Home / Romansa / My Obsessive Lecturer (ID) / Bab 10. One Night Stand

Share

Bab 10. One Night Stand

last update Last Updated: 2023-03-02 12:57:52

Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di lampu merah. Tidak jauh dari mereka, mereka melihat nama “Hotel Avenue” yang berkelap-kelip berwarna putih. Tidak hanya itu, mereka juga melihat banyak kelap-kelip berwarna putih yang mengelilingi gedung hotel tersebut beserta pepohonan-pepohonan yang berada di sekitarnya.

“Sayang, sebentar lagi kita sampai!” Vega langsung memijat-mijat dada karena ia merasa sangat senang.

“Ya, Sayang.” Alberto hanya mengiyakan saja. Di dalam hatinya, ia merasa senang karena ia bisa kabur dari jebakan Vega. Tidak lama kemudian, lampu telah menjadi hijau. Alberto langsung mengendarai mobil tersebut ke hotel tersebut.

Setelah di dekat hotel tersebut, Alberto melihat di depannya terdapat Hotel Avenue dan restoran Avenue yang merupakan cabang dari Hotel Avenue. Dari posisi Alberto, Hotel Avenue terletak di depan sebelah kanan dan Restoran Avenue terletak di depan sebelah kiri.

Di sebelah kanan Alberto terdapat kursi-kursi dan meja yang terletak di Restoran Avenu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 11. Berjuang

    Pagi-pagi sekali, Vega sudah rapi-rapi untuk pergi ke kampus menemui Alberto. Tetapi, tiba-tiba saja ia langsung merasa mual. Ia segera pergi ke kamar mandi. Lalu, setelahnya ia muntah.Setelah itu, ia minum dan membersihkan bekas muntahannya. Tetapi, ia malah muntah lagi dan lagi hingga tiga kali.Sementara itu, di ruang dosen, Alberto sudah menunggu kehadiran Vega untuk mengajar di kelasnya. Banyak teman Alberto yang telah mengirimkan pesan kepada Alberto baik di grup chat ataupun melalui chat pribadi.“Alberto! Professor Vega, hari ini mengajar tidak?” tanya Dario.“Ya. Hari ini, Professor Vega mengajar tidak?” tanya Nicolas. “Aku tidak tahu. Belum ada balasan dari Professor Vega sampai saat ini. Padahal, pagi-pagi sekali aku sudah menghubunginya,” keluh Alberto.“Tetapi, kita ini sudah menunggu terlalu lama, Alberto! Kita tidak kuat untuk menunggu lebih lama lagi. Jangan buat kita menunggu, dong! Ini sudah telat lima menit. Pasti Professor Vega ada sesuatu. Dia tidak pernah seper

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 12. Semakin Parah

    Sesampainya di kampus, Professor Vega langsung memarkirkan mobilnya. Lalu, ia berjalan ke ruang dosen dengan terburu-buru. Sesampainya di depan ruang dosen, Professor Vega langsung melakukan absensi dan pergi ke kursinya dengan terburu-buru. Sesampainya di kursinya, ia mendapati Alberto yang sedang menunggu di depan kursinya sembari membaca handout darinya."Pagi, Alberto!" Professor Vega menyapa Alberto sembari ia terburu-buru menyiapkan untuk kelas hari itu. Ia langsung menyalakan laptop, mengambil buku-buku, dan alat tulis dengan cepat. Alberto melihat muka Professor Vega yang pucat dan badannya yang terus berkeringat."Pagi, Prof!" sapa Alberto."Kamu sudah menunggu saya agak lama, ya?" Professor Vega merasa tidak enak dengan Alberto yang telah menunggunya dari tadi."Tidak lama juga, sih, Prof!" Alberto sengaja berkata seperti itu, meskipun ia merasa dirinya telah menunggu agak lama. Karena ia tahu bahwa, Professor Vega adalah orang yang mudah panik. Ia tidak ingin membuat Profes

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 13. Mencoba Menolong Vega

    Di saat itu, para murid yang belum selesai mengejar Professor Vega dan berusaha memberikan kertas kuis mereka kepada Professor Vega. Untungnya, Professor Vega masih berbaik hati dan menerima kertas jawaban kuis dari mereka. Sesampainya di depan ruangan Professor Vega, Professor Vega langsung mencari kunci untuk membuka pintu. Di saat itu, tiba-tiba saja Professor Vega merasa mual dan ingin muntah lagi.Professor Vega mencoba menahan mualnya dan mencari kantung kresek yang ada di tasnya. Tidak lama kemudian, Professor Vega menemukannya dan memuntahkan kembali di kantung kresek. Setelahnya, Professor Vega membuang kantung kresek tersebut yang terletak di dekat tempat sampah. Mengetahui Professor Vega masih muntah, Alberto langsung merasa panik. Mukanya pucat.“Lebih baik kamu pergi saja ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mengetahui kondisi selanjutnya. Mungkin, memang ada kondisi serius yang tidak kamu ketahui, Vega.” Alberto memberikan saran, karena ia tidak tahu harus m

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 14. Kelas Professor Hugo Tiba-Tiba

    Tidak lama kemudian, telepon Alberto terus berdering yang menandakan banyaknya notifikasi yang masuk di telepon Alberto. Alberto mencoba untuk mengabaikan notifikasi tersebut, karena ia berencana untuk melihat pesan tersebut saat mereka berada di lampu merah nanti.“Alberto, teleponmu berdering! Enggak kamu lihat dulu?” Vega menanyakan kepada Alberto, karena bagi Vega, mungkin saja Alberto ingin melihat notifikasi tersebut terlebih dahulu.“Tidak usah, Vega! Nanti saja aku lihat saat di lampu merah!” Alberto menolak. Tidak lama kemudian, notifikasi tersebut berbunyi kembali sebanyak tiga kali.“Apa kamu tidak mau lihat dahulu? Mungkin, ada notifikasi yang sangat penting.” Vega menebak bahwa, ada notifikasi penting yang Alberto terima.“Ah! Tidak usah! Aku ini sedang mengendarai mobil. Aku takut terjadi sesuatu kepadamu, Vega.” Alberto selalu menanamkan prinsip kepada dirinya untuk tidak menggunakan telepon genggam saat ia mengendarai mobil.“Sudah! Kita berhenti saja dulu sebentar! La

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 15. Kehamilan

    Setelah diantarkan oleh Alberto, Professor Vega langsung pergi ke pelataran rumah sakit dan setelahnya ia langsung pergi ke ruangan Dokter Chico. Dokter Chico adalah Professor Chico yang sedang bekerja di Brazon Hospital sebagai dokter. Karena itu, ia disebut sebagai Dokter Chico. Setelahnya, ia menjalani serangkaian tes. Lalu, didapat hasil bahwa, ia hamil.“Hasilnya Anda hamil. Selamat! Pasti pasangan Anda akan senang.” Dokter Chico menyatakan hasilnya.“Semoga!” Professor Vega menundukkan kepalanya sembari ia mengelus perutnya, karena ia takut Alberto akan merasa sedih. Tetapi, ia mencoba untuk menutupi kesedihannya dengan cara tersenyum kepada Dokter Chico setelahnya.“Kenapa semoga? Bukannya Dion memang ingin Anda hamil?” Dokter Chico merasa bingung, karena setahu Dokter Chico, Dion memang mengharapkan Professor Vega hamil.“Ya, Dion memang menginginkan saya hamil. Tetapi karena saya tidak kunjung hamil, Dion memutuskan saya dan dia malah pergi dengan wanita lain.” Mengingat hal

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Special Chapter: Alberto Hilang?!

    Sementara itu, kelas Lorena baru saja selesai dari pelajaran Mikrobiologi yang diampu Professor Esteban.“Ah! Akhirnya, kelas selesai juga.” Lorena langsung meregangkan tangannya yang telah pegal mencatat pelajaran Professor Esteban. Hal tersebut membuat tangan-tangan dan jari jemari rileks. Setelahnya, ia mengeluarkan kotak bekalnya dan buku catatan pelajaran kimia dari tasnya dan menutup retsleting tasnya. Hari itu, ia akan mengambil kelas susulan di kelas Alberto.“Ya. Selesai juga!” Bonita merasa sangat senang, karena akhirnya mereka telah selesai dari kelas Professor Esteban yang melelahkan. Bonita berjalan ke tempat Lorena dengan bersemangat dan setelahnya ia duduk di hadapan Lorena. Sementara itu, Lorena yang telah membuka kotak bekalnya langsung menyantap bekal churros kesukaannya.Setelahnya, Lorena langsung menyantap bekalnya sembari ia mengetikkan pesan kepada Alberto yang berbunyi, “Hai, Alberto! Kamu ada di mana? Bisa ke kelasku sebentar? Aku sedang sangat merindukanmu da

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Special Scene: Kesedihan Lorena

    Di mana dia? Itu adalah pertanyaan yang muncul di otak Lorena. Jantungnya berdebar menjadi sangat kencang kembali. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Entah mengapa ia merasa sangat sedih seolah ia sangat ingin menangis saat itu juga.Ia tidak paham mengenai perasaannya saat itu dengan jelas. Ia hanya menebak bahwa, dirinya sangat cemas. Dengan sontak pun ia berkata, “Alberto? Di mana?”Nicolas yang melihat Lorena bingung dengan iris abu-abunya langsung memastikan kembali orang yang Lorena tanyakan keberadaannya. “Alberto?”“Ya, Alberto.” Lorena menganggukkan kepalanya.“Alberto ...” Dengan polosnya, Nicolas langsung ingin mengatakan keberadaan Alberto sebenarnya. Tetapi baru saja ia ingin berkata, Dario langsung menutup mulut Nicolas rapat-rapat dengan tangannya yang membuat mulut Nicolas tidak bisa lagi berkata-kata.Ia ingin membuat Lorena menjadi tenang. Karena Dario tahu bahwa, Lorena sedang mengkhawatirkan Alberto. Lagi pula, bagi Dario, Alberto hanya menolong Vega ke rum

    Last Updated : 2023-03-02
  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 16. Info Professor Chico

    Saat Lorena sedang mengerjakan tugas di rumah, tiba-tiba saja teleponnya berdering. Lorena langsung mengambil telepon genggamnya dan melihat ada notifikasi telepon dari Professor Chico. Ia langsung mengangkat telepon dari Professor Chico.“Halo, Lorena!” sapa Professor Chico.“Halo, Professor Chico!” sapa Lorena.“Apa kabar?” Professor Chico ingin tahu kabar Lorena dulu sebelum ia menyampaikan informasi tentang Professor Vega hamil anaknya. Karena ia ingin meyakinkan dirinya bahwa, Lorena siap menerima informasi darinya mengenai kehamilan Professor Vega. Memang, informasi darinya adalah informasi penting yang dapat menggoyahkan perasaan Lorena.“Ada apa, Prof? Tumben banget telepon!” Lorena merasa bingung, karena tiba-tiba saja Professor Chico menelepon. Padahal, Professor Chico jarang menelepon Lorena, kalau memang tidak ada sesuatu yang penting. Biasanya, Professor Chico hanya mengirimkan pesan kepada Lorena."Waduh, Lorena! Sudah benar-benar enggak sabar,” ledek Professor Chico.“E

    Last Updated : 2023-03-03

Latest chapter

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 60. Memulai Semuanya (21+)

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alberto pergi berjalan-jalan mengitari kompleks dengan berjalan kaki. Dilihatnya beberapa bunga yang indah di taman. Lalu, dia memetik beberapa bunga itu. Lalu, ia mengikatnya menjadi satu ikatan. Lalu, dia membeli sebuah kartu ucapan, sebuah pita berwarna merah dan sebuah spidol berwarna emas.Lalu, dia menuliskan kata-kata "Untuk Vegaku tercinta, maafkan aku karena aku telah menyakitimu. Dari: Alberto”Lalu, ia menempelkan pita di atas ikatan bunga dan menaruh kartu ucapan di bawah pita itu. Setelah menata bunga, lalu ia pulang ke rumah dan memberikannya kepada Vega. Vega yang saat itu masih tidur di kamar langsung dibangunkan oleh Alberto dengan kecupan di pipinyayang lembut.“Bangun, Sayang!” ucapnya dengan lembut.Vega langsung mengucek matanya sembari ia mencoba untuk bangun. “Ada apa, Sayang?”“Ini!” Alberto langsung memberikan Vega seikat bunga dan Vega mengambil bunga yang diberikan Alberto.“Bunga? Untuk apa?” Vega mengernyitkan dahi, karen

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 59. Buku Harian Vega

    Setelahnya, Alberto menutup pintu dengan kencang. Vega merasa sangat lemah di saat itu. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Setelahnya, ia mengambil pena dan buku diary yang ia letakkan di samping rak buku.Lalu, ia berjalan ke tempat belajarnya yang berada di dalam kamarnya. Setelahnya, ia menaruh pena dan buku tersebut di atas meja. Lalu, ia mulai melihat buku diary. Covernya berwarna merah muda dengan sebuah pita yang dilekatkan di atas cover buku itu dan ada gambar hati yang bertuliskan “Vega dan Alberto” dengan warna tulisan emas. Ia masih ingat saat ia menuliskan nama “Dan Alberto” setelah ia menikah dengan Alberto.Ia teringat dengan momen-momen bahagia saat itu yang telah sirna. Setelahnya, ia langsung menghapus tulisan “Dan Alberto”.“Tidak ada lagi Alberto dalam kehidupanku. Hanya ada aku. Aku sendiri di sini,” keluh Vega dalam hati.Setelahnya, ia membuka lembar demi lembar dengan cepat, karena ia tidak ingin membaca momen-momen bahagianya dulu dengan Alberto. Baginya, unt

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 58. Pertengkaran Vega dengan Alberto

    Setelah beberapa saat, emosi dan pikirannya menjadi stabil. Apa yang harus Vega lakukan agar Alberto mengakui perselingkuhannya? Jangan sampai ia bercerita ke semua orang bahwa, Vega yang memaksanya. Itulah yang dipikirkan Vega.Setelahnya, ia berpikir mencari cara agar Alberto mengakui perselingkuhannya.“Oh. Jadi alasannya enggak mood. Padahal, dia jelas-jelas berselingkuh. Aku harus terus mengungkit masalah itu sampai dia mengakuinya. Kalau tidak, dia tidak akan pernah mengaku sampai kapanpun,” ucapnya dalam hati.Sejak saat itu, Vega sering mencoba membangkitkan masalah perselingkuhan Alberto dan Lorena kepada Alberto. Alberto sering meyakinkan Vega bahwa, ia tidak berselingkuh. “Aku enggak begitu, Sayang!”Ataupun Alberto pergi meninggalkan Vega. Tetapi, pada akhirnya amarah Alberto memuncak yang membuat Alberto marah besar kepada Vega dan mengatakan bahwa dia tidak pernah mencintai Vega.“Sayang, kamu selingkuh sama Lorena?” Pertanyaan Vega untuk kesekian kalinya.“Ya. Aku meman

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 57. Perlakuan Istimewa Vega

    Hari terus berlangsung dengan Vega yang memperlakukan Alberto lebih istimewa. Ia memperlakukan Alberto seperti raja. Pagi-pagi, ia telah menyiapkan sarapan dan bekal untuk Alberto. Tidak hanya itu, ia juga selalu menyiapkan air hangat untuk Alberto mandi.Selain itu, ia mengantarkan Alberto setiap hari ke kampus dengan mobilnya. Ia sering mengajak Alberto berjalan-jalan. Setiap Alberto pulang sekolah, ia sudah menyiapkan teh manis hangat untuk Alberto. Ia juga memijat badan Alberto saat Alberto merasa tidak enak badan.Ia selalu mengajak Alberto berbincang-bincang sebelum tidur. Semua tingkah tersebut bukan membuat Alberto tambah mencintai Vega. Yang ada ia malah risih dengan sikap Vega.Pada akhirnya, Alberto yang merasa terheran-heran dengan tingkah istrinya yang tiba-tiba berubah kepadanya. “Tumben banget kamu kayak begini. Enggak biasanya kamu kayak begini.” “Ada apa?” Alberto mengernyitkan dahi, karena ia merasa bingung.“Sayang, aku tahu, aku salah. Please, maafin aku!” Vega la

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 56. Perasaan Vega

    Sementara itu, Vega masih terdiam dan berdiri di tempat itu. Ia ingin mengetahui mengenai hal yang sebenarnya terjadi, karena ia merasa sangat yakin jika Alberto tidak akan berselingkuh dengan Lorena di belakangnya. Hal itu karena baginya tidak mungkin Alberto berselingkuh! Baginya juga, Alberto itu orang yang sangat sulit untuk menutupi kebohongannya dan orang yang sangat jujur. Jadi sangat tidak mungkin hal itu terjadi.Tetapi, bukti-bukti dari Detektif Jim dan Isabel mengatakan bahwa, suaminya berselingkuh. Karena itu, ia harus mengetahui suaminya sendiri telah berselingkuh dengan berdiri dan membiarkan mereka di dalam. Tidak lama kemudian, ia mendengar suara desahan-desahan dari Lorena dan Alberto. “Ah! Ah!” desah mereka.“Pelan-pelan, Sayang! Jangan cepat-cepat!” pinta Lorena.“Ah, Sayang! Sebentar! Aku enggak sabar. Aku pusing banget, Sayang,” keluh Alberto. Setelahnya, mereka mendesah. “Ah! Ah!”Mendengar kata-kata dan desahan-desahan tersebut, hatinya langsung merasa sangat h

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 55. Perselingkuhan Alberto Terungkap

    Setelahnya, Vega langsung mengambil teleponnya. Setelahnya, ia mencari kontak Detektif Jim dan meneleponnya. Detektif Jim adalah detektif yang biasa Vega pinta tolong setiap ia ada kasus. Detektif Jim sendiri merupakan seorang agen detektif terkenal di kotanya. Setelahnya, Vega menelepon Detektif Jim. "Selamat sore, Detektif Jim!" sapa Vega."Selamat sore, Vega! Ada masalah apa?" tanya Detektif Jim.“Saya punya sebuah kasus dan saya ingin Anda mencari bukti dari kasus tersebut,” jawab Vega.“Oke. Bisa dijelaskan dulu kasusnya?” Detektif Jim meminta Vega untuk memberitahu masalahnya. “Sebenarnya, masalahnya panjang. Cuman intinya saya mendapatkan laporan bahwa, suami saya berselingkuh.” Vega langsung menjawab kepada intinya. “Oh. Begitu, Vega. Bagaimana kalau kita bertemu di Ja Ja Cafe jam tujuh malam atau kamu langsung pergi ke kantorku sekarang nanti sekalian Anda bisa memberikan foto dari bukti-bukti tersebut?” Detektif Jim menawarkan ke Vega.“Oke.” Vega setuju dengan Detektif J

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 54. Informasi dari Isabel

    “Hai, Vega!” sapa isabel dengan ramah di telepon.“Hai, Isabel!” sapa Vega dengan ramah.“Apa kabar, Vega?” Isabel menanyakan kabar Vega terlebih dahulu, karena ia merasa tidak enak jika ia langsung memberitahu ke Vega mengenai perselingkuhan suami Vega.“Baik, Isabel," jawab Vega."Isabel, bagaimana?” Vega menanyakan kabar Isabel lagi.“Baik, Vega. Vega, bagaimana suami?""Baik.""Oh ya, by the way, kapan kita bisa hangout? Aku rasa, kita sudah lama enggak hangout." Isabel langsung menanyakan waktu kapan mereka bisa hangout. Karena memang sejak Vega menikah dengan Alberto, mereka tidak pernah hangout lagi. "Enggak tahu. aku sibuk banget!" Vega memang tidak tahu, kapan ia bisa hangout lagi dengan teman-temannya seperti dulu sebelum ia menikah dengan Alberto. Biasanya, dulu sebelum menikah, Vega dan teman-temannya selalu hangout setiap minggu di kafe Brazon yang berada di Brazon Hospital ataupun Kafe Rege yang berada di rumah sakit Rege."Sekali-kali hangout, yuk! Sekalian aku mau kas

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 53. Ketagihan (21+)

    Dua hari setelahnya, ketika di kampus, Alberto tidak sengaja berpapasan dengan Lorena. Di saat itu, Alberto langsung menepuk pundak Lorena dan mengajak Lorena untuk bermain dewasa seusai dari kampus.“Lorena, ayo bermain dewasa habis kelas selesai!” Ajakan Alberto yang membuat mata Lorena langsung melotot, karena ia merasa sangat kaget.“Apa aku tidak salah dengar?” Lorena bertanya ke dirinya sendiri dalam hati, karena ia merasa tidak percaya jika Alberto bertingkah seperti itu kepadanya.“Apa?” Lorena meminta Alberto untuk mengulangi pertanyaannya lagi sembari ia berbalik ke arah Alberto.“Ayo habis dari kampus kita bermain dewasa!” ajak Alberto lagi dengan manja.“Kamu yakin, kamu mau bermain dewasa sama aku?” Lorena mengernyitkan dahi, karena ia merasa bingung. Ia takut Alberto tidak yakin untuk bermain dewasa dengannya. Ia masih tidak percaya jika Alberto ingin bermain dewasa dengannya.“Yakin!” jawab Alberto dengan bersemangat.“Memangnya, kamu enggak yakin?” Alberto langsung men

  • My Obsessive Lecturer (ID)   Bab 52. Godaan Lorena (21+)

    Setelah peristiwa itu, Lorena langsung mencari cara dengan pikirannya sendiri. Tidak lama kemudian, ia berpikir untuk menggoda Alberto.“Aku harus menggodanya lebih sensual dan lebih menggairahkan lagi agar ia tertarik denganku dan mau berkencan denganku. Aku harus tidak boleh gagal kali ini. Aku harus mendapatkan cintanya kembali!” pikir Lorena.“Tetapi, bagaimana kalau dia tidak mau digoda olehku dan tidak tertarik olehku?” Lorena bertanya ke dalam hatinya sendiri. Setelahnya, ia berpikir untuk mencari cara alternatif yang akan dilakukan jika Alberto tidak tertarik dengannya. Tidak lama kemudian, ia menemukan ide untuk mengancam Alberto agar Alberto mau bermain dewasa dengannya. Setelahnya, ia berpikir dan mencari cara untuk menggoda Alberto. Yang jelas, ia akan melakukannya di kampus saat mereka sedang berdua saja.Ia mencoba mencari referensi-referensi cara menggoda pasangan di internet. Setelahnya, ia menemukan beberapa cara seperti mengenakan parfum dengan wangi yang merangsang

DMCA.com Protection Status