Share

EP. 4. Chelsea.

Author: Oot
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Brandon membuang napas kasar saat dilihatnya Dion datang dengan mobil sport yang hanya memiliki dua seat. Bagaimana dia bisa ikut serta jika sepertinya mereka sudah sengaja merencanakan ini?

Brandon dan Dion saling bertukar sapa. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, keduanya tampak sedikit kesulitan untuk berkomunikasi. Brandon melihat Dion sudah sejahtera sekarang. Sepertinya opa Richard benar-benar memberikan segala kebaikan untuknya karena sejak kecil sudah terlantar bersama tante Felisha, ibunya.

“Apa kabar tante Felisha?” tanya Brandon saat mereka masih berada di dalam rumah. Janice masih berkemas di atas sementara Chris dan Amber kebetulan sedang mengunjungi Edric.

“Mama baik. Sayang sekali tante dan om sedang tidak di rumah. Aku juga merindukan mereka.”

“Biasa, bro, malam minggu seperti ini mereka sering mengunjungi cucu mereka,” balas Brandon ramah.

“Ah ya, waktu itu aku mendengar kabar pernikahan Chalondra dari opa Richard. Tapi aku

Oot

Eaaaa, kita mulai main-mainnya dulu yaaah. Jangan lupa singgah ke novel baruku, di Goodnovel ini juga, tapi belum kontrak jadi belum bisa dicari. Cuman, link-nya sudah aku taroh di bio instag**am-ku yang Ootbaho. Thank youu.

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nellaevi
panas gaa??? masaa iyaaa ga cemburu... wkwkwkw gaskeun B
goodnovel comment avatar
tralala
udah bdon, sm chelsea aja noh biar neng janice panas wkwkwk
goodnovel comment avatar
Engko Rahail
buat janice cemburulah biar seru . . .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 5. Followers.

    Janice terpaku di tempatnya mendengar kedua anak manusia itu saling bertukar akun social media. Satu hal yang membuat perasaan Janice seperti tersentil adalah, dia sendiri tidak tau jika Brandon mempunyai akun Instag**m. “Oke, aku sudah follow.” Terdengar Chelsea berucap lagi. “Kau ternyata benar-benar seorang influencer. Kalau followers sudah mencapai empat ratus ribu seperti ini, itu artinya kau cukup terkenal.” Tawa Chelsea lagi-lagi mengusik gendang telinga Janice. “Ya, lumayan lah, B.” B? B? Chelsea memanggilnya dengan sebutan yang sama seperti bagaimana Janice memanggil Brandon?? Kepala Janice tiba-tiba seperti berasap. Telinganya memerah dan sangat panas. Hampir saja kakinya melangkah keluar dari balik tembok dan menghampiri mereka. Tapi kemudian dia berpikir lagi … untuk apa? Dia membuang napas dan kembali masuk ke dalam toilet. Mengambil scraf dari dalam clutch-nya dan memakainya dengan gerakan lambat. Tangannya sibuk

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 6. Emang enak?

    Chris dan Amber sengaja tidak pulang ke rumah karena hari ini adalah perayaan 1 tahun anniversary Dominic dan Chalondra. Mereka berencana akan mengadakan makan siang dengan seluruh anggota keluarga termasuk Marcus dan Miranda. Begitupun dengan Brandon dan Janice. Sejak pagi Amber dan Chalondra bermain dengan Edric. Anak bayi bertubuh tambun itu seperti tidak pernah kehabisan energi untuk meladeni ocehan dan rayuan ibu dan juga oma-nya. Dia yang sudah bisa tersenyum dan tertawa berhasil meramaikan rumah di minggu pagi yang cerah. Sedangkan Chris dan menantunya, Dom, kembali menyibukkan diri dengan permainan catur. “Skakmat!” Dominic tiba-tiba berseru kencang saat langkah terakhir yang dia ambil benar-benar mengurung King kepunyaan Chris. Dari sudut mana pun, raja berwarna putih itu sudah tidak punya kesempatan untuk melangkah. Depan, belakang, kiri dan kanan, biduk-biduk catur milik Dom sudah menguncinya. “Argh! Sial! Aku kalah satu langkah!” Chris ter

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 7. 1st anniversary.

    Kedatangan para tetua, yaitu Louis, Marcus, Miranda, Fransisco dan Iriana, menjadi pertanda acara makan siang mereka sudah bisa dimulai. Tadi pagi Cha dan Dom sengaja menyewa jasa dekor untuk menghias taman samping rumah dengan gaya yang minimalis. Sebuah meja berbentuk lingkaran yang cukup besar, dilapisi kain berwarna putih bersih kini terletak di tengah taman. Di atasnya terdapat ornamen-ornamen pemanis seperti bunga-bunga artificial dan lilin. Semua kursi juga sudah dihias dengan kain panjang yang dibuat membentuk sebuah pita di sandarannya. Dresscode siang ini adalah putih dan biru langit. Perempuan biru langit, sementara yang laki-laki bernuansa putih. Janice yang tidak sempat membawa baju ganti dari rumah, untungnya bisa masih sempat mencari pakaian Chalondra yang pas di tubuhnya. Edric kecil pun sudah sengaja dipakaikan jumpsuit karakter seekor bayi kelinci berwarna putih. Membuat semua orang tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubitnya. Termasuk Louis yang jarang

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 8.Kerja sama.

    Anjar dan Reina sudah lama kembali ke Jakarta. Mereka sudah menikah secara sah di mata hukum dan agaman, tapi tidak mengadakan resepsi. Mungkin belum, mengingat Reina tengah mengandung enam bulan sekarang. Ya, akhirnya mimpinya untuk memiliki buah hati akan segera tercapai. Anjar menjaganya dengan sangat baik. Reina tidak merasa kekurangan kasih sayang sedikit pun. Hari ini Anjar akan bertemu dengan Dominic dan juga Brandon. Katanya mereka ingin mengajak Anjar join berbisnis dengan klien di Dubai. Dom hanya bilang kalau dia membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak kedepannya. Jadi, Anjar harus bertemu dengan kedua orang itu secepatnya. “Kau mau ikut? Kau bisa bermain dengan anaknya Dominic.” Reina terlihat berpikir sebentar. Dia tidak pernah ada masalah pribadi dengan Chalondra ‘kan? Saat proses perceraiannya dengan Dom dulu, dia hanya adu mulut dengan mantan suaminya itu dan sekali mengungkit Chalondra. Ah, ada! Malam dimana mereka merencanakan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 9. Oh Em Ji!

    Janice memandang ruangan Brandon yang kosong. Tadi pagi pria itu memang tidak terlihat berkemas saat Janice sudah turun untuk sarapan. Berdasarkan obrolan mereka dengan Chris dan Amber di meja makan, Brandon akan ke rumah Dom karena punya janji ingin bertemu dengan Anjar. Anjar, puteranya om Sagara yang adalah saudara Janice dari Ares. Tadi sebenarnya Brandon mengajaknya mengingat dia belum pernah bertemu saudara tirinya itu lagi lagi, tapi Janice menolak dengan alasan pekerjaan yang menumpuk. Sudah jam sebelas tapi Brandon tidak kunjung muncul di kantor. Anak-anak di divisinya mulai gelisah karena ada sejumlah pengajuan yang harusnya ditandatangani Brandon sebelum dieksekusi. Ketidakhadiran Brandon pagi ini memang terkesan sangat mendadak. Tidak ada pemberitahuan dari jauh-jauh hari. “Eh, kalian tau Chelsea Fansisca nggak?” Seseorang yang ada di ruangan itu tiba-tiba terdengar mencetuskan sebuah pertanyaan. “Tau. Yang influencer ‘kan?” jawab satu orang.

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 10. ILY too.

    Janice masih kebingungan bagaimana bisa Brandon mempertemukan dia dan Chelsea di sini. Di dalam mobil dengan situasi yang sangat canggung. Apa yang harus dia katakan sekarang? Brandon jelas-jelas menariknya keluar dari mobil kantor. Itu artinya Chelsea sudah tau bahwa Janice bekerja dengan Brandon. Lalu, bagaimana Janice harus bersikap sekarang? “Jannn! Kenapa nggak ngomong kalau kamu dan B udah ketemu sejak lama? Ih kamuuu.” Chelsea langsung bertanya dengan nada yang sedikit manja. Tubuhnya berputar menoleh ke belakang untuk menghadap Janice yang sudah duduk dengan tenang. Oh Tuhan. Ujian macam apa lagi ini? Janice menggerutu di dalam hati. Jika Brandon sudah dengan berani mempertemukan mereka berdua, baiklah, Janice pun merasa tidak ada yang harus ditutupi lagi. “Ah iya, karena menurutku itu bukan hal penting, Chels.” Janice menjawab dengan senyum di wajahnya. “Nggak penting gimana, Jaaaannn? Cakrawala itu perusahaan bonafit loh. Kalau aja kemarin o

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 11. What happened?

    Brandon tidak bisa menguasai dirinya saat kata-kata manis itu terucap dari bibir Janice yang begitu menggoda. Sedetik setelah Janice berhenti bicara, dia langsung membenamkan bibirnya di bibir sang kekasih dengan cara yang romantis. Tidak ada ciuman kasar. Melainkan sesapan lembut yang langsung mendirikan bulu roma Janice di sekujur lengannya. Mereka juga berbagi rasa lewat sentuhan yang diberikan secara sadar di bagian punggung dan pinggang masing-masing. Hampir melupakan dimana mereka sekarang, Janice pun segera mendorong dada Brandon, meski tidak ikhlas melepas tautan bibir mereka. Brandon menatapnya dengan tatapan berbinar seperti biasa. Tidak seperti satu minggu belakangan ini. Sejak Janice membawa-bawa Dion dalam hubungan mereka. “Thank you.” Brandon berucap dekat di wajahnya. Tangan kanan laki-laki itu masih memegang sisi kepala Janice dan jempolnya bergerak mengusap sisa air di bibir Janice. “Aku yang seharunya mengatakan itu, B. Terima kasih sudah se

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 12. Don't cry.

    Dominic sudah tidak tau bagaimana harus menahan debar jantung yang seolah membuatnya ingin terbang sekarang juga. Edric tergelincir dari tangan Chalondra saat selesai dimandikan. Itu yang barusan dia dengar dari sang istri yang menangis sesenggukan. Perjalanan masih ada sekitar dua jam lagi dan Dominic hanya bisa memantau puteranya lewat video call saat sedang diperiksa di rumah sakit. Penderitaan Dom pun berakhir saat mobil berhenti di depan kediamannya. Tangan dan kedua kakinya seperti sudah terkoordinasi untuk bergerak dengan cepat. Membuka pintu dan langsung melompat turun menginjak paving blok. Dia buru-buru mendorong pintu rumah yang tidak dikunci. Di ruang keluarga sudah ada Cha, Amber dan Miranda yang duduk sambil mengelilingi box bayi Ed. “Bagaimana keadaannya?” tanyanya dengan tidak sabaran. Mendekati Edric yang sedang tertidur pulas. “Sudah tidak apa-apa, Dom. Tadi pas ke dokter sudah dicek, yang terkena benturan tidak kenapa-kenapa, kok.” Mi

Latest chapter

  • My Possessive Sugar Daddy   Dari author.

    (Yokk nangis berjamaah duluu hahahaaa.)HAHHH! FINALLYYY TAMAT JUGAAAAAAAAAA. AKU MEWEK NIHH NULISNYA HIKSSSSSSSS :( :(Nggak kerasa M.P.S.D ini sudah menemani kita selama 7 bulan yaaa (Mei-November 2021). Ahhhh, time fliessss.Masih ingat awal-awal aku ngerencanain novel ini, nggak ada persiapan yang matang sama sekali. Cuma mau cek ombak Goodnovel sambil nulis di aplikasi hijau (K.B.M). Karakter Dom dan Cha ini bahkan aku bikin ngalir aja, nggak ngarep banyak. Cover juga hasil crop foto random dari G**gle.TAPI SAMPAI SE-BOOMING INI, hikssss. Aku gak nyangka M.P.S.D sudah membawaku ke tahap ini. Bisa kasih penghasilan, buat namaku sedikit dikenal juga. Bisa bertemu dengan banyak pembaca yang sekarang udah aku anggap kayak saudara :( :(..GAIISSSS MAKASIH YAAAAAAA.WITHOUT YOU I'M NOTHINGGGG. ASLIII.Itu IG-ku yang Ootbaho baru berisi setelah ada Dom-Cha. F

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 32. Fireworks and love (TAMAT)

    "Buruan, B! Pesawat kita sudah mau berangkat!!""Don't push me, J! Siapa suruh kau tidak membangunkan aku!" Setelah menikah, Brandon jadi terbiasa memanggil istrinya dengan sebutan 'J' saja, sama seperti Janice yang memanggilnya dengan 'B'."Siapa suruh kau begadang? Sudah tau kita harus flight pagi!""Shiitt!" Brandon memaki dirinya sendiri yang bisa-bisanya menganggap sepele jam terbang mereka. Berharap tangan dan kakinya bisa bergerak dua kali lebih cepat sekarang. Janice pasti akan menggorok lehernya jika mereka ketinggalan pesawat. Dia tidak ingin diceramahi dua SKS jika tiket mereka hangus dan jika mereka harus beli tiket on the spot yang tentunya jauh lebih mahal.Sepanjang perjalanan Janice hanya diam karena pikirannya tidak tenang. Pergerakan mobil yang sudah sangat maksimal di dini hari tetap terasa begitu lambat baginya. Kenapa di saat genting seperti ini supir pribadi Brandon terkesan tidak lihai dalam membawa mobil?"J, kita tidak akan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 31. Prepare.

    Keesokan harinya, kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu menghabiskan waktu seharian di hotel. Mereka bercinta, makan, tidur and repeat. Benar-benar menikmati hidup tanpa beban. Tanpa ada gangguan dari pihak manapun. Baik keluarga maupun pekerjaan.Satu hari ini Janice merasa begitu dimanja oleh Brandon. Laki-laki itu sangat lembut baik dari tutur kata maupun caranya memperlakukan Janice. Sebaliknya, Brandon pun tidak ingin lepas atau jauh-jauh darinya. Persis seperti anak bayi yang ingin selalu berada di samping sang ibu.“I love you.”“I love you too, B. Sudah seratus kali loh ya. Aku bosan mendengarnya.”“What? Berani-beraninya?!” Bukannya tersinggung, Brandon malah menghujani pipi Janice dengan kecupan yang bertubi-tubi. Dia sepertinya sedang merasakan pelipatgandaan cinta setelah mereka resmi menjadi suami dan istri. Bagi Brandon, Janice adalah wanita sempurna yang membuat hidupnya lengkap, utuh dan bahagia. Di

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 30. Gol gol gol!

    Warning 21+ Yang fanatik agama tolong menyingkir, karena bab ini akan membuat anda pusing dang mual. Daripada lapor-lapor, mending sadar diri untuk out. Saya menulis bukan untuk tabungan saya di surga kelak. Paham ya? Buat yang udah nungguin belah duren manten baru, happy reading!! ***** Hari H pernikahan Brandon dan Janice sudah di depan mata. Gedung tempat diselenggarakannya pesta resepsi sudah dipenuhi oleh teman-teman sejawat Brandon dan rekanan bisnis semua keluarga. Keluarga Ellordi, keluarga Richard, keluarga Alexander. Janice dan Brandon benar-benar menjadi raja dan ratu sehari yang tidak berhenti menyapa semua tamu yang datang. Setelah kedua mempelai selesai berdansa, Janice mengganti sepatu pengantinnya dengan sepatu sneakers dengan sol sedikit tebal saat akan turun menyapa para tamu. Setidaknya tinggi tubuhnya bisa mengimbangi tinggi Brandon. Mereka menyapa teman satu sekolah yang memang diundan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 29. Ziarah.

    "Brandon! Your hand!" Janice bolak-balik geram karena selama proses berganti di dalam kamar, Brandon seperti tidak sabaran ingin memijit betisnya. Sejak pulang dari konferensi pers tadi, pria itu kelihatannya sudah gatal ingin menyentuh tubuh calon istrinya.Brandon tidak perduli pekikan Janice. Dia menarik wanita itu ke atas kasur. Dress mahalnya sudah luluh ke lantai dan memang Brandon sengaja menunggu momen dimana dia hanya mengenakan sepasang pakaian dalamnya."B!""What?!" Brandon membalas seraya menaiki tubuh Janice dengan cara yang seksi."Wajahku masih penuh make-up! Aku mandi dulu, baru lakukan apa yang kau mau!""Tapi ada yang sudah mendesak ingin berdekatan dengan belahan jiwanya. Melihat kharisma mu di sepanjang acara tadi, jiwaku jadi meronta-ronta, Janice.""Kharisma yang bagaimana yang bisa membuat jiwa seseorang meronta-ronta? Aw! Brandon!" Janice memekik lantaran pria itu tanpa permisi menurunkan segitiga pengaman Janice. Da

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 28. Konferensi Pers.

    Konferensi pers yang tadinya digelar hanya untuk klarifikasi hubungan antara Brandon dan Chelsea, nyatanya berubah menjadi konferensi pers besar-besaran karena Richard memutuskan untuk ikut tampil di depan media. Malahan setting tempat yang tadinya direncanakan di Cakrawala, kini berpindah ke kantor Richard, yaitu Rich Textile. Brandon dan Janice langsung saling beradu pandang lewat dinding kaca saat pesan dari Chris masuk ke ponsel mereka berdua, yang menyuruh keduanya untuk segera meninggalkan kantor dan hadir di konferensi pers. “Opa sepertinya ingin mengumumkan kamu sebagai penerus perusahaan.” Brandon menebak saat mereka sedang dalam perjalanan menuju perusahaan Richard. “Aku … dengan tampilan yang seperti ini?” Janice langsung panik karena sekarang dia hanya memakai celana jins berwarna hitam dan kemeja biru muda. Itu juga lengan pendek. Jelek sekali! “It’s oke. Kita ketemu opa dulu. Siapa tau mereka sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu.”

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 27. Janice's Birthday.

    Janice menghembuskan napasnya ke udara bebas. Dia sedang berdiri di balkon dan menikmati udara pukul dua dini hari. Dia tidak bisa tidur. Di antara mereka, hanya Brandon lah yang berhasil terlelap satu jam yang lalu. Dia tidak bisa berhenti memikirkan semua hal. Pernikahan dan tanggung jawab yang baru saja dia emban sebagai penerus keluarga Richard. Dia sempat bertanya secara diam-diam kepada opa-nya, kenapa bukan Dion saja yang mengelola perusahaan? Tapi Richard menjawab kalau Dion sudah mendapat hak-nya, yaitu perusahaan yang ada di Jepang. Dan Dion sendiri yang meminta demikian, karena dia tidak ingin menetap di Indonesia. Sebentar lagi hidup Janice tidak akan sama lagi. Menikah dengan Brandon saja sudah akan membuat statusnya berbeda dengan rekan-rekan di kantornya, apalagi menjadi penerus Richard. Janice tidak tau apakah ini sebuah berkat atau malah sebuah petaka yang akan membawanya ke kehidupan yang serba rumit. "Kau belum tidur?" Tiba-tiba sua

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 26. Pewaris tunggal.

    Notes : Bab ini berisi Brandon-Janice, dan sampai tamat juga akan tentang mereka. Kisah Dom-Cha udah selesai ya gaes, di ige -ku juga udah aku info kalau ekstra part hanya untuk BJ, karena aku ga jadi bikin buku khusus mereka. Kalaupun aku bikin Dom-Cha sesekali, itu buat selingan aja. Jadi, yang ga suka Brandon-Janice, skip aja yaa, thank youu. Happy reading. ***** “Janice … wake up.” Janice merasakan pipinya ditepuk seseorang. Sayup-sayup juga dia mendengar namanya disebut dan orang tersebut menyuruhnya bangun sekarang. Itu suara Brandon. Kedua kelopak mata Janice terbuka dan didapatinya Brandon sedang duduk di tepi kasur. Sudah dengan celana boxer pendek yang menutupi bagian bawahnya. “Sudah sore, Sayang. Kau harus mandi,” ucap Brandon seraya tersenyum manis. “Om dan tante sudah pulang?” “Belum. Mereka sudah langsung ke rumah opa Richard. Dan kita disuruh ke sana sekarang.” Janice spontan terduduk. Selimut ya

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 25. Bermain-main.

    "Kenapa kau sangat perhatian kepada Chelsea?" tanya Janice dengan nada yang sedikit curiga. Matanya memicing kepada Brandon yang duduk di sebelahnya. "What?" Pria itu pun tidak kalah kaget mendengar pertanyaan tunangannya. "Aku tidak salah dengar?" "Hm-m. Kenapa kau sepertinya begitu khawatir akan Chelsea?" ulang Janice seraya menatap Brandon yang sempat sesekali menoleh kepadanya. "Kau cemburu?" "Jelas. Aku tidak suka kau memikirkan wanita lain sampai sebegitunya. Apalagi sampai memikirkan nasib hubungan pertunangannya." Brandon langsung tergelak mendengar Janice yang tidak malu berterus terang. Gadis itu jelas-jelas sedang cemburu buta kepadanya. Ha-ha-ha. Menggemaskan sekali. Padahal tidak ada sedikitpun maksud tersembunyi di balik kekhawatiran Brandon kepada Chelsea. Murni hanya sudut pandang dia sebagai seorang laki-laki yang gentleman. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya melihat ini dari sudut pandang seorang pri

DMCA.com Protection Status