Happy ReadingPada suatu malam yang cerah, Adam dan Alya duduk bersama di teras rumah mereka, menikmati kehangatan malam. Cahaya bulan menerangi wajah mereka sambil mereka berdua mengobrol tentang masa lalu.Adam tersenyum lembut, "Sayang, ada sesuatu yang ingin aku bagikan padamu, sesuatu yang sudah lama kusimpan di hati."Alya menatap Adam dengan penuh keingintahuan, "Apa itu, Adam? Kau tahu aku selalu ingin tahu segalanya tentangmu."Adam menghela nafas dan mulai menceritakan kisah masa kecil mereka yang tak terduga, "Ketika kamu berusia lima tahun dan aku sedang menjalani kuliah di Jerman, kita sebenarnya sudah pernah bertemu."Adam melanjutkan menceritakan kisah ketika ia pulang ke kampung halamannya selama liburan kuliah. Pada waktu itu, Alya adalah tetangganya yang kecil, penuh semangat, dan penuh canda. Mereka sering bermain bersama di halaman belakang rumah mereka."Ketika aku melihat foto masa kecilmu di rumah orangtuaku, aku baru menyadari bahwa kamu adalah 'Alya' yang sela
Happy ReadingDi tengah-tengah kebenaran yang terungkap, Alya dan Adam bersama-sama mempersiapkan segala keperluan menyambut kehadiran sang buah hati yang semakin dekat. Adam tampak antusias menyiapkan segala hal untuk memastikan Alya merasa nyaman dan tenang."Minggu-minggu terakhir kehamilan kita, sayang. Aku ingin semuanya siap sebaik mungkin untukmu dan buah hati kita," kata Adam sambil tersenyum.Adam telah memilih rumah sakit dengan cermat, memastikan bahwa tempat tersebut menyediakan fasilitas yang baik dan perawatan yang memadai. Ia telah berbicara dengan dokter kandungan dan tim medis untuk memastikan segala persiapan dan prosedur yang diperlukan."Rumah sakit ini punya reputasi baik dan tim medis yang berpengalaman. Kita akan dalam perawatan yang baik di sini," ucap Adam, mencoba memberikan kepastian kepada Alya.Adam juga telah mencari dan menjadwalkan janji dengan dokter spesialis yang akan membantu dalam proses persalinan. Mereka berdua berkonsultasi dan mendiskusikan ren
Happy ReadingHari-hari menuju kelahiran sangatlah istimewa bagi Alya dan Adam. Mereka merasakan getaran kehidupan baru yang akan segera hadir dalam keluarga kecil mereka. Setiap detik terasa berharga, dan setiap momen dijalani bersama dengan penuh antusiasme.Alya, dengan perutnya yang semakin membesar, merasakan setiap tendangan lembut sang buah hati di dalam kandungannya. Adam selalu berada di sampingnya, setia menemani dan memberikan dukungan. Mereka berdua merencanakan setiap detail dan mengatur segala sesuatu untuk memastikan bahwa kelahiran anak mereka akan menjadi pengalaman yang penuh kasih dan tak terlupakan.Pagi-pagi, sebelum sinar matahari menyapa bumi, Alya dan Adam seringkali duduk bersama di teras rumah mereka. Mereka berdua menikmati kesunyian pagi sambil merenung tentang masa depan keluarga kecil mereka yang segera bertambah anggota. Dalam keheningan itu, mereka merasakan kehadiran satu sama lain seperti tidak pernah sebelumnya.Setiap kunjungan ke dokter kandungan m
Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menerangi langit dengan hangatnya, tapi di dalam rumah Alya dan Adam, atmosfer penuh ketenangan terlihat berbeda. Berita tentang kelahiran anak mereka telah memicu gelombang berita dan perhatian dari berbagai media. Meskipun kebahagiaan mereka tak terbendung, Alya dan Adam sadar akan potensi tekanan dan sorotan yang dapat mengiringi perhatian publik.Alya duduk di teras rumah, menikmati secangkir teh hangat sambil melihat taman yang subur di depannya. Adam duduk di sebelahnya, merangkulnya dengan penuh kelembutan."Sayang," ucap Adam dengan suara lembut, "kita perlu memikirkan langkah-langkah lebih lanjut. Kita ingin melindungi momen-momen ini, bukan?"Alya mengangguk setuju, wajahnya mencerminkan kesadaran akan sorotan publik yang bisa mengubah kedamaian mereka. "Aku ingin bayi kita tumbuh dalam suasana yang tenang, Adam. Bagaimana kita melindungi keberanian keluarga kita dari sorotan yang berlebihan?"Mereka memutuskan untuk membuat pernyataan
Happy ReadingKabar kelahiran bayi laki-laki di keluarga Alya dan Adam membawa gelombang kebahagiaan yang melanda keluarga besar Adam. Seperti kilat yang menyambar, berita itu menyebar dengan cepat di antara anggota keluarga mereka yang bersemangat untuk menyambut anggota baru.Adam, setelah memastikan Alya dan bayi mereka dalam kondisi baik, segera mengambil ponselnya. Satu per satu, telepon diterima dengan suara ceria di seberang sana."Selamat, Adam! Kami tak sabar untuk bertemu dengan cucu kita yang baru!""Ibu dan Ayah merasa sangat beruntung memiliki cucu laki-laki. Terima kasih, Adam!""Paman dan bibi sangat senang! Bagaimana keadaan Alya dan bayi?"Suaranya dipenuhi dengan kebahagiaan dan suka cita. Adam merasa hangat melihat dukungan dan cinta yang mengalir dari keluarganya. Setiap ucapan selamat adalah aliran positif yang mengelilingi keluarga kecil mereka.Beberapa hari kemudian, keluarga besar Adam berkumpul di rumahnya. Suasana rumah dipenuhi oleh aroma masakan lezat yang
Happy ReadingAlya merasakan getaran lembut dari alarm yang mengingatkannya untuk bangun pagi. Matanya terbuka perlahan, dan suara tangisan lembut bayi Adam yang terletak di sebelah tempat tidurnya membuat hatinya berdebar. Meski Alya sudah menjadi ibu selama beberapa bulan, setiap hari tetap menjadi tantangan baru.Hari dimulai dengan kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas Alya. Bangun, memberikan ASI pada Adam, dan mencoba berbagai teknik agar proses pemberian ASI tidak terasa begitu sulit. Namun, hari ini terasa berbeda karena Adam memutuskan untuk bermain-main dengan kecilnya yang unik, yakni baby blush."Adam, kenapa pagi-pagi butuh main baby blush ya?" tanya Alya dengan senyum, walaupun raut wajahnya mencerminkan kelelahan."Kan biar lebih ceria paginya, sayang," jawab Adam sambil mencium kening Alya dengan lembut.Setelah menemui beberapa kesulitan dalam memberikan ASI, Alya memutuskan untuk berbicara dengan Adam. Mereka duduk bersama di ruang tamu, Alya dengan wajah penuh kekh
Happy ReadingHari-hari Alya dihabiskan dalam rutinitas yang penuh kasih dan keceriaan. Dengan bantuan dari baby sister dan para pelayan, Alya dapat fokus sepenuhnya pada perawatan bayinya. Suasana di rumah Adam menjadi semakin hangat dengan kehadiran mereka.Setiap pagi, Alya terbangun dengan senyuman di wajahnya. Baby sister dan para pelayan telah menyiapkan segala kebutuhan untuk Alya dan Adam. Ruangan dipenuhi dengan aroma wangi sarapan yang membuat hari dimulai dengan semangat."Terima kasih, Mbak Sari. Pagi ini sangat membantu," ucap Alya sambil tersenyum pada baby sister yang membawakan sarapan.Alya sering kali menghabiskan waktu berbincang dengan para pelayan, bukan hanya sebagai pembantu, tetapi sebagai bagian dari keluarga. Mereka berbagi cerita, tawa, dan pengalaman sehari-hari."Bagaimana hari-harimu, Mbak Sari? Apakah Adam sudah memberi tahu rencananya untuk liburan nanti?" tanya Alya sambil menemani Mbak Sari di dapur.Mbak Sari tersenyum, "Iya, Nyonya Alya. Kelihatanny
Happy ReadingSuasana di rumah Adam dipenuhi dengan keceriaan. Alya tengah sibuk di kamar merawat bayi Deniel, ketika tanpa diduga, langkah-langkah gembira terdengar di koridor rumah. Alya merasa sedikit heran, namun ketika pintu kamar terbuka, tatapan terkejut dan senyuman tak terbendung langsung melintas di wajahnya.Keluarga besar Adam, lengkap dengan orangtua, saudara, dan kerabat tercinta, memasuki rumah dengan senyuman cerah. Alya memandang mereka dengan tatapan campuran antara keheranan dan kebahagiaan."Mama, Papa, saudara-saudara Adam, apa yang sedang terjadi?" tanya Alya dengan wajah penuh tanya."Tentu saja kami datang, Alya! Kami ingin merayakan kebahagiaan keluarga kecil kami bersama-sama," jawab ibu Adam sambil memeluk Alya dengan hangat.Alya dan bayi Deniel diajak bergabung dengan keluarga besar Adam di ruang keluarga. Suasana penuh kemesraan dan tawa membuat Alya merasa terharu."Kamu adalah bagian dari keluarga kami, Alya. Kami ingin merayakan setiap momen bersama-sa