Bibir Neta dikulum Jason dengan lembut. Jason tahu dari awal kejadian saat dipantai bahwa Neta tidak pernah dicium pria sebelumnya. Dia kaku dalam berciuman. Itulah sebabnya Jason menjadi bersemangat saat mencium bibir Neta.
Jason akan mengajari Neta cara berciuman yang membuat nikmat. Lidah Jason dengan liar menyapu bagian dalam mulut Neta. Neta yang semula memberontak perlahan lahan melemah.
Saat dirasa tidak ada perlawanan Jason makin bergairah. Dia bangun dari sofa sambil tetap memeluk tubuh Neta, lalu dibopongnya menuju tempat tidur. Ditindihnya tubuh Neta sambil bibirnya mengecup bagian leher. Lidahnya mulai menjalar makin lama makin kebawah.
Tangan Jason mulai membuka kancing baju Neta satu persatu. Diremasnya dada kenyal dan padat serta ranum. Bh yang menutup dua buah gundukan dibukanya dengan sekali tarikan.
Lidah Jason dengan liar menyapu kedua gunung kembar secara bergantian. Dihisapnya ujung dada itu dengan penuh gairah
Hampir 1 bulan Bianca tidak pernah bertemu Jason. Pesan diponselpun hanya dijawab pendek pendek. Sejak kejadian tabrakan dijalan Jason tidak pernah menghubunginya. Pria itu memang arogan setengah mati. Meskipun mereka teman kecil tapi sikap Jason biasa saja.Bianca jatuh cinta dengan Jason pada pandangan pertama. Dia ingin menjadi pacar Jason tapi tidak pernah kesampaian. Saat masih sekolah gadis manapun yang dekat dengan Jason pasti akan dijadikan musuh. Tapi Jason tidak pernah tertarik sedikitpun dengan Bianca.Kedekatan orang tua merekalah dalam. bisnis yang menjadikan Bianca dekat dengan Jason. Saat Jason masih pacaran dengan teman kuliahnya Biancalah yang menjadi biang keroknya. Dialah yang membuat pacar Jason menjauh dan minta putus. Bianca yang memperkenalkan pacar Jason dengan laki laki playboy kaya raya. Dasar pacar Jason wanita yang tidak setia akhirnya wanita itu meninggalkan Jason jatuh kepelukan pria lain.Bianca datang kekantor Jason ta
Klinik Pet Animal makin lama makin ramai terutama dibagian grooming. Neta menambah 2 karyawan lagi otomatis jumlah karyawan groming ada 15. Setiap anjing atau kucing yang digrooming butuh 2 karyawan untuk melakukannya. Ruang disebelah grooming digunakan Neta untuk menjual makanan hewan dan pernak pernik kebutuhan pelanggan pet animal. Neta sedang mengerjakan kastrasi pada kucing jantan dibantu Santi. Dia memotong kantung testis setelah melakukan insisi atau sayatan pada daerah scrotum. Setelah itu dilakukan jahitan dengan menggunakan cat gut . Terakhir Neta menjahit bagian luar untuk menutup sayatan. Santi menyuntikkan penicilin, anti radang dan vitamin serta mengoleskan salep antibiotik pada jahitan kulit. Ponsel Nita berdering. Dilihatnya layar ada nama Jason. " Ya..ada apa " " Net sibukkah, boleh aku kesana..kangen " suara diponsel mulai menggoda. " Aku lagi menangani pasien. Kamu kaya pengangguran aja, ini jam kerja tidak
Aldo menjemput Neta jam 7 malam. Dia dam Erika sudah siap dari tadi. Betapa senang hatinya mereka berempat akan bertemu kembali sesudah beberapa tahun tidak pernah saling bertemu. Listi mengundang mereka disalah satu bar and resto hotel bintang 5 karena dia dan suaminya menginap disana. Suami Listi adalah pebisnis juga hanya kedatangan mereka untuk berlibur ke Indonesia. Restoran masih agak sepi. Mereka bertiga mengambil tempat duduk disebelah pot besar berisi tanaman Philodendron. Aldo menghubungi Listi untuk memberitahu bahwa mereka bertiga sudah ada dibawah. Tak lama kemudian Listi dan suaminya turun. Listi memperkenalkan suaminya yang bule kepada ketiga sahabatnya. " Kenalin ini suamiku, mereka bertiga adalah sahabatku saat kuliah " kata Listi sambil tersenyum bahagia melihat ketiga sahabatnya. " George...senang berkenalan dengan kalian " kata George sambil menyalami satu persatu. " Neta, Aldo dan ini Erika " lanjut Listi.
Dimobil Jason memborbardir Bianca dengan kemarahan yang sudah tidak bisa ditahannya sedari tadi. " Kamu tidak mabuk kan bicara omong kosong seperti itu didepan George dan yang lainnya. Apa kamu tidak malu " sembur Jason. " Omong kosong apa. Kan memang benar orang tua kita menjodohkan kamu sama aku " Bianca tak mau kalah. " Aku ingatkan sekali lagi kalau kamu tidak bisa mengerem mulutmu suatu saat nanti jangan salahkan aku kalau kamu akan malu. Aku tidak pernah jatuh cinta denganmu, sedikitpun tidak " " Sekarang aku tanya kamu, bukankah kamu selama ini tidak punya kekasih semenjak kamu putus dengan pelacurmu yang terpikat dengan pria playboy itu. Apakah kamu masih mengharapkan dia ". " Tidak ada hubungannya malah aku bersyukur bisa putus dari dia dan jangan kamu berpikir bahwa kamu bisa menggantikan dia . Aku sudah punya seseorang yang mengisi hatiku dan tidak ada yang bisa menggantikannya bahkan bekas pacarku saja tidak ada apa apanya" tukas J
" Jason lepaskan, kalau tidak aku akan berteriak " kata Neta seusai Jason melepaskan pagutannya dari bibir Neta. " Berteriaklah siapa juga yang mendengar. Kamu membuatku mabuk kepayang. Semakin kamu meronta makin membuat hasratku naik " Jason menyeringai diatas wajahnya lalu diciumnya kembali bibir Neta dengan penuh nafsu. Bibir Jason terus melumat bibir yang menggairahkan dirinya. Neta kehabisan nafas akhirnya Neta menyerah. Dibiarkannya Jason menyusuri lehernya yang jenjang lalu turun kebahunya. Tangan Jason mulai membuka satu persatu kancing baju Neta lalu disingkapnya baju itu sambil dia sendiri melepaskan kaosnya. Masih diatas tubuh Neta dipandanginya dua buah gundukan kenyal yang terpampang didepannya.Neta benar benar malu dipandang Jason seperti itu apalagi Jason sudah bertelanjang dada. Kepalanya menoleh kesamping untuk menyembunyikan rasa malunya. Suara Jason terdengar serak saat mulutnya mengecupi gundukan kenyal milik Neta.
Diambilnya potongan martabak dengan garpu lalu didekatkan kehidung Jason sambil digerak gerakkan garpunya. Aroma martabak yang lezat tercium hidung Jason. Seketika tangan Neta yang memegang martabak dipegang oleh Jason lalu didorongnya martabak itu kedalam mulutnya. " Enak kan " kata Neta. " Hhmm..." " Tinggal satu habisin " Neta menyorongkan martabaknya sekali lagi beserta acar mentimun kemulut Jason. " Sekarang aku mau dengar penjelasanmu. Sebenarnya apa hubunganmu dengan Bianca. Apa benar yang dikatakan dia bahwa kamu adalah tunangannya " tanya Neta. " Apa kamu cemburu ?" tanya Jason. " Enggak.." ":Sungguh ?" " Ya.." aslinya Neta hanya menutupi perasaannya yang gugup. Gugup karena dia tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Apakah dia pantas marah saat Jason menggandeng Bianca padahal dia bukan kekasih sungguhan hanya kontrak karena kepepet biar rumahnya tidak disita oleh pihak bank. Tapi saat Jason
" Net...nanti siang aku tunggu kamu lunch ya. Kebetulan hari ini suamiku jalan dengan rekan bisnisnya. Jadi aku seharian nganggur atau aku ke klinikmu deh. Sekalian mau lihat kangen suasana jaman kuliah saat magang disitu " suara Listi diponsel terdengar ceria." Silakan aja, aku tunggu toh disini ada Erika. Aku akan kontak Aldo juga siapa tahu bisa mampir pas jam makan siang. Aku pesankan masakan sama aku suruh Bik Nah buatkan rujak buah " sahut Neta." Siip Net sudah lama aku ga makan rujak buah. Wow sudah ga sabar nih siap meluncur "." Huzz, jangan sekarang masih pagi ini. Ntar siang aja jam 11 an " Neta tertawa mendengar ketidak sabaran Listi." Kangen dengan rumahmu Net. Maklum sejak lulus kuliah aku langsung menikah dan diboyong suami keluar "Semenjak Listi menikah dengan Geoge dia belum mempunyai momongan. Suaminya belum ingin katanya masih ditunda dulu. Cara berpikir orang luar memang beda. Kalau disini begitu menikah secepatn
Klinik sudah mulai sepi pasien, jadi Neta bisa meneruskan ha ha hi hi dengan ketiga sahabatnya. Jarang jarang bisa seperti ini. Biasanya klinik ramai mulai pagi jam buka sampai sore hari tetapi setelah jam 5 sore sepi. Hanya ada satu atau dua pasien saja. Hari ini memang hari yang diberkati buat empat sekawan. Belum tentu Listi setahun sekali bisa pulang ke Indonesia. Makanan yang disajikan diatas meja makan tinggal separoh. Ada gado gado, lontong balap dan sate kerang, rujak buah ditambah es degan jeruk nipis. Listi yang sudah lebih dari 7 tahun tinggal di Amerika begitu rakusnya menyantap makanan diatas meja. Didepan sahabatnya dia tidak perlu sungkan. Di Amerika tidak bakalan menemukan makanan khas daerah seperti ini. " Tiing...!! " bel tanda pasien datang berbunyi. Santi menerima kedatangan dua pria bak artis dengan membawa empus. " Ada yang bisa saya bantu " tanya Santi kepada mereka berdua. " Dokter Neta ada, saya ingin
Jason menjemput keluarganya di bandara. Dia bersama Neta sudah berada disana sejak pukul 8 pagi. Rencananya pesawat mendarat pukul 9. Masih ada waktu 1 jam untuk sarapan di resto. Jason nampak bahagia, begitupun dengan Neta. Kedua orang ini memang ditakdirkan bersama. Tak bosan bosannya Jason menggenggam tangan Neta dan memeluk pundaknya. Jam 9 lebih 30 menit tampak ayah Jason diikuti ibu dan kedua adiknya keluar dari terminal kedatangan. Mereka saling berpelukan. Kedua adik Jason terlihat antusias bisa datang lagi kekota masa kecil ayahnya. Sudah lama sekali mereka tidak pernah kesini. Terakhir saat Aroon SMP. " Kota ini banyak sekali berubah, lebih ramai dan banyak bangunan baru bermunculan tapi masih lebih bagus dibanding Bangkok yang masih semarawut " kata Ayah Jason sambil memandang kejalan. Ingatannya kembali kemasa lalu saat dia, ayah dan ibu Neta naik motor. Diki berboncengan dengan Soraya yang tak lain adalah ibu Neta dan Ardi naik motor sendirian.&nbs
Pagi hari Neta bangun dalam keadaan bugar, semalam tidurnya sangat nyenyak. Disampingnya Jason masih terlelap, terlihat sangat lelah dan Neta membiarkan Jason menikmati mimpinya. Setelah pesawat landing kemarin, mereka langsung menuju ke apartemen. Neta tidak pulang kerumah karena sudah terlalu malam, lebih baik tinggal di apartemen Jason dulu baru paginya dia pulang. Neta membuat kopi kesukaan Jason dan masih ada mie instant dirak atas lumayan untuk sarapan pagi. Dia masuk kekamar untuk membangunkan. Melihat pria itu masih tidur Neta tidak tega, dia mengurungkan niatnya. Sejenak diamatinya wajah Jason. Pria tampan yang selalu menjadi pelindung dirinya. " Uughh.. " Jason menggeliat, matanya terbuka. Neta tersipu karena ketahuan. Jason menarik tangan Neta hingga tubuhnya jatuh menimpa dadanya. " Aku sudah siapkan kopi dan sarapan. Ayo kita makan " ajak Neta. " Aku ingin memeluk dirimu, bolehkan". Sejak pulang dari Bangkok Jason menjadi agak
Kamar Royal Chariot" Yeah.. akhirnya mengaku juga rupanya. Jason pantas dicalonkan sebagai nominasi peran pria terbaik " Aroon terkekeh senang. Hasil kerjanya tidak sia sia." Aku sudah merekam semuanya disini sebagai barang bukti. Apakah kita perlu melaporkan wanita ini ke Polisi " ucap Aroon." Jangan dulu, aku akan berbicara dengan Ayahnya nanti, mengingat hubungan baik pertemanan selama ini. Anak itu benar benar liar " jawab Diki kesal." Untung kita tidak memaksa Jason berpacaran dengan Anya. Aku sudah punya feeling kalau anak ini bermasalah, terlalu dimanja Orang tuanya " sahut Kanika." Aku sih dari dulu tidak suka dengan dia dan tidak berharap jadi kakak iparku. Orang seperti dia penuh dengan kamuflase " Devi tak mau kalah." Ayo kita ke kamar sebelah, sudah saatnya membongkar perbuatan dia " Aroon keluar diikuti Diki, Kanika, Devi tapi Neta tidak diperkenankan ikut menemui jadi dia tetap dikamar.Kamar The love Boat.
Bianca berkaca sekali lagi didepan cermin. Perfect...merasa puas memandangi dirinya. Mobil sewaan sudah ada didepan hotel dan segera memerintahkan driver menuju lokasi yang ditunjukkan Jason.Pesan yang tertulis " langsung saja kamu cari kamar The Love Boat, aku menunggumu disini, cepatlah ". Senyum mengembang dibibir Bianca saat membaca kalimat tersebut. Membayangkan kamar bernama The Love Boat sungguh romantis. Pria ini pintar mencari tempat.Sekali lagi dia merapikan rambut dan baju sebelum mengetuk pintu kamar.Tok..tok...tok..pintu terbuka. Pria tampan dengan dandanan semi formal memandang Bianca dengan pandangan sulit diungkapkan. Dimata Bianca Jason adalah pria idaman." Masuklah " kata Jason mempersilakan. Begitu pintu ditutup Bianca memeluk Jason, pipinya dikecup oleh Bianca. Seketika tubuh Jason menegang namun dia ingat perkataan Aroon, bersikaplah natural pesannya.Kamar Royal Chariot.Setiap adegan terekam dan
Di toko butik lantai 2 Bianca merasa gelisah, sudah 1 minggu tidak ada kabar dari preman yang disewanya. Apakah mereka berhasil memberi pelajaran pada Neta atau aksi mereka ketahuan dan berakhir di kantor polisi.Semua masih belum jelas Nomer yang biasanya dihubungi juga tidak memberi balasan apapun.Ini gara gara wanita itu, seandainya tidak ada dokter hewan brengsek mungkin hubungannya dengan Jason baik baik saja. Memang selama ini Jason tidak pernah memerima cintanya atau bisa dikatakan belum tapi Jason tetap menjaga hubungan baik. Sering Bianca meminta ditemani Jason kala suntuk dari pekerjaan. Entah menemani di Bar untuk sekedar kongkow atau belanja, kadang keparty meski Jason tidak menyukai party yang diadakan teman Bianca.Bahkan saking cintanya terhadap Jason sikap Jason yang kasarpun masih bisa ditolerir oleh Bianca. Kedua orang tua mereka memiliki hubungan yang cukup baik sehingga berniat untuk menjodohkan keduanya namun itu bukan dalam konteks res
Aroon menjelaskan semua apa yang didapatkan dari kantor polisi. " Menurutmu siapa JB itu, apakah kamu pernah mengenal teman kalian yang memakai inisial itu " tanya Diki kepada Jason. " Tidak, lagipula inisial model begitu sangat umum dan sering digunakan anak anak muda " jawab Jason. " Baiklah, Aroon kamu selidiki masalah ini. Sementara aku tidak akan ikut campur dulu sebelum mendapatkan bukti yang jelas. Perintahkan bodyguard untuk menjaga Jason dan Neta. Kita tidak boleh lengah, bisa jadi dalangnya akan menyewa orang lain lagi untuk beraksi. Aku yakin bukan Jason targetnya tapi Neta" kata Diki. Mendengar penjelasan ayahnya, Jason merasa ngeri. Untuk apa menyerang Neta. Gadis ini tidak punya musuh disini bahkan dia tidak punya kenalan di Bangkok kecuali dirinya. " Aku akan pulang ke Bangkok malam ini, jaga Neta baik baik " kata ayah Jason sambil menepuk pundak anaknya. Neta masih belum sadar. Jason menghubungi Ken dan menceritakan kejad
Melihat Neta jatuh ketanah dengan darah merembes keluar dari perut seketika Jason memberi tendangan terbaiknya dibagian kepala. Pria kedua langsung tumbang. Jason memeluk tubuh Neta sambil meraung. Dia menangis mendekap tubuh Neta yang bersimbah darah. " Jangan menangis aku akan baik baik saja " satu tangannya mengelus pipi Jason. " Neta kenapa kamu senekat ini. Kenapa kamu tidak menuruti kata kataku " Jason menangis sesenggukan, dia benar benar takut kehilangan Neta. " Jason aku sudah banyak berhutang budi padamu sekarang saatnya aku membalas " sahut Neta terbata bata menahan rasa sakit yang mulai terasa. " Tidak...kamu tidak berhutang apa apa kepadaku, please Neta jangan pergi, jangan tinggalkan aku, kamu harus tetap sadar ". Air mata Jason mengalir membasahi pipinya. Penjaga keamanan keluar dari dalam hotel dan 3 mobil polisi masuk ke halaman parkir diikuti ambulans. Polisi memborgol tangan dan mengamankan kedua penyerang untuk dimint
Tidak butuh lama Diki memberikan restunya pada Jason yang memilih Neta sebagai calon istrinya ditambah Neta adalah anak dari sahabatnya yang sudah meninggal, otomatis Neta tidak punya siapa siapa lagi. Bagi Diki Neta akan dianggap sebagai anak sendiri. Hal itu membuat Jason sangat bahagia. Begitu juga Kanika dan kedua adik Jason, sudah barang tentu mereka senang mempunyai calon menantu dan kakak ipar seperti Neta. Cantik, pekerja keras, mandiri dan baik. Hari ini Jason mengajak Jalan jalan Neta, menikmati wisata dinegara gajah putih. Mula mula mereka ke Pataya pantai yang sangat terkenal di Thailand. Pantai ini ramai dikunjungi wisatawan saat musim liburan, banyak hotel serta restoran dan kafe disekitarnya. Mirip dengan Kuta di Bali. Neta mengambil gambar mereka berdua dengan berbagai macam gaya dan mengirimkan ke Erika dan Aldo. Tentu saja Erika kegirangan sambil membalas pesan " kepengen kesana, kalian sangat serasi". Aldo me
Dari balik kaca jendela ayah Jason, Diki melihat mereka berpelukan. Anak sulungnya benar benar jatuh cinta terhadap gadis ini. Diki bisa melihat kesungguhan Jason tapi Diki masih ingin mengetahui latar belakang Neta. Bagaimanapun namanya orang tua pasti ingin tahu gambaran keluarga calon menantunya. Diki tidak ingin Jason salah dalam memilih calon istri.Sejujurnya Diki suka dengan Neta. Hati kecilnya mengatakan bahwa Neta adalah gadis yang baik bukan sejenis gold digger yang menjalin hubungan karena uang. Dia akan mengajak bicara gadis ini secara pribadi.Jason masih memeluk Neta, Neta segera melepaskan diri karena takut ada yang melihat. Bagaimanapun juga dia adalah orang asing dirumah Jason." Kenapa dulu wajahmu jelek begitu ya dan sekarang kamu terlihat cantik " Jason mengingat gadis aneh, dengan gigi yang dihiasi kawat logam dan kutu buku." Memangnya kamu dulu cakep ?, sudah Kurus, jangkung, berandal lagi " Neta mendengus sebal.