EDER POVAnastasia sudah dipindahkan keruang rawat, aku sengaja tidak mau bangkit dari bangku yang ada disamping Anastasia karena Nathan masih menunggu duduk disofa seperti orang yang menunggu giliran. Hanya kami bertiga disini, Om Nugroho dan Mom pergi mengambil kebutuhan Anastasia.Aku memberikan kupasan jeruk terakhir untuk Anastasia, masih melirik Nathan sesekali mengantisipasi pergerakkannya. Aku berdaham, "Lo gak pergi kerja Nath?"Nathan yang semula mengotak-ngatik ponselnya berpaling menatapku, sedikit terkejut dengan teguranku."Sih Axelle lo taruh dimana?" tanyaku selanjutnya,Aku bisa merasakan Anastasia juga menatapku, tapi dia memilih untuk diam karena tahu aku sedang kesal."Oh, gue juga mau pergi kerja kok." sahutnya, dengan kikuk dia bangkit dari posisinya, "Aku pergi ya Na, nanti malam aku kesini lagi."Gak usah, gak ada yang mengharapkan kedatangan lo tau! Aku mengigit pipi bagian dalamku, sangat gatal untuk menyahuti perkataannya."Axelle sama siapa sekarang?" tanya
AUTHOR POVAnastasia tidak bisa membayangkan jika Eder benar-benar menyiapkan semuanya tanpa campur tangan dirinya. bahkan laki-laki itu sama sekali tidak mengajaknya untuk memilih warna bunga yang akan dijadikan dekorasi pernikahan mereka, tidak bertanya sama sekali apa yang ia inginkan.Dan kali ini, ia benar-benar merasa ingin marah. Anastasia tidak sama sekali merasa senang dengan apa yang Eder lakukan, demi tuhan itu pernikahan mereka, Anastasia merasa berhak untuk ikut campur didalamnya."Kamu serius suruh aku pakai sneaker diacara pemberkatan nanti?" tanya Anastasia tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat sebuah kotak beludru putih besar terbuka,Eder yang tidak menyadari wajah terkejut Anastasia dengan bangganya mengatakan, "Kerenkan ada bling-blingnya dan yang paling penting itu aman untuk wanita hamil."Anastasia mendengus, "Kamu kira aku becanda ya?""Aku juga lagi gak bercanda." Eder mengambil sepatu Sneakers itu, "Tuh dia mengkilat-mengkilat, susah tahu carinya. Ini a
EDER POVHari ini Axelle dan Nathan datang kerumah sakit, melihat hal itu sebenarnya aku merasa kesal bukan main tapi gengsiku terlalu besar untuk mengakuinya. Mengingat bagaimana menyebalkannya Anastasia kemarin, aku ingin dia menyadari kesalahannya dan mau tidak mau aku harus kuat dalam perang dingin yang ia ciptakan.Aku menarik nafasku saat melihat Anastasia dengan bersemangat mengendong Axelle, dia bercengkrama dengan Nathan dan entah firasatku saja atau Anastasia menjadi lebih centil saat ada Nathan, dia sengaja berdiri berdekatan padahal sebelumnya saat ada aku Anastasia cendrung bersikap hati-hati setiap berinteraksi dengan Nathan."Nanti sore Aunty sudah pulang, Kenapa Axelle malah datang menjenguk?" gumam Anastasia sambil menciumi Axelle yang tertawa karena ulahnya."Aku ingin datang melihatmu dan memastikan jika kamu baik-baik saja. Kamu sudah merasa baikkan?" tanya Nathan,Dia itu benar-benar bodoh atau bagaimana ya?Kalau Anastasia sudah keluar dari rumah sakit tentu saj
Jakarta, on a beautiful day.Jika ditanya apa yang paling melegakan untuk Eder itu saat ia melihat Anastasia dalam balutan gaun pengantinnya, tersenyum bahagia pada Eder seakan gadis itu telah menunggunya sejak lama. Hati Eder berdebar dengan rasa yang menyenangkan, semakin berdebar saat ia melangkah mendekati gadisnya.Eder berlutut didepan Anastasia, dia memasang high heels pilihan Anastasia ke kaki kanannya, "Kamu siap?"Anastasia tersenyum mendengarnya, "Aku merasa seperti Cinderella sekarang.""Kamu cinderella An, siapapun tokoh disney yang kamu inginkan bisa aku wujudkan." sahut Eder, setelah high heels Anastasia terpasang sempurna dikakinya,Mendengar hal itu Anastasia hanya bisa tersenyum bahagia,Eder menggendong Anastasia.Ini kesepakatan mereka, Eder mengizinkan Anastasia untuk mengenakan high heels asalkan Anastasia mau digendong Eder saat mereka berjalan di altar.Eder tidak mau mengambil resiko untuk Anastasia dan bayi mereka, menggendong satu-satunya hal yang bisa ia l
AUTHOR POVAcara pesta pernikahan Eder dan Anastasia berlanjut hingga malam hari, dan kedua mempelai pengantin mengganti pakaian mereka untuk acara terakhir, sebuah pesta dansa dan prasmanan besar untuk makan malam.Anastasia tampak cantik dengan gaun malam berwarna Soft Pink dan Eder tampak menawan dengan warna yang senada. Bagi Anastasia, Eder satu-satunya laki-laki yang terlihat manly walaupun mengenakan warna merah muda yang lembut.Semua orang menunggu mereka, termasuk dua orang yang baru datang beberapa jam yang lalu.Bryan terlihat sudah akrab dengan beberapa orang, ya wajah menawan yang ia miliki membuatnya mudah sekali menjadi terkenal dan Sarah, dia sibuk memperhatikan Eder membuat Eder tidak nyaman dalam diamnya.Eder merasa terbebani dengan kehadiran Sarah, setiap hal buruk dan baik bergantian memasuki fikirannya, sebagian darinya menyangkal jika Sarah tidak akan pernah menyakitinya atau menusuknya dari belakang tapi sebagaian lagi mengatakan jika tidak ada orang lain yang
AUTHOR POVSeperti kata pepatah bahwa baik atau buruk waktu akan berjalan sebagaimana mestinya, waktu tidak akan pernah peduli dengan apa yang terjadi pada manusia yang menjalaninya, bahkan jika hal itu menyedihkan atau mengembirakan, waktu akan tetap berganti dan berlalu begitu saja,Anastasia tidak cukup peka dengan keadaan, dia tidak sadar jika orang disekitarnya mulai mengkhawatirkan dirinya atau merencanakan beberapa hal buruk yang terorganisir untuk mencelakainya,Bahkan saat malam resepsi berakhir pun, Anastasia tidak mencurigai apapun yang ada disekitarnya.Tidak ada yang terjadi, semuanya terlihat baik-baik saja tapi Eder sama sekali tidak bisa tenang bahkan saat Anastasia mengajaknya untuk tidur Eder menolaknya secara halus,Dan Anastasia mempercayai alasan suaminya, sekali lagi Anastasia tidak menyadari jika Eder memiliki banyak hal yang membebaninya, dia cukup mengerti jika laki-laki yang menjadi suaminya memang merasa lelah karena rentetan acara pernikahannya.Eder tidak
AUTHOR POVSetengah jam setelah Eder pergi,Anastasia sudah rapi dengan dress panjang berwarna tosca, dia berniat menyusul Eder karena menurutnya Eder pergi terlalu lama.Ada beberapa hal yang mengganjal di hati Anastasia, ia merasa jika Eder bertingkah berbeda semenjak ia mengundang Bryan dan Sarah keacara pernikahan mereka.Apa yang ia duga sebelumnya ternyata salah, ia mengira dengan mengundang Bryan dan Sarah itu akan memberikan kejutan yang menyenangkan untuk Eder tapi bukannya merasa senang Eder terlihat terbebani dengan kedatangan teman akrabnya.Anastasia tidak bertanya pada Eder, dia berfikir itu karena Eder merasa lelah tapi kejadian semalam membuatnya merasa aneh, Eder terjaga semalaman. Itu bukan karena mereka tidak menikmati malam pertamanya, tapi dengan sekali lihat saja Anastasia sudah bisa merasakan jika ada hal yang membebani suaminya.Mungkin aku harus berbicara padanya nanti, Fikir Anastasia.Anastasia keluar dari pintu kamarnya, dia berjalan dengan santai menuju li
Elliot memperlakukan Sarah seperti tuan putri, bahkan perlakuan laki-laki captain America Football itu membuat orang-orang yang mengenal dirinya dan Sarah merasa iri.Elliot seperti tergila-gila pada Sarah, tidak peduli bagaimana buruknya temperamen Sarah ia tetap setia mengikutinya dan menempel terus padanya seperti perangko.Sarah memiliki temperamen yang buruk, sifatnya yang moody membuatnya tidak terlalu disukai oleh teman-teman sekelasnya. Sarah selalu ingin menjadi yang utama dalam segi apapun, dia tidak suka jika orang lain lebih baik darinya dan berusaha menyaingi dirinya. Mungkin itu bagaimana Sarah dibesarkan, dia putri satu-satunya dikeluarganya, cucu perempuan satu-satunya dikeluarga besar Ayah-nya maka dari itu sejak kecil Sarah selalu diperlakukan selayaknya tuan putri.Selalu mendapatkan apa yang ia inginkan membuatnya terkadang besar kepala.Tapi apapun hal buruk yang Sarah lakukan, bagaimana gadis itu selalu mengabaikannya Elliot tetap bertahan disampingnya, hingga su