Beranda / Romansa / NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA / 22. Starla dan Rasa Sukanya

Share

22. Starla dan Rasa Sukanya

Penulis: Arin Akazuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tadi koki itu menabrakku saat hendak ke mari. Minuman yang kubawakan untuk kalian tumpah. Jadi sudah sewajarnya dia bertanggung jawab dengan mengganti," kata Starla sambil mencondongkan diri ke arah Megantara. Berusaha mendekat.

Nalini menundukkan kepala. "Kalau begitu saya kembali ke restoran ya, Pak. Permisi. Sekali lagi saya minta maaf, Nona."

Starla hanya mendengus lalu mengambil satu gelas kopi untuk Megantara, "Kak Tara, ini kopi untukmu."

"Terima kasih," Megantara menerima dan meneguk kopi tersebut.

Nalini berjalan keluar dari ruangan sambil berpikir, siapa gadis itu? Apakah dia kekasih Megantara? Jika gadis itu kekasih Megantara, itu artinya dia akan menjadi ibu untuk Sivia. Betapa malangnya Sivia yang pintar dan cantik itu jika mendapatkan ibu tiri yang bawel dan pemarah. Nalini menghela nafas. Tapi dia kembali tersadar, ini bukan urusannya. Dia tidak perlu ikut campur.

"Sudah sekitar 10 menit kau berada di sini, jika tidak ada hal penting yang ingin kau sampaikan. Lebih bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   23. Pindah, Bertemu Keluarga Baru

    Sore ini, Nalini sedang menata rumah kontrakannya yang baru. Memindahkan baju-bajunya yang tak banyak ke lemari. Menatap perabotan yang baru ia beli. Ukuran rumah kontrakan sangatlah kecil. Hanya terdiri dari ruangtamu kecil, satu kamar, dapur kecil dan kamar mandi.Nalini harus bisa bertahan di tempat seperti itu beberapa bulan kedepan sampai dia bisa mengumpulkan tabungan yang lebih untuk mencari tempat yang layak.Dia memutuskan mencari kontrakan karena sebentar lagi suami sandra akan pulang dari dinas luar kotanya. Dia tidak mau menumpang terlalu lama.Beruntunglah dia karena menemukan rumah kontrakan yang letaknya strategis. Di samping kiri rumah yang dikontrak Nalini terdapat beberapa rumah kontrakan sehingga Nalini tak sendirian atau dengan kata lain dia memiliki tetangga. Dan di sebelah kanan kontrakan Nalini terdapat rumah dengan ukuran yang besar milik sang juragan kontrakan.Suara ketukan pintu membuat Nalini menghentikan aktivitasnya. Nalini segera menuju ke pintu dan memb

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   24. Bos yang Merepotkan

    Megantara sudah sampai di hotel pagi ini, dia sedang menuju ke ruangannya namun dia menghentikan langkahnya karena melihat Nalini datang bersama seorang pria. Megantara tak bisa mengalihkan pandangan dari dua orang yang tengah asyik mengobrol sambil berjalan. Sesekali Nalini menampilkan senyuman lepasnya. Sesuatu yang tentunya tidak pernah ia tunjukkan di hadapan Megantara. Dan itu menimbulkan sesuatu yang terasa tak nyaman untuk Megantara.Nalini dan Pandu menghentikan langkahnya saat menyadari ada Megantara yang berdiri tak jauh dari mereka dan sedang menatap mereka. "Selamat pagi, Pak," sapa keduanya. "Ya," jawab Megantara singkat. Nalini dan Pandu hendak melanjutkan langkah mereka. "Aku ingin ikut ke restoran. Aku ingin makan di sana," kata Megantara. Nalini heran dengan keinginan mendadak Megantara. "Baik, Pak. Silakan," kata Nalini akhirnya. Sebuah keberuntungan jika Megantara makan di restoran. Nalini tidak perlu repot-repot membawakan makanan ke kantor Megantara. "Kalau

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   25. Pelukan yang Membuat Salah Paham

    Melihat seorang perempuan memeluk Megantara seperti itu, Nalini merasa tidak enak. Dia takut mengganggu privasi sang bos. Jadi dia buru-buru pamit keluar dari ruangan. Dia tak ingin berlama-lama di ruangan Megantara. "Saya permisi kembali ke restoran," tanpa menunggu respon dari bosnya yang masih berdiri mematung dan teman bosnya yang juga tak berkutik, Nalini keluar dari ruangan. Niko geram dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Dia segera menarik tangan perempuan itu agar pelukannya terlepas. "Apa yang sedang kau lakukan?" teriak Niko pada perempuan itu. "Memeluk seorang lelaki. Apakah salah?" jawab perempuan itu. "Mona, kau sudah gila?" Niko semakin geram dengan sikap dan perkataan perempuan di depannya. "Harusnya kau berkaca. Kau juga sering memeluk dan mencium pipi ketika bertemu dengan gadis kenalanmu. Apa aku tidak boleh memeluk lelaki lain. Apalagi Megantara adalah sahabatmu sendiri. Bukan orang lain," jawab perempuan bernama Mona. Megantara masih tak habis pikir de

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   26. Obrolan Santai

    Niko dan Mona kini sedang duduk berhadapan, Niko menghela nafas ketika melihat air mata yang sedari tadi menggenang di pelupuk mata Mona kini luruh. "Sebaiknya kau selesaikan dulu tangisanmu. Lalu kita bisa bicarakan ini di rumah. Tempat ini bukanlah milik kita. Aku merasa tidak enak hati pada Megantara," kata Niko. Mona tak menjawab. Air matanya justru semakin deras. Niko hanya duduk sembari menundukkan kepala. Tak ada upaya sedikitpun untuk menenangkan istrinya baik dengan sebuah pelukan atau sekedar usapan ringan di punggung istrinya. Setelah beberapa menit menangis, tangisan itu hampir reda. Mona buru-buru menghapus jejak air matanya lalu beranjak dari sofa empuk ruangan Megantara. Lalu berjalan keluar. Niko mengikuti langkah Mona. Sesampainya di lantai dasar, Mona hendak berjalan menuju pintu keluar namun dicegah oleh Niko. "Kau mau kemana? Tempat parkir ada di sana," kata Niko menggenggam lengan Mona."Aku lebih baik naik taksi saja," jawabnya. "Tidak. Tujuan kita sama. Unt

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   27. Menghibur Sivia

    Sivia duduk seorang diri di bawah pohon yang berada di taman sekolah. Wajahnya murung. Ada genangan air mata yang sepertinya bisa segera meluncur keluar. Suasana taman ramai, tapi dia tetap sendiri. Tidak ada satupun teman yang menemaninya. Mereka semua sedang asyik bermain dengan riang gembira. Hanya Sivia yang suasana hatinya berbeda. Nalini mengamati dari kejauhan. Memang Sivia memiliki daya tarik tersendiri baginya. Dia selalu memusatkan perhatian pada Sivia meskipun dia bisa bersikap objektif jika sedang mengajar di kelas. Karena merasa khawatir dengan Sivia, Nalini memutuskan untuk berjalan mendekati gadis kecil itu. "Sivia sedang apa? Mengapa tidak bermain dengan teman-teman lain?" tanya Nalini saat dia sudah sampai di hadapan Sivia. Tangis Sivia pecah. Air mata yang sudah ia tahan sejak tadi tak bisa lagi terhenti. Tangisannya semakin keras. Membuat Nalini merasa khawatir. "Apa yang terjadi padamu, Sivia?" tanya Nalini sambil menghapus air mata dari pipi Sivia. Sivia me

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   28. Zona Bermain

    Megantara baru saja memarkirkan mobil di tempat parkir salah satu mall terbesar di ibu kota. Satu jam yang lalu Nalini memberikan kabar bahwa dia mengajak Sivia ke sana karena Sivia ingin pergi ke zona bermainnya dan kebetulan mall itu terletak tak terlalu jauh dari hotel milik Megantara. Megantara berjalan memasuki mall dan mengedarkan pandangan. Dia menemukan zona bermain di lantai dasar. Dia segera berjalan ke arah zona bermain. Dari arah kejauhan Megantara sudah bisa menemukan sosok Nalini yang tinggi menjulang dan berambut panjang. Di sebelahnya ada Sivia, si gadis cantiknya. Megantara menghentikan langkahnya dan mematung, selama beberapa detik dia berpikir. Mengapa jika dilihat sekilas mereka berdua begitu mirip? Terutama sorot mata mereka yang memancarkan kelembutan.Dari dulu Megantara sudah menyadari bahwa bola mata milik Sivia mirip seperti milik ibunya. Dan kini Megantara menemukan satu lagi yang memiliki kemiripan dengannya. Jika orang asing melihat Nalini dan Sivia, me

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   29. Makan Bersama

    Niko dan Mona berjalan bergandengan tangan. Setelah pertengkaran mereka tempo hari mereka mencoba untuk berbaikan lagi. Bertengkar adalah bumbu dari perjalanan pernikahan mereka. Megantara termasuk saksinya. Mona hari ini meminta ditemani berbelanja tas dan baju di mall. Dia ingin sekali mendapatkan perhatian dari suami. Dan sudah sangat lama pula Niko tidak pernah menemaninya berbelanja. Jadi, dia secara khusus meminta pada Niko untuk menuruti permintaannya dan untungnya Niko tak sesibuk rekan kerja sekaligus sahabatnya sehingga bisa menghabiskan waktu berdua bersama istri. Setelah lelah berkeliling mall dan mendapatkan barang yang Mona sukai, mereka memutuskan untuk makan di salah satu restoran kesukaan Mona yang terletak di dalam Mall. Dan tak di sangka, keputusan mereka untuk singgah justru membuat mereka bisa bertemu dengan Megantara yang saat itu sedang tidak sendiri. "Hey, sedang apa kalian di sini?" Niko berjalan mendekat ke meja tempat duduk Megantara, Nalini dan Sivia. Di

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   30. Misi Pertama Sivia Berhasil

    "Gadis bernama Nalini itu, apakah benar-benar memiliki hubungan spesial dengan Megantara?" tanya Mona pada Niko saat perjalanan pulang. "Mereka punya keterikatan yang tidak bisa dihindari. Dan itu diluar kendali Megantara," jawaban Niko semakin membuat istrinya penasaran. "Keterikatan semacam apa? Hutang piutang?" tanya Mona lagi dengan nada polos. Niko menggeleng, "Bukan begitu maksudku. Entahlah aku tidak bisa menjelaskannya. Yang jelas jika melihat interaksi antara Sivia dan Nalini, sudah sangat terlihat jelas jika Sivia menyukai Nalini."Mona menghela nafas, "Harusnya kau membantu adikmu untuk bisa mendapatkan hati Megantara. Mengapa kau tidak membantunya? Kau tidak menyayangi adikmu satu-satunya itu?""Justru karena aku menyayangi Starla. Aku tidak ingin Starla tidak mendapat kebahagiaan jika harus memaksakan perasaannya terhadap Megantara. Lagipula kau tau sendiri karakter Starla yang sangat manja. Dia pasti tidak akan bisa sanggup jika harus menjalani peran menjadi ibu sambu

Bab terbaru

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   131. Happy Ending (TAMAT)

    Nalini menunggu penjelasan dari Megantara dengan terus menatap pria itu. "Apakah kau ingat bahwa saat kita masih kecil kita pernah bertemu? Di acara ulang tahun perusahaan ayahku. Kau datang bersama ayahmu," kata Megantara. Nalini mencoba mengingat. "Kau menolongku yang sedang dirundung oleh beberapa teman seusiaku. Gadis kecil pemberani," Megantara memberikan petunjuk. Nalini mengingat sesuatu."Tunggu dulu, apakah kau laki-laki gembul berkacamata?" tanyanya saat mengingat kejadian beberapa tahun silam. Megantara mengangguk. "Kau menjatuhkan jepit rambut ini. Sepertinya begitu khusus dibuatkan oleh seseorang untukmu," kata Megantara. "Ya. Ini pemberian ibuku. Ibuku membuatkan milikku dengan inisial NN dan milik Nalita dengan NT. Aku menangis semalaman karena kehilangan jepit rambut ini. Tapi mengapa kau masih menyimpannya sampai sekarang? Ini sudah sangat lama.Megantara tersenyum menatap jepit rambut itu. "Seperti di film-film. Aku jatuh cinta dengan gadis pemilik jepit rambut i

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   130. Menuju Bahagia

    "Mengapa kau memintaku yang membebaskanmu?" tanya Megantara mendengar penuturan Nalini dengan raut wajah serius. "Karena hanya kau yang bisa. Aku sadar, yang selama ini paling terluka adalah kau, maafkan aku," kata Nalini tulus. Megantara tersenyum miris. Dia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya. "Aku sudah mencoba memilih untuk pergi agar kau tidak semakin terluka. Tapi ternyata caraku salah. Tuhan tidak merestui itu karena pada akhirnya kau bisa kembali menemukanku. Saat ini aku tau, kau membawaku dan menempatkanku disampingmy semata-mata agar aku bisa menebus kesalahanku. Kau sengaja bersikap dingin, acuh, seolah tak peduli padaku," Nalini berkata panjang lebar lalu menunggu respon dari Megantara yang masih saja diam. "Lalu kau menerima sikapku?" Megantara justru balik bertanya. "Tidak masalah jika kau bersikap seperti itu karena rasa kecewamu yang begitu mendalam. Tapi sampai kapan? Aku memang egois, tapi tidak bisakah aku berharap bahwa takdir memberikanku kese

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   129. Penjara Rasa Bersalah

    Megantara menoleh ke arah pria yang kini berdiri di sampingnya. "Rupanya Anda punya rasa percaya diri yang tinggi. Bisa memuji seorang wanita di hadapan suaminya," kata Megantara sarkas. "Sama seperti Anda. Anda juga sangat percaya diri karena Anda berani memasuki ruangan yang hanya pegawai saja yang boleh masuk meskipun Anda sudah membooking seluruh restoran," balas Haris tak kalah sarkas. Nalini sudah menyelesaikan pekerjaannya dan juga sudah meminta pelayan untuk menyajikan menu makan siang pada para tamu yang sudah datang. Nalini melirik ke arah pintu dan melihat dua pria tinggi dan tampan berdiri di sana. Nalini lantas menghampiri mereka. "Bagaimana bisa kau masuk kesini?" tanya Nalini pada Megantara. "Tentu saja menemuimu. Aku ingin mengenalkanmu pada rekan bisnisku," seulas senyum terbit di wajah Megantara. Membuat Nalini justru mengerutkan alisnya. Hal yang tak disangka juga Megantara lakukan. Memeluk pinggang Nalini di hadapan Haris. Seolah menunjukkan hak milik bahwa N

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   128. Koki Dadakan

    Megantara mengancingkan kerah kemejanya sambil menatap dirinya di pantulan kaca. Sesekali dia melirik Nalini yang juga masuk ke dalam pantulan kaca di belakangnya. Masih terlelap tidur di bergelung selimut. Tadi malam sesampainya di hotel mereka tidak banyak berkomunikasi. Saling diam dengan aktivitasnya masing-masing sampai pada akhirnya Nalini sudah tertidur lebih dulu disaat Megantara sedang berada di depan laptopnya. Mempersiapkan bahan yang harus dibahas untuk rapat hari ini. Sepertinya Nalini begitu lelah sampai saat Megantara sudah siap berangkatpun dia belum juga terbangun. Setelah selesai memakai jasnya, dia berjalan mendekat ke arah tempat tidur. Menuliskan di secarik kertas yang berada di nakas lalu pergi meninggalkan Nalini tanpa berniat membangunkan. Tiga puluh menit kemudian Nalini terbangun dengan sendirinya. Dia mengedarkan penglihatannya di sekeliling ruangan dan sepi. Tidak ada pria tampan yang merupakan suaminya. Nalini melihat jam yang tertata di nakas dan melo

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   127. Pramugari Bikin Cemburu

    Megantara mengatur nafasnya. Berada di dekat Nalini membuat detak jantungnya tak beraturan. Apalagi semenjak menikah, Nalini terlihat lebih cantik di matanya. Sulit rasanya untuk mengelak. Tapi dia harus ingat misi balas dendamnya saat menikahi Nalini. Membiarkan Nalini tetap di sampingnya. Tapi tidak dengan memberikan cintanya. Baru berapa hari namun rencananya terancam gagal jika dia tak bisa mempertahankan egonya dan juga luluh dengan Nalini.Megantara membasuh wajahnya dengan air keran. Menatap pantulan dirinya di kaca. Megantara merutuki kebodohannya sendiri. Dia harus mengembalikan akal sehatnya lalu memperingatkan dirinya untuk menjaga jarak dari Nalini. Mungkin itu yang harus ia lakukan agar bisa mempertahankan pendiriannya. Megantara membuka pintu kamar mandi dan keluar. Nalini sedang duduk di atas tempat tidur sambil menatap ke arah kamar mandi. Menunggu suaminya muncul. "Untuk apa kau melihat kesini. Tidurlah. Sudah malam," perintah Megantara. "Aku menunggumu. Kau terli

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   126. Pertengkaran tidak Penting

    "Aku tidak tau harus mendefinisikan seperti apa tentang pernikahanku," jawab Megantara terhadap pertanyaan dari Niko. "Jujur saja, kau pasti bahagia karena bisa menikah dengan gadis yang kau cintai. Aku tidak bisa membayangkan jika saat itu kau jadi menikah dengan adikku. Akan jadi seperti apa kehidupanmu nantinya," kata Niko dengan senyum tulusnya dan menunduk di akhir kalimatnya karena malu. "Entahlah. Cinta? Aku tidak yakin apakah masih ada cinta dihatiku untuk gadis itu," Megantara mendesah. "Tapi kaupun juga tidak yakin apakah kau benar-benar membencinya atau tidak. Aku rasa ini tentang waktu, waktu yang akan berbicara," kata Niko. Megantara mengerutkan alis. Dia tau bahwa perkataan Niko ada benarnya. Megantara juga tak bisa terlalu yakin terhadap rasa benci dan marahnya pada Nalini. ***Megantara pulang larut. Semestinya di hari-hari awal pernikahannya, seorang suami tak akan meninggalkan pengantinnya hingga larut. Tapi Megantara seperti sengaja. Sengaja menjaga jarak dari N

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   125. Nyaris Bunuh Diri

    Niko berlari menuju ke kamar Starla saat mendengar Mona memanggil namanya dengan berteriak. Starla tergeletak tak berdaya di lantai. Di sekelilingnya ada obat yang bertaburan tak beraturan. Mona menduga bahwa Starla sengaja mengkonsumsi obat secara berlebihan karena ingin mengakhiri hidupnya. Impiannya untuk menikah dengan orang yang ia cintai pupus. Lalu ia justru dihamili oleh pria lain. Niko menggendong Starla lalu berlari membawa adiknya itu ke mobil. Ibu Starla hanya bisa merapalkan doa. Semoga tidak terjadi hal buruk pada anaknya dan calon cucunya. Dia ikut masuk ke dalam mobil bersama Niko dan juga Mona. Starla segera mendapat pertolongan medis sesampainya di rumah sakit, beruntunglah Starla karena belum terlambat untuk menyelamatkan nyawanya dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. "Harusnya aku mati saja," keluh Starla saat dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap dan sudah sadarkan diri. Niko tertawa mencemooh, "Kau pikir dengan bunuh diri urusannya akan selesai?

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   124. Curahan Hati sang Menantu

    Nalini merasa bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan mertuanya. Dia memang tidak terbiasa memanggil Megantara dengan namanya saja atau sebutan lain. Selalu dengan sebutan Pak. Dulu saat masih berpacaranpun dia kesulitan dan tidak biasa memanggil dengan sebutan tidak formal. Sivia terkekeh melihat ekspresi Nalini. Megantara tak menolong sama sekali. Dia sedang berkutat pada makanannya yang sebetulnya sama sekali tidak penting karena tidak ada rasanya bagi lidah pria itu. "Kau bisa memanggilnya dengan sebutan kak, mas, atau sayang," ujar ibu mertuanya. "Maaf, aku belum terbiasa," jawab Nalini sambil menggeleng pelan. "Tara, menurutmu istrimu harus memanggilmu dengan sebutan apa? Ajarilah dia," goda sang ayah. Megantara terlihat berpikir lalu menatap Nalini dengan tatapan yang sulit diartikan. Nalini paling tidak bisa ditatap dengan intens seperti itu jadi dia menunduk. "Aku terserah saja, pilihan ketiga juga tidak buruk," jawab Megantara dengan nada datar. Nalini buru-buru me

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   123. Pulang Ke Rumah

    Nalini baru saja selesai membersihkan dirinya. Badannya sangat lelah karena seharian berdiri menjadi ratu sehari. Dia berjalan ke arah tempat tidur dan mendapati Megantara sudah tertidur. Dia menatap Megantara agak lama. Pria itu, pria yang kini menjadi suaminya. Akan jadi seperti apa hubungan mereka kedepannya. Nalini tiba-tiba takut, berada di sampingnya dalam kondisi tak dicintai namun dibenci pasti akan sangat sulit. Tapi mau bagaimana lagi. Dia harus menjalaninya. Takdir menuntunnya untuk bisa pasrah dan menerima. Nalini berjalan ke arah kasur. Membaringkan tubuhnya di samping Megantara. Memiringkan tubuhnya membelakangi Megantara lalu menarik selimutnya sampai menutupi sebagian wajahnya. Itu yang bisa ia lakukan sekarang karena Nalini sangat membutuhkan tidur nyenyak. Keesokan harinya, Megantara terbangun lebih dahulu dan melihat Nalini masih tertidur pulas di sampingnya. Kini giliran Megantara yang menatap lekat wajah gadis polos yang kini menjadi istrinya. Tersirat rasa lela

DMCA.com Protection Status