Home / All / My Husband' S Secret / 2. Aneka Hadiah dan kontak Dini

Share

2. Aneka Hadiah dan kontak Dini

last update Last Updated: 2021-06-28 11:57:34

Ana dan suaminya bertengkar hebat, sampai-sampai perlu Pak RT yang datang melerai dan menenangkan keduanya. Ana marah, hingga melempar semua perabotan rumahnya hingga hancur menyisakan pecahan kaca yang sangat banyak. Ana masih menahan amarahnya di kepalanya.

Sudah sering suaminya tersenyum saat berbalas pesan di ponsel. Bukannya tak cemburu, hanya saja ia tak mau suaminya marah padanya nanti. Jika ingat usahanya dulu untuk mendapatkan suami paling tampan satu pabrik, pasti pada berdecak kagum.

Ya, suaminya adalah lelaki tampan, karena ada keturunan bule Swedia dari garis nenek buyutnya. Walau jauh, tapi Rangga memiliki garis tampan layaknya orang luar negeri.

Banyak wanita yang mendekati suaminya. Mulai dari teman sesama pekerja pabrik, teman SMA, teman SMP, bahkan tetangga kontrakan yang terdahulu dengan terang-terangan ingin membeli suaminya.

Ada rasa bangga, saat dia digandeng mesra suami tampannya. Apalagi saat berjalan-jalan dalam pusat perbelanjaan, pasti mereka menjadi pusat perhatian. Tubuhnya yang sedikit berlemak dan berkulit coklat, berjalan mesra dengan lelaki tampan berkulit putih, tentulah mengundang kagum, bahkan banyak juga yang iri akan keberuntungannya.

Lama-kelamaan, rasa jenuh itu muncul. Di mana ia jadi bagaikan seorang ibu yang selalu menjaga anak di mana pun ia berada. Ia takkan mungkin lepas memperhatikan ke mana langkah suaminya jika libur bekerja. Serta memastikan siapa saja yang berteman dekat dengan suaminya.

Seperti siang ini, jenuhnya sudah sampai titik akhir. Ditambah dengan adanya chat mesra yang diberi nama Dono dalam kontak suaminya. Namun membahasakan dirinya dengan Dinda, dan yang paling mengesalkan lagi adalah, panggilan Angga itu hanya ia yang lakukan. Sebuah panggilan sayang untuk suaminya. Kenapa digunakan oleh orang lain? Tak mungkin teman lelaki? Karena hampir semua teman suaminya memanggil dengan nama Rangga. Para tetangga juga tahunya Mas Rangga.

"Ck, mengesalkan saja!" hardiknya sambil mulai merapikan pecahan kaca piring dan gelas yang berserakan di ruang depan kontrakan. Ia sapu, lalu ia kumpulkan ke dalam plastik, untuk ia buang ke tempat sampah yang ada di gerbang depan kontrakannya.

Satu dua tetangga yang kebetulan berada di depan rumah mereka, tentu saja memperhatikan Aba tanpa berkedip. Mereka berbisik membicarakan sesuatu. Entahlah, Ana tak mau pusing. Di kepalanya saat ini hanya ada satu pertanyaan, siapa Dinda itu? Bagaimana caranya mencari tahu?

****

Pukul dua belas malam, Rangga sampai di rumah. Lelaki itu masuk menggunakan kunci cadangan yang memang selalu ia bawa. Kakinya melangkah cukup lebar dan pelan untuk mengintip keadaan kamar.

"Huufft ... sukurlah, sudah tidur." Damian menggantung tas ranselnya di balik pintu. Lalu ia keluar untuk masuk ke dalam kamar mandi. Suara gemericik air dari dalam kamar mandi, membuat Ana membuka mata, lalu dengan gerak cepat memeriksa tas suaminya.

Mata Ana terbelalak, saat menemukan dua tangkai bunga mawar dan sebuah jam tangan baru yang masih berada di dalam kotaknya. Ia tahu, ini bukan milik suaminya. Cepat Ana mengambil ponsel suaminya, lalu menggeser layar untuk mencari nama Dono di kontak. Ana memotret nomor itu dengan ponselnya, lalu ia menyimpan kembali benda pipih itu di dalam tas suaminya.

Saat azan subuh berkumandang, Ana bangun dengan tergesa. Ia menoleh ke samping sebentar, dan mendapati suaminya tidur sambil mendekap ponsel. Ana mencoba abai. Ia masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa ponselnya. Cepat ia hapal nomor yang ia foto dari ponsel suaminya, lalu ia pindahkan ke tombol panggilan.

Dini?

Ana menutup mulutnya tak percaya. Nomor dengan nama kontak Dono di ponsel suaminya, ternyata adalah nomor Dini, sahabatnya waktu bekerja di pabrik. Apakah suaminya dan Dini?

****

Related chapters

  • My Husband' S Secret   3. Kebenaran yang mengejutkan

    Seperti biasa, Ana selalu menyiapkan sarapan pagi menjelang siang untuk suaminya. Karena sehabis subuh biasanya Rangga memang tidur lagi, dan baru bangun pukul sembilan. Sisa pertengkaran semalam benar-benar terhapus bersih di kepalanya. Ia tak mau sampai semua perabotan dapurnya hancur sia-sia begitu saja. Semakin ia kasar dan mendesak suaminya untuk jujur, maka akan semakin kuat Rangga berbohong. Maka dari itu, Ana memilih menggunakan cara lain.Memang dari sebelum menikah dengan Rangga, sudah banyak wanita yang menggoda suaminya, tetapi Rangga tetap memilihnya yang tidak seberapa cantik ini untuk menjadi istri. Betapa beruntungnya ia saat itu dan saat ini. Ekor matanya melirik kalender. Senyum pun terbit, tatkala tanggal menunjukkan angka dua puluh lima yang tandanya Rangga sudah gajian.Ana berjalan masuk ke dalam kamar, lalu naik pelan ke atas ranjang. Mengusap lembut lengan suaminya, lalu mengecupnya sebentar."Mas, bangun. Sudah jam sebelas," bisikn

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Husband' S Secret   4. Ke Taman Safari bersama Dini

    Ana terpekur di depan jendela kontrakannya. Sudah pukul dua belas malam, suaminya belum juga pulang ke rumah. Biasanya, pukul sebelas sudah sampai rumah. Ana sedikit cemas, suaminya nekat meladeni ajakan beberapa wanita yang terang-terangan tertarik padanya.Wanita itu mengigit ibu jarinya, sambil menaikkan kedua lututnya di dekat dada. Di luar udara mulai terasa sangat dingin. Ana menutup jendela, lalu menguncinya.Duuaar!Tiba-tiba saja petir menggelegar membelah langit malam. Ana terlonjak kaget, sambil mengusap dadanya kuat karena takut, bercampur cemas. Diambilnya ponsel, lalu menghuhungi nomor suaminya, tetapi tidak diangkat. Ana memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Rangga, menanyakan di mana suaminya itu sekarang?Lima belas menit berlalu, tetap tidak ada balasan. Berkali-kali Ana menguap lebar menahan kantuk, tetapi suaminya tak kunjung pulang. Hingga akhirnya Ana tertidur di kursi panjang ruang depan.Suara azan shubuh terdengar b

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Husband' S Secret   5. Mencari Suaminya

    Ana menunggu kepulangan suaminya hingga pukul delapan malam. Hati dan kepalanya sungguh panas, membayangkan sang suami yang bertamasya dengan keluarga wanita lain. Walau diberi upah karena dia yang menyetir. Tetap saja, hati kecilnya menolak. Apalagi, pesan yang ia kirimkan pada Dini hanya ceklis satu. Apakah nomornya telah diblokir wanita itu?TokTok"Assalamualaykum, Mbak Ana," suara seorang tetangga wanita yang sangat ia hapal, berseru di balik pintu rumah kontrakannya."Wa'alaykumusalam. Sebentar," jawab Ana berdiri dari duduknya, lalu memutar kunci pintu."Eh, Mbak Lasmi. Ada apa, Mbak?" tanya Ana terheran. Tetangga wanitanya itu datang membawa dua mangkuk tertutup tisu."Ini, saya tadi iseng bikin macaroni panggang. Ini, silakan dicicipi, Mbak. Yang mangkuk kuning untuk Mbak Ana, yang mangkuk merah muda untuk suaminya Mbak Ana.""Loh, banyak sekali sampai dua mangkuk? Satu saja belum tentu habis, Mbak," ujar Ana dengan perasaan j

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Husband' S Secret   6. Bertengkar

    Sudah pukul empat sore, tetapi Dini dan suaminya tak juga pulang. Ana menunggu sambil duduk di teras dengan perut lapar. Pembantu rumah tangga Dini sudah menawarkan makanan, tetapi ia tak sudi menerimanya. Takkan mau ia menelan makanan yang juga dimakan oleh Dini.Perutnya semakin keroncongan, dan rasa nyeri mulai terasa. Ia lupa, jika tidak boleh terlambat makan. Jika tidak, maka ia akan sakit perut hingga berhari-hari."Bik, saya pamit ya. Sampaikan saja pada Dini, kalau saya Ana;istri dari Rangga Abdillah, datang ke sini," ujar Ana tegas. Wanita paruh baya itu tak menyahut, ia hanya mengangguk pelan sambil mengekori langkah Ana keluar dari rumah majikannya. Setelah Ana pergi, ART Dini kembali mengunci pagar, lalu bergegas masuk ke dalam rumah.Ponselnya berada di atas nakas bergetar, bibik membuka pesan yang ternyata dari nona majikannya."Sudah pergi belum, Bik?""Sudah, Non.""Bagus. Saya pulang sekarang."****

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Husband' S Secret   7. Wanita-wanita Suaminya

    Rangga keluar dari rumahnya dengan amarah memuncak. Ditinggalkannya Ana yang menangis tersedu menahan perih di hati dan juga kedua ujung bibirnya. Suaminya betul-betul berubah. Rangga yang sekarang, bukanlah Rangga yang dulu ia kenal. Jika perkataan kasar ia bisa bersabar menelannya, tetapi perbuatan kekerasan fisik, sudah sangat keterlaluan.Tertatih Ana bangun dari duduknya. Kakinya melangkah ke dapur menuju kulkas. Dikeluarkannya batu es kecil, lalu ia bungkus dengan kain lap bersih. Setelah itu ia tempelkan di kedua sudut bibirnya yang terluka."Sstt ...." beberapa kali ia meringis menahan perih, karena sakitnya luar biasa bagi dirinya yang baru pertama kali ditampar sampai terluka seperti ini.TokTok"Assalamualaykum, Mbak Ana. Saya Endang," seru suara wanita di ujung pintu rumahnya yang tidak tertutup rapat. Untunglah kain krai pembatas antara ruang depan dan ruang tengah terbentang. Sehingga orang dari luar tak bisa melihat ke dalam.&nb

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Husband' S Secret   8. Tante Siapa?

    Pukul empat sore, Ana sampai di rumah. Dengan tubuh masih lemas dan kepala bagai tertimpa batu besar, ia berjalan sedikit terhuyung masuk ke dalam gerbang kontrakan. Sebenarnya, oleh dokter jaga IGD tempat ia dibawa oleh teknisi ponsel tadi, sudah melarangnya untuk pulang karena tekanan darahnya sangat rendah. Namun ia enggan. Hati dan pikirannya tak akan tenang, jika belum menanyakan keadaan yang sebenarnya pada suaminya."Sakit Mbak Ana?" tanya Bu Diana yang kebetulan sedang menyuapi Susi;anaknya."Masuk angin doang ini, Bu," jawab Ana sambil berhenti sejenak."Rumah tangga berantam itu biasa. Sabar ya," ujar Bu Diana lagi. Ada enam belas pintu kontrakan di sini dan semua tahu jika berlajangan ini Ana dan suaminya sering bertengkar. Dia memang harus siap jiwa, raga, dan juga tebal telinga mendengar komentar nyinyir dari tetangga yang memang iri padanya karena memiliki suami yang tampan. Sekaligus tidak akur dalam beberapa hari ini."Iya, Bu. Terim

    Last Updated : 2021-07-01
  • My Husband' S Secret   9. Pujian yang sia-sia

    Ana dan Rangga tidur saling memunggungi, setelah keduanya kembali bertengkar. Sebenarnya, Ana terlihat lebih menguasai emosinya, berbeda dengan Angga yang nampak tertekan saat ketahuan berbicara tidak pantas dengan seseorang di seberang telepon sana. Wanita itu hanya bertanya, tapi jawaban yang terlontar dari bibir suaminya sangatlah kejam."Bukan urusanmu! Cukup kau urus rumah dan memikirkan bagaimana caranya agar punya anak?!" kalimat pahit itu yang keluar sebagai jawaban dari pertanyaannya tadi. Seketika Ana teringat dengan pesan seorang wanita yang mengatakan bayi mereka. Jika seperti itu, berarti dirinya yang mandul, sehingga Angga berani berbuat keji seperti ini.Wanita itu tak juga bisa memejamkan mata. Air bening masih terus saja mengalir membasahi kedua pipinya. Padahal hansim sudah berkeliling dan memukul kentong sebanyak dua kali. Menandakan saat ini sudah pukul dua dini hari. Suara ngorok suaminya pun terdengar sangat lantang mengisi kamar, sehingga m

    Last Updated : 2021-07-01
  • My Husband' S Secret   10. Ana membuntuti suaminya

    Setelah menyantap sarapannya dengan nikmat. Angga pun bersiap hendak berangkat ke pabrik. Name tag yang biasa ia gunakan untuk absen di depan gerbang pabrik tak lupa ia kalungkan di lehernya. Seperti biasanya ia berangkat bekerja. Tak sekalipun ia melirik Ana. Karena fokusnya pada perlengkapan yang baru saja ia masukkan ke dalam tas."Mas, tukang baso di pabrik masih buka gak sih? Aku mau ke sana. Janjian sama Desi," ujar Ana memancing ekspresi suaminya. Benar saja, Rangga tak langsung menjawab, lelaki itu nampak tengah memikirkan kalimat apa yang akan ia sampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan istrinya."Gak ada. Udah gak jualan. Tutup kios basonya," jawab Rangga berbohong. Kakinya sudah melangkah lebar berjalan keluar rumah. Diletakkannya bokong di atas kursi plastik, saat akan memakai kaus kaki, kemudian sepatu."Oh, tutup ya. Soalnya kata Desi buka," balas Ana yang sudah ikut duduk di samping suaminya."Pasti teman kamu itu salah lihat. Dah, aku mau

    Last Updated : 2021-07-01

Latest chapter

  • My Husband' S Secret   49. Ekstra part (Ending)

    Petaka Suami Tampan 49 (Ekstra part) Rangga sedang berada di sebuah rumah sakit di daerah Jakarta timur. Ika menemukannya saat lelaki itu tengah mengais sampah di dekat toko tempat Ika bekerja saat ini. Awalnya wanita itu tak percaya bahwa lelaki gelandangan di depannya adalah Rangga. Tubuh gelandangan itu bagaikan tengkorak hidup dan begitu mengerikan. Saat wanita itu tanpa sengaja menggumam namanya, maka lelaki itu pun menoleh. Ika dan Rangga adalah dua orang yang sama-sama bersalah di masa lalu, dan kehidupan yang saat ini mereka jalani akibat dari perbuatan mereka terdahulu. Bersukurlah Rangga, bahwa wanita yang baru dikenalnya sekejap mau menolongnya dan mengurusnya. Ika juga membawa Rangga ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa. Tak banyak yang keluar dari mulut Rangga, selain ucapan terima kasih dan permintaan maaf. Ika pun tak menyahut apapun

  • My Husband' S Secret   48. Hore, Menikah!

    21Jay tak bisa untuk tidak memperhatikan gerak-gerik Ana, setelah mereka sampai di rumah. Ditambah lagi dengan semua cerita yang baru saja didongengkan oleh apak. Lelaki itu tak ingin percaya dengan semua yang terjadi selama ia tak ada di sini. Mulai dari keberanian Ana mengunjungi Rangga dan Tante Hepi di Jakarta, hingga berakhir dengan warisan yang didapat oleh.Jay juga sempat tak percaya, bahwa Ana jugalah yang telah membayar ganti rugi sebesar satu milyar pada keluarga Darto. Namun, setelah semua pemaparan yang diberikan oleh apak yang masuk akal, baru Jay percaya.Tak ada yang berubah pada penampilan wanita yang sedari tadi bolak-balik di depannya sambil membantu mimih. Takkan ada yang tahu, jika ia pemilik dua show room mobil dan sebuah rumah mewah, serta beberapa petak kontrakan. Jika melihat daster lusuh yang ia pakai, tentu orang takkan percaya jika di rekeningnya saat ini ada milyaran rupiah.J

  • My Husband' S Secret   47. Jadi, kapan kita akan menikah?

    Hari ini Jay keluar dari penjara, setelah melewati urusan persidangan yang sangat panjang dan menegangkan. Untunglah lelaki itu diputuskan tidak bersalah atas pembunuhan tidak disengaja olehnya terhadap Darto. Hakim pun membuat putusan bahwa Jay bebas dari segala tuntutan dan wajib membayar ganti rugi pada keluarga Darto sebesar satu milyar rupiah. Lelaki itu sempat kaget dan menolak putusan. Darimana ia harus membayar uang segitu banyak pada keluarga Darto. Bekerja saja tidak, orang tua tidak ada, ia pun bahkan tak tahu setelah keluar dari penjara nanti ia mau ke mana dan bagaimana.Tanpa sepengetahuan lelaki itu, Ana sudah membayarkan uang ganti rugi pada keluarga Darto yang terlihat sangat peduli dengan uang. Tas yang diberikan Ana berisi uang satu milyar, mereka berbebut untuk memegangnya. Disaksikan oleh pihak pengadilan, beberapa anggota kepolisian, dan juga aparat lingkungan setempat tinggal Darto pun ikut menyaksikan dan ikut

  • My Husband' S Secret   46. Warisan

    Petaka Suami Tampan 46 (Ending) Hari ini, Ana pergi ke Jakarta ditemani oleh apak dan juga mimih. Tim kuasa hukum Tante Hepi yang meyakinkan padanya, bahwa semua akan baik-baik saja saat di sana nanti. Pesan yang disampaikan almarhum pada pengacaranya sebelum wafat adalah menghadirkan anak sambungnya yang bernama Mariana Pramesti. Mereka bahkan dijemput oleh Mang Udin dengan mobil pribadi Tante Hepi. Ana tak banyak bicara sepanjang perjalanan dan Bandung menuju Jakarta. Di kepalanya saat ini berputar memori ketika ia menjadi anak sambung dari wanita yang menjadi pelakor dalam rumah tangganya. Wanita itu sebenarnya baik, ketika ayahnya masih berstatus suaminya. Namun saat ayahnya tiada, wanita itu berubah jahat dan benar-benar berkelakuan layaknya ibu tiri yang kejam. Ana ingat di mana saat Tante Hepi mengusirnya, saat baru saja kelulusan sekolah SMA. Masih mengenakan seragam putih abu, ia dikembalikan pa

  • My Husband' S Secret   45. Tamu dari Jakarta

    Ana terbangun lebih dulu dari mimih dan apak. Ia bangun dengan perlahan dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi untuk melaksanakan dua rakaat sebelum azan subuh. Suara gemericik air dan derit pintu yang ia geser menutup dan terbuka, sangat hati-hati ia lakukan agar tak menimbulkan suasana bising dalam rumah. Setelah salat sunnah, sambil menunggu azan Subuh, Ana menyempatkan diri untuk mengaji dua lembar ayat suci alqur’an. Tak lupa ia buksa sedikit jendela, agar hawa dingin dan sejuk di luar sana mengisi udara kamarnya.Begitu selesai melakukan ibadah Subuh, Ana pun bergegas ke dapur untuk memasak nasi. Sambil menunggu nasi matang, Ana menyapu rumah mulai dari kamarnya, dapur, ruang tengah, dan yang terakhir ruang tamu. Mimih dan apak masih belum membuka pintu kamar, sepertinya kedua orang tua itu terlelap sangat nyenyak.Krek!Ana menoleh ke asal suara derit pintu yang bergeser. Mimih baru saja keluar dari kamar,

  • My Husband' S Secret   44. Tante Hepi Meninggal

    “Halo, assalamualaykum. Iya betul, saya Udin. Ini siapa ya?”“Kami dari rumah sakit XXX, mau memberitahukan bahwa Ibu Hepi Astuti baru saja meninggal dunia, lima belas menit yang lalu.”“Innalillahi wa innaa ilaihi rooji’un.” Ana tersentak saat bibir Mang Udin mengucapkan doa bagi orang yang meninggal dunia.Ana menatap pias wajah lelaki setengah baya yang kini sudah terduduk lemas di kursi teras. Ia tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun, tetapi Ana sangat tahu apa yang terjadi pada kabar dari seberang sana. “A-apakah b-benar Tante Hepi yang ….” dan dengan leher yang amat lunglai, Mang Udin mengangguk.Mereka bertiga menuju rumah sakit, menggunakan mobil sedan mewah milik Tante Hepi. Mang Udin yang terbiasa mengendarainya sudah tak canggung lagi. Lelaki itu tak banyak bicara, ia hanya fokus pada jalanan yang kami lewati saat ini.

  • My Husband' S Secret   43. Beban yang mulai terlepas

    "Ana!" bagaikan melihat setan. Rangga terlonjak kaget dari posisi duduknya. Lelaki itu berdiri dengan wajah pucat ketakutan. Kepalanya terus saja menggeleng. Ia tidak percaya Ana masih baik-baik saja setelah dikerjai oleh dua orang pesuruhnya."Kenapa? Kaget kalau aku baik-baik saja? Heh ... Tuhan pasti menjaga orang baik dan tidak bersalah, Tuan Rangga, dan Tuhan juga tidak akan tidur saat melihat orang jahat dan licik seperti kamu. Ini buktinya! Gelandangan? Seorang Rangga menjadi gelandangan? Ya ampun, kasihan sekali. Ck, aku tak perlu lagi menuntut balas, biarkan Tuhan dan alam yang menghukum semua perbuatanmu. Oh iya, aku sudah mengurus perceraian, dan sepertinya ini bisa jadi salah satu bukti, selain video mesum menjijikkan kamu dengan seorang nenek." Ana benar-benar mengungkap semua yang ada di dalam hatinya. Takkan ia beri kesempatan pada Rangga untuk membela diri.Memang Rangga tampak menyedihkan, tetapi ia tidak iba. Malah sangat

  • My Husband' S Secret   42. Bercerai

    Petaka Suami Tampan 42BerceraiAna menyadari bahwa ia sudah terlanjur mendekat pada bara api yang sangat membahayakan jiwanya. Maka dari itu ia pun harus segera menuntaskannya. Baik itu bersama Rangga atau pun bersama Tante Hepi. Butuh keberanian penuh dan membuang semua rasa khawatir, saat video mesum Rangga dan mantan ibu sambungnya itu ia sebarkan di akun media social Instagram. Apapun resikonya, akan ia tanggung. Sudah tak ada lagi rasa takut pada sosok lelaki yang saat ini masih berstatus suaminya. Ia akan membalas semua perlakuan jahat lelaki itu pada dirinya.Perjalanan menuju Jakarta sebentar lagi sampai. Lelaki tua yang duduk di samping Ana masih memejamkan mata karena semalaman ia tak bisa tidur. Apak menemaninya ke Jakarta untuk mengurus perceraian, sekaligus pergi mengunjungi salah satu anak perempuannya untuk meminta tolong membebaskan Jay. Tak ada yang bisa ia lukiskan sebagai rasa terima kasih atas segala perhatian

  • My Husband' S Secret   41. Balasan di dunia

    Rangga merasakan tubuhnya sudah cukup bertenaga, walau perutnya dilanda kelaparan. Sudah tiga hari Delon tidak mendatanginya dan memberikan makanan, sehingga selama tiga hari juga ia berpuasa. Beruntunglah ia bisa sedikit bergerak ke kamar mandi, sehingga ia bisa membilas sedikit bagian tubuhnya yang terasa lengket. Rangga juga sudah bisa buang air ke kamar mandi, hanya saja ia tidak memiliki apa-apa di dalam rumah ini. Minum pun terpaksa dengan air kran kamar mandi.Setelah mencuci muka, Rangga memakai sarung yang sangat bau menjijikkan. Tak ada kain lain yang bisa ia gunakan untuk menutupi tubuhnya. Mata sayunya menatap keadaan di luar rumah yang sangat sepi. Sebenarnya ada di mana ia kini? Kenapa tak ada tanda-tanda kehidupan orang lain di tempat ini.Kakinya melangkah terseok menyusuri ruang demi ruangan. Dibukanya pintu kamar untuk menemukan apa yang bisa ia pakai, atau pun mencari jalan untuk keluar. Mata lelaki itu membelalak sempur

DMCA.com Protection Status