Beranda / Romansa / My Hottest Man / 23. Dunia Malam

Share

23. Dunia Malam

Penulis: Yuli F. Riyadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Terima kasih atas dukungannya. Jangan lupa beri ulasan cerita ini ya teman-teman. 

Happy reading.

____________________

Sonia. Wanita dengan bulu lentik lebatnya menatap tidak suka pada Dania dan teman-temannya. Terlebih lagi, tangan Alex bertengger pada bahu Dania. 

"Terserah Alex sih dia maunya berapa. Gue sih siap aja," jawab Viona acuh tak acuh. 

"Lo nggak akan sanggup bayar dia," ujar Sonia sinis. 

"Sonia, jangan bikin keributan di sini. Teman-teman lo ada di table sebelah sana." Alex menunjuk sudut lain. Dia tidak mau acaranya dengan Dania terganggu. 

"Lex, lo nggak angkat telepon gue," suara Sonia berubah seperti rajukan. Dan itu cukup membuat kening Dania berkerut. Siapa wanita ini? Apa dia salah satu klien Alex? 

"Gue sibuk mengurus persiapan opening." 

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siska Desiana Putr
salah satu novel yg bikin ngakak plus tersipu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Hottest Man   24. Mabuk

    Halo teman-teman aku tunggu review Bintang limanya....terima kasih ^^_______________Setelah puas berdansa, Dania dan Alex kembali ke table. Tidak lama kemudian, Arnold dan Clara pun menyusul. Mereka tampak akrab meskipun baru pertama bertemu. Sekilas Clara bisa menilai kalau Arnold itu teman yang menyenangkan."Di mana Viona?" tanya Clara begitu sampai ke table-nya.Dania seakan baru sadar minus satu orang temannya lagi. Dia celingukan. "Gue pikir dia masih di bawah.""Nggak, dia berhenti waktu Alex narik elo. Sebentar, gue telepon dia dulu." Clara sedikit menyingkir untuk menelepon sahabatnya yang kabur duluan."Halo, Cla," sapa Viona di sana begitu panggilan Clara tersambung."Lo di mana?" tanya Clara langsung."Sori, gue duluan. Ada perlu."Clara mengernyit. Tidak biasanya Viona meninggalkan pesta sebelum mabuk. "Ke mana? Jangan bilang lo lagi sama bos lo?""Em,

  • My Hottest Man   25. Perasaan Yang Hangat

    Jangan lupa add cerita ini ke library kalian ya, Gaes.Aku tunggu review bintang limanya. Terima kasih. ^^___________________Dania masuk ke unit Alex ketika pria itu mempersilakan. Ini kali kedua Dania datang ke tempat Alex. Rasanya dia sudah merasa terbiasa. Tanpa Alex persilakan, Dania duduk santai di sofa yang berada tepat di depan layar besar LED."Kita nonton yuk?" ajak Dania menyalakan layar itu."Tidak ada yang menarik." Alex ikut menyusul Dania duduk. "Mending kita bikin film sendiri."Alex terkekeh melihat Dania mendelik. Tidak peduli gurauan Alex, Dania memilih film bagus yang bisa dia tonton. Pilihannya jatuh pada film komedi romantis yang beberapa bulan silam dirilis, tapi belum sempat Dania tonton."Kamu serius datang ke sini cuma buat nonton?" tanya Alex tampak bosan."Memang ada hal menarik lain?"Alex tersenyum dan lebih mendekat ke arah Dania. Dia lantas menyelipka

  • My Hottest Man   26. Frustrasi

    Clara mengerjap. Rasa sakit di kepalanya terasa menyiksa. Alkohol sialan. Dia butuh analgesik. Dengan mata yang masih terpejam, tangannya meraba nakas. Namun, dia tidak menemukan apa pun di sana. Dia bergeser dan mencoba mengulurkan tangan ke sisi lain. Namun, kali ini tangannya malah meraba sesuatu. Dia tekan-tekan benda yang baru saja ditemukan tangannya. Benda apa ini? Rasanya tidak asing? Melepas benda itu, tangannya meraba ke arah lain. Ini seperti bibir.Matanya seketika terbuka. Dia segera bangkit, tapi karena sakit kepala yang menyiksa dia kembali jatuh. Dia mencoba berdiam diri, memastikan kepalanya tidak terlalu sakit lagi. Baru kemudian membuka matanya kembali. Clara berpikir ada di kamar Alian. Namun, tidak menemukan langit-langit kamar Alian yang sering dia lihat. Clara juga yakin itu bukan langit-langit kamarnya. Lalu sekarang dia berada di mana?Jantungnya mendadak berdetak kencang, ketika ingatannya perlahan mulai kembali. Semalam itu dia be

  • My Hottest Man   27. Malam Minggu

    Jangan lupa dukung cerita ini dengan komen bintang lima ya Gaes hehe. Masukkan juga ke library biar gak ketinggalan update-nya. Happy reading_______________Sebenarnya Clara masih enggan datang ke kelab. Namun, seperti biasa Viona memaksanya untuk ikut menemani wanita itu. Malam minggu tidak mungkin Viona lewatkan begitu saja untuk having fun.Clara duduk memandangi Viona yang sedang berjingkrak-jingkrak di bawah lampu disko. Di tangannya terselip minuman soda. Dia tidak berani menyentuh alkohol sejak kejadian kemarin. Dia tidak mau kebodohan itu terulang lagi."Hai, Cantik."Clara tersentak mendengar sapaan itu. Tubuhnya kontan menyingkir saat tanpa permisi Arnold duduk di dekatnya. Pria kurang ajar. Dadanya terasa panas melihat pria itu lagi. Kenapa dia harus melihat Arnold di sini? Padahal ini bukanlah kelab yang dia kunjungi kemarin. Pria itu seolah mengikutinya."Kenapa pagi tadi kamu pergi gitu aj

  • My Hottest Man   28. Kencan Malam Minggu

    Dania dengan malas menyuap makanannya. Malam minggu belum setengah jalan, tetapi dia sudah merasa bosan. Mungkin dia tidak akan sebosan ini seandainya saja yang ada di hadapannya sekarang itu Alex. Dania mendesah pelan. Dia harus rela malam minggunya dihabiskan bersama Alvin karena malam-malam sebelumnya dia menolak bertemu."Kamu nggak suka makanannya?" tanya Alvin melihat gerakan Dania yang kurang bersemangat."Sebenarnya aku lagi diet, jadi jarang makan malam." Dania mencari alasan. Harapannya semoga setelah malam ini Alvin tidak akan mengajaknya dinner lagi."Kamu nggak bilang kalau sedang diet. Tapi aku rasa nggak masalah kalau hanya makan sepotong steak." Alvin mengiris daging di piringnya lantas menusuknya dengan garpu. "Kamu mau coba punyaku?" Dia menyodorkan garpunya kepada Dania.Dania melirik garpu itu sesaat. Dia tahu Alvin sedang berusaha untuk romantis. Namun, anehnya itu tidak membuatnya berdebar sama sekali. Semanis

  • My Hottest Man   29. Kumpulan Jomlowati

    Setelah tour rumah, ralat tour mansion, Alvin membawanya ke sebuah ruangan di lantai dua. Dania tidak tahu ruangan apa di balik pintu besar itu.Perlahan tapi pasti, Alvin membuka pintu berpelitur itu. Mata Dania langsung membentur sebuah tirai berwarna putih kombinasi biru di sisi paling ujung ruangan. Dania pikir ini adalah ruangan biasa seperti living room karena ada set sofa klasik berwarna putih. Namun, ketika mata Dania mengedar lebih awas ternyata ini sebuah kamar. Ya Tuhan, untuk kamar saja didesain seperti president suit hotel bintang lima."Ayo, masuk. Akan aku tunjukan kamar kita nanti."Dania masih berdiri mematung di depan pintu. Dia tampak ragu."Hanya melihat, aku tidak akan melakukan apa pun, percayalah."Dania melirik Alvin. Apa lelaki itu bisa dipercaya?"Ayo, kamu bisa mengikutiku." Alvin berjalan lebih dulu memastikan kenyamanan Dania yang masih saja ragu.Dania menginjak l

  • My Hottest Man   30. Pengukuran Gaun Pengantin

    Halo teman-teman, jangan lupa tambahkan cerita ini ke library kalian ya. Dan, dukung terus My Hottest Man, aku tinggu review bintang limanya.Terima kasih dan Happy Reading ^^_____________________Niken menyambut senang kedatangan anaknya ke rumah. Sudah beberapa hari ini Dania sulit dihubungi, padahal ada banyak hal yang perlu didiskusikan dengan anak semata wayangnya itu. Niken langsung membawa Dania ke ruang tengah. Di sana sudah ada Arya dan Alvin, juga dua orang lagi, entah siapa.Dania mendesah. Tidak menyangka ada pria itu di sini. Dia sudah menduga paling mereka akan membahas soal pernikahan."Ada apa, Ma?" tanya Dania begitu dia duduk. Sejenak dia melirik Alvin. Lelaki itu tampak biasa saja dengan kedatangan Dania."Kami akan melakukan pengukuran buat gaun pengantin kamu," ujar Niken memberitahu."Pengukuran? Memangnya sempat kalau bikin? Pake yang udah ada aja, kan banyak tuh ya

  • My Hottest Man   31. Tidak Ingin Jauh (18+)

    "Berapa hari?" tanya Alex memeluk Dania dari belakang.Dania baru saja mengabari pria itu bahwa besok dirinya akan terbang ke Perancis sebelum menuju Venesia. Hanya untuk pre-wedding. Ya, pre-wedding yang bagi Dania hanya akal-akalan Alvin untuk bisa dekat dengannya."Mungkin tiga atau empat harian.""Kenapa sih harus di luar negeri? Apa dalam negeri tidak ada tempat yang menurut kalian bagus?" Alex tidak bisa membayangkan harus berpisah selama beberapa hari dengan Dania. Dia mulai terbiasa dengan kehadiran wanita itu di apartemennya. Entah tepatnya kapan dia merasa semakin susah melepas Dania. Padahal perempuan itu sebentar lagi akan menikah."Aku juga udah minta untuk melakukannya di sini saja. Tapi, si keras kepala itu menolak dan tetap ingin melakukannya di Paris. Males banget."Alex menyeringai. Pikiran nakalnya berkelebat. "Bagaimana kalau sebelum kamu prewed dengan pria itu, kamu prewed dulu denganku."

Bab terbaru

  • My Hottest Man   91. Janji Dania

    Liam langsung menyambut kedatangan Dania dan Alvin. Dia berlari-lari kecil dan menghambur ke pelukan Dania. Menjelang siang, Dania baru pulang dari hotel. Ya, apa lagi kalau bukan karena menuruti kemauan Alvin yang minta nambah lagi dan lagi."Anggap saja ini bulan madu kedua."Itu jawaban yang lelaki itu berikan ketika Dania protes lantaran Alvin yang sepertinya belum juga bosan menggempurnya. Padahal kaki Dania sudah tidak sanggup berdiri."Maafin, Mama. Pulang telat. Liam udah makan?" tanya Dania mencium pipi chubby anaknya."Mamam dah.""Pinter anak Mama.""Anak Papa juga dong," sambar Alvin mengusap rambut tebal Liam."Oh iya anak Papa juga."Mereka beriringan menuju ruang tengah. Dengan masih memangku Liam, Dania duduk di sofa ruang tengah."Honey, kamu lapar enggak?" tanya Alvin beranjak menuju dapur."Setelah kamu kuras habis tenagaku masih perlu

  • My Hottest Man   90. Janji Alvin (18+)

    "Congrats buat Dania dan Alvin. Moga kalian langgeng dan bahagia," seru Clara mengacungkan gelas minumannya, disusul gelas-gelas lainnya."Akhirnya kita bisa nyeret Dania ke kelab lagi, yuhuuuuu!" teriak Viona, di sisinya ada Bernard, pria yang disewanya untuk menemani minum.Clara lebih memilih duduk sendiri dan mengabaikan godaan para pria yang sesekali menghampirinya."Pantas saja. Laki lo tuh," ujar Viona mengarahkan pandangannya ke pintu masuk.Clara mengikuti arah pandang Dania dan menemukan pria bermata biru tampak melambai padanya. Arnold. Sontak senyum Clara mengembang."Selamat malam, Cinta," sapa Arnold mencium pipi Clara. "Wow, formasi kalian lengkap lagi ternyata," ucapnya melihat keberadaan Dania dan juga Viona."Kita sedang merayakan kebahagiaan Dania. Kamu mau minum?" sahut Clara menawarkan gelasnya."Tentu, Sayang." Arnold meraih gelas yang Clara angsurkan. Mata pria itu tak l

  • My Hottest Man   89. I Miss You too, Husband

    Alvin bergerak dengan mata yang masih terpejam. Beberapa detik kemudian tangannya terangkat mengucek mata. Sedikit mengerjap untuk menormalkan penglihatannya. Baru kemudian dia menoleh ke sisi kiri, dan matanya langsung bertemu pandang dengan mata Dania."Honey, kamu bangun?"Kata-kata pertama yang keluar dari mulut Alvin membuat Dania tercekat. Alvin menyebutnya apa tadi? Honey?"Liam juga bangun?" Lelaki itu menoleh ke ranjang tidur anaknya.Dania belum menjawab atau pun meluncurkan kata-kata. Hatinya terlalu bahagia.Lelaki itu menatap kembali kepada Dania yang tampak masih terbengong."Honey, are you okay? Kamu nggak senang aku datang?" tanya Alvin lembut.Dania kontan memejamkan mata. Merasakan kata-kata Alvin yang masuk ke telinganya dan menyebar memenuhi sanubarinya yang mendadak hangat."A-Alvin ... maafkan aku ...." Air matanya yang menggenang akhirnya terjatuh."Sst

  • My Hottest Man   88. Liam Sakit

    Dania bergegas ke kamar Liam. Anak itu sedang ditimang-timang pengasuhnya. Dia cepat-cepat mengambil alih Liam dari gendongan wanita itu."Panasnya belum turun, Mbak?" tanya Dania."Belum, Bu."Dania terpaksa meminta izin pulang lebih cepat karena Liam dari kemarin demam. Tadi pagi demam anak itu sudah turun. Oleh karena itu Dania memutuskan masuk kerja. Namun, siang tadi pengasuh Liam menelepon kalau demam anak itu meninggi lagi."Tolong siapkan perlengkapan Liam, ya, Mbak. Kita ke poliklinik.""Baik, Bu." Wanita muda yang memakai seragam baby sitter itu segera berbenah.Dania paling tidak bisa melihat anaknya sakit. Kalau disuruh memilih mending dia saja yang sakit. Mereka langsung masuk ke taksi yang sudah menunggunya.Poli anak tidak terlalu ramai ketika Dania sampai. Hanya beberapa pasien yang menunggu. Jadi, dia tidak terlalu lama menunggu.Dania bersyukur karena tidak ada penyakit yang

  • My Hottest Man   87. Dia Kembali

    "Ini kok lama-lama perusahaan udah kayak bola aja ya, lempar sana sini. Heran gue. Belum juga genap tiga tahun udah pindah tangan aja," ujar Clara.Dia dan kedua sahabatnya, sedang berjalan bersama menuju aula untuk sosialisasi owner baru perusahaan.Viona tertawa. "Alex menjual sahamnya karena hatinya udah dipatah-patahin dengan kejam sama temen lo."Dania di sebelahnya berdecak, tahu siapa yang Viona maksud."Hm, kasian juga si Alex sih. Kenapa sih lo nggak mau terima dia lagi? Dia itu pria tertampan sejagad. Apa lagi lo mantannya. Nggak akan sulit gue rasa." Clara mencolek lengan Dania yang masih dengan tenang mendengar ocehan kedua sahabatnya."Iya, lagi pula Liam kan butuh bapak. Kasihan dong kalau ketemunya cuma kita-kita aja," imbuh Viona.Ketiganya memasuki lift begitu pintu silver itu terbuka. Clara menekan tombol lantai tujuan mereka."Kalian pada gila apa gimana sih? Gue itu masih istriny

  • My Hottest Man   86. Kesempatan (18+)

    Dania menggeram ketika melihat Alex datang ke rumahnya membawa sebuah bingkisan. Apa lagi isinya kalau bukan mainan untuk Liam, putranya. Padahal baru kemarin kurir mengantar paket berisi kebutuhan Liam dan mainan untuk anak itu."Jangan beli mainan terus. Kamu tau, semua akan jadi sampah kalau dia sudah besar," ujar Dania protes."Hanya sesekali, Sayang." Alex tersenyum kepada bayi berusia satu tahun di hadapannya.Dania terlalu capek untuk meminta Alex menjauhinya. Pria itu tidak pernah kapok bertandang ke rumahnya."Tapi, kamu baru kemarin mengirimi Liam hadiah, Tin. Dia baru setahun, belum butuh itu," omel Dania seraya membereskan mainan anaknya yabg berantakan."Kemarin kapan? Aku baru kali ini kasih Liam mainan, Dania," ujarnya tak peduli sambil terus mengajak Liam bermain.Dania menoleh sesaat. Kebiasaan sekali suka menyangkal. Sering tidak mengakui perbuatannya kalau Dania sudah mengomel.Dania be

  • My Hottest Man   85. Kontraksi

    Dania baru saja mengisi aplikasi pengajuan cuti ketika perutnya merasakan nyeri. Sebenarnya tadi pagi dia sempat melihat ada bercak darah di celana dalamnya. Namun, dia tidak terlalu khawatir karena tidak ada reaksi apa pun pada perutnya. Hanya sesekali merasa kencang di perut bagian bawahnya. Dania meraba perutnya. Apakah sekarang sudah waktunya? Menurut dokter, hari perkiraan lahirnya masih dua minggu lagi. Dania menggeleng. Mungkin ini hanya kontraksi palsu.Dania bergegas membereskan meja kerjanya. Dia harus cepat sampai rumah agar bisa segera istirahat. Clara sedang bertemu klien di luar, sementara Viona menemani Pak Robbi meeting. Jadi, Dania terpaksa pulang sendiri.Nyeri pada perutnya makin sering terjadi. Hanya jeda beberapa menit lantas rasa sakit itu muncul lagi. Dania makin yakin kalau ini bukanlah kontraksi palsu.Dia memeluk perutnya erat-erat ketika sedang menunggu lift terbuka. Matanya memicing menikmati gelombang cinta yang tim

  • My Hottest Man   84. Cukup Sampai di Sini

    Dania menghela napas panjang beberapa kali ketika lagi-lagi Alex datang menjenguknya di rumah sakit. Kali ini pria itu membawa sekotak kue balok cokelat lumer. Ini sudah hari kelima Dania berada di rumah sakit. Setiap malam Clara dan Viona bergantian menjaganya. Dan, Alex biasanya akan datang menjelang makan siang tiba."Lihat, Sayang, apa yang aku bawa." Alex membuka kotak itu. Menunjukkan kue cokelat berbentuk balok kecil-kecil dengan lelehan cokelat yang melumer di tengahnya. Terlihat menggiurkan. "Baby pasti suka. Kamu coba, ya." Alex masih saja bersikap baik dan manis kendati Dania tidak pernah bersikap sebaliknya. Dia mengambil satu potong kue dan menyodorkannya pada Dania.Dania menatap kue itu sesaat sebelum menatap pria di hadapannya yang kini tengah tersenyum manis. Senyum yang tak pernah lekang oleh waktu. Ketampanan Alex memang luar biasa, apa lagi saat tersenyum seperti itu. Dulu Dania selalu bergetar ketika Alex bersikap manis seperti ini. Nam

  • My Hottest Man   83. Perhatian Alex

    Tawaran Alex agar Dania mau menikah dengannya terus terngiang. Meski Dania tidak bisa menjawab apa-apa, tetapi hatinya sedikit terusik. Sudah hampir enam bulan suaminya pergi. Tinggal beberapa bulan anaknya akan lahir. Namun, kabar dari Alvin tidak pernah dia terima."Alvin, sebenarnya kamu di mana? Aku minta maaf."Kembali air matanya merembes. Tidak ada yang tahu kepiluan Dania setiap malam. Hanya doa yang bisa dia lakukan, berharap di mana pun Alvin berada, lelaki itu akan baik-baik saja.Dania pikir hanya hari itu saja Alex datang menemuinya. Namun, hari berikutnya dan berikutnya pria itu selalu menyambangi kantornya. Dania mulai bosan mengusir mantan pacarnya itu. Namun, pemilik perusahaan tempatnya bekerja itu tak pernah berhenti datang. Jika bukan sosoknya yang datang, maka Alex akan mengirimkan makanan untuk Dania.Seperti siang ini. Dania meletakkan sebuah kotak makan tepat di kedua sahabatnya."Makan gih, Cla,"

DMCA.com Protection Status