***
Flashback ...
Shanum mendengus, merutuki Keanu dan Haidar yang tidak terlihat dimana pun di sekitar stasiun. Padahal katanya mereka akan menjemputnya tepat waktu. Tapi sampai sepuluh menit ia sampai di kota metropolitan ini mereka tak juga terlihat. Membuatnya merasa sangat asing di ibukota ini. Ia menghela nafas kemudian berdiri di dekat pintu utama, melihat ke arah jalan raya besar yang berada di depan stasiun.
Brak!
Suara itu begitu keras membuat Shanum langsung menoleh ke sumber suara yang ternyata akibat terjadi sebuah kecelakaan. Ia melihat beberapa orang langsung berkerumun di sekitar mobil. Sangat ramai sampai mobil itu tak terlihat karena dikelilingi banyak orang. Tapi anehnya korban tak juga dibawa keluar dari mobilnya padahal ia yakin kecelakaan tadi cukup keras.
Shanum pun segera berlari menuju kerumunan itu dan menerobos siapapun yang menghalangi
"So-sofia ... " Shanum langsung mundur ke belakang. Entah kenapa perasaannya seakan menyuruhnya untuk menghindari istri kedua Haidar ini."Iya, ini aku! Kenapa? Kamu kaget karena aku udah tau semuanya? Dasar wanita sok polos! Ternyata kamu malah menusukku dari belakang!" Sofia langsung maju menghampiri Shanum dan menarik tubuh wanita itu, lalu membenturkannya ke lantai. Shanum yang tidak siap dan kondisi tubuhnya yang masih lemas pun tidak bisa menghindar dan melawan. Apalagi kekuatan Sofia seperti tumbuh berkali-kali lipat."
Haidar terus menunggu di depan ruang UGD dengan beberapa perawat termasuk Dodi menemaninya. Hanya Dodi yang tau soal pernikahan Haidar dan Sofia. Selebihnya orang yang berada di sekeliling Haidar terlihat bingung karena dia menangisi wanita yang bukan istrinya, bahkan mereka sama sekali tidak mengenalnya.Beberapa menit kemudian pintu ruang UGD terbuka, dokter Yusuf yang tadi menangani Sofia pun keluar dengan ekspresi wajah yang tak bisa diartikan. Haidar langsung menghampirinya dengan tergesa-gesa membuat beberapa orang tampa
Dalam perjalanan ke Jakarta, Haidar tidak pernah berhenti merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga istrinya dengan baik. Bahkan ia juga kehilangan calon anak mereka. Calon anak yang mereka tunggu sejak awal pernikahan mereka tiga bulan yang lalu. Cita-cita ia dan Sofia seakan pupus bersamaan perginya kedua orang yang ia cintai.Terluka?
Pemakaman Sofia sangat sepi, hanya dihadiri beberapa keluarga terdekat saja dan Haidar tentunya. Pria itu masih berjongkok di samping makam istrinya dan menyandarkan kepalanya pada batu nisan istrinya lalu menangis di sana.Beberapa orang sudah meninggalkan area pemakaman dengan perasaan hancur. Bahkan Kinara sempat menatap sinis pada Haidar yang terlihat sama hancurnya dengan mereka di samping makam sepupunya yang bertabur kelopak bunga dan masih basah.
Keanu membuatkan teh hangat untuk Haidar dan beberapa potong kue yang dibelinya saat perjalanan pulang tadi. Ia tau sahabatnya itu tidak akan nafsu makan tapi jika perutnya tidak bisa diisi mungkin dia akan segera menyusul istrinya. Pria itu meletakkan secangkir teh dan beberapa potong kue di depan Haidar yang tampak memejamkan matanya dan ia yakin jika Haidar tidak sedang tidur. Terlihat sesekali nafas pria itu yang terengah-engah seperti menahan rasa sesak yang begitu dalam. Keanu duduk di depan Haidar lalu mengeluarkan ponselnya yang bergetar sejak tadi menandakan banyak pesan masuk. Ia memang baru menyalakan ponselnya beberapa menit yang lalu.
Walau Abizar tau jika ia sudah dilupakan oleh Shanum, tapi pria itu masih tidak bisa melepas pandangannya pada wanita itu. Entahlah. Hatinya terlalu keras untuk menerima kenyataan jika di mata Shanum ia sudah bukan siapa-siapa lagi. Bahkan sejak dulu memang tidak ada apa-apa di antara mereka. Hubungannya dengan wanita itu hanya sebatas teman biasa walau Shanum terlihat tertarik padanya tapi dia memilih untuk mempertahankan pernikahannya. Dan sepertinya takdir pun seakan memberi jalan untuk Shanum tetap mempertahankan pernikahannya dan ... melupakannya.Sekarang Abizar sedang duduk bersama Haidar dan Keanu di sebuah café yang terletak di samping rumah sakit. Hari ini Abizar akan mengatakan hal yang sebenarnya terutama apa yang terjadi pada Shanum dan yang membuat wanita itu sampai masuk rumah sakit.Abizar menyesap kopi hitamnya sebelum memulai pembicaraan. Kea
Hari-hari selanjutnya, Haidar merawat Shanum setiap hari dan menemani wanita itu. Sementara Keanu sudah pulang lebih dulu ke Jakarta karena dia hanya mengambil cuti selama tiga hari. Sementara Haidar mengambil cuti selama satu minggu. Sepertinya sebelum satu minggu Shanum sudah bisa pulang dan ia akan langsung membawa istrinya ke Jakarta.Haidar semakin perhatian. Mungkin jika Shanum mengingat semuanya, wanita ini akan heran dengan perubahan yang terjadi pada suaminya. Karena ia memang tidak pernah seperhatian ini setelah pernikahan mereka. Haidar sendiri baru menyadarinya dan ... menyesalinya. Walau menikah dengan Sofia jelas bukan penyesalannya. Ia hanya menyesal karena telah berbuat dzolim pada istri pertamanya padahal bukan kemauan Shanum untuk dinikahi. Tapi ia malah mengabaikannya."Oh iya. Aku belum bilang ya," ucap Haidar saat menyuapi makanan ke mulut Shanum."Tentang apa, mas?""Kalo kamu sudah d
Sebelum subuh Haidar dan Shanum sudah sampai di Jakarta. Pria itu membawanya ke rumah lama tempatnya dulu tinggal bersama Sofia. Begitu memasuki rumah yang sudah satu minggu lebih ia tinggal, semua kenangan dengan Sofia seakan terputar ulang di depannya. Membuat pria itu beberapa kali mengatur nafasnya.Semua foto dan hal-hal yang berbau Sofia sudah Haidar suruh orang-orangnya untuk membereskannya dan disimpan di gudang agar Shanum tidak melihatnya. Bukan Haidar ingin menyembunyikan semuanya, ia hanya ingin menjaga hati Shanum dan juga kesehatannya. Ia takut jika tiba-tiba dia melihat fotonya saat menikah dengan Sofia akan membuat istrinya ini terluka dan kembali trauma. Ia tidak ingin hal itu terjadi. Biarlah Shanum ingat sendiri soal semuanya seiring waktu berjalan, walau terkadang Haidar ingin Shanum tetap tak mengingat semuanya agar hubungan pernikahan mereka tetap baik-baik saja."Ini kamar kita, mas? Bagus ya," ucap Shanum saat melih
Sekembalinya Shanum dan Abizar dari Solo. Mereka pun mulai sibuk dengan persiapan pernikahan mereka lagi.Shanum diajak Jasmine untuk ke salon demi menjalani perawatan wajah dan tubuhnya. Shanum merasa seperti bersama Ibunya sendiri. Jasmine terlihat sangat menyayanginya seperti Ibunya dulu menyayanginya.
Setelah proses panjang dan sedikit percekcokan biasa akhirnya akan terbayarkan dengan pesta pernikahan yang sudah disiapkan sedemikian rupa. Dan tanpa terasa minggu depan adalah hari yang Shanum tunggu-tunggu. Yaitu pernikahannya dengan Abizar.Undangan pun sudah disebar, gedung sudah dipesan juga makanan-makanannya. Seserahan sudah dipesan. Hanya tinggal mempersiapkan diri saja.
"Mom. Dad." Abizar memeluk kedua orangtuanya saat mereka bertemu di stasiun." Gimana perjalanannya?""Lancar kok. Udah lama gak naik kereta api," ucap Jasmine sambil menyelipkan anak rambutnya yang keluar dari jilbabnya." Shanum. Sini sayang." Ia merentangkan tangannya pada Shanum.Shanum tersen
Esoknya Keanu dan Tiara berangkat ke Singapore untuk bulan madu mereka. Tadinya Tiara ingin di Indonesia saja bulan madunya seperti di Bali atau Lombok tapi kata Keanu, pria itu sekaligus akan mengunjungi adiknya yang sedang kuliah di sana. Jadi sekalian liburan dan mengunjungi adiknya juga. Karena Denis, adiknya Keanu tidak bisa menghadiri pernikahannya dikarenakan kesibukan adiknya yang sedang menjalani ujian di kampusnya. Keanu memaklumi dan tidak memaksakannya.Saat ke Bandara pun Keanu dan
Setelah foto prewedding dengan background sunset. Abizar mengajak Shanum untuk candle dinner di cafe yang sama. Shanum baru sadar jika bagian dalam cafe sudah didecor sedemikian rupa dengan sangat manis. Apalagi di bagian outdoornya. Ada satu meja bulat dan lebar di tengah dengan dua kursi yang berhadapan.Di sana sudah tersaji makanan dan minuman serta tak lupa lilin aromatik di bagian tengahnya. Langit yang sudah gelap membuat cahaya lilin itu berpancar jelas. Juga harum dari aroma lilinnya membuat Shanum tenang. Suara desir
Pagi-pagi sekali Shanum sudah siap untuk berangkat ke Bandung. Ia tinggal menunggu jemputan saja. Rencananya Abizar dan Keanu akan membawa mobil mereka masing-masing. Jadi nanti Shanum akan satu mobil dengan Abizar dan Haidar dengan Keanu. Shanum sih tak mempermasalahkannya.Shanum menyiapkan baju terbaiknya untuk bertemu dengan kedua orangtua Abizar nanti sekaligus calon mertuanya, itu pun jika kedua orangtua Abizar menerimanya.
Dalam perjalanan menuju Jakarta, Abizar tak bisa berhenti tersenyum ketika bayangan Shanum melintas di kepalanya. Ia sudah membayangkan Shanum akan tersenyum menyambutnya nanti. Ia tak sabar untuk memberitahu wanita itu soal berita baik untuk mereka. ia sudah mendapat restu untuk membawa Shanum menemui kedua orangtuanya setelah permasalahannya dengan keluarga Denaya sudah usai. Denaya pun malam itu juga kembali ke Jakarta meski kedua orangtuanya sudah menawari mereka untuk menginap. Tapi mereka menolak, mungkin terlanjur malu. Denaya pun tak banyak bicara dan dia diputuskan untuk melanjutkan KOAS di rumah sakit lain yang sepertinya akan di luar kota demi menutupi aibnya yang sedang hamil. Tentu saja bersama Richardo. Mungkin itu dilakukan kedua orangtua Dena
Denaya melirik Richardo yang sekarang duduk di sampingnya. Tadinya ia berharap jika pria ini tidak mau datang setelah ia hubungi dan menceritakan semua masalah yang terjadi dalam keluarganya. Tapi nyatanya pria itu malah datang dengan gayanya yang seolah sebagai seorang pahlawan. Padahal masalah ini ada karena dia.Setelah pembicaraan singkat dengan ayahnya, Richardo bilang dia memang berniat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan siap menikahi Denaya secepatnya. Tapi yang menghalangi adalah perjodohan yang sedang Denay
Keesokan harinya setelah Haidar mengabarkan ke Shanum soal mediasi yang akan dilakukan dari pihak kepolisian nanti sore, Keanu dan Haidar pun menjemput Shanum di apartemennya. Mereka pun pergi bersama-sama ke kantor kepolisian.Di sana Kinara dan kedua orangtuanya sudah berada di dalam sebuah ruangan khusus untuk mediasi antar pelapor dan yang terlapor. Kinara menatap sinis saat Shanum, Keanu dan Haidar masuk ke dalam ruangan.