mobil Vaeru melaju meninggalkan pakarangan rumah. Viyata sangat beruntung memiliki kakak seperti Vaeru yang sangat menyayangi sang adik. Bahkan, mereka masih bercanda sebelum pamit tadi.Pagar ku dorong dan menguncinya kembali. Di mall setelah menonton kami bertiga memutuskan membeli baju yang sama.Baru saja ingin mengetuk pintu rumah ternyata Deni lebih dulu membuka pintu Aku tersenyum melihatnya. Dia hanya terdiam lalu meninggalkanku sendiri di ruang tamu."Kamu sudah makan?" tanyaku. Mata melirik jam pada dinding telah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku menggigit bibir bawah sedikit kikuk. Apalagi Deni tadi hanya menghiraukan pertanyaanku dan masuk ke dalam kamar.Apa dia lagi marah? batinku bersuara.Setelah semua pintu termasuk pagar aku kunci. Dan mengecek dapur melihat makanan ternyata Deni sudah makan. Aku sempat masak sebelum dia mengantarku tadi. Perlahan aku masuk ke kamar, Deni

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 25. Pergi Mall

    Sungguh untuk memberi tahu kenyataan pada orang lain aku belum bisa mengungkap sebenarnya.Deni memberi izin malam ini. Bahkan dia mengantarku ke mall tempat kami janjian. Sebenarnya Oza dan Viyata ingin menjemput tapi aku melarangnya takut sewaktu-waktu Deni tidak memberi izin. Setelah aku sampai 30 menit yang lalu, Deni juga mengatakan keluar malam ini bersama temannya mengingat ada urusan pekerjaan."Temenin gue pipis dong. Please!" Viyata membujuk Oza di mana kami sedang berada di dalam salah satu tono kosmetik."Apaan sih, ngerepotin orang mulu." Oza mendengus kesal. "Sini gue temenin cepet," lanjutnya dibalas cengiran."Rhena, lo tolong tunggu di luar ya, kaka gue mau datang. Mau ikut nonton." Langsung saja Viyata memberikan HP nya ke aku. "Kalau dia telepon angkat aja, dia nggak tahu posisi kita. Tunggu di sini aja ya!" Tanpa menunggu aba-aba dari aku, dia langsung menarik tangan Oza ke toilet.Aku menghela napas. Kebetulan ada sofa duduk tak jauh dari toko kosmetik tadi. Menun

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 24. Kunjungan Oza dan Viyata

    Teman yang benar teman tidak meninggalkan dalam keadaan apapun.•••Sore hari Oza dan Viyata datang ke rumah berniat menjengukku. Awalnya kaget melihat aku yang tidak berbaring di kasur layaknya orang sakit malah membersihkan halaman. Padahal aku sudah melarangnya menjenguk mengingat sudah sembuh tinggal pusing sedikit saja. Baru saja Deni keluar beralasan ada urusan, Oza dan Viyata datang."Gue pikir lo udah sekarat," ejek Oza. Kami sedang duduk di teras luar. Karena kursi teras hanya ada dua jadinya aku mengambil satu kursi makan dari dapur untuk diduduki."Astaghfirullah, jangan sampai ih. Gue cuman demam aja."Disisi lain Viyata menikmati makanan yang dia bawa sendiri bersama Oza. Memang banyak makanan, ada buah mangga,

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 23. Benih-Benih Cinta

    Perasaan ini semakin nyata akan benih cinta yang tumbuh.•••Melakukan hubungan intim pada status yang halal sebagai suami dan istri merupakan kebutuhan tiap pasangan untuk memperoleh keturunan nantinya. Namun, hal ini aku belum bisa wujudkan dikarenakan ketakutan mengingat umur masih terbilang muda untuk merasakan hamil.Meskipun demikian, hari semalam berhasil menciptakan benih-benih dalam hatiku. Deni berhasil mengambil firs kiss yang kusimpan baik untuk suami ku nantinya. Aku memang awam untuk perihal itu tapi adanya Deni yang selalu berusaha memberi kenyamanan tiap sentuhan bibir dan menikmati tubuh mungil ini.Hanya saja, jika untuk lebih jauh. Lagi-lagi kukatakan aku belum bisa melakukannya. Deni sangat senang atas afsu terladeni meskipun organ intimnya tidak menyentuh. Cukup bagian tubuh dari ku dirasa

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 22. Kembali Luluh

    Perasaan luluh ini memang dari dalam bukan settingan.•••Aku menggeliat merasakan diriku masih sama dengan kemarin. Mencari handphone dan melihat jam, ternyata sudah pukul setengah enam pagi. Aku melihat Deni masih mendengkur dengan membelakangiku.Kain yang mengompres diriku semalam aku lepas dan perlahan turun dari kasur. Pusing di kepala masih bisa tertahan, aku harus mengganti pakaian dan pembalut takut bocor terkena sprei.Mengingat kejadian kemarin aku pikir Deni kembali ke kantor ternyata pemuda itu memilih tinggal di rumah. Katanya aku lagi sakit takut jika kenapa-napa sendiri dalam rumah.Sore menjelang malam Deni membantuku ke kamar mandi mengganti pakaian dan m

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 21. Sakit

    Karakter yang berubah-ubah.•••Setelah kejadian tadi aku tersadar di jam 5 pagi. Tubuh rasanya remuk seakan habis bertengkar hebat bermain fisik. Untuk bangun saja badanku lemas dan terasa sakit. Aku langsung menggeleng kala bangun dari tidur.Entah kenapa kepala aku rasanya sangat berat tuk aku angkat, pusing seperti sedang terjadi gempa. Aku memegang dahiku sendiri dan terasa hangat. Apa aku sedang sakit?Aku mengesot ke dinding, memegang dinding untuk membantuku memopang tubuh berdiri. Perutku juga terasa keram sekali. Dengan sekuat tenaga akhirnya aku berhasil berdiri meski pusing itu melanda.Gagang pintu kupegang erat, di mana tangan kanan tengah memegang perut. Aku menghela napas berat berusaha ke kamar mandi bagian dapur mengambil air wudhu. Kaki terseret-seret kupaksakan.Aku tidak boleh sakit, siapa yang akan mengurus rumah dan memasakkan Deni? Aku tersenyum kecut, meski sedang lemas seperti ini ju

  • NESTAPA DIBALIK PERJODOHAN   Part 20. Memaksa Berhubungan

    Jeritan hati kecil tidak dapat terdengar.•••Deni frustasi dan mengacak rambutnya. Napas tidak beraturan sudah diselimuti oleh rasa marah. "LAKUKAN SAJA APA YANG AKU MINTA, RHENA!" ucapnya menarikku kembali duduk tapi aku tepis erat."Tidak! Atas dasar apa aku lakukan perintahmu?" tanyaku membantah mulai memberanikan diri meski terselip rasa takut di dalam dada."Kamu istriku, sudah sewajarnya kita melakukan hubungan intim ini!" Tatapan Deni kali ini benar tajam. Aku hampir menciut melihatnya."Sudah aku katakan aku belum siap dan jangan memaksaku." Masih dengan sesenggukan menghapus jejak air mata. Aku tidak ingin terlihat lemah seperti ini."Kenapa kamu membantah, hah? Apa pemberianku selama ini ke kamu itu tidak cu

DMCA.com Protection Status