Alfizam Dinnar Agustaf
Sebenarnya Varo bukan lah adik kandung ku, kami tidak terlahir dari rahim yang sama. Alvaro Elvanki Putra adalah anak dari papa Frans dan mama Rosa, mereka adalah pegawal pribadi papa dan art di rumah ku dulu. Mereka sudah ku anggap seperti orang tua sendiri. Pasalnya setelah kepergian kakak ku papa dan mama mengalami kesedihan yang teramat sangat hingga mereka memutuskan tinggal di Singapura untuk menenagkan diri. Aku diasuh oleh papa Frans dan mama Rosa dibantu om Diga dan bunda Kayla. Namun naas saat papa Frans dan mama Rosa ingin menjemput ku dan Varo di rumah om Diga. Mereka mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Dan sejak saat itu mama dan papa memutuskan untuk mengangkat Varo menjadi bagian dari keluarga Agustaf.
“Café yang di Bandung giman?” Tanya ku pada Varo.
“Tenang bang, semua lancer jaya.” Jawabnya dengan sa
"Keluarga adalah harta paling berharga yang dimiliki, kebersamaan keluarga menjadi sempurna, manakala senyuman tiap orang di dalamnya penuh dengan keikhlasan dan saling menyayangi"----------Kanaya dan putrinya baru saja di bawa ke ruang rawat VVIP oleh perawat, keduanya disambut hangat oleh keluarga yang hadir. Kata perawar, berat bayi 3,4 kg dengan panjang 49 cm. Sam sudah tiba di Jakarta dan sedang menuju rumah sakit, sedangkan Varo dan Helga sedang pulang ke rumah Dinnar untuk mengurusi ari-ari si bayi.“Alhamdulillah…” Seru Marta, bunda Kayla, Khansa dan bi Sarah.“Selamat, sayang. Kamu sudah menjadi seorang bunda.” Kata bunda Kayla sambil mencium kening Kanaya penuh sayang, kanaya tersenyum dan memeluk bundanya.“Terimakasih, bun.” Jawab Kanaya pelan.“Selamat Nay, anak kamu cantik banget. Cantiknya kayak kamu, tapi wajahnya mirip Dinnar.” Ujar Khansa se
"Hari-hari yang kita lalui bersama, mengajariku satu hal. Bahwa tak ada yang lebih baik dan lebih tulus, selain dirimu. Jangan pernah berhenti menghangatkan hatiku denagn mencinta mu, seperti hangatnya cinta matahari yang selalu menghangatkan bumi."----------Kanaya NaratamaSudah satu minggu Alesha putriku hadir mewarnai kebahagiaan keluarga kami, dan hari ini papa megadakan syukuran sekaligus aqiqah putri cantikku itu. Papa mengundang keluarga dan kerabat serta anak yatim untuk menghadiri pengajian syukuran dan aqiqah.Karena seharian menemui tamu, baby Lesha sepertinya kelelahan, ia malah merengek. Sepertinya dia kehausan dan menginginkan sumber nutrisinya.“Putri bunda haus ya, sayang?” Ujarku melihat baby Lesha yang wajahnya memerah ingin menangis.Aku pun menghampiri bunda dan mama yang sedang berbincang dengan teman-temannya. Aku minta izin ke kamar terlebih dah
“Badai dalam hidup diibaratkan sebagai guncangan, terpaan kuat berupa peristiwa atau kejadian yang kedatangannyatak diharapkan, yang menimbulkan kehidupan yang semula tenang dan nyaman menjadi porak poranda. Badai hadir tidak untuk menghancurkan kehidupan kita, namun juga untuk membasuh dan membersihkan kita. Selalu ada hal positif yang bisa kita petik, dari terpaan badai sekalipun. Itulah mengapa, saat badai menghantam, kita harus kuat karena bagaimanapun juga, itu akan berlalu. Setelah itu, akan ada pelangi indah yang menanti kita, yang bertahan dalam badai.”----------Sinar mentari menerobos dengan bebasnya melalui celah-celah jendela kamar yang di huni oleh makhluk kecil menggemaskan yang baru saja menyelami alam mimpi itu. Setelah semalam membuat ayah dan bundanya terjaga, pagi ini setelah kepergian sang ayah ke kantor, baby Queen yang sudah dua bulan ini menghuni rumah mewah itu tertidur dengan lelapnya.
"Teruslah mencoba ketika masih mampu untuk mencoba, jangan mengeluh dan jangan menyerah. Tidak ada kata berakhir sebelum senyum bahagia menghiasi wajah."----------Dinnar tengah kalang kabut mencari keberadaan Kanaya. Saat ia hendak memimpin rapat, papanya datang ke perusahaan dan meberi tahu bahwa Kanaya di bawa orang yang tidak di kenal. GPS yang terpasang di mobilnya yang di bawa orang itu sekarang juga tidak terdeteksi keberadaannya. “Nar, bisa nggak kamu tenang? Papa juga lagi mikir ini.” Sam menarik Dinnar yang mondar mandir sembari uring-uringan tidak jelas di dalam ruangannya. “Mana bisa aku tenang, Pa. Kanaya sampai sekarang belum ada kabar, kalau sampai terjadi sama bundanya Queen gimana? Queen baru dua bulan lho, Pa.” Sam m
“ Ada dua hal yang tidak bisa dipaksakan di dunia ini. Pertama hati, dan yang kedua adalah takdir.“----------Destan menyeringai, ia perlahan membuka gamis yang sudah sobek dibagian atas itu. Kanaya memberontak sekuatnya, namun tentu kekuatan Kanaya tidak sebanding dengan kekuatan Destan. Destan bersiap memulai aksinya, ia mengecupi leher Kanaya dan mengecup bibir Kanaya yang mengatup rapat. “Kamu akan menjadi jalangku, menurut lah.” Destan bersiap merobek bagian depan gamis Kanaya. BRAK!!!! Pintu yang sebelumnya Destan kunci didobrak paksa. Dan menampakan orang yang berdiri di ambang pintu, mengepalkan tangannya. Kanaya dan Destan
“Tak perlu bersusah payah untuk membalas dendam, cukup maafkan setiap kesalahan. Karena memaafkan adalah pembalasan yang terbaik.”----------DOR!!!DOR!!!Seketika Dinnar menurunkan Kanaya dari gendongannya, ia berjalan cepat mendekat ke arah Alex dan menagkap tubuhnya sebelum terjatuh ke lantai. Ya, Alex bodyguard yang selalu melindunginya tergeletak lemah di pangkuan Dinnar saat ini. Laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai kakak itu, dengan tanpa rasa takut Alex menghadang peluru yang mengarah ke tubuhnya hingga punggung dan bagian lengannya menjadi sarang peluru yang ditembakkan oleh Destan.Kemeja Dinnar mulai dihiasi darah yang mengalir dari tubuh Alex, ia ingin bangkit dan memporak porandakan laki-laki yang berdiri dengan masih memegang pistol itu. Namun gerakkannya terhenti, ketika beberapa orang masuk ke dalam kamar.Sam dan beberapa orang berdiri mematung di ambang pintu, dan d
“Apapun masalah yang kita hadapi saat ini, kesedihan apapun yang kita rasakan saat ini, dan penderitaan apapun yang kita alami hingga kini, semuanya pasti akan berlalu. Ingat!, Pelangi yang Indah muncul setelah Hujan yang deras dan ingatlah bahwa Badai Pasti Berlalu.”----------Tiga tahun kemudian……..Suasana kediaman Agustaf tidak pernah sunyi, semenjak tiga tahun terakhir semenjak ada Alesha yang selalu meramaikannya. Setiap hari ada saja tingkah yang membuat seluruh penghuni rumah tertawa, tidak terkecuali para art dan bodyguard yang ada di rumah mewah itu. Ditambah sang ayah dan papa Yo-nya yang selalu menjahilinya.Selama tiga tahun pula, keluarga mereka hidup dalam aman dan damai tanpa orang jahat yang mengganggu kebahagiaan keluarga itu.Setiap pagi Alesha akan menjadi perusuh, bagi siapa saja yang akan ia kehendaki. Menjadi moster kecil dan akan selalu membasahi baju siapa saja
“Keluarga adalah salah hal terpenting yang kita miliki, yang tak akan pernah berubah dan selalu ada ketika dibutuhkan. Keluarga merupakan satu-satunya tempat kita belajar arti kebahagiaan dalam kebersamaan”----------Pagi menjelang siang, Sam berjalan penuh semangat memasuki rumah mewahnya, ia sudah tidak sabar ingin bertemu cucu kesayangannya. Satu minggu di Singapura membuat Sam teramat sangat merindukan cucunya itu, meskipun hanpir setiap hari V-call namun rasa rindu Sam bukan berkurang malah semakin bertambah ketika mendengar celotehan menggemaskan dari Queen-nya itu. Sesampai di dalam rumah, Sam sudah disambut Alesha yang sedang bermain dengan sang ayah di tempat yang khusus dibuatkan untuk Alesha untuk bermain. “Opa….” Teriak Alesha yang melihat Sam memasuki rumah.“Ya ampun, cucu opa ini hobi sekali berteriak ya.” Ucap Sam kemudian mengambil Alesha dalam gendongannya lalu mengecup pipi cucunya itu.