Shanum sudah duduk di meja kerjanya lagi dan siap untuk melayani pasien kembali setelah makan siang dan pembicaraan panjangnya bersama Keanu. Rasanya hatinya kini malah menerima semua saran yang Keanu berikan padanya. Namun saran itu sangat sulit dijalani. Ia harus melewati banyak fase termasuk bercerai dengan Haidar lalu memulai hidup baru lagi sendirian. Tapi apa ia bisa melakukannya? Apakah adil untuk Haidar sendiri?
Padahal Haidar baru saja meminta kesempatan dan Shanum baru saja memberikan pria itu kesempatan. Tapi semakin ke sini Shanum semakin sadar jika jarak di antara mereka berdua sudah sangat terbentang jauh. Rasa sakit yang kemudian membuat hatinya kian hampa untuk suaminya sendiri. Juga rasa rindu yang tertahankan pada Abizar yang harus terus ia pendam karena pria itu tidak tau jika ia sudah mengingat semuanya lagi. Terutama kisah mereka selama tiga bulan di Solo yang begitu membekas.
Hujan yang tiba-tiba turun sore itu seolah mengerti kegundahan hati Shanum. Ia memutuskan untuk berkeliling dulu sebelum pulang ke rumahnya. Meski pada akhirnya ia hanya terjebak macetnya jalanan ibukota efek hujan deras yang turun tiba-tiba. Tak lama memang tapi cukup membuat banyak genangan di jalan sehingga para pengendara harus menurunkan laju kecepatan mereka.Shanum tiba di rumahnya jam empat sore. Yang pertama kali ia lihat adalah Haidar yang berdiri di teras rumahnya dan langsung berjala
Shanum sudah turun ke lantai bawah, menuju Keanu dan Haidar yang sedang mengobrol. Di atas meja di depan mereka sudah ada tiga box makanan yang sepertinya pesanan Haidar."Mas Keanu? Kapan dateng?"Keanu tersenyum melihat kehadiran Shanum," belum lama, Num. Rencana mau tinggal dimana? Apartemen,
Saat jam makan siang, Keanu dan Haidar yang kebetulan berada di shift yang sama pun menuju ruangan Shanum untuk mengajak wanita itu makan siang di luar. Dibanding makan siang di cafeteria yang ada hanya akan membuat mereka mendengar berita soal pertunangan Abizar dan Haidar lagi. Jelas akan membuat hati Shanum semakin hancur.Shanum agak terkejut melihat kedatangan dua sahabatnya yang tiba-tiba masuk ke ruangannya dan tersenyum penuh arti. Merasa maksud dan tujuan mereka berdua, Shanum hanya ikut tersenyum. Meski ia masih mera
Denaya meletakkan ponselnya ke atas meja dengan perasaan kesal. Sudah hampir dua minggu ini Abizar pergi tapi pria itu tak juga memberinya kabar atau sekedar menjawab teleponnya jika dia memang malas menelpon duluan. Padahal ia ingin menanyakan pendapat soal keperluan pesta pertunangan mereka nanti tapi Abizar seakan tak peduli dan malah mengabaikannya. Ia semakin kesal ketika pernah mendapati Shanum seperti berbicara di telepon dan menyebut nama Mas Abizar. Jadi pria itu lebih memilih menghubungi istri pria lain dibanding tunangannya sendiri?
Keesokan harinya Shanum sudah bersiap-siap di tempatnya untuk berbaris dan masuk ke dalam bus beberapa menit lagi. Ia sudah membawa koper kecil yang berisi segala keperluannya selama empat hari ke depan. Ini adalah pertama kali untuknya sehingga ia menjadi agak gugup. Ditambah ia masih baru menjadi anggota dokter di rumah sakit ini sehingga belum banyak yang dikenalnya. Hanya Haidar dan ... Abizar. Sayangnya mereka berdua tidak akan menemaninya dalam perjalanan yang cukup panjang nanti.Tunggu.
Setelah hampir tujuh jam perjalanan, Shanum dan Abizar akhirnya sampai di lokasi bakti social yang sudah direncanakan. Tempatnya memang agak pelosok dan harus melewati hutan pinus dan kawasannya berada di kaki gunung Godog. Tapi masuk ke perkampungannya.Jalanannya sudah cukup bagus meski aspalnya sudah beberapa bagian yang rusak tapi masih layak dilewati kendaraan.
Esok paginya kegiatan dimulai lagi dengan senam pagi yang dipimpin oleh Istri Kepala Desa yang kebetulan memang jago gerakan senam. Apalagi kegiatan senam pagi itu diiringi oleh lagu Bollywood yang tentu saja menjadi hiburan tersendiri bagi para peserta. Tak jarang mereka tertawa saat gerakan lihai bu Kades yang sulit mereka ikuti.Denaya hanya berdiri di barisan paling belakang sambil melipat kedua tangannya di depan dada saat melihat Shanum dan Abizar yang tampak asik mengikuti gerakan senam yang menurutnya tak jelas. Ia pun
Shanum menatap langit di atas kepalanya yang sudah mulai gelap. Warna abu-abu seakan menandakan bahwa sebentar lagi langit akan menumpahkan tangisnya. Tadinya ia hanya ingin jalan-jalan di sekitar balai desa untuk melepas penat juga menghindari kecemburuannya yang mulai terasa berlebihan saat melihat Denaya dan Abizar yang semakin dekat. Rasa dalam hatinya kian membuncah, membuatnya yakin seyakin-yakinnya jika ini benar cinta. Bukan hanya sekedar cinta biasa seperti yang ia rasakan pada Haidar dulu. Ini jauh lebih daripada itu.
Sekembalinya Shanum dan Abizar dari Solo. Mereka pun mulai sibuk dengan persiapan pernikahan mereka lagi.Shanum diajak Jasmine untuk ke salon demi menjalani perawatan wajah dan tubuhnya. Shanum merasa seperti bersama Ibunya sendiri. Jasmine terlihat sangat menyayanginya seperti Ibunya dulu menyayanginya.
Setelah proses panjang dan sedikit percekcokan biasa akhirnya akan terbayarkan dengan pesta pernikahan yang sudah disiapkan sedemikian rupa. Dan tanpa terasa minggu depan adalah hari yang Shanum tunggu-tunggu. Yaitu pernikahannya dengan Abizar.Undangan pun sudah disebar, gedung sudah dipesan juga makanan-makanannya. Seserahan sudah dipesan. Hanya tinggal mempersiapkan diri saja.
"Mom. Dad." Abizar memeluk kedua orangtuanya saat mereka bertemu di stasiun." Gimana perjalanannya?""Lancar kok. Udah lama gak naik kereta api," ucap Jasmine sambil menyelipkan anak rambutnya yang keluar dari jilbabnya." Shanum. Sini sayang." Ia merentangkan tangannya pada Shanum.Shanum tersen
Esoknya Keanu dan Tiara berangkat ke Singapore untuk bulan madu mereka. Tadinya Tiara ingin di Indonesia saja bulan madunya seperti di Bali atau Lombok tapi kata Keanu, pria itu sekaligus akan mengunjungi adiknya yang sedang kuliah di sana. Jadi sekalian liburan dan mengunjungi adiknya juga. Karena Denis, adiknya Keanu tidak bisa menghadiri pernikahannya dikarenakan kesibukan adiknya yang sedang menjalani ujian di kampusnya. Keanu memaklumi dan tidak memaksakannya.Saat ke Bandara pun Keanu dan
Setelah foto prewedding dengan background sunset. Abizar mengajak Shanum untuk candle dinner di cafe yang sama. Shanum baru sadar jika bagian dalam cafe sudah didecor sedemikian rupa dengan sangat manis. Apalagi di bagian outdoornya. Ada satu meja bulat dan lebar di tengah dengan dua kursi yang berhadapan.Di sana sudah tersaji makanan dan minuman serta tak lupa lilin aromatik di bagian tengahnya. Langit yang sudah gelap membuat cahaya lilin itu berpancar jelas. Juga harum dari aroma lilinnya membuat Shanum tenang. Suara desir
Pagi-pagi sekali Shanum sudah siap untuk berangkat ke Bandung. Ia tinggal menunggu jemputan saja. Rencananya Abizar dan Keanu akan membawa mobil mereka masing-masing. Jadi nanti Shanum akan satu mobil dengan Abizar dan Haidar dengan Keanu. Shanum sih tak mempermasalahkannya.Shanum menyiapkan baju terbaiknya untuk bertemu dengan kedua orangtua Abizar nanti sekaligus calon mertuanya, itu pun jika kedua orangtua Abizar menerimanya.
Dalam perjalanan menuju Jakarta, Abizar tak bisa berhenti tersenyum ketika bayangan Shanum melintas di kepalanya. Ia sudah membayangkan Shanum akan tersenyum menyambutnya nanti. Ia tak sabar untuk memberitahu wanita itu soal berita baik untuk mereka. ia sudah mendapat restu untuk membawa Shanum menemui kedua orangtuanya setelah permasalahannya dengan keluarga Denaya sudah usai. Denaya pun malam itu juga kembali ke Jakarta meski kedua orangtuanya sudah menawari mereka untuk menginap. Tapi mereka menolak, mungkin terlanjur malu. Denaya pun tak banyak bicara dan dia diputuskan untuk melanjutkan KOAS di rumah sakit lain yang sepertinya akan di luar kota demi menutupi aibnya yang sedang hamil. Tentu saja bersama Richardo. Mungkin itu dilakukan kedua orangtua Dena
Denaya melirik Richardo yang sekarang duduk di sampingnya. Tadinya ia berharap jika pria ini tidak mau datang setelah ia hubungi dan menceritakan semua masalah yang terjadi dalam keluarganya. Tapi nyatanya pria itu malah datang dengan gayanya yang seolah sebagai seorang pahlawan. Padahal masalah ini ada karena dia.Setelah pembicaraan singkat dengan ayahnya, Richardo bilang dia memang berniat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan siap menikahi Denaya secepatnya. Tapi yang menghalangi adalah perjodohan yang sedang Denay
Keesokan harinya setelah Haidar mengabarkan ke Shanum soal mediasi yang akan dilakukan dari pihak kepolisian nanti sore, Keanu dan Haidar pun menjemput Shanum di apartemennya. Mereka pun pergi bersama-sama ke kantor kepolisian.Di sana Kinara dan kedua orangtuanya sudah berada di dalam sebuah ruangan khusus untuk mediasi antar pelapor dan yang terlapor. Kinara menatap sinis saat Shanum, Keanu dan Haidar masuk ke dalam ruangan.