"Jika bisa, aku ingin mengulangnya, mengulang setiap cacian buruk menjadi pujian dan meyakinkan bahwa semua sudah baik-baik saja"ANASTASIA POVIni hari yang panjang, aku merasa lelah bukan main tapi saat melihat Nathan bisa tersenyum membuat rasa lelahku hilang begitu saja. Aku merasa sedih karena Axelle masih diinkubator dan hanya bisa dilihat dari dinding kaca ruangan bayi.Tanganku sangat gatal untuk menimangnya, terlebih saat melihat wajahnya yang benar-benar duplikat Nathan dalam versi bayi membuatku gemas."Kata dokter mungkin besok lusa Axelle sudah bisa keluar dari Inkubator, Dan dokter juga bilang Axelle benar-benar bayi yang kuat karena dia pulih dan dapat berat normal dengan cepat." Jelas Nathan setelah sampai disampingku yang masih memperhatikan Axelle,"Itu bagus, lega ngendengernya." sahutku, aku menoleh padanya, "Aku gak sabar gendong Axelle.""Kamu bisa gendong dia sebanyak yang kamu mau." Balas Nathan dia juga ikut tersenyum melihat Anak laki-lakinya, "Setidaknya ada
AUTHOR POVSudah hampir sebulan Anastasia di Jakarta, dan dia juga masih sibuk mengurus Axelle bersama Nathan di Apartemen mantan tunangannya.Hal itu sempat menjadi keributan antar keluarga besar-nya dan keluarga besar Katherine sehingga Nathan masih harus berjuang mendapatkan hak asuh Axelle yang sedang perebutkan oleh mertuanya.Setiap hal buruk selalu disertai dengan kebaikan, tidak peduli seberapa rumit konflik keluarganya Baby Axelle tetap bertumbuh dengan baik.Anastasia dan Nathan senang bukan main saat mengetahui berat badan Axelle naik secara teratur setiap kali pemeriksaan."Nath, nanti jangan lupa bawa popok Axelle ya." Teriak Anastasia yang masih memberikan susu botol pada Axelle di bangku dekat jendela.Nathan akan pergi kepengadilan, untuk mempertahankan hak asuh Axelle. Karena kondisi ini hubungan Nathan dan Nugroho menjadi lebih baik, Ayah Anastasia sudah tidak terbebani dengan kedekatan mereka semenjak Anastasia mengatakan jika ia tidak akan kembali lagi pada Nathan
"Beberapa orang lupa jika ikatan yang paling kuat ialah ikatan batin dengan orang yang dicinta dan berarti untuknya."EDER POV"Ini tuan Burger dengan ekstra Keju tanpa bawang yang anda minta."Salah satu pengawalku memberikan bungkus kertas berlogo M padaku, dengan segera aku membukanya lalu mengigitnya burger yang ada didalamnya. Hatiku senang bukan main, saat lumeran keju menyentuh atas lidahku, Ahh rasanya luar biasa dan tidak ada bau bawang didalamnya ini sempurna.Ini sudah makanan yang keempat yang kumakan sejak pagi, nafsu makanku gila-gilaan akhir-akhir ini. Tapi anehnya tidak ada yang berbeda dari tubuhku, perutku tetap kencang dan berat tubuhku tetap sama, seperti apa yang kumakan tidak mengisi perutku tapi mengisi perut orang lain. Ya itu hal yang bagus, aku senang mengetahui jika berat tubuhku masih normal walau setiap hampir 3 jam aku perlu sesuatu untuk dimakan."Kau kenapa?" tanyaku saat menyadari pengawalku yang tampak gelisah tidak seperti biasanya, aku orang yang ac
ANASTASIA POVSemakin lama tubuhku semakin terasa aneh, aku merasa lemas, perutku mual setiap kali makan nasi dan merasa pusing jika melihat cahaya yang terlalu terang, bahkan jika Matahari menyelinap disela jendela kamarku, itu membuatku tidak bisa bangun dari tidurku karena terlalu pusing."Kamu sakit An? kamu jadi semakin pucat Ana." Kata Tante Yuli,Dengan lemas aku berjalan memutari meja bar, mengambil gelas untuk menuang jeruk perasku, "Kepala aku agak pusing Tan, gak enak badan.""Aduh, dari kemarin Tante bilang untuk istirahat dulu, nanti Tante hubungi Nathan untuk antar Axelle kesini aja ya, biar bisa dijaga Tante dan si Mbok. kamu istirahat aja." Ujar Tante Yuli, dia meraih gelas yang kubawa menuangkan jeruk peras yang sudah ada di cangkir beling dengan ukiran bunga."Iya tante, setalah ini aku juga mau istirahat lagi." kataku merasa sangat lesuh,Tante Yuli memberikan gelas berisi jeruk peras itu Padang, "Yaudah kalau gitu, kamu mau makan apa? mau dibuatkan nasi goreng atau
"Ada kasih yang dipastikan tulus oleh Tuhan, yaitu kasih Ibu pada anaknya"AUTHOR POVHari ini sangat panjang untuk Yuli, dia mencoba sebaik mungkin untuk berada disamping Anastasia sejak pagi. Keadaan Anak tirinya yang membuatnya merasa serba salah, benaknya terus bertanya bagaimana bisa Anastasia dengan Eder? tapi saat melihat bagaimana Anastasia menceritakan perihal Eder, dia yakin jika apa yang terjadi pada Eder dan Anastasia kali ini berbeda dengan apa yang terjadi dengannya dan mantan suaminya dulu.Tapi karena hal itu juga dia bingung menangani kejutan yang tidak terduga ini, yang membuatnya serbasalah untuk merasa senang atau malah harus merasa prihatin, entah apa yang terjadi pada keluarga barunya, dia merasa menjadi hal buruk karena setelah kedatangannya, keluarga suaminya mendapat banyak masalah.Permasalahan Nathan dan Axelle belum menemukan titik terang,Dan sekarang Anastasia dengan janin yang ada didalam perutnya,Apa yang harus aku lakukan?Dengan gelisah Yuli bangkit
"Ada kasih yang dipastikan tulus oleh Tuhan, yaitu kasih Ibu pada anaknya"AUTHOR POVHari ini sangat panjang untuk Yuli, dia mencoba sebaik mungkin untuk berada disamping Anastasia sejak pagi. Keadaan Anak tirinya yang membuatnya merasa serba salah, benaknya terus bertanya bagaimana bisa Anastasia dengan Eder? tapi saat melihat bagaimana Anastasia menceritakan perihal Eder, dia yakin jika apa yang terjadi pada Eder dan Anastasia kali ini berbeda dengan apa yang terjadi dengannya dan mantan suaminya dulu.Tapi karena hal itu juga dia bingung menangani kejutan yang tidak terduga ini, yang membuatnya serbasalah untuk merasa senang atau malah harus merasa prihatin, entah apa yang terjadi pada keluarga barunya, dia merasa menjadi hal buruk karena setelah kedatangannya, keluarga suaminya mendapat banyak masalah.Permasalahan Nathan dan Axelle belum menemukan titik terang,Dan sekarang Anastasia dengan janin yang ada didalam perutnya,Apa yang harus aku lakukan?Dengan gelisah Yuli bangkit
"Aku tidak menyangka, jika kebahagiaan bisa dirasakan hanya dengan melihat dua garis disana."ANASTASIA POVHatiku berdebar kencang saat menunggu hasil test pemeriksaan. Ada perasaan yang terbagi sekarang saat aku berharap jika aku hanya sakit biasa tapi ada juga perasaan yang berharap jika aku benar-benar sudah positif hamil sekarang. Aku menghelus perutku, Kalau kamu memang ada didalam Mama, tolong jadi anak yang sehat ya.Sebuah tangan hangat menyentuh tanganku, membuatku mendengak, senyumku mengembang karena Tante Yuli disana."Jangan khawatir." ujarnya,Aku tersenyum dan mengangguk teratur, tidak ada yang bisa aku katakan. Aku merasa tegang, cemas dan khawatir untuk banyak alasan.Walaupun Tante Yuli sudah memastikan jika temannya yang seorang Dokter kandungan bisa menjaga rahasia aku tetap takut jika ada seseorang yang mungkin mengenalku atau keluargaku tanpa sengaja melihatku disini."Yulia, silahkan masuk." Seorang suster mempersilahkan kami masuk,Masih merasa tegang aku masu
AUTHOR POV"APA?!" tanya Sarah suaranya cukup keras hingga membuat Eder terkejut karenanya, Dan juga Sarah tidak yakin dengan apa yang telah didengarnya barusan."Anastasia hamil." dengan polosnya Eder mengulangi perkataannya, dia juga tidak sadar wajah Sarah yang berubah sinis dan tak percaya."Apa kau yakin itu anak kamu?" Pertanya sinis keluar begitu saja dari mulut Sarah dan gadis itu tidak ragu dengan pertanyaannya, melihat Eder yang tidak kunjung menjawab Sarah kembali berkata, "Kau itu terlalu polos ya Ed, mudah dibodoh-bodohi."Eder masih tidak menjawab, dia sedikit Shock dengan reaksi Sarah yang diluar dugaan.Sarah tidak pernah semarah ini dan dia itu seorang Psikolog tapi entah kenapa Sarah bersikap seperti seorang kekasih yang merasa marah karena dikhianati, dan Sarah bukannya membantu dia malah menghakimi Eder seperti Hans semalam."Anastasia sudah pulang dan kau yakin itu anakmu?" Sarah mendengus, "Kau itu sudah dewasa, kau yakin dia tidak berhubungan dengan orang lain d
ANASTASIA POVSaat aku masih muda dulu aku sangat menginginkan putri kecil yang cantik, membayangkan memilki seorang anak perempuan itu sangat menyenangkan. Ramput panjangnya yang bisa aku ikat dengan berbagai model ikatan setiap kali anakku akan berangkat sekolah, pita dan ikat rambut warna warni terhias dengan sempurna diatas kepalanya, membayangkannya saja sudah membuat hatiku terasa hangat dengan perasaan bahagia.Aku ingin menggunakan dress warna atau model senada dengan anak perempuanku nanti, dan mendapatkan Adelaine dalam hidupku benar-benar seperti impian yang menjadi nyata. Tidak hanya itu, masih banyak hal lain yang ingin aku lakukan dengan Adelaine. Aku ingin mewujudkan impianku dulu, saat aku berharap memiliki seorang ibu diwaktu kecil.Sebelumnya hanya impian kosong seorang anak yang tidak memiliki ibu, impian yang tidak pernah bisa aku wujudkan. Tapi sekarang, aku memiliki Adelaine dan aku ingin ia menjadi anak yang istimewah dan selalu bahagia disetiap hembusan nafas
EDER POVSejak waktu yang lama aku berhenti bermimpi, aku tidak lagi memiliki keinginan lain selain sukses dalam karir. Aku berhenti memimpikan setiap hal mengenai keluarga, apapun itu, entah keluarga besarku yang kembali utuh atau aku yang memiliki keluarga kecilku sendiri.Aku bersikap egois untuk apapun yang aku sebut kesuksesan, aku menutup diri untuk apapun yang berkaitan tentang perasaan. Tapi itu yang membuatku semakin kesepian, dan itu menggerogotiku lebih dalam.Setelah aku menyerah pada setiap hal tentang keluarga, semesta malah memberikanku anggota baru dan memaksaku untuk menerima kenyataan jika aku akan memiliki Ayah sambung beserta saudara tiri yang tidak pernah kukenal sebelumnya.Seperti aku yang sudah menyerah akan keluarga, aku tidak dengan mudah menerima itu semua.Aku sempat marah tentu saja, itu tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan tapi lagi-lagi tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerimanya.Entah mulai dari mana, entah apa yang membuat semua keadaan beru
AUTHOR POVSarah melangkah dengan langkah lebar menghampiri Eder yang masih manahan tubuhnya di tembok, dia menendang kaki Eder membuat pria itu meringis bersamaan dengan tubuhnya yang terjatuh ke lantai. Air mata tidak henti-hentinya jatuh di pipi Sarah dalam lubuk hatinya melihat Eder seperti itu menyiksanya tapi mendengar apa yang Eder katakan sebelumnya membuat hatinya lebih terluka. Sarah menarik rambut Eder menyeretnya menuju pintu kamar dimana Anastasia berada. Eder berusaha menahan tubuhnya tapi saat Sarah menghentak rambutnya ia tidak kuasa melakukan apapun selain membiarkan dirinya dibawa Sarah dengan cara kasar.Sarah membuka pintu itu dengan kasar, langsung mengacungkan pistol yang ada ditangan kanannya pada Anastasia yang tersentak karena kedatangannya, "Aku benar-benar benci akhir yang bahagia.""Itu menyebalkan karena aku satu-satunya yang tidak bahagia, aku tidak akan membiarkan siapapun keluar dengan bahagia dari rumah ini." tambahnya sesekali terisak,Eder yang me
"Berdiri mencintai seseorang sendirian, itu bukan hal yang mudah."EDER POVAku menghembuskan nafas berat saat mendengar suara Sarah yang antusias. Perasaan menyangkal itu muncul, Benarkah sosok yang sangat aku kenal ini bisa menyakiti istriku?Dadaku langsung sesak saat menyadari Anastasia yang menghilang dan aku masih tidak tahu kondisinya sekarang, "Hallo." suaraku gemetar,"Kamu baik-baik saja Ed?" tanya Sarah, Bagaimana bisa baik-baik saja? Aku bingung dengan sikapmu yang biasa saja, aku bingung dengan nada suaramu yang seperti tidak ada masalah,Sarah jika kau bermain-main dengan Anastasia sekarang, itu berarti kau juga bermain-main dengan hidupku, Aku menarik nafasku, berusaha untuk bersikap normal dan tidak mencurigakan, bagaimana sikapku saat ini mungkin akan mempengaruhi keadaan Anastasia. Ya jika Anastasia benar-benar bersamanya, "Aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, apa aku bisa bertemu denganmu?"Jantungku berdegup kencang setelah mengatakan maksudku, Apa di
"Kamu tahu apa yang paling bahaya dari cinta, saat cinta tidak lagi tulus dan berubah menjadi ambisi untuk memiliki seutuhnya. Karena cinta tidak sesuci itu, dia bisa berbahaya jika dimiliki oleh orang yang salah." AUTHOR POVHari demi hari sudah Anastasia jalani, tidak ada semenit pun Anastasia tidak menangis. Ini sudah hari ke dua Anastasia dirumah ini, rumah yang hanya ia ketahui jika Sarah tinggal disini dengan beberapa orang yang tidak pernah Anastasia temui.Selama dua hari ini, Anastasia merasa hidupnya seperti didalam neraka. Berubah 180 derajat dan ia tidak pernah membayangkannya.Sarah datang untuk berdebat dan menyiksanya, entah berapa kali Sarah hampir membunuhnya.Sarah sangat senang bermain-main dengan Anastasia, seperti sengaja membuat Anastasia ketakutan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya, bahkan saat Anastasia mengeluarkan darah karena perlakuan Sarah bukannya merasa bersalah Sarah malah tertawa terbahak-bahak merasa puas.Anastasia tidak tahu berapa lama lagi ia
AUTHOR POVAnastasia merasakan pusing yang amat sangat saat membuka matanya, hatinya mencelos seketika menyadari keberadaannya disebuah kamar yang sangat asing untuknya. Dimana aku? batinnya, Hatinya berdegup kencang, tangannya menyentuh perutnya cepat-cepat. Instingnya berkata untuk segera melindungi bayinya,Anastasia hampir melompat saat mendengar tuas pintu berbunyi, tubuhnya seketika membeku saat melihat Sarah masuk kedalam dengan dress bunga-bunga. Senyumannya membuat bulu kuduk Anastasia berdiri, Bagaimana bisa Sarah disini? Anastasia menyadari bahwa ada yang tidak beres disini.Dengan gerakkan lemah gemulai Sarah meletakkan tangannya didepan dada, masih dengan senyum yang menakutkan."Bagaimana tidurmu?" tanya Sarah masih dengan senyuman itu yang membuat nafas Anastasia tercekat."Aku-aku ada dimana?""Kau aman ditempatku." ujar Sarah,Bayangan terakhir kali menyadarkan Anastasia, ada seseorang yang menculiknya, "Apa-" Suara Anastasia bergetar, "Apa kamu menculikku?"Jujur sa
AUTHOR POVSudah seminggu semenjak Eder sampai di Amerika, ia tidak pernah pergi keluar dari Rumah Sakit tempat Hans dirawat.Selama seminggu itu juga Eder tidak melakukan apapun selain menjaga Hans, dia memilih untuk menginap dirumah sakit dibandingkan pulang ke rumah ataupun Mansion Ayah-nya.Eder tidak menangapi semua orang yang ingin menemuinya, bahkan dia mengutus sekretaris Ayah-nya untuk memberi tanggapan atau klarifikasi pada pers yang membuat perkemahan sendiri diarea rumah sakit untuk mendapatkan berita tentang Ayah-nya.Setelah selesai memberi informasi terbaru mengenai kondisi Hans, Sekretaris Hans datang berkunjung untuk memberikan laporan serta menemui Boss besar-nya dan Eder."Dimana jalang itu?" tanya Eder, dia mengingat Laura kekasih Ayah-nya yang tidak kunjung datang sejak ia sampai di Amerika dan menunggui Hans.Sekretaris Hans berdaham, "Tuan besar sudah tidak bersama dengan Laura sudah sejak lama."Eder yang awalnya tidak tertarik menoleh untuk melihat Pria yang u
ANASTASIA POVSemua anggota keluargaku berkumpul di ruang tamu apartemen, mereka semua tampak cemas tapi dari semua ekspresi mereka Eder-lah yang terlihat paling tegang, dia bahkan tidak menggubrisku saat aku berusaha menenangkannya dengan menghusap-husap jemarinya."Anastasia tidak bisa ikut denganku ke Amerika." Aku menoleh pada Eder yang duduk disampingku, Eder menarik nafasnya lalu kembali berkata, "Anastasia sedang hamil besar jadi akan beresiko jika ia berpergian jauh.""Apa?" Aku tersentak, cukup terkejut hingga aku tidak bisa berkata apa-apa."Earl, segera buat visa lo, gue cari penerbangan akhir malam ini, gue berangkat duluan." Eder bangkit dari posisinya, kali ini dia melihat kearah Tante Yuli dan Daddy bergantian, "Tolong jaga Anastasia selama aku tidak ada, aku akan kembali sebelum Anastasia melahirkan."Tante Yuli dan Daddy hanya tertegun melihat Eder, mereka bahkan tidak mengatakan apa-apa saat Eder pergi masuk ke kamar tidur kami.Earl bangkit dari posisinya, "Aku akan
AUTHOR POV Anastasia terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap-ngerjap sebentar sebelum ia meraih ponselnya dinakas untuk melihat jam.Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Anastasia menguap lalu bergerak bangkit dari posisinya.Eder telentang disampingnya, masih menggenakan jeans dan kaos yang ia kenakan semalam.Rasa bersalah memenuhi hati Anastasia, semalam dia dengan kejamnya meminta sesuatu yang mustahil, mana ada tukang ice cream rujak yang jual jam tiga dini hari. Anastasia menghusap rambut Eder sayang sebelum bangkit dari posisinya, dia benar-benar merasa bersalah.Kehamilannya sudah cukup tua hingga membuat Anastasia kesulitan berjalan, pinggangnya selalu terasa pegal, dan kakinya juga membengkak sejak bulan lalu saat kehamilannya menginjak bulan ke tujuh. Anastasia membuka pintu kulkasnya, alisnya bertautan saat melihat rujak dan es krim yang sudah sedikit meleleh dikuahnya. Senyuman mengembang diwajahnya, seakan tahu apa yang dilihat Mommy-nya perut Anastasia bergerak, "I