“Kita tidak pernah tau takdir kehidupan akan membawa kita kemana dan jadi apa. Yang harus kita tau adalah bagaimana agar kelak tidak pernah lepas dari bersabar dan bersyukur. Bersabar pada setiap apa yang sedang diperjuangkan. Bersyukur pada setiap apa yang dimiliki.”
----------
Helga mulai berkutat dengan dokumen yang ada di meja kerjanya, senyum bahagai tidak luntur sejak sepuluh menit yang lalu sang bunda memberikan kabar bahwa Kanaya sudah sadarkan diri. Ia harus cepat menyelesaikan pekerjaannya dan segera ke rumah sakit untuk menemui adik tercintanya. “Bro.” Ujar Yudistira kepada sahabat sekaligus bosnya itu.
“Ada apa Yud?” Tanya Helga yang masih memegang beberapa lembar kertas.
“Gue baru dapat info dari Alex, ada beberapa orang yang mencurigakan sedang mengintai ruang rawat Naya.” UjarYudistira, dan sontak membuat Helga khawatir.
“Tapi lo nggak usah khawatir, bodyguard om
“Dirimulah yang selalu membuatku tersenyum ketika aku membayangkanmu, dirimu yang sering membuatku tertawa dalam hati ketika mengingat percakapan manis bersamamu, dirimu juga yang membuat jantungku berdebar cepat saat mengingat tatapan matamu yang hangat di dalam benakku.”-----------“Mas..” Teriak Kanaya pada suaminya, ini sudah yangke tiga kalinya Kanaya membangunkan Dinnar.“Masih ngantuk. yang.” Ucap Dinnar dengan mata yangmasih terpejam.“Ehhh…bangun mas, sholat subuh abis itu cari uang yang banyak.” Ucap Kanaya yang masih berusaha membangunkan suaminya.“Yang, kok sekarang kamu jadi perempuan matre sih.” Ledek Dinnar sembari mengeluarkan tubuhnya dari selimut.Dinnar pun segera menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudu, sepertinya ia akan menunda mandi paginya saat melihat istrinya masih menggunakan gaun tidur tan
"Meneduhkan di kala gelisah, dekat di kala susah, mengobati di kala sakit, dan mesra di kala bahagia. Itulah sahabat sejati."-----------Sudah satu bulan sejak Kanaya sadar dari komanya, kini perempuan cantik itu sudah bisa beraktifitas normal. Berkat terapi rutin yang di jalaninya, ia bisa kembali menggerakkan tubuhnya dengan bebas.Toni dan Rendy sedang berada di sirkuit balap, mereka sedang melakukan latihan. Saat Toni hendak melakukan latihan tiba-tiba Hp-nya bergetar, tertera nama Doni anak buah yang ia tugaskan untuk mengawasi Kanaya. Sebelum Dinnar memulai rapat pagi ini, ia meminta sahabatnya itu untuk mengawasi istriya, karena istrinya itutidak mau diantar dan diikuti bodyguard. Kanaya mengancam Dinnar kalau sampai ada bodyguard-nya yang mengikuti Kanaya, maka selama satu bulan Dinnar tidak bakalan dapat jatah ehem-ehem. Namun Dinnar tidak kehabisan akal, ia meminta bantuan sahabatnya unt
"Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam."----------Akibat kejadian penyerangan orang tidak dikenal, Kanaya harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Beruntung luka-luka yang didapat Kanaya tidak terlalu parah, sehingga ia tidak harus di rawat lama.Sudah sejak tiga hari yang lalu Kanaya diizinanpulang darirumah sakit. Kanaya bersyukur dirinya masih diizinkan Allah untuk melihat orang-orangyang disayanginya dan yang paling membuat dirinya tak henti mngucap syukur, dirinya masih diberikan kepercayaan oleh Allah untuk membawa anaknya lahir ke dunia nantinya.Kanaya juga bersyukur bahwa trauma masa kecilnya tidak kembali terikat pada dirinya, ia selalu ingat pesan psikolognya dulu, lupakan apa yang kamu rasa
"Bahagia itu mudah walau sederhana tapi selalu indah penuh makna, sesederhana melihat orang yang kita sayangi bahagia."----------Malam sunyi bertabur indahnya bintang ditemani cahaya cantik sang purnama, menambah keindahan malam ini.Satu bulan berlalu begitu saja, sudah satu minggu ini Kanaya membantu mempersiapkan pernikahan kakaknya. Kondisi tubuh Kanaya sedikit menurun, ia nampak kelelahan namun demi orang-orang yang disayanginya ia memendam rasa lelah itu, ditambah ada yang mengganggu fikiranya mengenai kejadian demi kejadian yang ia alami.Kanaya tengah berdiri di balkon kamarnya, di rumah keluarga Naratama. Kanaya merenung mengingat kejadia-kejadian yang membahayakan keselamatan dirinya dan calon anaknya. Ia selalu bertanya-tanya dalam hatinya, siapa dalang dari semua kejadian-demi kejadian itu, Sofia? Bagas? atau siapa?Entahlah, Kanaya sendiri dibuat pusing dengan hal itu.“Tapiabang sama suami lo udah bikin
"Wanita tidak sekuat laki-laki. Tapi laki-laki tidak akan sekuat dan sehebat itu jika tidak di sempurnakan oleh wanita yang hebat pula."----------Kanaya Naratama Aku tersenyum melihat bunda dan mama masuk ke kamarku diikuti beberapa orang bodyguard yang membawa banyak barang kemudian meletakkannya di kamar calon anakku. Aku mengikuti bunda dan mama masuk ke kamar calon anakku yang memang menjadi satu dengan kamarku dan Al. “Sayang initaruh di sini aja ya.” Ujar mama sambil menunjuk tempat yang tidak jauh dari jendela.“Tidak dong, Ta. Itu tidak cocok di sana, cocoknya di sini.” Bunda kekeh dengan pendapatnya.“Tapi kalau di sini matahari pagi bisa masuk lewat jendela. Nah sinarnya kan bagus buat cucu kita, mbak.” Ujar mama masih kekeh dengan pendapatnya.&ldq
Alfizam Dinnar AgustafSebenarnya Varo bukan lah adik kandung ku, kami tidak terlahir dari rahim yang sama. Alvaro Elvanki Putra adalah anak dari papa Frans dan mama Rosa, mereka adalah pegawal pribadi papa dan art di rumah ku dulu. Mereka sudah ku anggap seperti orang tua sendiri. Pasalnya setelah kepergian kakak ku papa dan mama mengalami kesedihan yang teramat sangat hingga mereka memutuskan tinggal di Singapura untuk menenagkan diri. Aku diasuh oleh papa Frans dan mama Rosa dibantu om Diga dan bunda Kayla. Namun naas saat papa Frans dan mama Rosa ingin menjemput ku dan Varo di rumah om Diga. Mereka mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Dan sejak saat itu mama dan papa memutuskan untuk mengangkat Varo menjadi bagian dari keluarga Agustaf.“Café yang di Bandung giman?” Tanya ku pada Varo.“Tenang bang, semua lancer jaya.” Jawabnya dengan sa
"Keluarga adalah harta paling berharga yang dimiliki, kebersamaan keluarga menjadi sempurna, manakala senyuman tiap orang di dalamnya penuh dengan keikhlasan dan saling menyayangi"----------Kanaya dan putrinya baru saja di bawa ke ruang rawat VVIP oleh perawat, keduanya disambut hangat oleh keluarga yang hadir. Kata perawar, berat bayi 3,4 kg dengan panjang 49 cm. Sam sudah tiba di Jakarta dan sedang menuju rumah sakit, sedangkan Varo dan Helga sedang pulang ke rumah Dinnar untuk mengurusi ari-ari si bayi.“Alhamdulillah…” Seru Marta, bunda Kayla, Khansa dan bi Sarah.“Selamat, sayang. Kamu sudah menjadi seorang bunda.” Kata bunda Kayla sambil mencium kening Kanaya penuh sayang, kanaya tersenyum dan memeluk bundanya.“Terimakasih, bun.” Jawab Kanaya pelan.“Selamat Nay, anak kamu cantik banget. Cantiknya kayak kamu, tapi wajahnya mirip Dinnar.” Ujar Khansa se
"Hari-hari yang kita lalui bersama, mengajariku satu hal. Bahwa tak ada yang lebih baik dan lebih tulus, selain dirimu. Jangan pernah berhenti menghangatkan hatiku denagn mencinta mu, seperti hangatnya cinta matahari yang selalu menghangatkan bumi."----------Kanaya NaratamaSudah satu minggu Alesha putriku hadir mewarnai kebahagiaan keluarga kami, dan hari ini papa megadakan syukuran sekaligus aqiqah putri cantikku itu. Papa mengundang keluarga dan kerabat serta anak yatim untuk menghadiri pengajian syukuran dan aqiqah.Karena seharian menemui tamu, baby Lesha sepertinya kelelahan, ia malah merengek. Sepertinya dia kehausan dan menginginkan sumber nutrisinya.“Putri bunda haus ya, sayang?” Ujarku melihat baby Lesha yang wajahnya memerah ingin menangis.Aku pun menghampiri bunda dan mama yang sedang berbincang dengan teman-temannya. Aku minta izin ke kamar terlebih dah
“Ujian itu hadir dengan tujuan menuntut mereka menuju kesempurnaan diri dan kesempurnaan kenikmatan-Nya. Jangan buru-buru mencela musibah yang Allah berikan, yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik.”---------- Bila ada satu hal pasti yang harus Kanaya yakini dari kehidupan, maka itu adalah bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Pada akhirnya, hanya Tuhan dan suaminya serta kedua putranya tempat berpegang. Suaminya lah yang membuat kakinya bisa kuat untuk berdiri, sedangkan kedua putranya yang menjadi alasan Kanaya untuk tetap sabar dan ikhlas menerima cobaan. Dan tentu ia harus sangat teramat sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah menakdirkan dirinya memiliki mereka, suami dan kedua putra hebatnya. Perjalanan hidup manusia tidak selalu sesuia har
Note: Next part adalah part penutup yaJ.“Karena memang kehidupan itu penuh dengan cobaan, ya. Bahkan selama kita masih hidup, cobaan tidak akan pernah berhenti menghampiri. Kuncinya Cuma sabar, sabar dan sabar hingga sampai ke titik ikhlas dimana kita yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Semua pasti ada solusinya, semua pasti ada jalanya.”----------Namanya kehidupan pasti tidak terlepas dengan cobaan dan ujian kehidupan. Pada hakikatnya manusia tidak diuji di luar batas kemampuannya. Bagi mereka yang mampu mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang ada dan selalu bersyukur, maka akan mampu melewati ujian-ujian kehidupan ke depannnya. Yakin bahwa setiap ujian adalah cara Tuhan untuk mendewasakan kita, terlebih semua ujian hidup ini tak ada yang abadi.Dinnar dan Kanaya mencoba melewati ujian terberat dalam rumah tangganya dengan sabar dan iklas. Kehilangan je
WARNING!!. Part ini mengandung adekan yang bikin panas dingin, bijak dalam membaca yang tidak berkenan bisa abaikan. Sebenarnya ini gabungan part sebelumnya, tapi karena kalau aku jadiin satu part, katanya kebanyakan jadi lebih baik aku jadiin dua part.“ Dalam kehidupan berumah tangga, pertengkaran menjadi salah satu badai yang akan menerpa bahkan mungkin sering. Dan bercinta mungkin bisa menjadi salah satu cara dimana pasangan akan berbagi perasaan untuk menyelesaikan masalah, dan bercinta seolah menjadi pelangi di akhir badai. Mungkin bukan diakhir badai, tapi di sela badai yang belum kunjung usai.”---------- Perlahan Dinnar meletakkan Kanaya di atas ranjang, keduanya berhimpit tanpa jarak. Mungkin karena rindu akan sentuhan membuat keduanya tidak ingin melepaskan pangutan, hingga Kanaya perlahan yang melepas
“Mawaddah dalam rumah tangga akan tercipta saat suami dan istri mampu saling menguatkan. Dan rumah tangga akan menjadi bahagia saat cinta yang di bangun tidak bercampur dengan ke egoisan.”----------Dinnar melangkah memasuki rumah mewahnya, ia sedikit bersemangat. Menginggat ada kabar baik mengenai putrinya, semoga dengan kabar ini istrinya bisa kembali semangat menjalani hidup.Dinnar segera menuju kamarya, ketika melewati kamar putra kembarnya, ia mendengar isakan kedua putra kembarnya. Dinnar segera masuk, khawatir dengan keadaan Afnan dan Aflah.Terlihat di ranjang masing-masing mereka kompak menelungkup menyembunyian wajahnya di bawah bantal dengan isak tangis menyedihkan. “Abang, adek?” Afnan yang mendengar panggilan sang ayah mengangkat bantal yang menutupi kepalanya dan segera menghapus air mata yang masih tersisa. Sementara Aflah ia masih setia dengan isakkanya.Melihat putra bungsunya masih
*Alurnya dipercepat ya, bancanya pelan-pelan saja!*“Setegas dan setegar apapun seorang Ayah, ia akan bersedih bahkan tidak akan merasa malu untuk menangis ketika ia harus kehilangan anaknya terlebih putri manisnya.”----------“Alesha diculik……..” Detik berikutnya tubuh Kanaya melemas dan pingsan dalam dekapan Dinnar.Flashback at CCTV control roomBrakk…..Dinnar membuka ruang kontrol CCTV, di sana sudah ada Toni dan Arvan. Sepertinya sahabat-nya itu gerak cepat, karena saat ini mereka sedang menatap layar monitor dan mendengarkan penjelasan petugas yang jaga. Dinnar mendekat ke monitor dan menatap layar besar di hadapannya itu, di monitor itu terekam jelas ketika Alesha berjalan menuju toilet. Ketika Alesha keluar dari toilet, ada dua orang laki-laki dan perempua menghampiri Alesha, sepertinya ora
"Memang benar, bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang di sisi Tuhan-nya dan tanda bahwa Tuhan semakin menyayangi dirinya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Dan tentunya ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita sebagai makhluk Tuhan adalah bersabar."----------5 Tahun Kemudian………Lima tahun sudah derai tawa menghiasi rumah mewah keluarga Agustaf. Dinnar dan Kanaya saling membahu dalam merawat dan mendidik ketiga buah hatinya. Dinnar dan Kanaya tidak menyetujui usulan Sam dan Marta yang ingin menggunakan jasa baby sistter untuk membantumegurus Queen dan Prince-prince dikeluarga bahagia itu.“Kakak!!! Adek!!.....” Teriakan nyaring terdengar menggema di seluruh ruangan di dalam rumah mewah itu. Menjadikan seluruh penghuni rumah yang tengah mengerjakan kegiatan masin
“Aku melihat sesuatu yang lebih indah dibandingkan sejuta bintang di dalam senyummu. Tak peduli apa yang telah terjadi dan tak peduli apa yang akan terjadi, aku akan tetap mencintaimu kini, nanti dan selamanya.”----------Alfizam Dinnar AgustafSeperti malam-malam sebelumnya, Alesha akan mengamati kedua adik kembarnya yang tengah terlelap dalam box yang sama. Udah menjadi kegiatan rutin Queen untuk memandang lekat-lekat wajah damaiadik-adiknya sebelum dia tidur. “Sudah malam, kak. Ayo tidur.” Aku mengajak Alesha sambil menepuk lembut pundak Queen kesayangan ku itu.“Sebentar lagi, Yah. Lesha masih ingin melihat wajah menggemaskan abang sama adek. Mereka kalau lagi tidur sangat menggemaskan ya, Yah.” Tolak Alesha, dia mendongak menatapkku ketika ingin menyentuh tubuh mungil kedua adiknya.“Jangan sayang, Nanti mereka bangun. Kasihan bunda kan, kalau
“Tiga hal yang paling indah yang telah terjadi di dalam hidupku yaitu:ketika aku mencintaimu, ketika kau mencintaiku dan ketika kita saling mencintai satu sama lain.”----------Mata Kanaya sulit untuk teralihkan dari box yang berisi kedua jagoannya. Perhatian Kanaya teralihkan ketika mendengar pintu ruangannya dibuka dariluar, ia membalas senyum hangat yang dipancarkan suaminya “Istirahat sayang, biar mas aja yang menjaga kedua jagoan kita.” Pinta Dinnar setelah duduk di sisi ranjang sambil mengusap pipi Kanaya.“Melihat mereka sudah lahir dengasn selamat dan sedang terlelap, membuat rasa lelahku nggak berasa, mas.Aku ingin terus memandang malaikat ini.” Balas Kanaya sembari menikmati elusan telapak tangan lembut milik sang suami yang masih singgah di pipinya.Dinnar menunduk dan mengecup bibir istrinya, “Mas paham perasaan kamu, tapi kamu juga harus ingat jika istirahat sangat penting buat kese
"Anak adalah sumber kebahagiaan sejati orang tua, rasa sakit yang dirasakan seorang ibu kala melahirkan akan terbayar lunas kala mendengar tangis sang buah hati menggema untuk pertama kali."----------Drttt……Drttt……Dinnar tengah menatap serius layar presentasi ketika ponsel di saku jasnya bergetar. Ia duduk tegak dan fokus menatap kurva yang menunjukkan ketidakstabilan pemasukan perusahaan bulan ini. Beberapa saat kemudian getaran dalam sakunya berhenti. Ia kembali fokus mendengarkan penjelasan dari kepala devisi keuangan.Drttt….Drttt…..Getaran dari ponselnya kembali terasa, kini kosentrasi Dinnar mulai buyar. Ia merogoh ponsel dan mendapati nama Aldo, ia melihat kursi kosong di mana seharusnya sahabatnya berada saat ini tapi pria yang sudah enam bulan menjabat sebagai GM itu tidak hadir. Dinnar berfikir