Share

Siapa Dia?

Author: Hilmiath
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Happy Reading.

***

Darla kini tengah sarapan di meja makannya seorang diri di temani beberapa maid yang menunggunya dan juga dua bodyguard yang menjaganya, hari ini Darla harus berangkat kesekolah hanya bersama Ryan dan beberapa bodyguard yang berjaga. Pasalnya Falix sudah berangkat lebih dulu mengingat hari ini mereka akan ada latihan lebih awal karena dua minggu lagi akan ada latihan gabungan.

Setelah selesai dengan sarapannya dengan segera Darla keluar dari Mansion besar tersebut dengan para maid dan bodyguard yang mengikuti di belakangnya. Di depan mobil Mercedes sedan mewah berwarna hitam sudah terdapat Ryan yang menunggunya.

“Sudah lama menunggu Ryan?” tanya Darla sekedar berbasa-basi pada Ryan yang tentu saja sudah lama menunggunya.

“Tidak nona,” ucap Ryan dengan senyumannya lalu membukakan pintu penumpang untuk Darla mempersilahkan atasannya itu untuk masuk.

Setelahnya perjalanan hanya di isi dengan keheningan saja hingga setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit akhirnya mereka sampai di sekolah Darla. Ryan menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk lobi, sebenarnya hanya para petinggi yang boleh berhenti di depan pintu.

Ryan turun dari mobil dan berjalan menuju pintu penumpang dan membukakan pintu untuk Darla.

“Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa menghubungiku nona,” ucap Ryan yang Darla balas dengan anggukan.

“Aku pergi dulu,” ucap Darla dan setelahnya gadis itu segera berjalan menuju kelasnya berada di bagian barat lantai dua.

Saat melewati koridor banyak siswi yang tengah membicarakannya tapi sebisa mungkin Darla tak terpengaruh atau dia akan malah membuat keributan dan berujung Falix yang akan menyelesaikan masalah yang ia buat, dan bisa saja karena itu Falix akan menendangnya kembali ke New York.

“Jadi ini pelakornya?”

“Perebut pacar orang dasar bitch,”

“Cantik tapi pacar orang di embat,”

“Siapa sih dia sampai berani tadi turun di depan lobi?”

“Pasti udah di apa-apain sih ini”

Begitulah ucapan para Siswi yang terus membicarakan keburukannya membuat telinga Darla terasa panas mendengarnya, tak ada yang bisa Darla lakukan selain menutup telinganya karena ia hanya memiliki dua tangan jadi tak mungkin Darla menutup mulut mereka satu persatu hanya dengan dua tangan.

Saat sampai di kelas ternyata kelas sudah ramai mungkin karena sebentar lagi bel masuk akan di mulai. Darla segera menuju mejanya dan mendudukkan bokongnya di sana.

“Darla lo ada hubungan apa sama Falix?” tanya teman di depan Darla mengingat Darla hanya duduk sendiri jadi di sampingnya hanya ia letakkan sebagai tempat tasnya agar lebih nyaman.

“Bukan urusan mu,” ucap Darla santai. Mungkin ia akan menjawab dengan baik jika gadis di depannya itu bertanya dengan baik tapi gadis itu malah bertanya dengan nada sinis.

“Jutek banget, sok cantik,” ucap gadis itu dan segera menghadap kedepan yang sama sekali tak Darla pedulikan.

Tak beberapa lama seorang guru masuk ke kelas mereka.

****

Bosan, mungkin itu yang kini Darla rasakan, berada di ruangan dengan banyak orang tapi merasa sendiri. Tak ada yang berani hanya sekedarnya menyapanya dan semua itu karena Falix yang sudah mengancam mereka.

Suara dari lapangan outdoor yang begitu ramai membuat Darla menolah dan mendapati banyak yang tengah menonton pertandingan basket, saat melihat keberadaan Falix senyum Darla merekah lalu gadis itu memutuskan untuk izin ke kamar mandi pada guru yang tengah mengajar di kelasnya itu.

“Permisi pak bolehkan aku izin ke kamar mandi?” tanya Darla yang langsung mendapatkan anggukan dari guru yang mengajar itu.

Setelah mendapatkan Izin dengan segera Darla keluar dari kelasnya dan kini tujuananya adalah kantin untuk membeli minum untuk ia berikan pada Falix. Setelah itu baru Darla akan menemui Falix.

Saat sampai di kantin ternyata di kantin cukup ramai padahal jam istirahat belum berbunyi dan baru akan berbunyi tiga puluh menit lagi. Setelah mengambil air mineral Darla segera membayarnya. Baru saja darla akan melangkah keluar tapi ada seorang gadis yang memanggil namanya.

“Darla,” panggil suara di samping Darla sambil menepuk pundak gadis itu.

“Aneska,” ucap Darla saat melihat gadis yang menepuk pundaknya itu adalah Aneska.

“Mau ke lapangan?” tanya Aneska yang Darla balas dengan anggukan.

“Pas banget gue juga mau ke sana, ayo bareng,” ajak Aneska yang langsung menarik tangan Darla untuk berjalan bersamanya menuju lapangan. Saat di jalan banyak yang terus menatap dan membicarakan mereka mengingat mereka adalah kekasih dari laki-laki popeler. Namun mereka tak menghiraukan itu dan terus berjalanan menuju lapangan.

“Darla lo bener adiknya Falix?” tanya Aneska yang mulai penasan ada hubungan apa sebenarnya antara Falix dan Darla.

“Tidak, Falix adalah kekasihku,” ucap Darla dengan senyumannya, ia begitu senang akhirnya memiliki teman dan sepertinya Falix tak akan marah mengingat saat itu Falix mengizinkannya untuk berkenalan dengan Aneska.

“Hah serius?” tanya Aneska dengan wajah terkejutnya membuat Darla terkekeh melihatnya.

“Tentu saja,” ucap Darla masih dengan sisa kekehannya.

“Kok bisa sih lo pacaran sama dia?” tanya Aneska yang mulai kepo dengan kisah Darla dan Falix. Karena seperti yang ia tahu Falix begitu dingin dan cuek sebelas dua belas dengan kekasihnya tapi Falix jauh lebih dingin apa lagi dengan perempuan.

“Apa yang tidak bisa?” tanya Darla dengan senyumannya.

“Tapi lo kan murid baru dan hubungan lo sama Falix kayak udah lama,” ucap Aneska karena dari yang gadis itu lihat, hubungan Darla dan Falix bukan seperti hubungan pasangan yang sering ia baca di cerita novel-novel yang memperlihatnya laki-laki yang mengklim gadis sebagai kekasihnya.

“Kami memang sudah mengenal lama saat kami di New york dan hubungan kami sudah empat tahun lebih,” jelas Darla yang kembali membuat Aneska terkejut dengan pernyataan gadis itu.

Kini rasanya Aneska seperti telah menyelesaikan teka-teki konspirasi yang begitu besar saat mendengar pernyataan Darla, kini ia tahu mengapa Falix begitu dingin dan cuek pada perempuan ternyata semua itu ia lakukan untuk Darla.

Aneska tak menyangka laki-laki dingin dan super cuek serta bermulut pedas seperti Falix akan begitu setia dan manis. Aneska tersenyum mengingat itu membuat Darla mengerutkan keningnya melihat sikap Aneska.

“Hey ada apa dengan mu?” tanya Darla sambil menepuk punggung Aneska.

“Eh engga, gue cuma gak nyangka Falix akan semanis itu,” ucap Aneska dengan kekehannya membuat Darla ikut terkekeh mendengarnya.

Setelahnya mereka melanjutkan jalan mereka dengan obrolan kecil entah tentang Darla ataupun tentang Aneska. Ia begitu nyaman saat memiliki teman bercerita seperti itu karena sebelumnya ia homeshcooling hingga ia tak memiliki teman selain guru privatnya yang berumur dua puluh tujuh tahun.

***

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek i* aku @wphilmiath_

See You Next Part All

Related chapters

  • My Possessive Bad Guy   Lapangan

    Happy Reading. *** Setelah pelatih membunyikan peluit tanda istirahat dengan segera anggota tim menuju pinggir lapangan untuk beristorahat dengan menselonjorkan kakinya. Falix mengatur napasnya membiarkan keringat membasahi tubuhnya. Falix mendongakkan kepalanya saat melihat dua minuman dingin menjulur kedepan wajahnya, kedua gadis yang kini berdiri di depannya terlihat tersenyum begitu leber membuat Falix membalas senyum salah satu dari mereka lalu mengambil botol miniral tersebut. “Sini duduk,” ucap Falix sambil menarik salah satu gadis yang tak lain adalah Darla. Gadis lainnya yang tak lain adalah Kyla menatap marah hal itu lalu ia segera pergi dari sana. “Lapin,” ucap Falix sambil menyodorkan handuk kecilnya pada Darla yang langsung di terima oleh gadis itu dengan senyumannya lalu ia mulai mengelap wajah Falix yang penuh keringat. “Gila kak Falix ganteng banget,” “Itu cewek siapa woy?" “Lah gue kira Falix pacar Kyla,” “Murid baru ya? Cantik gila” “Itu ngapain sosweet gitu

  • My Possessive Bad Guy   Nongkrong

    Happy Reading. *** Sore hari yang begitu indah untuk dua pasang kekasih yang kini tengah menonton tayangan di depannya. Darla begitu serius dengan film di depannya sambil sesekali memakan cemilan yang berada di palukannya. Sedangkan Falix laki-laki itu bukannya fokus menonton tv ia malah fokus menonton Darla yang tengah duduk di depannya di antara kakinya. “Wah bukankah itu begitu keren,” ucap Darla mengagumi agedan action di depannya karena memang kini mereka tengah menonton film action dari negeri gingseng. Falix yang melihatnya hanya bisa tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari kekasihnya itu. Saat mereka tengah fokus menonton suara dering dari ponsel Falix membuat mereka mengalihkan fokusnya. Setelah melihat jika Dion yang meneleponnya membuat Falix segera menjawab panggila tersebut. “Kenapa?” tanya Falix pada sahabatnya itu saat panggilan sudah terjawab. “Jadi nongkrong kan tar malem?” tanya Dion di sebrang sana, mereka memang memiliki rencana untuk nongkrong. “Liat tar

  • My Possessive Bad Guy   Club

    Happy Reading. **** Darla semakin menempelkan dirinya pada Falix saat memasuki tempat dengan suara musik yang begitu memekakkan telinga dan bau asap rokok serta bau alkohol yang begitu menyengat. Falix yang juga tidak suka jika gadis nya itu harus bersentuhan dengan laki-laki lain langsung melepaskan rangkulan Darla lalu ia mulai memeluk Darla dari belakang untuk melindungi gadis nya itu, tak jarang Falix harus menepis dan mendorong orang yang menghalangi jalan mereka. Falix terus berdecih dengan kesal melihat semua itu. Falix segera mengajak Darla menuju lantai tiga di mana sahabatnya itu berada, dan saat mereka sampai di sana ternyata sudah ada sahabat Falix juga Kyla cs, mereka tengah bercanda entah apa yang sedang mereka tertawakan. “Nah itu si Falix udah datang,” ucap Aezar membuat yang lainnya ikut menoleh. Kyle yang melihat Darla juga ikut memutar matanya kesal melihat keberadaan gadis itu yang selalu saja menempel pada Falix. “Nah udah lengkap nih, main dare or dare

  • My Possessive Bad Guy   Perbincangan

    Happy Reading. *** Darla baru saja selesai dengan acara bersiapnya dengan bantuan maid yang sudah di perintahkan untuk mengurus dan membantu keperluan Darla. Kini gadis itu sudah cantik dengan rambutnya yang di gerai menjuntai indah di tambah jepit kupu-kupu yang menghiasi di sisikanan. “Hey apa tuan putri sudah selesai bersiap?” suara seorang wanita yang begitu lembut membuat Darla dengan segera menoleh kebelakang hingga mendapati ibu Falix yang tengah tersenyum ke padanya. Wanita cantik yang berumur tiga puluh sembilan itu masih terlihat begitu muda dan cantik. “Mommy,” ucap Darla dengan semangat dan langsung memeluk wanita cantik itu. “Aku begitu merindukanmu Mom,” ucap Darla mengeratkan pelukannya. “Mom juga sangat merindukan mu,” ucap Linda dengan senyumannya sambil melepaskan pelukannya dari Darla. “Kau semakin cantik sayang,” ucap Linda membuat Darla tersenyum malu mendengar ucapan Linda. Mereka memang sudah sangat dakat dan bahkan keluarga Falix sudah menganggap D

  • My Possessive Bad Guy   Insiden

    “Siapa yang berani ngelempar nih bola,” tanya Falix dengan tatapan tajamnya pada sekumpulan laki-laki yang tengah bermain voly. Tak ada yang berani menjawab pertanyaan Falix kini mereka hanya terdiam sambil menunduk. “Budek lo pada ya?” bentak Falix. Kini mereka telah menjadi pusat perhatian, karena yang berolahraga hari ini bukan saja kelas Darla tapi juga ada kelas lain. “Sudah lah sayang aku tak apa,” ucap Darla sambil mengelus lengan Falix menenangkan laki-laki itu. “Ada apa ini?” tanya Pak Rio yang baru saja datang dan sudah melihat ketegangan di lapangan. “Tanya tuh sama mereka, main kalo gak bisa mending duduk manis aja di pinggir lapangan,” sarkas Falix dan langsung membawa Darla pergi dari sana menghiraukan keadaan di lapangan yang masih terlihat tegang. Pak Rio hanya memperhatikan punggung falix yang menjauh membawa satu muridnya itu. Tak ada yang dapat ia lakukan mengingat siapa Falix dan bagaimana sikap laki-laki itu. Falix membawa Darla menuju gedung rooftop ya

  • My Possessive Bad Guy   Pengganggu

    “Sayang cepat bersihkan tubuhmu jangan lupa untuk mengantarku belanja hari ini,” ucap Darla pada Falix yang tengah berada di kasur king size nya, kini laki-laki itu tengah berebahkan tubuhnya sambil bermain game di hp nya.“Sebentar lagi sayang,” ucap Falix yang masih fokus dengan ponselnya.“Saat ini,” ucap Darla dengan bahasa indonesianya yang membuat Falix terkekeh pasalnya yang sebenarnya ingin Darla ucapkan adalah kata “ Sekarang”“Ok saat ini,” ucap Falix masih dengan tawanya membuat Darla kesal dengan hal itu.Falix segera bangun lalau mengecup bibir Darla singkat. Kini gadis itu sedang duduk di samping Falix, setelah mencium bibir gadisnya itu singkat Falix segera berjalan ke arah kamar mandi untuk memebersihkan tubuhnya.Setelah Falix masuk ke kamar mandi Darla sibuk memainkan ponselnya Falix di kasur king size nya untuk melihat-lihat akun sosmed laki-laki itu yang ternyata di penuhi dengan DM dari pada gadis namun tak ada satupun yang Falix balas atau hanya sekedar memukanya

  • My Possessive Bad Guy   Pembalasan

    Happy Reading.***“Lo,” gertak gadis yang kini berdiri di depan Darla dengan marah. Ucapan Darla merupakan pukulan telak untuknya.“Mengapa? Kau pikir aku akan takut dengan mu? Tidak, lagi pula untuk apa takut dengan mu? Kau bukan tuhan. Ah aku lupa kau adalah hantu jadi tentu kau menakutkan,” ucap Darla dengan senyuman mengejeknya membuat gadis di depannya semakin geram dengan Darla.“Berani banget lo sama gue,” geram gadis itu sambil menarik rambut Darla dengan keras membuat Darla meringis.“Kyla lo,” ucap gadis lainnya pada Kyla, gadis yang menarik rambut Darla itu adalah Kyla.“Diem lo, mending kalian pegangin tangan tuh anak. Gue mau ajarin dia buat tau cara beratitud yang baik,” ucap Kyla marah membuat kedua sahabat atau lebih pantas di sebut sebagai kacungnya itu hanya menurut dan memegang tangan Darla.“Lo jangan macem-macem sama gue, lo itu cuma murid baru,” ucap Kyla sambil menarik rambut Darla semakin erat. Bahkan rasanya kini rambut gadis itu akan segera lepas dari kepalan

  • My Possessive Bad Guy   Pulang

    Happy Reading. *** Setelah berada di rumah sakit selama tiga hari akhirnya setelah memaksa Falix untuk mengizinkannya pulang, Darla di bolehkan pulang hari ini dengan catatan gadis itu harus banyak beristirahat saat di rumah. Kondisi Darla sebenarnya sudah membaik hanya saja Falix yang begitu posesif melarangnya untuk pulang sebelum kondisinya benar-benar puluh, namun kali ini Darla berhasil meranyunya dan mengizinkan Darla untuk pulang. Darla begitu bosan berada di rumah sakit hanya terbaring di brankarnya tanpa melakukan apapun, apa lagi saat Falix tak dapat menemaninya Darla hanya sendirian di rumah sakit mengingat kedua orang tuanya sudah kembali ke New York dan orang tua Falix sedang berada di Belanda. Falix memang sering tidak sekolah atau ia hanya datang ke sekolah untuk latihan dan setelah itu ia akan ke rumah sakit untuk menemani Darla, tentu saja tak ada yang dapat melarangnya melakukan itu karena

Latest chapter

  • My Possessive Bad Guy   End

    Happy Reading. *** Sudah dua hari Falix menyekap Darla di kamar gadis itu. Dan sudah dua hari juga kejadian tersebut berlalu. Kini keadaan Barra masih koma paska oprasi saat itu. Akibat pendarahan yang terus menerus dan Barra yang hampir kehabisan darah laki-laki itu harus menjalankan oprasi dan hingga kini laki-laki itu belum sadarkan diri. Semuanya masih menunggu dengan cemas bagaimana keadaan Barra selanjutnya, doa tak pernah lepas dari mereka yang terus berdoa akan kesembuhan Barra. Yang kini mereka harapkan adalah kesembuhan Barra. Untuk Dino dan Dian, kini kedua orang itu harus melaksanakan penjara di rumah dan tidak di bolehkan melakukan perjalanan jauh. Semua itu karena Dian yang masih di baru saja berumur tujuh belas tahun hingga orang tuanya meminta keringan begitupun dengan Dino yang masih sembilan belas tahun. Saat usia mereka memasuki dua puluh satu tahun maka akan di lakukan persi

  • My Possessive Bad Guy   Ancaman

    Happy Reading. *** Menatap kesekeliling dengan tatapan menerawang, kini Darla merasa merasa bingung dengan tampat yang ia tempati saat ini. Kini ia bukan lagi berada di sebuah gedung kosong tapi berada di sebuah kamar. Tangannya tak lagi terikan begitupun kakinya namun di kamar ini seperti tak ada cara untuk keluar. Darla sudah mengelilingi kamar itu dan pintu sudah di kunci, jendela pun sudah di kunci mati. Bisa Darla tebak saat ini ia tengah berada di ketinggian saat melihat di jendala dan kamar ini memiliki tinggi yang lebih tinggi dari pohon besar di bawahnya. Suara kunci di buka membuat Darla mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada jendela kini teralihkan oleh seorang laki-laki yang memasuki kamar tersebut yang tak lain adalah Dino.

  • My Possessive Bad Guy   D

    Happy Reading. *** "Lo serius?" tanya Cakra yang masih tak percaya akan info yang baru saja ia terima dari Falix. "Apa ada untungnya kalo gue ngarang cerita?" tanya Falix dengan begitu sinis. Mereka semua menggeleng memang tak ada untungnya bagi Falix untuk mengarang cerita. Lagi pula untuk apa Falix melakukan itu? Tentu saja itu bukanlah hal yang patut untuk di karang. "Jadi kita bener-bener kehilangan Dion?" tanya Barra dengan senyuman sendunya. Kini mereka memang tengah membicarakan tentang Dion. Lebih tepatnya Falix yang tengah bercerita dan memberikan info tentang siapa sebenarnya Dion yang kini bersama mereka, dia bukanlah Dion dari Dino kembaran Dion yang m

  • My Possessive Bad Guy   Dion

    Happy Reading. *** Darla mengerjampak matanya berkali-kali merasakan silau yang masuk ke dalam matanya, ia begitu merasa asing dengan tempat nya saat ini. Melihat ke sekeliling ia pikir kini ia tengah berada di sebuah gedung tak terpakai di lihat dari bagaimana kondisi gedung yang ia tempati saat ini. Bisa gadis itu rasakan kini tangan dan kakinya teringat dan di ruangan yang begitu luas itu hanya terdapat satu kursi yang kini ia duduki, tak ada penerangan selain mentari yang masuk melalui jendela yang berada begitu tinggi. Sebisa mungkin Darla berusaha melepaskan tangannya dari ikutan yang begitu menyakitinya bahkan bisa ia tebak kini tangannya sudah memerah dan memar at

  • My Possessive Bad Guy   Darla diculik

    Happy Reading. *** Pukulan yang begitu keras Falix dapatkan dari ayahnya, tadi saat ia baru saja sampai di rumah bersama dengan Ryan dalam ke adaan berantakan dan memar serta luka di wajahnya tak ia sangka ternyata orang tuanya yang jarang pulang itu sedang ada dirumah. Saat Falix dan Ryan sampai di rumah, ibu Falix langsung menanyakan ada apa dengan wajah Falix serta Ryan dan di mana Darla? "Apa kau gila mengajak Darla ke club malam?" tanya Hanry sambil memberikan pukulan mentah pada Falix yang hanya bisa terdiam menerima setiap pukulan yang di dapatnya dari ayahnya yang terus melampiaskan amarahnya pada dirinya. "Lihatlah apa yang sekarang kau dapat Falix," ucap Hanry yang kembali memberikan pukulan untuk Falix yang hanya terdiam. Ryan yang melihat itu ingin membant

  • My Possessive Bad Guy   Insiden Club

    Happy Reading. *** "Tar malam ke club kuy dah lama nih gak kumpul di sana sambil main billiard," ajak Dion dengan begitu bersemangat. Kini mereka tengah berada rooftop sambil sebat, rooftop memang selalu menjadi tempat yang pas bagi mereka untuk menghisap sebatang rokok yang mengandung nikotin tersebut. Kini hanya ada kelima laki-laki tersebut mengingat gadis mereka sudah pulang lebih dulu karena kini para laki-laki itu harus mengikuti jam pelajaran tambahan. "Yuk lah udah lama nih," kompor Cakra yang juga terlihat begitu bersemangat mengingat mereka sudah sangat lama tidak nongkrong bersama. "Ok deh tar malam, tapi gue ngajak Darla," ucap Falix memberitahu sahabat nya jika ia harus mengajak tunangannya itu.

  • My Possessive Bad Guy   Mobil mewah

    Happy Reading. *** Mobil Sport dengan berbagai merk kini terparkir dengan begitu rapih di parkiran FHS bahkan kini parkiran tersebut sudah seperti parkiran milik dari pemilik dari kelima mobil mewah yang kini berjejer dengan rapih tersebut. Bagai tak ada yang berani dan mau mendekat pada jajaran mobil dengan harga fantastis tersebut. Siapa yang berani mendekati mobil mewah yang bahkan mobil sekelasBugatti Veyron La Voiture Noire juga berada di sana? jika mereka mendekati mobil itu dan menggoresnya sedikit saja mungkin mereka harus merelakan banyak uang mereka hanya untuk goresan kecil. Mobil limited edition yang hanya di produksi pada tahun 2019 dengan harga mencapai 271 Miliar itu pasti akan membuat mereka melongo dengan hanya karena goresan kecil. Bahkan tak a

  • My Possessive Bad Guy   Bali

    Happy Reading. *** Falix dan Darla kini berjalan beriringan menuju kelas Darla setelah mereka tadi menghabiskan makan mereka di ruang khusus pemilik sekolah. Saat Falix dan Darla tengah berjalan sambil bercanda Darla tak sengaja menabrak seorang laki-laki dengan hoodie hitam yang laki-laki itu gunakan. Darla hampir saja jatuh ke lantai andai Falix tak menahannya, Falix menatap datar ke arah laki-laki tersebut dengan tatapan tajamnya yang siap membunuh kapan saja. "Darla? maafkan aku, aku sungguh tak sengaja," ucap laki-laki tersebut membuat Darla mengangguk dan tersenyum pada laki-laki tersebut. "Tak apa Daniel ini juga salahku yang tak melihat jalan," ucap Darla pada laki-laki yang menabraknya yang tak lain adalah

  • My Possessive Bad Guy   FHS

    Happy Reading. *** Kini seluruh FHS di buat gempar akan ke hadiran Dion ke sekolah dengan sahabatnya, laki-laki itu telihat begitu bahagia berjalan sambil tertawa bersama sahabatnya yang lain. Namun berbeda dengan Dion dan sahabatnya kini justru para siswa-siswi di buat sangat terkejut bahkan kini mereka seperti tengah melihat hantu saja, atau mereka memang menganggap Dion sebagai hantu? mengingat yang mereka tahu jika Dion sudah tewas dan menghilang dalam kecelakaan pesawat yang terjadi saat itu. "Berasa artis gue di liatin mulu," ucap Dion dengan gaya nya yang begitu tinggi. Sahabatnya yang mendengar hal itu hanya menatap Dion dengan tajam begitupun Falix yang kini hanya menatap datar pada Dion. Ya kali ini Falix dan sahabatnya yang lain datang bersamaan walau

DMCA.com Protection Status