Tuan Gu sampai di kediaman 1 hari lebih awal dari waktu yang sebelumnya di putuskan.
Dan begitu sampai ke rumah, Crystal yang masih merasa kesal karena perkataan sang kakel beberapa hari yang lalu memutuskan untuk pergi bekerja, hanya untuk menghindari pertemuannya dengan sang kakek, sedang Caesar yang tidak ingin membuat mood Crystal berantakan, mwmilih untuk membiarkan hal itu dan menghampiri tuan Gu yang langsung masuk ke dalam kamarnya bersama asiten Cui.“Xiao Lu,” senyum tuan Gu tipis begitu melihat Caesar yang masuk ke kamarnya.“Yeye,” jawab Caesar berdiri di hadapan ranjang sang kakek, “Kenapa waktu pulangnya lebih cepat dari yang sebelumnya di sepakati sebelumnya?” tanyanya cepat.“Hhhaahh… Xiaobao marah padaku karena masalah Li Jingyan, dan dia sama sekali tidak berkunjung sejak hari itu,” jawab tuan Gu menghembuskan nafasnya panjang, “Jadi aku memutuskan untuk pulang lebih awal agar aku bisa melihatnya… tapi ternyata, dia pergi begituBeberapa hari yang laluCrystal hanya bisa terdiam saat untuk pertama kalinya, Caesar bersikap sangat dingin padanya.Dia sama sekali tidak pernah menyangkan, kalau sikap dingin yang selama ini Caesar tunjukan pada wanita di sekelilingnya, kini bisa dia terima juga.Cukup lama Crystal memutar kembali setiap kata yang tuan Gu dan Caesar ucapkan padanya. Sampai akhirnya Crystal sadar, bahwa anak bukanlah bahan taruhan untuk alasan apapun. Dan saat ini, jika Crystal benar-benar sudah siap untuk menjadi orang tua, maka dia harus siap untuk menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab, termasuk berbagi kasih sayang Caesar bersama anak mereka nanti.Sehingga pada akhirnya, Crystal yang belum siap dengan semua itu, tidak lagi ingin membuktikan ucapan sang kakek, menggunakan anak yang tidak bersalah, melainkan menjadikan dirinya sendiri untuk lebih dewasa dan mencoba untuk memahami maksud perkataan tuan Gu sebenarnya.-°-“Jadi apa hari itu kau tetap meminumnya?” Tanya Caesar menatap Crystal seriu
Caesar kembali ke ruangannya dengan beberapa hal yang mengganggu pikirannya. Namun semua itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Li Jingyan, melainkan Li Jenny, yang sudah dengan percaya diri berkata akan memastikan untuk memisahkan dirinya dengan Crystal.Sehingga saat pintu ruangannya di ketuk lun, Caesar sama sekali tidak mendengarnya.“Lu zong,” kata suara Felix cukup keras dan berhasil menyadarkannya.“Katakan!” “Ini adalah beberapa foto yang baru saja ketua Han kirimkan,” lapor Felix menyerahkan setumpuk foto yang menunjukan Li Jingyan sedang memberikan uang menggunakan kotak minuman kesehatan pada beberapa orang yang tadi pagi menuntut banyak hal pada Caesar.“Aku tahu, kakau ular tua itu pasti sudah melakukan banyak hal untuk memastikan posisi putranya stabil,” seringai Caesar saat melihat beberapa foto itu.“Aku juga sudah meminta ketua Han untuk tetap mengawasi mereka dengan hati-hati,” jelas Felix singkat.
“Li Jingyan adalah ayah kandungku,” jawab Victoria menghentikan langkah Felix yang langsung berbalik.“Apa?” tanya Felix terkejut.“Li Jingyan, dia adalah ayah biologisku,” kata Victoria meneteskan air matanya.“Bagaimana ini…” kata Felix tidak bisa berkata-kata, saat dia mendemgar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.Karena sebelumnya, Felix pikir, ibu Victoria adalah ‘mainan Lu Jingyan, atau mungkin seseorang yang mengetahui semua rahasianya. Namun saat mendengar Victoria adalah putri biologis pria seperti Li Jingyan, pikirannya terasa kosong, karena hal itu sama sekali tidak pernah ada dalam setiap alasan yang Felix ataupun Caesar pikirkan sejak mengetahui keanehan dari latar belakang Victoria yang tersembunyi dengan sangat rapi.“Apa mendengar hal itu membuatmu ingin menjauh dariku, karena aku adalah putri dari musuh besar atasanmu?” Tanya Victoria ragu.“No honey,” tegas Felix menatap ke dalam mata wanita di hadapannya, “Bagaimana mungkin aku berpikir seperti itu?”
Senyuman tipis terukir di wajah Caesar saat gadis kecil di hadapannya mencari tahu rencana yang saat ini sedang dia buat untuk Li Jingyan. Namun apa yang Caesar lakukan, justru membuat Crystal kesal dan sedikit tersinggung, karena saat ini, Caesar kembali menyembunyikan sesuatu darinya, disaat selama ini, Crystal selalu mengatalan setiap hal yang dia tahu pada Caesar, tanpa menyembunyikannya sedikitpun.Sehingga saat itu, dengan wajah kesal dan juga perasaan marah, Crystal melangkahkan kakinya pergi dari ruang kerja Caesar dan masuk ke dalam kamar mereka yang hanya di batasi oleh sekat kayu khas rumah bangsawan saat masa kerajaan Han.Melihat Crystal yang melangkah pergi dengan wajah kesal, sekali lagi Caesar yang jauh lebih dewasa dari Crystal, harus kembali mengalah, dan membereskan pekerjaannya saat ini, hanya untuk membujuk bayi kecilnya.“Bukankah kau menginginkan seorang bayi?” tanya Caesar membuat Crystal menatap ke arahnya mencari tahu, “Lau kenapa kau langsung keluar dan mera
“Seperti yang kau lihat, itu adalah pengalihan saham atas namamu!” jawabnya tenang dan berwibawa. “YEYE,” kata Caesar semakin terkejut. “Xiao Lu,” kata tuan Gu menatap Caesar serius, “Sejak kau kecil dan tumbuh di bawah pantauanku, apa yang sudah terjadi padamu sudah membuatku merasa sangat bersalah,” katanya sendu, “Dan setelah kau dewasa, aku masih harus membebanimu oleh Xiaobao, jadi…” “Yeye,” sela Caesar sebelum sang kakek menyelesaikan kalimat yang ingin di katakannya, “Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi membahas hal itu dan tidak membiarkan Xiaobao mengetahuinya?” “Kau benar,” senyumnya tipis, “Kalau begitu, tanda tangani surat itu dan aku serahkan Xiaobao juga Qinghua padamu sepenuhnya,” senyumnya kembali menekankan apa yang sejak tadi dia inginkan. “Tapi bukankah…” “Anggap itu, sebagai warisan yang aku titipkan padamu untuk cicit kecilku kelak,” sela tuan Gu yang tidak ingin kalau dengan selaan Caesar padanya tadi. “Baiklah,” senyum Caesar setelah terdi
“AFRODISIAK?” seringai Caesar mengendalikan dirinya sendiri, “Apa kau pikir, itu akan berguna untukku?” sambungnya masih berusaha menahan dirinya untuk tetap sadar.“Caesar, sekuat apapun dirimu, kau tidak akan mungkin bisa menahannya, dan saat ini, hanya aku yang bisa mengendalikan rasa laparmu itu,” senyum Jenny yang terus berusaha untuk membuat Caesar kehilangan kendali dengan belaiannya di beberapa bagian sensitive tubuh kekar Caesar.“Berhenti berpikir hal kotor seperti itu, karena aku tidak akan mungkin masuk ke dalam permainan gilamu ini,” kata Caesar kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jenny.“Kau pasti akan kembali ke sini, dalam beberapa menit,” teriak Jenny percaya diri.Saat itu, Caesar yang masih berusaha untuk tetap sadar, segera menghubungi Felix dan mengatakan kondisinya saat ini. Dan tanpa memerlukan waktu lama, Felix yang tidak ingin nama baik Caesar rusak karena ulah keluarga Li, segera membawa Caesar menggunakan pintu lift barang yang hanya di lewati di
“Jika kau benar-benar tidak ingin membuatku merasa cemas seperti hari ini… lalu bisakah kau juga mengumumkan pernikahan kita?” tanya Crystal menatap Caesar serius.“Apa kau yakin?” tanya Caesar tidak kalah serius.“Li Jingyan sudah mengungmapkan identitasku yang sebenarnya…” Kata Crystal semakin serius, “Jadi apa lagi yang harus aku ragukan untuk masalah besar ini?” tanya Crystal balik.“Jika memang itu yang kau inginkan… maka kita lakukan semuanya seperti yang kau inginkan,” jawab Caesar setelah terdiam beberapa saat.“Karena aku sudah mengungkapkan apa yang aku inginkan mengenai hubungan kita… lalu bagaimana dengan keinginanmu mengenai hubungan kita sebenarnya?” tanya Crystal yang tahu pasti, kalau pengumuman pernikahan mereka akan berjalan dengan baik, jika Caesar juga menginginkannya.“Kau selalu tahu apa yang paling aku inginkan dalam hubungan kita ini. Jadi kenapa kau harus mempertanyakannya?” tanya Caesar lembut.“Karena a
Setelah mendapatkan bukti mengenai kejahatan yang Jenny lakukan dengan memasang camera dan juga alat penyadap tanpa izin, Caesar segera pergi ke ruangan Jenny untuk menyelesaikan hal ini hingga tuntas.Namun saat sampai di sana, ternyata Jenny sudah tidak ada di perusahaan. Sehingga saat itu, Caesar dan Felix segera pergi ke kediaman keluarga Li, untuk memperhitungkan secara langsung, masalah apa saja yang sudah Jenny lakukan dan Caesar toleransi selama ini.Sesamlpainya di kediaman keluarga Li, layaknya tuan rumah pada umumnya, para pelayan dan juga pengawal yang berjaga di sana membungkukan badannya sopan, saat Caesar melewati mereka. Dan sebagai tuan rumah yang baik, Li Jingyan juga menyambut kedatangan Caesar dengan hangat, karena dia tidak ingin, Caesar kembali menargetkannya, jika dia tidak bersikap hati-hati dalam menghadapi Caesar.Namun saat itu, tanpa ragu apalagi mempertimbangkan sikap yang Li Jingyan tunjukan, Caesar segera menanyakan keberadaan Jenny saat ini. Sehingga Ji
Saat itu, Jason dan Felix berdiri di kedua sisi ujung lorong sempit, menghalangi satu-satunya jalan keluar bagi Zhang Wei. Napas Zhang Wei terdengar kasar, matanya bergerak gelisah, mencari celah untuk melarikan diri. Namun, Jason dan Felix tidak memberinya kesempatan. Felix, yang berdiri di hadapan Jason dan Zhang Wei, tiba-tiba menangkap sesuatu dari sudut matanya. Sekelompok pria berpakaian hitam tengah mengawasi mereka dari kejauhan, bersembunyi di balik bayangan gedung tua yang remang. Mata Felix menyipit, karena dia bisa segera menyadari maksud mereka. Dengan nada tajam dan sedikit mengancam, Felix menatap Zhang Wei. “Kau lihat itu?” ujarnya seraya menganggukkan kepalanya ke arah pria-pria mencurigakan itu. “Kau masih di sini, tapi mereka sudah bersiap untuk melenyapkanmu.” Zhang Wei menggeleng dengan ekspresi penuh ketidakpercayaan. “Tidak mungkin! Li zong tidak akan menghabisiku begitu saja. Aku punya terlalu banyak rahasia. Aku tahu setiap transaksi gelapnya, perusahaan
Di dalam kamar yang remang, Jenny dan John berdiri di ambang pintu dengan ekspresi penuh keraguan. Mereka tak pernah mengira akan berada dalam posisi ini—mencari perlindungan dari seorang ibu yang selama ini mereka abaikan.Nyonya Jin, yang duduk di tepi ranjang dengan wajah lelah, mengangkat pandangannya ketika menyadari kehadiran mereka dari sudut matanya. Napasnya terdengar berat, seakan beban yang ia pikul selama ini mulai mencapai batasnya."Kenapa kalian datang padaku sekarang?" tanyanya dengan nada yang tidak sepenuhnya dingin, tetapi juga tidak hangat. "Setelah sekian lama, baru sekarang kalian ingat bahwa kalian punya ibu?" Nyonya Jin menoleh bergantian melihat putra dan putrinya dengan mata yang basah. “Atau mungkin baru sekarang kalian akhirnya ingat, bahwa ibu kalian masih hidup?”John menggigit bibirnya, sementara Jenny melirik ke arah saudaranya sebelum akhirnya berbicara. "Kami… butuh bantuan, Ibu."Jenny ikut menggigit bibirnya, la
Begitu menyelesaikan urusannya dengan nyonya Jin, Crystal kembali ke rumah sakit. Dian di rumah sakit, suasana di kamar VIP terasa sunyi. Caesar masih terbaring dalam keadaan koma, dengan alat-alat medis yang terus memantau kondisinya. Crystal duduk di sisi ranjangnya, menggenggam tangan suaminya yang dingin. Tidak ada perkembangan signifikan sejak insiden itu, dan setiap hari yang berlalu hanya menambah beban di hatinya.Begitu malam kembali tiba, Victoria masuk ke dalam ruangan dengan membawa secangkir kopi. “Kau harus tetap kuat, Crystal. Kehancuran Li Jingyan, sudah semakin dekat, dan keadaan Lu zong, pasti akan segera membaik,” katanya, meletakkan kopi itu di meja kecil.Crystal mengangguk tanpa melepaskan genggaman tangannya dari Caesar. “Aku tahu… tapi semakin lama dia tidak sadar, semakin besar kesempatan bagi Li Jingyan untuk bergerak dan mencari alasan untuk menggulingkannya. Dan aku takut waktu kita tidak cukup untuk menghancurkannya, hanya dengan bukti
Di dalam rumah keluarga Li, Nyonya Jin duduk di kursi roda dengan wajah pucat, tubuhnya tampak lemah. Li Jingyan tidak pernah terlalu mengawasi istrinya secara ketat, tapi dia selalu memastikan bahwa Nyonya Jin tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan. Dan meminum air mineral, serta obat yang selama ini dia sediakan.Hari itu, Nyonya Song, ibu Victoria, yang memang sudah merawat nyonya Jin selama.beberapa hari, menghampiri Li Jingyan yang masih sibuk di ruang kerja yang berseberangan langsung dengan tempat nyonya Jin beristirahat. Dia masuk dengan senyum ramah, meletakkan tangannya di bahu Jingyan dengan lembut."Jingyan," panggilnya sedikit manja. "Aku ingin membawa nyonya Jin keluar sebentar. Dia sudah terlalu lama terkurung di dalam rumah. Mungkin udara segar akan membantunya merasa lebih baik."Li Jingyan manarik tangan nyonya Song lembut dan menatap wanita di sampingnya dengan curiga, lalu mengalihkan pandangan ke arah istrinya. "Apa kau pikir, dia c
Jason dan Felix tiba di rumah sakit dengan langkah tergesa. Wajah mereka serius, menandakan bahwa mereka membawa kabar penting. Sesampainya di depan kamar perawatan Caesar, mereka melihat Crystal yang tetap duduk di sisi ranjang suaminya, jemarinya menggenggam erat tangan Caesar yang masih tak sadarkan diri. Mata Crystal tampak lelah, tapi sorotnya tetap tajam penuh tekad.Felix mengetuk pintu pelan sebelum masuk. Setelah mendapat izin, dengan sedikit keraguan Felix melangkah maju dan membungkuk sedikit dengan sopan. "Nona besar, kami sudah mendapatkan sesuatu."Crystal menoleh, menatap Felix dan Jason secara bergantian. "Apa yang kalian temukan?"Jason menyandarkan dirinya pada dinding dan menyilangkan tangan di dada. "Pria yang mencoba membunuh Caesar akhirnya berbicara. Namanya Jiang Hao. Awalnya dia bersikeras bahwa dia hanya orang suruhan yang tidak pernah melihat wajah dalang di balik semua ini. Tapi setelah sedikit tekanan..."Felix melanju
Setelah memastikan penjagaan di ruang rawat Caesar lebih ketat dari sebelumnya, Felix dan Jason kini tiba di salah satu apartemen rahasia milik Caesar. Bersama mereka, seorang pria yang sebelumnya berusaha melenyapkan Caesar dengan suntikan kini duduk terikat di atas kursi kayu, kedua tangannya diikat erat di belakang punggungnya.Felix berdiri di sisi ruangan, melepaskan jasnya dengan gerakan tenang sebelum menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku. Mata tajamnya menatap dingin ke arah pria yang duduk dengan kepala tertunduk. Jason, yang duduk di atas meja di hadapan pria itu, menyilangkan tangan di depan dada dengan ekspresi santai namun penuh kehati-hatian."Su Zong, apa aku bisa memulainya?" tanya Felix, suaranya rendah dan tajam, berbeda dari biasanya.Jason menatap pria yang diikat itu sejenak sebelum mengangguk pelan. "Hmm... Mari kita mulai."Tanpa ragu, sebuah pukulan keras mendarat di wajah pria itu, membuatnya tersentak ke belakan
Crystal sedang duduk di ruang tamu bersama kakeknya ketika teleponnya tiba-tiba berdering. Nama asisten Wu muncul di layar ponselnya, membuat alisnya berkerut. Dia tidak pernah menyangka akan menerima panggilan dari asisten pribadi Caesar di tengah malam seperti ini."Halo?" Suaranya terdengar ragu."Nona Besar… Lu zong… Lu zong mengalami kecelakaan. Dan saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit sekarang."Dunia Crystal terasa berhenti berputar. Napasnya tercekat, dan dadanya terasa sesak seolah ada sesuatu yang menghimpitnya. "Apa yang terjadi?! Bagaimana kondisinya?!""Aku tidak bisa menjelaskannya," jawab Felix dengan suara berat. "Tapi dokter sudah berkata Lu zong harus segera menjalani operasi. Dan saat ini aku dalam perjalanan ke sana. Anda harus segera datang."Crystal tidak bisa mendengar apa pun lagi. Suara Felix terasa jauh, bergema di dalam kepalanya. Dengan tangan gemetar, dia segera bangkit dari sofa, membuat kakeknya menatapnya dengan khawatir."Ada apa, Xiaobao?"
Tanpa terasa malam kembali tiba, dan seperti biasanya, Caesar kembali ke rumah cukup larut. Hari ini, dia menghabiskan waktu lebih lama untuk memastikan rencana yang Felix buat berjalan dengan sempurna. Pengawasan terhadap keluarga Li harus diperketat. Setiap gerakan mereka harus dipantau tanpa celah sedikit pun.Saat memasuki kamarnya, mata Caesar langsung tertuju pada pintu balkon yang terbuka. Udara malam yang dingin menyusup masuk, membawa hembusan angin yang membuat tirai tipis berkibar pelan. Namun, tanpa memikirkan hal itu lebih jauh karena dia tahu alasan pintu balkon terbuka, Caesar segera melangkah ke kamar mandi. Setelah seharian bekerja, yang ia butuhkan saat ini hanyalah mandi dan berendam di dalam bathtub untuk meredakan ketegangan di tubuhnya.Air hangat menyentuh kulitnya, memberikan sensasi nyaman yang perlahan mengendurkan otot-ototnya yang tegang. Waktu berlalu tanpa terasa, dan setelah beberapa saat, dia keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe. Saa
Dua hari kembali berlalu, dan baik Jason maupun Li Nan masih terus berkutat di depan layar komputer mereka masing-masing, menyisihkan waktu istirahat demi menggali lebih dalam masalah keluarga Li. Mereka tahu bahwa sedikit saja celah yang ditemukan bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan Li Jingyan.Jason, yang sudah cukup lama menyelidiki transaksi keuangan Jenny, akhirnya menemukan bukti yang selama ini mereka cari—rekaman transaksi yang menunjukkan pembelian obat per**gs**g yang pernah digunakan Jenny untuk menjebak Caesar beberapa bulan lalu. Bukti yang akan menjadi ancaman besar bagi Li Jingyan, yang selama ini sangat mempercayai putrinya, dan menganggap ucapan Caesar hari itu hanya untuk menyudutkannya saja.Di saat yang bersamaan, di ruang kerjanya sendiri Li Nan juga berhasil mengakses percakapan WeChat antara John dan Jenny. Dalam percakapan itu, John menekan Jenny dengan ancaman agar menutup mulutnya mengenai perjudian ilegal yang selama ini dia lakukan. Sebagai gantinya, d